MACAM-MACAM DATA DAN VARIABEL PENELITIAN Agus Tri Basuki Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta A. Macam-macam Data Penelitian Bagi peneliti yang menginginkan mengolah data dengan data statistik, maka data yang digunakan berupa data kuantitatif yaitu berupa angka-angka. Data diklasifikasikan menjadi 2 Ridwan (2003: 31) yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi atau pengelompokan berbentuk pertanyaaan atau berupa kata-kata. Misalnya pohon itu rindang, laut itu dalam dan sebagainya. Data tersebut biasanya didapat dari wawancara yang bersifat subjektif karena ditafsirkan banyak orang. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berkaitan dengan angka-angka. Misalnya yang orang yang diterima menjadi PNS sebanyak 125 orang, penghasilan PT Hamidah sebesar 2 milyar/tahun dan sebagainya. Data ini bersifat objektif (bisa ditafsirkan sama oleh semua orang) dan diperoleh dari pengukuran langsung maupun dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. B. Macam-macam Variabel Penelitian Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, (Sugiyono: 2007) menyebutkan macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi variabel idependen, variabel dependen,variabel moderator, dan variabel kontrol. Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 1
1. Variabel Independen Variabel independen juga disebut dengan variabel bebas yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen( terikat). 2. Variabel Dependen Disini variabel dependen juga disebut dengan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Hubungan variable independen dan variable dependen Contoh : Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 2
3. Variabel Moderator Variabel moderator disebut juga dengan variabel independen kedua yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen. 4. Variabel Intervering Adalah variabel yang secara teoritis yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. 5. Variabel Kontrol Adalah variabel yang dapat dikendalikan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Umumnya variabel kontrol sering digunakan peneliti untuk jenis penelitian perbandingan. Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 3
Variabel kontrol dapat dibedakan menjadi: a) Variabel pendahulu (antecendent variable) Variabel pendahulu memiliki kedudukan sebagai variabel yang mendahului terjadinya variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang mengakibatkan perubahan pada variabel bebas. Jika variabel ini dihilangkan, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak hilang atau tidak berubah. b) Variabel antara (intervening variable) Variabel antara memiliki kedudukan sebagai variabel yang berada di antara variabel bebas dan variabel terikat. Keberadaan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tergantung dari keberadaan variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih dulu baru kemudian variable antara ini yang dapat menimbulkan perubahan pada variabel terikat. Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 4
c) Variabel penekan (suppressor variable) Variabel penekan merupakan suatu variabel yang mengubah hubungan. Awalnya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungan. Namun setelah dihadirkan variabel ketiga, maka hubungan antara variabel bebas dan terikat tersebut menjadi tampak. Contohnya: Sebenarnya tidak ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Namun setelah dihadirkan variabel ketersediaan sarana kesehatan alternatif terlihat ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Daerah yang banyak memiliki sarana kesehatan alternatif, maka frekuensi kunjungan ke puskesmas pun akan lebih kecil walaupun jarak rumah dengan puskesmas tidak terlalu jauh, atau sebaliknya. d) Variabel pengganggu (distorter variable) Variabel pengganggu yaitu pada awalnya hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah hubungan yang positif. Namun ketika dihadirkan variabel ketiga, hubungan tersebut menjadi negatif. Contohnya: terdapat hubungan yang kuat positif antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil. Ketika dihadirkan variabel ketiga yaitu ras, pada ras kulit putih hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi negatif lemah dan pada ras kulit hitam, hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi positif kuat. Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 5
Budiyono (2003: 27) berpendapat lain dilihat dari segi proses kuantifikasi variabel dibedakan menjadi variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval, dan variabel ratio. 1. Variabel Nominal Variabel Nominal adalah variabel yang di tetapkan berdasar atas proses penggolongan. Misalnya: jenis kelamin (dipilah dalam pria dan wanita), jenis pekerjaan (dipilah dalam PNS dan swasta) dan lain-lain. 2. Variabel Ordinal Variabel ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. misalnya ranking mahasiswa dalam suatu mata kuliah (dipilah dalam ranking tinggi, sedang dan rendah). 3. Variabel Interval Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari suatu pengukuran dimana pengukuran itu di asumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama. Sifat yang melekat pada variabel ini yaitu adanya penggolongan, urutan atau ranking dan satuan pengukuran. Misalnya prestasi belajar, penghasilan dan sikap yang dinyatakan dalam skor. 4. Variabel Ratio Variabel ratio adalah variabel dalam kuantifikasinya terdapat nol mutlak. Sifat variabel ratio yaitu adanya penggolongan, ranking, satuan pengukuran dan nol mutlak. Lebih lanjut Budiyono (2003: 29) menyatakan bahwa menurut fungsinya variabel dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas sering disebut dengan variabel independen atau variabel penyebab. Variabel terikat dipikirkan sebagai variabel yang keadaannya tergantung (terikat) kepada variabel bebas. Suharsimi Arikunto (2006: 116) membedakan variabel menjadi variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Variabel kuantitatif dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu menjadi variabel diskrit dan variabel kontinum (discrete and continous). Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 6
1. Variabel Diskrit Disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya diategorikan dalam 2 jawaban yang berlawanan yaitu ya dan tidak. 2. Variabel Kontinum Dipisahkan dalam 3 variabel kecil yaitu varibel ordinal, interval, dan rasio. Lebih lanjut Arikunto (2006: 123) mengungkapkan bahwa variabel penelitian ditinjau dari sifatnya dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Variabel Statis Varibel statis adalah variabel yang tidak dapat dirubah keberadaannya seperti jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain. 2. Variabel Dinamis. Variabel dinamis adalah variabel yang dapat dirubah keberadaannya, berupa pegubahan, peningkatan, atau penurunan. Misalnya, kedisiplinan, motivasi kepedulian, dan lain-lain. C. Korelasi antar Variabel Dikenal 3 macam Korelasi antar Variabel, yaitu : 1. Korelasi Simetris Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi ; masing masing bersifat mandiri. Korelasi Simetris bias terjadi banyak factor, yaitu terjadi karena : a) Kebetulan. Contoh : Kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras. b) Sama sama merupakan akibat dari faktor yang sama (Sebagai akibat dari Variabel Bebas) Contoh : Hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu Pertumbuhan. Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 7
c) Sama sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama. Contoh : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan ketahanan kontraksi otot; Keduanya merupakan indicator Kemampuan Kontraksi Otot. 2. Korelasi Asimetris Korelasi Asimatris ialah Korelasi antara dua variable dimana variable yang satu bersifat mempengaruhi variable yang lain ( Variable Bebas dan Variable Terikat ). Contoh : Tingginya kadar lipoprotein dalam darah akan mengakibatkan arterosklerosis. 3. Korelasi Timbal Balik Korelasi Timbal Balik adalah Korelasi antar dua variable yang antar keduanya saling pengaruh mempengaruhi. Contoh : Korelasi antara Malnutrisi dan Malabsorbsi. Malabsorbsi akan mengakibatkan Malnutrisi, sedangkan Malnutrisi mengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang akhirnya menyebabkan malabsorbsi Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 8
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Budiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Dan Pendidikan Pengembangan dan Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sandjaja dan Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. Sugiyono (2007). Statistik untuk Penelitian, Jakarta, Alfabeta. Sugiyono. 2003. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Alfabeta Ridwan. 2003. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta. Bahana Ajar Statistik dan Aplikasi dalam Ekonomi 9