HUBUNGAN KECUKUPAN GIZI MAKAN PAGI DENGAN INDEKS KEBUGARAN ANAK SD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan

HUBUNGAN KECUKUPAN GIZI MAKAN PAGI DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN JENIS KELAMIN, AKTIFITAS FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh


HUBUNGAN INDEKS KEBUGARAN DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SD

KESEIMBANGAN ASUPANN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN VITAMIN C DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

TINJAUAN PUSTAKA Struktur Anatomi Otot Rangka

Hubungan Asupan Energi, Protein dan Suplemen dengan Tingkat Kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN A.

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN, AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 5 SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB I PENDAHULUAN. zat-zat gizi. Oleh karena itu, manusia dalam kesehariannya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK dr. Laurentia Mihardja, MS

Siti Nur Fatimah, Ambrosius Purba, Kusnandi Roesmil, Gaga Irawan Nugraha. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah remaja

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

Bagan Kerangka Pemikiran "##

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi lemah dan cepat lelah serta berakibat meningkatnya angka absensi serta

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi olahraga Indonesia mengalami keadaan pasang dan surut. Pada

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan waktu yang tepat untuk diletakkannya landasan yang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

HUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DAN KONSUMSI SUSU DENGAN TINGGI BADAN ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN BALIGE

BAHAN AJAR BIOKIMIA Sistem energi untuk olahraga. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

Disusun Oleh: NOVITA RIZKY NUGRAHANI J

Transkripsi:

321 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 5 Tahun 2017 HUBUNGAN KECUKUPAN GIZI MAKAN PAGI DENGAN INDEKS KEBUGARAN ANAK SD RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL ADEQUACY BREAKFAST AND WITH THE FITNESS INDEX IN ELEMENTARY SCHOOL STUDENT Oleh: Salma Nadiyah 1, Biologi, FMIPA, UNY nadsalma10@gmail.com. dr. Tutiek Rahayu M.Kes. 2, tutikrahayu3@gmail.com ; Yuliati, M.Kes. 3, yuliati_mkes_14@yahoo.com. 1 Mahasiswa Biologi UNY 2 Dosen Biologi UNY Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas gizi makan pagi, menghitung jumlah kalori rata-rata makan pagi, mengetahui nilai indeks kebugaran anak, dan mengetahui pola hubungan antara kualitas gizi makan pagi dengan indeks kebugaran anak SD IT Luqman Al-Hakim Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah anak kelas III SDIT Luqman Al-Hakim Yogyakarta berjumlah 33 anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini meliputi angket food record Depkes, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), dan angket jumlah aktifitas olahraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : kualitas gizi makan pagi anak sekolah SD usia 7-9 tahun yang terdiri dari zat makronutrien dan zat mikronutrien mengacu standar Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, paling banyak adalah kategori kurang dan paling sedikit adalah kategori sesuai, jumlah kalori rata-rata makan pagi anak sekolah usia 7-9 tahun paling banyak pada kategori kurang dan paling sedikit pada kategori lebih, indeks kebugaran pada anak SD usia 7-9 tahun paling banyak adalah kategori sedang dan paling sedikit adalah kategori kurang sekali, dan tidak ada hubungan signifikan secara statistik antara kecukupan gizi makan pagi dengan indeks kebugaran pada anak SD usia 7-9 tahun. Kata kunci : Kecukupan gizi makan pagi, indeks kebugaran, anak SD Abstract The aim of this research is to determine the nutritional quality of breakfast, to calculate the average number of calorie breakfast, to know the value of child's fitness index, and to know the relationship pattern between nutrition quality of breakfast with fitness index of SD IT student Luqman Al-Hakim Yogyakarta. The subject of research is 33 children 7-9 years old, in grade III D SD IT Luqman Al-Hakim.

Hubungan Kecukupan Gizi ( Salma Nadiyah) 322 This research is observational research with cross sectional design study.the sampling technique is using purposive sampling. The instruments include food record form Permenkes version and, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) and question number of sports activities. The results of this study show that the nutritional quality of breakfast children in SD IT Luqman Al-Hakim which consist of macronutrient and micronutrient substances referring to RI Ministry of Health standard of 2013, at most is less category and at least is the appropriate category, the average of breakfast calories children in SD IT Luqman Al-Hakim is at the most in the less and at least in the over category, the fitness index children in SD IT Luqman Al-Hakim at most is the moderate category and the least is the least category, and there is no significant relationship Statistics between nutritional adequacy of breakfast with fitness index children in SD IT Luqman Al-Hakim. Keywords: nutritional adequacy, breakfast, the fitness index, elementary students. PENDAHULUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas gizi makan pagi, menghitung jumlah kalori rata-rata makan pagi, mengetahui nilai indeks kebugaran anak, dan mengetahui pola hubungan antara kualitas gizi makan pagi dengan indeks kebugaran anak SD IT Luqman Al-Hakim Yogyakarta. Makan pagi, merupakan suatu perbuatan yang dilakukan untuk memenuhi konsumsi makanan dengan jumlah kalori 20-30 % dari kebutuhan total kalori per hari dengan zat gizi lengkap, dikonsumsi antara jam 06.00-09.00 dan dilakukan secara teratur setiap hari selama 7 hari berturut-turut (Istianah, 2008: 14). Kecukupan gizi, yakni meliputi jumlah kalori rata-rata dan kualitas gizi yang dihitung menggunakan software NutriSurvey 2007. Menurut Mikdar (2006: 45) kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari- hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan. Indeks kebugaran adalah total perolehan nilai dari kegiatan lari 30 meter, jantung siku tekuk, baring-duduk 30 detik, loncat tegak dan lari 600 meter yang diukur serentak dalam waktu 1 hari Anak sekolah dasar merupakan anak kelompok umur 7-9 tahun yang duduk di kelas III dengan studi kasus di SD IT Luqman Al-Hakim. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasi, dengan desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross sectional. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 15 September s.d. 17 November 2016 di SD IT Luqman Al-Hakim. Pengambilan data food record dilakukan selama tiga hari, dan untuk indeks kebugaran dilakukan satu hari pada jam olahraga yaitu pukul 08.00 s.d. 11.00.

323 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 5 Tahun 2017 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD IT Luqman Al-Hakim yang berjumlah 33 anak. Prosedur Penelitian Langkah pertama pada prosedur penelitian ini adalah pengurusan izin dengan pihak sekolah dan persiapan instrument. Langkah kedua yaitu pengambilan data di sekolah, yang meliputi pengukuran status gizi, kecukupan gizi makan pagi dengan pengisisan food record selama 3 hari dan indeks kebugaran dengan TKJI. Langkah ketiga yaitu menghitung kecukupan gizi makan pagi berdasarkan hasil food record Depkes RI kemudian menganalisis data secara deskriptif dan melakukan uji korelasi Spearman. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan antara lain tabel data fisik, angket food record Depkes RI, program software Nutri Survey untuk menghitung kecukupan gizi makan pagi berdasarkan hasil food record Depkes RI, TKJI untuk mrengukur indeks kebugaran, dan angket untuk menghitung jumlah aktifitas olahraga Teknik Analisis Data Analisis data untuk rata-rata kalori makan pagi, dan indeks kebugaran dianalisis dengan statistik deskriptif, sedangkan analisis data untuk hubungan kecukupan gizi makan pagi dengan indeks kebugaran menggunakan uji korelasi spearman dengan program SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki laki 17 52 Perempuan 16 48 Jumlah 33 100 Subyek dalam penelitian ini memiliki persentase dengan jumlah anak laki-laki yang lebih banyak daripada anak perempuan dengan jumlah keseluruhan 33 anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan pengukuran data fisik (antropometri) yang telah dilakukan untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, tekanan darah, serta denyut nadi, semua anak yang menjadi subjek penelitian memiliki kondisi sehat dan tidak sedang melakukan diet. Kecukupan gizi makan pagi terbagi ke dalam 2 bagian. Kecukupan gizi makan pagi ditinjau secara kuantitas yaitu energi makan pagi yang dihasilkan, sedangkan secara kualitas yaitu zat makro (karbohidrat, lemak, protein), vitamin, mineral, dan air yang terkandung dalam makan pagi. Hasil penelitian jumlah kalori makan pagi rata-rata yang dihasilkan subjek penelitian setelah diolah dengan program NutriSurvey sebesar 383,6 kkal. Standar jumlah kalori makan pagi untuk anak usia 7-9 tahun menurut Permenkes adalah

Hubungan Kecukupan Gizi ( Salma Nadiyah) 324 457,3 kkal. Perolehan rata-rata jumlah kalori makan pagi anak SD di SD IT Luqman Al-Hakim berada di bawah standar Permenkes. Tabel 2. Rerata Kecukupan Gizi Makan Pagi Subjek Penelitian dan --Standar Permenkes 2013. No Parameter Subjek Penelitian Standar 1 Energi (kkal) 383,6 457,3 2 Karbohidrat (g) 43,14 64,18 3 Lemak (g) 15,86 18,72 4 Protein (g) 17,2 13,37 5 Vitamin A (µg) 201,61 129.82 6 Vitamin B1 (mg) 0,15 0,27 7 Vitamin B2 (mg) 0,34 0,27 8 Vitamin B6 (mg) 0,27 0,27 9 Vitamin C (mg) 13,75 11,23 10 Vitamin E (mg) 1,12 1,6 11 Asam Folat (µg) 33,92 74,35 12 Air (mg) 96,43 458.41 13 Potasium (mg) 402,54 1115,18 14 Kalsium (mg) 177,83 248,71 15 Magnesium (mg) 57,7 29,42 16 Fosfor (mg) 260,8 123 17 Besi (mg) 1,59 2,4 Kebutuhan zat gizi yang tidak tercukupi saat makan pagi, dimungkinkan akan dapat tercukupi dari zat gizi yang diperoleh pada waktu makan setelah makan pagi. Tabel 3. Rata-rata Nilai Indeks Kebugaran. Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Sekali 0 0 Baik 5 15 Sedang 18 55 Kurang 9 27 Kurang Sekali 1 3 Distribusi frekuensi indeks kebugaran menunjukkan bahwa indeks kebugaran paling tinggi adalah tingkat sedang. Secara teori, kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa pengeluaran energi yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktuwaktu diperlukan (Sajoto, 1988 cit Herianto dan Chusla RD, 2012: 20). Data kuesioner aktivitas olahraga anak kelas 3 SD IT Luqman Al Hakim menunjukkan bahwa dari 33 anak, terdapat 32 anak yang melakukan aktivitas olahraga baik di luar intrakulikuler pelajaran olahraga maupun ekstrakulikuler olahraga. Aktivitas olahraga yang dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 4. Disitribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Olahraga Anak SD IT Luqman Al Hakim. Jenis Olahraga Frekuensi Persentase Bersepeda 11 34 Renang 6 19 Futsal 8 25 Badminton 7 22 Jumlah 32 100 Data kuesioner aktivitas olahraga anak kelas 3 SD IT Luqman Al Hakim juga menunjukkan bahwa dari 33 anak, terdapat 29 anak yang mengikuti ekstrakulikuler olahraga sedangkan 4 orang anak tidak mengikuti ektrakulikuler olahraga.

325 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 5 Tahun 2017 Ekstrakulikuler olahraga yang diikuti dapat dilihat pada tabel di bawah ini, Tabel 5. Disitribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Ekstrakulikuler Olahraga Anak SD IT Luqman Al Hakim. Jenis Olahraga Frekuensi Persentase Renang 17 59 Futsal 8 28 Karate 4 14 Jumlah 29 100 Berdasarkan data kuesioner di atas dapat dikatakan mayoritas anak kelas 3 SD IT Luqman Al Hakim melakukan aktivitas olahraga yang cukup yaitu sebanyak tiga kali dengan rincian olahraga intrakulikuler satu kali, ekstrakulikuler satu kali, dan satu kali aktivitas olahraga selain olahraga intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Hal ini membuat indeks kebugaran anak kelas 3 SD IT Luqman Al Hakim lebih banyak berada dalam kategori sedang. Kondisi sedang banyak terjadi pada anak tersebut karena rata-rata olahraga pada anak tersebut 3 kali per minggu dengan durasi olahraga rata-rata selama 30 menit. Pendapat ahli menyatakan bahwa untuk hidup sehat dan bugar olahraga dilakukan 3 kali per minggu (Sumaryanto, 1996: 32). Hubungan Hasil statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecukupan gizi makan pagi dengan indeks kebugaran pada anak sekolah SD usia 7-9 tahun. Kesegaran jasmani dipengaruhi oleh faktor kecukupan gizi makan pagi, Menurut Irianto (2000: 37-38) faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani meliputi 3 faktor, salah satunya ialah faktor asupan makanan, makanan yang cukup dan memenuhi syarat yang seimbang sangat mutlak bagi kesehatan, terutama untuk mempertahankan dan mencapai berat badan yang diinginkan. Kesegaran jasmani yang baik didapatkan bila anak mengkonsumsi makanan yang memenuhi syarat sehat seimbang, cukup nutrisi, dan gizi untuk mempertahankan kesempurnaan kesegaran jasmani. Menurut Hoeger & Hoeger yang dikutip oleh Muizzah L. (2013: 97) Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi tubuh untuk melakukan aktivitas. Glukosa yang merupakan bentuk karbohidrat, digunakan sebagai bahan bakar otot untuk melakukan latihan. Glukosa dalam darah akan diterima jantung sebagai energi sementara otot tulang dan hati menyimpannya dalam bentuk glikogen. Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan adalah ketahanan kardiorespiratori, komposisi tubuh yang dinilai dengan indeks massa tubuh, kekuatan dan kelenturan otot, dan fleksibilitas. Menurut Corbin et al. (2004) ketika kita beraktivitas fisik, terjadi peningkatan kebutuhan oksigen serta pembuangan di sel sel otot, jantung akan memompa lebih banyak darah dan hasil pembuangan akan di bawa ke jantung lebih banyak, jantung akan melakukan dua fungsi yaitu

Hubungan Kecukupan Gizi ( Salma Nadiyah) 326 memompa lebih cepat serta megirim darah lebih banyak setiap memompa. Menurut Nieman yang dikutip oleh Muizzah L. (2013: 97) Energi dari makanan akan ditransfer ke molekul penyimpan yang disebut ATP. Kontraksi otot untuk setiap olahraga atau aktivitas fisik yang dihasilkan oleh gerakan menggunakan otot, didukung oleh energi yang dilepaskan dari pemisahan ikatan berenergi tinggi fosfat dari ATP. Menurut Lehninger (1993: 55-56) ATP memberikan energi kimia bagi dua bentuk utama lainnya dari kerja sel yaitu kerja mekanik pada kontraksi otot dam kerja osmotik atau kerja melawan konsentrasi yang diperlukan untuk melakukan transport melawan konsentrasi gradien. Otot kerangka tersusun atas sekumpulan serabut serabut otot paralel, serabut ini adalah sel berukuran panjang dengan sejumlah inti sel (nukleus), setiap serabut otot mengandung banyak miofibril, miofibril terbagi menjadi sarkomer oleh suatu garis Z yang terlihat gelap, masing masing sarkomer disusun atas filamen tebal dan filamen tipis, filamen tebal terdiri dari sekumpulan protein miosin, tipis dan panjang. Setiap molekul miosin memiliki dua rantai polipeptida α heliks yang saling berpilin terhadap sesamanya, salah satu ujungnya melipat melipat menjadi suatu struktur globular, bagian ini yang dapat menghidrolisa ATP menjadi ADP dan Pi. Setiap filamen tipis terdiri dari dua serabut aktin-f yang saling menggulung terhadap sesamanya. Setiap serabut merupakan untaian molekul globuler aktin-g. Kepala globular molekul miosin mencuat dari filamen tebal, dengan adanya ATP menyebabkan molekul molekul ini berfungsi sebagai pengungkit, dengan melekatkan kepala globular ke filamen tipis dan menariknya menuju arah pusat sarkomer, sehingga membuatnya menjadi lebih pendek dan menyebabkan miofibril berkontraksi. Proses kontraksi diatur oleh suatu protein pengikat Ca 2+, yaitu troponin yang berikatan dengan filamen aktin pada jarak (interval) tertentu. Otot-otot kerangka dapat menggunakan glukosa, asam-asam lemak bebas atau badan keton sebagai bahan bakar. Bahan bakar dasar pada otot yang sedang beristirahat adalah asam-asam lemak bebas dan badan keton yang dibawa dari hati melalui darah. Asam-asam lemak bebas dan badan keton ini dioksidasi dan diuraikan untuk menghasilkan asetil-koa oleh siklus asam sitrat. Otot-otot yang agak aktif menggunakan glukosa darah di samping asam-asam lemak dan badan keton. Glukosa mengalami fosforilasi dan diuraikan melalui glikolitik berurutan menjadi piruvat, yang kemudian dioksidasi melalui asetil-koa, oleh siklus asam sitrat, tetapi, pada otot-otot yang aktif secara maksimum, kebutuhan ATP untuk kontraksi sedemikian besar, sehingga aliran darah tidak dapat menyediakan oksigen dan bahan bakar dalam waktu cukup cepat, dalam kondisi demikian, glikogen simpanan otot digunakan. Glikogen otot dipecah menjadi laktat melalui glikolisis anaerobik, menghasilkan dua ATP per unit glukosa yang diuraikan. Individu secara terus

327 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 5 Tahun 2017 menerus bernapas terengah-engah untuk beberapa saat selama masa pemulihan setelah suatu aktivitas otot yang maksimum,. Tambahan oksigen yang terhirup dimanfaatkan untuk mengoksidasi piruvat, laktat, dan bahan bakar lain untuk membentuk kembali ATP, bersamaan dengan itu, di dalam hati, glukosa darah dibentuk kembali dari laktat di dalam darah oleh glukoneogenesis dan diangkut ke otot untuk menggantikan glikogennya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Kualitas gizi makan pagi anak sekolah SD usia 7-9 tahun yang terdiri dari zat makronutrien dan zat mikronutrien mengacu standar Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 paling banyak adalah kategori kurang dan paling sedikit adalah kategori sesuai, dan jumlah kalori rata rata makan pagi anak sekolah usia 7-9 tahun paling banyak pada kategori kurang dan paling sedikit pada kategori lebih. 2. Indeks kebugaran pada anak SD usia 7-9 tahun paling banyak adalah kategori sedang dan paling sedikit adalah kurang sekali. 3. Tidak ada hubungan signifikan antara kecukupan gizi makan pagi dengan indeks kebugaran pada anak SD usia 7-9 tahun. Saran Berikut merupakan saran dari peneliti antara lain, 1. Penghitungan asupan makan pagi tidak hanya dari pencatatan, namun lebih akurat menggunakan uji biokemis darah. 2. Penelitian selanjutnya mengenai kecukupan gizi makan pagi dan indeks kebugaran dapat dilakukan dengan kontrol menu makan yang seragam. DAFTAR PUSTAKA Faizah, S. N. 2012. Hubungan antara Kebiasaan Sarapan Pagi dan Kebiasaan Jajan dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di SDN Banyuanyar III Surakarta. Surakarta: FK UMS Herianto dan Chusla RD. 2012. Analisis dan Profil Tingkat Kebugaran Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Yogyakarta: FT UGM. Istianah. 2008. Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Irianto, D. P. 2000. Pendidikan Kebugaran Jasmani yang Efektif dan Aman. Yogyakarta : Lukman Offset.. 2004. Bugar & Sehat dengan Berolahraga. Yogyakarta : CV Andi Offset. Lehninger, Albert L. 1993. Dasar Dasar Biokimia Jilid I. (Alih bahasa : Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja). Jakarta: Penerbit Erlangga.. 1993. Dasar Dasar Biokimia Jilid II. (Alih bahasa : Dr. Ir. Maggy

Hubungan Kecukupan Gizi ( Salma Nadiyah) 328 Thenawidjaja). Penerbit Erlangga. Jakarta:. 1993. Dasar Dasar Biokimia Jilid III. (Alih bahasa : Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja). Jakarta: Penerbit Erlangga. Muizzah, L. 2013. Hubungan antara Kebugaran dengan Status Gizi dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Sumaryanto. 1996. Pemasyarakatan Hidup Sehat dan Penyiapan Regenerasi yang Tepat Menuju Terjadinya Sumber Daya Manusia yang Berkualitas. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta