38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang aktual. Pelaksanaan metode deskriptif analitis tidak terbatas pada pengupulan dan penyusunan data, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi data yang telah dikumpulkan sehingga lebih mudah dipahami. (Surakhmad, 1998). B. Penentuan Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu cara pengambilan daerah penelitian dengan sengaja karena alasanalasan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pertimbangan penelitian dilakukan di Kabupaten Wonogiri, karena Kabupaten Wonogiri memiliki potensi wilayah yang cukup besar terutama pada sektor pertanian yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan di Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonogiri pada tahun 2013 merupakan yang paling rendah diantara Kabupaten lain di Eks Karisidenan Surakarta yang ditunjukan oleh Tabel 4. C. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan rentang waktu selama lima tahun yaitu tahun 20102014. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonogiri dan Provinsi Jawa Tengah tahun 20102014. Data sekunder yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, BPS Kabupaten Wonogiri dan BAPPEDA Data sekunder yang digunakan merupakan data deret waktu (time series), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. 38
39 Data deret waktu bisa digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan tertentu dan sebagai dasar untuk menarik suatu trend, sehingga bisa digunakan untuk membuat perkiraanperkiraan yang sangat berguna bagi dasar perencanaan (Supranto, 2001). D. Metode Analisis Data 1. Analisis peran sektor pertanian dan subsektor pertanian dalam perekonomian di a. Analisis Location Quotient Untuk mengidentifikasi peran sektor pertanian dan subsektor pertanian yang menjadi sektor basis atau non basis di Kabupaten Wonogiri menggunakan rumus sebagai berikut: LQ = vi/vt Vi/Vt vi= PDRB sektor/subsektor pertanian tingkat vt= PDRB total sektor perekonomian tingkat Vi= PDRB sektor/subsektor pertanian tingkat Provinsi Jawa Tengah. Vt= PDRB total sektor perekonomian tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kriteria : LQ>1, maka sektor/subsektor pertanian tersebut merupakan sektor/ subsektor pertanian basis. LQ<1, maka sektor sektor/subsektor pertanian tersebut merupakan sektor/ subsektor pertanian non basis. LQ=1, maka sektor sektor/subsektor pertanian tersebut merupakan sektor/ subsektor pertanian non basis. b. Analisis Pengganda Pendapatan Untuk mengetahui peran sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri dengan Analisis Pengganda Pendapatan, dilakukan dengan rumus:
40 Keterangan : MS : Pengganda pendapatan sektor basis (Rp). Y : Pendapatan total wilayah Kabupaten Wonogiri (Rp). YN : Pendapatan sektor basis di Kabupaten Wonogiri (Rp). (Budiharsono, 2001) 2. Analisis pertumbuhan dan daya saing sektor pertanian dan subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri Untuk mengetahui pertumbuhan dan daya saing sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri di analisis dengan Analisis Shift Share, dengan rumus: Yij = PNij PPij PPWij Atau secara rinci dapat dinyatakan sebagai berikut: Y ij Yij = Yij (Ra 1) Yij (Ri Ra) Yij (ri Ri) ri:y ij/yij atau PDRB ij (t1)/pdrb ij (to) Ri:Y i./yi. Atau PDRBI (t1)/ PDRBI (to) Ra:Y../Y.. Atau PDRB (t1)/pdrb (to) Keterangan ; Yij = Perubahan dalam PDRB sektor/subsektor pertanian di KabupatenWonogiri. PNij = Pertumbuhan Nasional PDRB sektor/subsektor pertanian di PPij = Pertumbuhan proporsional PDRB sektor/subsektor pertanian di
41 PPWij = Pertumbuhan pangsa wilayah PDRB sektor/subsektor pertanian di Y ij = PDRB sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri pada tahun akhir analisis (t1)..pdrbij (t1). Yij = PDRB sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri pada tahun dasar analisis (to)..pdrbij (to). (Ra 1) = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional. (Ri Ra) = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan proporsional. (ri Ra) = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan pangsa pasar wilayah. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut ; 1. PNij < 0 = Kebijakan yang diambil pemerintah di tingkat Provinsi Jawa Tengah akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian 2. PNij > 0 = Kebijakan yang diambil pemerintah di tingkat Provinsi Jawa Tengah akan berpengaruh positif terhadap perekonomian Kabupaten Wonogiri 3. PPij < 0 = Pertumbuhan PDRB sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri termasuk lambat. 4. PPij 0 = Pertumbuhan PDRB sektor/sub sektor pertanian di Kabupaten Wonogiri termasuk cepat. 5. PPWij <0 = Sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri tidak mempunyai daya saing dengan sektor/subsektor yang sama di Provinsi Jawa Tengah.
42 6. PPWij 0 = Sektor/subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri mempunyai daya saing yang baik dengan sektor/subsektor yang sama di Provinsi Jawa Tengah. 3. Analisis prioritas pengembangan sektor pertanian dan subsektor pertanian Analisis prioritas pengembangan sektor pertanian dan subsektor pertanian di Kabupaten Wonogiri diperoleh dengan cara menggabungkan antara hasil analisis Location Quotient dan Shift Share. Kriteria penentuan prioritas dari hasil penggabungan analisis ini terbagi dalam tiga kategori yaitu: Tabel 5. Kriteria Analisis Gabungan Location Quotient dan Shift Share. No. Prioritas LQ PP PPW 1. Prioritas I B B B 2. Prioritas II B NB 3. Prioritas III NB NB (Soesilo, 2000).