BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan terjadi perubahan fisik yang cepat menyamai orang dewasa, tetapi emosinya belum dapat mengikuti perkembangan jasmaninya, hal ini sering menimbulkan gejolak sehingga masa ini perlu mendapat perhatian. Salah satunya adalah pendidikan dan perhatian agar remaja berperilaku hidup sehat, baik secara fisik maupun mental (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2009). Data demografi di Amerika Serikat (1990) menunjukkan jumlah remaja berumur 10-19 tahun sekitar 15% populasi. Di Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, sepertiganya adalah remaja umur 10-19 tahun. (Maesaroh, 2010). Di Indonesia ada sekitar 60.861.350 remaja berusia 10-24 tahun atau sekitar 30,2% dari total penduduk Indonesia (Widyastuti, 2009). Namun tidak semua remaja di Indonesia menyadari bahwa pada masa remaja terjadi perubahan yang besar. Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya. Pada saat inilah dalam kehidupan remaja diperlukan perhatian khusus agar mereka mempunyai yang baik perubahan yang dialaminya, sehingga diharapkan mereka mempunyai perilaku yang baik terhadap kesehatan reproduksinya, khususnya pada saat menstruasi
Kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Mencegah terjadinya infeksi bisa dilakukan dengan perawatan organ genetalia eksterna. Infeksi yang tidak ditangani secara tuntas dapat menyebabkan infeksi merembet ke rongga rahim, kemudian ke saluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke rongga panggul (Maesaroh, 2010). Buruknya perawatan organ genetalia eksterna dan kondisi yang lembab menyebabkan masalah. Infeksi yang diakibatkan oleh hygiene yang buruk selama menstruasi sering terjadi pada wanita. Gejala seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, gatal-gatal, rasa perih, kemerahan dapat dialami wanita yang sedang menstruasi (Baradero, 2007). Remaja terutama remaja putri tetap merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya akses mereka terhadap informasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang memadai. Di Jawa tengah pencapaian rata-rata cakupan pelayanan kesehatan remaja, mengalami fluktuasi, tahun 2006 15,27% menjadi 43,78% di tahun 2007 selanjutnya tahun 2008 menjadi 35,49% tahun 2009 turun menjadi 29,21% (SPM Provinsi Jawa Tengah, 2007). Berdasarkan data dari Profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2009 di Kabupaten Rembang tidak ada data mengenai cakupan pelayanan kesehatan remaja. SMA N 1 Rembang terletak di tepi jalan raya Rembang. Sekolah tersebut merupakan sekolah dengan sarana prasarana lengkap. Internet sebagai media penunjang siswa untuk memperoleh bisa diakses setiap saat, kamar
mandi yang bersih dengan air bersih yang mengalir setiap saat jika dibutuhkan. Mayoritas siswanya berasal dari keluarga menengah ke atas. Berdasarkan hasil prasurvei terhadap 30 siswa di SMA N 1 Rembang mayoritas (97%) mempunyai yang baik terhadap menstruasi,dan sisanya mempunyai cukup, tetapi perilaku terhadap perawatan organ genetalia eksterna saat menstruasi kurang baik. Dari hasil wawancara dengan 30 siswa mereka mengaku tidak pernah mendapatkan mata pelajaran pentingnya menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi dan perilaku yang benar dalam menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi. Mereka juga mengaku masih malu dan risih jika membicarakan masalah cara menjaga kebersihan organ genetalia eksterna. Pengetahuan menstruasi mereka dapatkan dari mata pelajaran biologi yang telah diajarkan di sekolah. Berdasarkan fenomena yang ada, semakin banyak masalah kesehatan akibat perilaku perawatan organ genetalia eksterna yang tidak adekuat pada remaja putri selama periode mentruasi. Sangat sedikitnya penelitian yang meneliti aspek hygiene selama periode menstruasi pada remaja putri, menarik peneliti untuk melakukan penelitian Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Perawatan Organ Genetalia Eksterna Saat Menstruasi Pada Remaja Putri di SMA N 1 Rembang.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah Adakah Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Perawatan Organ Genetalia Eksterna Saat Menstruasi Pada Remaja Putri? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan dengan perilaku perawatan organ genetalia eksterna saat menstruasi pada remaja putri di SMA N 1 Rembang. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan perawatan organ genetalia eksterna saat menstruasi pada remaja putri di SMA N 1 Rembang. b. Mendiskripsikan perilaku perawatan organ genetalia eksterna saat menstruasi pada remaja putri di SMA N 1 Rembang c. Menganalisis hubungan dengan perilaku perawatan organ genetalia eksterna saat menstruasi pada remaja putri di SMA N 1 Rembang. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Menambah pengalaman, dan kemampuan bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama ini.
b. Bagi Masyarakat Bahan kepustakaan untuk memberikan informasi perilaku perawatan organ genetalia khususnya bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi kepada remaja putri. c. Bagi Institusi Pendidikan Hasil dari penelitian ini dapat digunakan bahan masukan kepustakaan dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya. d. Bagi Dinas Kesehatan Hasil penelitian ini dapat memberikan atau menambah informasi dan data dasar mengenai perilaku perawatan organ genetalia saat menstruasi pada remaja putri untuk selanjutnya dapat direncanakan program-program kesehatan yang mendukung perilaku perawatan organ genetalia saat menstruasi pada remaja putri. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Bahan acuan materi perawatan perineal saat menstruasi. b. Bagi Metodologi Penelitian Bahan untuk membantu dalam strategi penelitian mengenai remaja dalam merawat organ genetalia eksterna yang baik pada saat menstruasi.
E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No. Judul, Nama Tahun 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan menarche dan menstruasi pada Remaja Putri SMP 9 Semarang. Danis Ajeng tahun 2010 Sasaran Remaja putri di SMP 9 Semarang Variabel yang diteliti Pengetahuan menarche dan menstruasi Metode Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional Hasil Informasi dari media mempengar uhi remaja putri menarche dan menstruasi. 2. Peningkatan remaja putri kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi melalui penyuluhan di Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen. Ayu Dewi Irmayanti. Tahun 2010 36 remaja putri RW IV Kelurahan Wonolopo, Mijen. Variabel bebas penyuluhan kebersihan alat kelamin saat menstruasi, variabel terikat kebersihan alat kelamin saat menstruasi. Eksperimen Ada perbedaan yang bermakna rata-rata kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi sebelum dan sesudah penyuluhan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel, sasaran penelitian, waktu penelitian. Penelitian yang akan dilakukan membahas hubungan remaja putri perawatan pada organ genetalia eksterna dengan perilaku remaja putri untuk menjaga kebersihan organ genetalia eksterna saat menstruasi.