RANPERDA PERUBAHAN APBD TA SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
RANPERDA APBD TA SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2018

SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode

SOSIALISASI PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

Struktur P-APBD TA. 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA DEPOK,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 WALIKOTA DEPOK,

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TEGAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TEGAL TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI BENGKULU TENGAH,

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

NOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 5 TAHUN 2013 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

NOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

TAR== LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Rencana Induk Pengembangan E Government Kabupaten Barito Kuala Sistem pemerintahan daerah disarikan dari UU 32/2004 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI GARUT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Daerah S

BUPATI PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

14 Januari 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 1

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

Transkripsi:

SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 Dalam upaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik, diperlukan transparansi, akuntabilitas dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah, sebagaimana amanat pasal 4 dan pasal 171 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Berikut ini disampaikan mengenai Rancangan Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut : I. PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Barat direncanakan naik sebesar Rp57.212.819.284,66 atau 3,15 persen dari APBD Pokok Tahun Anggaran 2017. Kenaikan tersebut berasal dari kenaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp22.897.645.831,66 atau 7,66 persen dan Dana Perimbangan sebesar Rp34.315.173.453,00 atau 2,27 persen. Sumber-sumber pendapatan dan Jenis Penerimaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Perubahan APBD Tahun 2017 direncanakan sebesar Rp321.919.004.882,16 meningkat Rp22.897.645.831,66 atau 7,66 persen. Peningkatan berasal dari Pajak Daerah sebesar Rp10.856.140.949,00 atau 4,30 persen, Retribusi Daerah Rp1.110.000.000,00, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Rp10.931.504.882,16, sedangkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan target direncanakan sama dengan target APBD Pokok Tahun 2017 Rp4.500.000.000,00. 2. Dana Perimbangan Pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 Dana Perimbangan ditargetkan sebesar Rp1.547.016.797.453,00 meningkat Rp34.315.173.453 atau 2,27 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp1.512.701.624.000, dengan rincian sebagai berikut : a. Penerimaan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp26.667.901.053,00 meningkat Rp1.010.792.053 atau 3,94 persen dari APBD Pokok Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp25.657.109.000,00; 1

b. Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp1.008.360.523.000,00 meningkat Rp30.456.883.000,00 atau 3,11 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp977.903.640.000,00; c. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp171.183.998.400,00 meningkat Rp2.847.498.400,00 atau 1,69 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp168.336.500.000,00; d. Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik sebesar Rp340.804.375.000,00 sama dengan target dalam APBD Pokok Tahun 2017. 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Rencana pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp2.113.687.246,00 sama dengan target APBD Pokok Tahun 2017 terdiri dari Pendapatan Hibah Dari Pemerintah Lainnya sebesar Rp372.597.246,00 dan Pendapatan Hibah (Sumbangan Pihak Ketiga) Rp1.741.090.000,00. II. BELANJA DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan dengan melihat kemampuan Pendapatan Daerah dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disusun berdasarkan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Berdasarkan Kebijakan Belanja Daerah, maka Prioritas Plafond Anggaran Belanja Daerah dirumuskan dalam penajaman program dan kegiatan yang dituangkan sebagai berikut : a. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat dan peningkatan kualitas kesejahteraan sosial; b. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang efektif melalui Pengembangan Sulawesi Barat Smart Office, Peningkatan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah; c. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kinerja Aparatur Sipil Negara melalui pengembangan aparatur melalui diklat teknis dan fungsional; d. Meningkatkan kondisi infra-struktur jalan, jembatan, Sarana perhubungan, telekomunikasi, energi dan pemukiman perumahan, serta air baku melalui pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan, rehabilitasi sarana perhubungan dan telekomunikasi, Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi prasarana energi, serta pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi pemukiman dan perumahan serta air baku; e. Peningkatan kondisi infra-struktur pulau-pulau kecil dan desa tertinggal melalui pembangunan infrastruktur untuk pulau-pulau kecil dan desa tertinggal; 2

f. Peningkatan investasi melalui peningkatan iklim usaha yang kondusif dan kemudahan berinvestasi; g. Pengembangan Kawasan Ekonomi khusus Belang belang pada Pusat antara lain melalui Kegiatan Nasional MATABE (Mamuju Tampapadang Belang belang). Pembangunan sentra-sentra industri berbasis komoditi unggulan daerah; h. Peningkatan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian serta pengembangan pariwisata melalui ekstensifikasi dan intensifikasi melalui pengembangan Tekhnologi pengolahan hasil produksi, pengembangan pangsa pasar serta Penyediaan dan pengembangan infrastruktur kepariwisataan; i. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui Peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta penerapan teknologi bersih; j. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian fungsi hutan melalui peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati serta penyiapan areal untuk perhutanan sosial. Pengalihan kewenangan pendidikan dan urusan lainnya dari kabupaten/kota ke provinsi sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 juga berdampak terhadap Belanja Daerah yang merupakan perwujudan dari kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Melihat kondisi tersebut, maka belanja daerah dalam Perubahan APBD Tahun 2017 direncanakan sebesar Rp2.064.417.566.844,16 meningkat sebesar Rp83.413.856.033,70 atau 4,21 persen dari total Belanja Daerah dalam APBD Pokok Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp1.981.003.710.810,46 yang terdiri dari : 1. Belanja Tidak Langsung Direncanakan sebesar Rp988.401.674.658,64 meningkat sebesar Rp28.040.029.689,18 atau 2,92 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp960.361.644.969,46. Penganggaran Belanja Tidak Langsung dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Belanja Pegawai Rencana Belanja Pegawai sejumlah Rp486.421.616.417,43 meningkat sebesar Rp85.180.549.779,18 atau 21,23 persen dari APBD Pokok Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp401.241.066.638,25. Belanja Pegawai dialokasikan untuk membiayai Gaji dan Tunjangan, Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur, Belanja Operasional Penunjang Pimpinan DPRD, Penunjang Komunikasi Insentif Pimpinan dan Anggota DPRD serta biaya pemungutan pajak daerah, termasuk rencana kenaikan gaji pokok PNSD. b. Belanja Bunga Rencana Belanja Bunga sebesar Rp12.958.772.977,86 meningkat sebesar Rp4.002.564.910,00 atau 44,69 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp8.956.208.067,86 yang diperuntukkan membayar utang pinjaman dana dari PT.SMI untuk Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Barat Tipe B. 3

c. Belanja Hibah RANPERDA PERUBAHAN APBD TA. 2017 Rencana Belanja Hibah sebesar Rp293.956.571.128,00 berkurang sebesar Rp60.143.085.000,00 atau -16,98 persen dari APBD Pokok Tahun Anggaran 2017 yang sebesar Rp354.099.656.128,00 diperuntukkan bagi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk menunjang peningkatan pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat, disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan. Sifatnya tidak mengikat dan tidak wajib. Pengurangan Belanja Hibah sebesar Rp60.143.085.000,00 dialihkan ke program kegiatan Dana Bantuan Operasional Sekolah yang menjadi kewenangan provinsi. Pengalihan anggaran ke Belanja Langsung tersebut adalah untuk memenuhi pengalihan kewenangan, salah satunya kewenangan dibidang pendidikan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2017 yang menyebutkan bahwa penganggaran belanja langsung dalam APBD digunakan untuk urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar (termasuk pendidikan). d. Belanja Bantuan Sosial Alokasi Belanja Bantuan Sosial pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp19.000.000.000,00 sama dengan target dalam APBD Pokok Tahun Anggaran 2017. Dialokasikan untuk pembiayaan BPJS Kesehatan. e. Belanja Bagi Hasil Alokasi Belanja Bagi Hasil pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp126.665.701.335,35 sama dengan target dalam APBD Pokok Tahun Anggaran 2017, diarahkan untuk bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi pada tahun anggaran 2017 yang menjadi hak pemerintah kabupaten sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; f. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten dan Partai Politik Alokasi belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten dan Partai Politik dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp48.399.012.800,00 sama dengan target dalam APBD Pokok Tahun Anggaran 2017, digunakan dalam rangka peningkatan akselerasi percepatan pembangunan kabupaten, sedangkan bantuan keuangan kepada partai politik digunakan dalam rangka menunjang kegiatan Partai Politik dan penguatan kelembagaan serta peningkatan peran dan fungsi partai politik; g. Belanja Tidak Terduga Rencana Belanja Tidak Terduga dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp1.000.000.000,00 berkurang 50 persen dari APBD Pokok Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp2.000.000.000,00 di anggarkan untuk belanja kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, 4

kegiatan tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman, dan ketertiban, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahuntahun sebelumnya. 2. Belanja Langsung Direncanakan sebesar Rp1.076.015.892.185,52 meningkat sebesar Rp55.373.826.344,52 atau 5,43 persen dari APBD Pokok Tahun Anggaran 2017 yang dianggarkan sebesar Rp1.020.642.065.841,00. Penjelasan rencana penganggaran Belanja Langsung sebesar Rp1.076.015.892.185,52 sebagai berikut : a. Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah, penganggaran belanja pegawai diarahkan asas kepatutan, kewajaran, dan rasionalitas dalam pencapaian program dan kegiatan. Belanja Pegawai sebesar Rp18.040.254.150,00 meningkat menjadi Rp6.439.339.150,00 atau meningkat 55,49 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp11.600.915.000,00. b. Penganggaran Belanja Barang dan Jasa diarahkan lebih kepada penganggaran belanja barang pakai habis yang disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, serta mengarahkan untuk memperhitungkan sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2017; termasuk penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang akan diserahkan kepada Pihak Ketiga dan/atau Masyarakat. Belanja Barang dan Jasa dalam Perubahan APBD Tahun 2017 sebesar Rp511.396.023.291,32 meningkat Rp42.449.221.276,32 atau 8,97 persen dari APBD Pokok Tahun 2017 sebesar Rp468.946.802.015,00. c. Penganggaran Belanja Modal diarahkan sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019. Kebutuhan Belanja Modal dalam Perubahan APBD Tahun 2017 sebesar Rp546.579.614.744,20 meningkat Rp6.485.265.918,20 atau 1,27 persen dari APBD Pokok Tahun 2017. III. PEMBIAYAAN DAERAH Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Perubahan 2017 mengalami defisit belanja sebesar Rp193.368.077.262,00. Defisit APBD tersebut sebagai akibat belanja lebih besar daripada pendapatan. Untuk menutupi defisit Belanja dimaksud, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah merencanakan penerimaan pembiayaan dari sisa Lebih Perhtiungan Anggaran Tahun Sebelumnya dan pinjaman dari lembaga bukan Bank, sehingga permasalahan pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 dapat diatasi. 1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Kebijakan Penerimaan Pembiayaan dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp202.368.077.263,00 dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp46.879.710.881,00 dan 5

pinjaman dari lembaga bukan Bank yang digunakan untuk menutupi defisit belanja sebesar Rp155.488.366.382,00. 2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Defisit dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp193.368.077.263,00 diakibatkan anggaran pendapatan belanja daerah direncanakan lebih kecil dari anggaran belanja daerah. Defisit ini ditutupi dari Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp202.368.077.263,00 Selisih lebih Penerimaan Pembiayaan Daerah setelah menutupi defisit sebesar Rp9.000.000.000,00 digunakan untuk Penyertaan Modal (Investasi) kepada Badan Usaha Lainnya yaitu pada PT.Bank Sulselbar sebesar Rp8.000.000.000,00 dan Rp1.000.000.000,00 untuk Badan Usaha Milik Daerah. Demikian disampaikan Rancangan APBD Perubahan Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2017 kepada masyarakat sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Mamuju, 23 Oktober 2017 SEKRETARIS DAERAH SELAKU KETUA TAPD PROVINSI SULAWESI BARAT, Drs. H. ISMAIL ZAINUDDIN, M.Pd Pangkat : Pembina Utama NIP. : 19590529 198503 1 012 6