PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

Syafaryani, Siti Halidjah, K.Y. Margiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan .

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS IV SEKOLAH DASAR 05 KETAPANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 06 KETAPANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

EMILIANA NIM.F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGUNAKAN MEDIA KONKRET KELAS 1 SD NEGERI NO. 05 NANGA UNGAI. Oleh KUMANG NIM: F

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE INQUIRI PESERTA DIDIK KELAS V SDN KAPUAS HULU ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS I SD 3 SIANTAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE INQUIRY ARTIKEL. Oleh MARIYATI TELUMA F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 71 PONTIANAK BARAT

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMENGGUNAKAN METODE LATIHANPADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 11 PEREGES ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III SD

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE KARTU ARISAN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL DI KELAS I SDN 4 ANJONGAN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh NURSIAH NIM F

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 21 TANJUNG PANTI

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH: KANISIUS TORO NIM. F34212120 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR Kanisius Toro, Abdussamad, Tahmid Sabri Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Email :toroterosikbtmenang@gmail.com Abstrak: Penelitian bertujuan untuk Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Kooperatif di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 21 Jelai Hulu Ketapang. Metode yang digunakan adalah metode dekriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan berkolaborasi dengan guru teman sejawat. Setting dilakukan di dalam kelas dengan subjek penelitian adalah peneliti sebagai guru dan peserta didik kelas V SDN. 21 Jelai Hulu yang berjumlah 8 orang. Hasil penelitian:1)aktivitas fisik peserta didik pada pengamatan awal 43,75% dan pada siklus II 87,5%, peningkatan aktivitas fisik sebesar 31,25% dengan kategori cukup tinggi; 2) Aktivitas mental dari pengamatan awal 35% dan siklus II 80%, peningkatan aktivitas mental sebesar 45% dengan kategori cukup tinggi, dan 3) Aktivitas emosional dari pengamatan awal yaitu 54,17% dan siklus II 91,67%, peningkatan aktivitas emosional sebesar 37,50% dengan kategori cukup tinggi. Kata Kunci : Aktivitas, Pembelajaran Tematik, dan Pendekatan Kooperatif Abstract : This research aims to in creasethe activity of learners in thematic learning cooperative approach in fifth grade of elementary school 21 Jelai Hulu Ketapang. The method used it descriptive method to form a class action research and collaboration between researchers with teacher coleagves setting is done in the classroom whit the research subjects were theacher and learners amovnting to eight people.research is : 1)learners increased physical activity from the beginning to the two cycles is equal to 43,55 % with a fairly high category. 2) learners increased mental activity 35 % of the initial observations and the observations of two cycles of 80 % increase mental activity from initial observations up to cycles was 55% with a fairly high category and 3). Learners increased emotional activity from the initial observation is 45,83 % and the observation of two cycles 91,67 %. Increase the emotional activity of the initial observaton to ofservation of two cycles is equal to 45,84% with a fairly. Key words: activity, thematic learning, and cooperative approach.

K eberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah aktivitas peserta didik ( dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun pada kenyataannya aktivitas peserta didik yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 21 Jelai hulu Ketapang belum maksimal seperti yang diinginkan. Hal ini disebabkan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan saat ini masih menggunakan model, metode, dan pendekatan, serta media pembelajaran yang monoton. Pembelajaran menjadi kurang berkesan dan kurang menyenangkan, sehingga peserta didik cepat merasa bosan. Untuk itu diadakan upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran mengunakan pendekatan kooperatif untuk meningkatkan aktivitas peserta didik. Pendekatan kooperatif mempunyai manfaat yang sangat besar dalam perkembangan proses pembelajaran. Karena dalam pendekatan kooperatif di kembangkan berdasarkan dari keinginan masing-masing individu peserta didik yang pada akhirnya akan menumbuhkan berbagai macam upaya dan cara untuk mengembangkan diri baik secara individu maupun secara kelompok. Pengertian pendekatan kooperatif Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang memperlihatkan partisivasi Peserta Didik dalam suatu kelompok kecil untuk salin berinteraksi (Nurulhayati,2002:5)..Dalam Kamus Bahasa Indonesia ( 2003 : 26 ) pengertian aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, dan kerja atau kegiatan kerja. Menurut Mulyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Aktivitas peserta didik selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya kegiatan murid untuk belajar. Berkaitan dengan pengertian belajar Oemar Hamalik (2004:28) menyampaikan bahwa suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan dan di dalam proses belajar tersebut dapat membentuk karakter dan perubahan yang mencakup pengetahuan, prilaku, dan pribadi yang bersifat permanen. Ada beberapa pendapat yang menerangkan pengertian dari pembelajaran itu sendiri diantaranya adalah pendapat Dimyati dan Mudjiono, (2002 : 297 ) yaitu kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruktural, untuk membuat siswa belajar secara aktif dan penekanannya pada penyediaan sumber belajar. Dan dalam Undang-Undang istem Pendidikan Nasional Indonesia No.20/2003, Bab I Pasal 1 Ayat 20 dalam buku khanifatul (2014:14) menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik serta dengan sumber belajar dalam lingkungan belajar. Menurut Winkel (1991) dalam M. Sobri (2013:31) pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadiankejadian eksternal yang berperan terhadap kejadian-kejadian internal yang berlangsung dalam diri peserta didik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu dan pengikat materi dari beberapa mata pelajaran secara terintegrasi dalam pertemuan tatap muka dan atau praktik pengamatan pembelajaran ( Suyanto,2013 : 253 ). Kemendikbud (2002) ciri khas dari

pembelajaran tematik antara lain: Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatankegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik, kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, Dan membantu perkembangan berfikir peserta didik. Menyiapkan kegiatan belajar yang pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan fakta-fakta aktivitas peserta didik sesuai dengan temuan dalam penelitian dari tahap base line, siklus I, dan siklus II. Menurut Hadari Nawawi (2007:67), metode deskriftif dapat diartikan sebagai prosedur penelitian yang menggambarkan atau melukiskan kenyataan yang sebenarnya yang terjadi di tempat penelitian. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian tindakan kelas. Menurut Mulyasa ( 2009:9 ) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas sebagai bentuk penelitian replektif yang hasilnya dapat dimanfaatlkan sebagai alat untuk mengembangkan keahlian mengajar. Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN.21 Jelai Hulu Ketapang pada bulan Agustus 2014 sampai bulan Oktober 2014. Yang menjadi subyek penelitian ialah sebagai guru, dan peserta didik kelas V di Sekolah Dasar Negeri 21 Jelai Hulu tahun pelajaran 2014/2015. Peserta didik berjumlah 8 orang terdiri dari 3 orang peserta didik laki-laki dan 5 orang peserta didik perempuan. Sifat penelitian adalah Kolaboratif karena peneliti akan melibatkan kawan sejawat untuk membantu kelancaran proses penelitian. Penelitian ini akan mengambil data-data pada permasalahan aktual. Prosedur penelitian mengikuti beberapa tahapan sesuai dengan prinsip dasar penelitian tindakan. Menurut Arikunto Suharsimi (2002) prosedur penelitian dapat diurutkan menjadi empat tahapan yaitu : 1)tahapan perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap observasi 4) tahap refleksi. Tahap Perencanaan Perencanaan penelitian tindakan kelas disusun atas dasar hasil pengamatan awal terhadap situasi pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas V Sekolah dasar Negeri 21 Jelai Hulu. kemudian peneliti (guru) merencanakan suatu tindakan untuk melaksanakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas V SDN 21 Jelai Hulu dengan meyiapkan perangkat pembelajaran antara lain RPP, lembar pengamatan proses pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar penilaian. Tahap pelaksanaan Pada pelaksanaan penelitian pada siklus I guru melaksanakan kegiatan tindakan yang mengimplentasikan kegiatan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik. Tindakan dituntun dengan rencana yang telah dirancang sedemikian rupa sesuai dengan keadaan di lapangan tanpa dan tetap

memperhatikan dinamika proses pembelajaranan. Langkah-langkah penerapan pembelajaran akan dimulai dari pendahuluan, kemudian kegiatan awal, kegiatan inti, dan diakhiri dengan kegiatan penutup. Tahap Observasi Pengamatan akan dilakukan oleh teman sejawat (kolaborator) yang akan membantu untuk memperlancar pelaksanaan penelitian dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Beberapa hal yang diamati pada penelitian tindakan kelas ini adalah proses tindakan yang dilakukan guru, pengaruh tindakan terhadap aktivitas peserta didik, serta keadaan dan kendala tindakan. Tahap Refleksi Refleksi adalah merenung dan mengingat kembali tindakan yang telah dilaksanakan dan yang telah dicatat dalam lembar observasi. Dari hasil observasi dan hasil perolehan penilaian pada lembar tes pembelajaran, kemudian dilakukan refleksi, jika ditemukan kekurangan maka akan dijadikan pertimbangan dalam menyusun rencana tindakan berikutnya atau siklus berikutnya. Sedangkan temuan yang menunjukkan hasil positif akan dipertahankan. Tekni Pengumpul Data Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung. Sebagai alat pengumpul data pada pada teknik observasi langsung adalah lembar observasi. Satu lembar berisi daftar pengamatan untuk guru ketika guru melaksanakan pembelajaran, dan lembar kedua untuk mengamati aktivitas peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran. Kedua lembar pengamatan tersebut berisi masalah yang ingin di amati. Tugas kolaborator dalam penelitian ini adalah memberi tanda ceklist apabila masalah yang ingin diamati muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Menurut Margono ( 2004 : 158 ) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data disesuaikan dengan teknik analisis data yang bersamaan yaitu : reduksi data, sajian data, dan penyimpulan data atau verifikasi. Data yang diperoleh dari mengamati aktivitas belajar peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran terutama data aktivitas peserta didik setelah diadakan perbaikan proses pembelajaran, akan disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian data dalam tabel akan dihitung frekuensi relatifnya dan selanjutnya akan dianalisis secara penalaran logis dalam bentuk dekriptif. Data yang telah berbentuk deskripsi ini akan direduksi dan disajikan secara sistematis sehingga dapat diambil kesimpul secara kualitatif. Kemudian data tentang proses pembelajaran disajikan dalam bentuk naratif. Data- data ini diperoleh dari reduksi informasiinformasi yang ditemukan pada saat tindak penelitian sehingga dari data tersebut memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan tindak lanjut. Informasi yang peneliti maksud adalah uraian kegiatan pembelajaran, aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran dan tindakan yang diambil dalam menyelesaikan masalah, serta hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Kemudian data yang disajikan dibuat sebagai penafsiran secara kualitatif dan sebagai evaluasi untuk merencanakan tindak lanjut. Uuntuk mengetahui perkembangan aktivitas peserta didik, data hasil dari

penelitian perlu dihitung kedalam bentuk data persentase dengan menggunakan rumus : Keterangan : X = Frekuensi kemunculan n = kemunculan peserta didik N = jumlah peserta didik Sesuai kriteria ( Panduan Pelaksanaan PPL FKIP Untan 2011 :57 ) rata-rata persentase. Panduan kriteria rata-rata persentase tersebut yaitu : sangat tinggi 81%-100%, tinggi 61%-80%, Cukup 41%-60%, rendah 21%-40%, dan sangat rendah 1%-20%. Indikator Kinerja Pada penelitian ini permasalahan yang ingin di selesaikan adalah meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, maka perlu indikator kinerja penelitian untuk mengukur keberhasilan dalam meningkatkan aspek tersebut. Berikut adalah tabel indikator untuk mengukur keberhasilan yang ditingkatkan pada setiap siklus penelitian. Tabel 1 Deskripsi Data aktivitas Peserta Didik Pada Base Line Keterangan Rata-rata aktivitas fisik Rata-rata aktivitas mental Rata-rata aktivitas emosional Persentase % % Keterangan : Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan dari data yang sudah dianalisis baik yang berhubungan dengan masalah aktivitas fisik, aktifitas mental maupun aktivitas emosional maka perlu ditentukan kriteria rata-rata persentase. Panduan kriteria rata-rata persentase tersebut yaitu : sangat tinggi 81%-100%, tinggi 61%-80%, Cukup 41%-60%, rendah 21%-40%, dan sangat rendah 1%- 20%. ( Panduan Pelaksanaan PPL FKIP Untan 2011 :57) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berkenaan dengan observasi, pelaksanaannya dilakukan oleh teman sejawat sebagai kolaborator. Observasi ini difokuskan pada peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif dengan menggunakan lembar telaah rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar pengamatan aktivitas peserta didik. Hasil temuan aktivitas belajar pada base line dapat di sajikan pada tabel 1 berikut ini. %

Tabel 1 Deskripsi Data aktivitas Peserta Didik Pada Base Line Keterangan Persentase Rata-rata aktivitas fisik 43,75% Rata-rata aktivitas mental 35 % Rata-rata aktivitas emosional 45,83% Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan dari data yang sudah dianalisis baik yang berhubungan dengan masalah aktivitas fisik, aktifitas mental maupun aktivitas emosional maka perlu ditentukan kriteria rata-rata persentase. Panduan kriteria rata-rata persentase tersebut yaitu : sangat tinggi 81%-100%, tinggi 61%-80%, Cukup 41%-60%, rendah 21%-40%, dan sangat rendah 1%- 20%. ( Panduan Pelaksanaan PPL FKIP Untan 2011:57). Berdasarkan tabel 1 aspek aktivitas fisik yang diamati pada base line diperoleh data dengan rata-rata 43,75%, hal ini dikarenakan peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran secara tematik. Aktivitas mental diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 35%, hal ini dikarenakan peserta didik belum terbiasa menyampaikan pertanyaan dan peserta didik takut dimarah kalau salah dalam menjawab pertanyaan.aktivitas Emosional diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 45,83% hal ini terjadi karena peserta didik masih malu-malu dalam menyampaikan kemampuan yang mereka miliki dan masih bingung dengan penerapan pembelajaran tematik. Hasil observasi kemampuan guru merancang pelaksanaan pembelajaran oleh guru sebagai peneliti untuk peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif di Sekolah Dasar pada siklus I dapat disajikan pada tabel II sebagai berikut. Tabel 2 Deskripsi Data aktivitas Peserta Didik Pada Siklus I Keterangan Persentase Rata-rata aktivitas fisik 68,75% Rata-rata aktivitas mental 57,5 % Rata-rata aktivitas emosional 66,67% Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan dari data yang sudah dianalisis baik yang berhubungan dengan masalah aktivitas fisik, aktifitas mental maupun aktivitas emosional maka perlu ditentukan kriteria rata-rata persentase. Panduan kriteria rata-rata persentase tersebut yaitu : sangat tinggi 81%-100%, tinggi 61%-80%, Cukup 41%-60%, rendah 21%-40%, dan sangat rendah 1%- 20%. ( Panduan Pelaksanaan PPL FKIP Untan 2011:57). Aktivitas fisik diperoleh data dengan rata-rata 68,75 %. Peserta didik mengalami peningkatan sebesar 25%, peningkatan aktivitas fisik ini terjadi karena peserta didik senang bekerja sama dalam kelompok. Aktivitas mental diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 57,5%, peserta didik mengalami

peningkatan aktivitas mental sebesar 22,5%, dengan kriteria rendah. Peningkatan ini dikarenakan persaingan secara fositif antar kelompok atau antar individu sudah mulai terlihat. Aktivitas Emosional diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 66,67%. Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas emosional sebesar 20,84%, dengan kategori rendah. Peningkatan ini dikarenakan keterlibatan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran membuat peserta didik bersemangat dan antusias. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, memberikan gambaran bahwa pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif yang peneliti gunakan cukup berhasil meningkatkan aktivitas peserta didik, walaupun belum sesuai dengan target yang ingin dicapai. Peneliti memperhatikan ada beberapa hal yang perlu diadakan perbaikan yaitu sebagai berikut : 1) Kesesuaian dalam penyusunan RPP, 2)Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan karakter peserta didik, 3) peserta didik masih ragu-ragu dan takut salah dalam melakukan aktivitas. Hasil observasi kemampuan guru merancang pelaksanaan pembelajaran oleh guru sebagai peneliti untuk peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif di Sekolah Dasar pada siklus II dapat disajikan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Deskripsi Data aktivitas Peserta Didik Pada Siklus II Keterangan Rata-rata aktivitas fisik Rata-rata aktivitas mental Rata-rata aktivitas emosional Persentase 87,5% 80 % 91,67% Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan dari data yang sudah dianalisis baik yang berhubungan dengan masalah aktivitas fisik, aktifitas mental maupun aktivitas emosional maka perlu ditentukan kriteria rata-rata persentase. Panduan kriteria rata-rata persentase tersebut yaitu : sangat tinggi 81%-100%, tinggi 61%-80%, Cukup 41%-60%, rendah 21%-40%, dan sangat rendah 1%- 20%. ( Panduan Pelaksanaan PPL FKIP Untan 2011:57). Dari tabel 3 diperoleh rata-rata persentase aktivitas fisik sebesar 87,5 %. Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas fisik sebesar 43,55% dengan kriteria cukup tinggi, hal ini dikarenakan peserta didik semakin senang bekerja sama dalam kelompok dan mau melakukan ktivitas berdasarkan kemauan sendiri. Aktivitas mental diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 80%. Peserta didik mengalai peningkatan aktivitas mental sebesar 45 % dengan kriteria cukup tinggi, hal ini dikarenakan peserta didik dapat menyeleseikan tugas yang di berikan baik secara kelompok maupun secara individu. Aktivitas Emosional diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 91,67%. Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas emosional sebesar 45,84% dengan kriteria cukup tinggi. Peningkatan ini dikarenakan peserta didik telah memiliki keberanian, semangat, dan antusias yang tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, memberikan gambaran bahwa pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif cukup berhasil meningkatkan aktivitas peserta didik yang cukup signivikan, walaupun masih banyak hal yang dapat ditingkatkan untuk semakin meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Namun sesuai dengan hasil mufakat antara peneliti dengan teman sejawat pada saat reflaksi, penelitian ini tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya karena hasil yang diperoleh sampai ke siklus ke II sudah cukup memuaskan. Pembahasan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas fisik peserta didik, aktivitas mental peserta didik, dan aktivitas emosional peserta didik pada pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif di kelas V Sekolah Dasar Negeri 21 Jelai Hulu. Semua aspek tersebut dibagi lagi ke dalam indikator kerja yang diperoleh dari pengamatan sehari-hari dan hasil refleksi sebelum melakukan tindakan penelitian. Kemudian pelaksanaan penelitian siklus I pada tanggal 10 Oktober 2014, siklus II dilaksanakan tanggal 14 Oktober 2014. Hasil rekapitulasi data aktivitas peserta didik dari base line, siklus I dan Siklus II dapat disajikan pada tabel 4 berikut ini Tabel 4 Deskripsi Data aktivitas Peserta Didik Pada Base Line, Siklus I, dan Siklus II Keterangan Aktivitas Fisik Aktivitas Mental Aktivitas Emosional Persentase Base Line Siklus I Siklus II 43,75% 68,75% 87,5% 35% 57,5% 80% 45,83% 66,67% 91,67% Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan dari data yang sudah dianalisis baik yang berhubungan dengan masalah aktivitas fisik, aktifitas mental maupun aktivitas emosional maka perlu ditentukan kriteria rata-rata persentase. Panduan kriteria rata-rata persentase tersebut yaitu : sangat tinggi 81%-100%, tinggi 61%-80%, Cukup 41%-60%, rendah 21%-40%, dan sangat rendah 1%- 20%. ( Panduan Pelaksanaan PPL FKIP Untan 2011:57). Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I yang telah dilakukan, aktivitas fisik peserta didik mengalami peningkatan dari pengamatan awal 43,75 % kemudian pada siklus I meningkat menjadi 68,75%. Dengan demikian aktivitas Fisik mengalami peningkatan sebesar 25% dengan kriteria masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II yang telah dilakukan diperoleh data rata-rata persentase aktivitas fisik peserta didik sebesar 87,5%. Dengan demikian aktivitas fisik peserta didik mengalami peningkatan dari base line sampai pada siklus II sebesar 43,55%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran tematik di kelas V dapat meningkatkan aktivitas fisik peserta didik dengan kriteria cukup tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I yang telah dilakukan, aktivitas mental peserta didik mengalami peningkatan dari pengamatan awal 35 % kemudian pada siklus I meningkat menjadi 57,5%. Dengan demikian aktivitas mental peserta didik mengalami peningkatan sebesar 22,5% dengan kriteria masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II yang telah dilakukan diperolehdata rata-rata persentase aktivitas mental peserta didik sebesar 80%. Dengan demikian aktivitas mental peserta didik mengalami peningkatan dari base line sampai pada siklus II sebesar 45%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran tematik di kelas V dapat meningkatkan aktivitas mental peserta didik dengan kriteria cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II yang telah dilakukan, aktivitas emosional peserta didik mengalami peningkatan dari pengamatan awal 45,83 % kemudian pada siklus II meningkat menjadi 66,67%. Dengan demikian aktivitas emosional peserta didik mengalami peningkatan sebesar 20,84% dengan kriteria masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II yang telah dilakukan, aktivitas emosional peserta didik mengalami peningkatan dari pengamatan awal 45,83 % kemudian pada siklus II meningkat menjadi 91,67%. Dengan demikian aktivitas emosional peserta didik mengalami peningkatan sebesar 45,84% dengan kriteria cukup tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui penelitian Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Temetik Menggunakan Pendekatan Kooperatif Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 21 Jelai Hulu Ketapang, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas fisik dari base line sampai tindakan siklus II sebesar 43,55% dengan kategori cukup tinggi. 2) Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas mental dari base line sampai tindakan siklus II sebesar 45% dengan kategori cukup tinggi. 3) Peserta didik mengalami peningkatan aktivitas emosional dari base line sampai tindakan siklus II sebesar 45,84% dengan kategori cukup tinggi. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) Pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menekankan bekerja secara tim. 2) Pembelajaran tematik menggunakan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia supaya lebih bermakna bagi masa depan peserta didik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta.Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono.1999.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.Rineka Cipta Hadari Nawawi.(1998) Metode Pendidikan Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press Hamalik,Oemar.2001 Proses belajar Mengajar. Jakarta.Bumi Aksara Hayati Nurul.2004. Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Margono S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto dan Asep Jihad.2013 Menjadi Guru Profesional.Jakarta: Erlangga. Tim Pustaka Agung Harapan 2003 Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya. CV.Pustaka Agung Harapan