Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Sudarjatiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Fungsi

MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG PEMAHAMAN PERMASALAHAN SOSIAL MELAUI PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RA AS

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

Oleh : Umi Sholikhah, S.Pd. Kata Kunci: pengetahuan sosial, pembelajaran kooperatif model jigsaw

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Kamilah SDN Sukaoneng Tambak Gresik

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Minarsih 1) TK DWP DUWET TULUNGAUNG/ Bertina Septialvita 2) PG PAUD IKIP PGRI MAIDUN/

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Yoseph Payong Ado. (Peneliti) Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN I) Samarinda

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Mardiana Jamil Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Meulaboh Diterima 14 Oktober 2017/Disetujui 15 November 2017

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS

Rini Tri Irianingsih 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN STRATEGI INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMPN I GENENG NGAWI TAHUN AJARAN

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

(Mahasiswa Magister Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Tadulako) 2

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

Lince Sibuea Guru SDN Bojong Rawalumbu VIII, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ABSTRAK

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Transkripsi:

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI BUNYI DENGAN MENERAPKAN METODE KOOPERATIF MODEL JIGSAW DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KWADUNGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dwi Retno Wahyuni SMP Negeri 2 Kwadungan, Ngawi Email: dwiretnowahyuni7@gmail.com Diterima 23 Desember 2014 disetujui 12 Februari 2015 ABSTRACT This study aimed to increase student achievement in science learning material by applying sound Jigsaw model of cooperative methods in class VIIIA of SMP Negeri 2 Kwadungan school year 2013/2014. Research using classroom action research ( PTK ) includes planning, action, observation, and reflection. The research instrument used syllabus, lesson plans, student activity sheets, observation sheets, and test. Data retrieval learning achievement tests and observations were performed every cycle. The results showed that students mastery of classical first cycle of 60 %, 87.5 % second cycle. show enthusiastic learn. Observations show their courage students to ask and answer questions discussion. The results showed that sound science learning material with the application of Jigsaw model of cooperative methods can improve student achievement. Keywords : learning achievement, jigsaw, communicate PEDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains pada hakekatnya merupakan pengetahuan yang berdasarkan fakta, hasil pemikiran para ahli dan hasilhasil eksperimen yang dilakukan para ahli. Memahami IPA tidak semata-mata menghafal fakta-fakta, tetapi juga belajar mengadaptasikan prinsip-prinsip dasar IPA ke dalam penerapan sehari-hari, hal ini tidak hanya membantu siswa menghubungkan IPA dengan dunia mereka sehari-hari, melainkan juga membantu siswa untuk membentuk keterampilan-keterampilan yang akan menjadikan mereka pengambil keputusan yang bertanggung jawab dan pemikir yang kritis (Nur, 1998). Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Peran guru sangat besar dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran, selain itu tujuan pendidikan dapat berhasil secara maksimal sangat penting. Guru diharapkan memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Cara/ model mengajar yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan dalam mengarahkan siswa, sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep IPA lebih mendalam. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA masih belum banyak mengeksplorasi kemampuan siswa. Kemampuan IPA tidak cukup dikemas dengan pembelajaran hafalan. Guru masih banyak mengajarkan konsep-konsep yang hanya sebatas dihafalkan oleh siswa. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka diperlukan pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep IPA, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Penggunaan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kreativitas dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami 13

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Metode Kooperatif Model Jigsaw konsep-konsep IPA. Materi IPA kelas VIII semester genap mengenai bunyi merupakan sebuah materi IPA yang memerlukan eksplorasi siswa, tidak sebatas menghafal. Konsep tentang bunyi memerlukan setting pembelajaran yang dapat mengeksplorasi siswa, sehingga memerlukan model pembelajaran dengan eksperimen. Situasi dan kondisi di SMPN 2 Kwadungan Ngawi belum sepenuhnya tercukupi adanya alat dan bahan untuk kegiatan percobaan, sehingga diperlukan disain pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa meskipun tidak harus menggunakan kegiatan eksperimen di laboratorium. Kegiatan belajar mengajar dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa tidak bosan menerima muatan informasi, dan materi dapat terserap dengan baik. Kegiatan belajar mengajar sebaiknya lebih mempertimbangkan kebutuhan siswa. Siswa tidak hanya menerima muatanmuatan informasi dari guru, tapi siswa juga dapat saling bertukar informasi dari sesama siswa. Sistem pengajaran yang diperlukan dalam hal ini adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Sistem pembelajaran demikian ini dikenal dengan sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning. Pembelajaran cooperative learning guru bertindak sebagai fasilitator. Sistem pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan penstrukturan. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah heterogen. Sistem pembelajaran cooperative learning dapat didefinisikan sebagai kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Terdapat lima unsur pokok dalam belajar terstruktur, yaitu: 1) saling ketergantungan positif, 2) tanggung jawab individual, 3) interaksi personal, 4) keahlian bekerjasama, dan 5) proses kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran jigsaw. Model jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4-6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu desebut kelompok pakar (expert group). Para pakar siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompoknya semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam home teams, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Dalam metode Jigsaw versi Slavin. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan oleh guru. Sintaks strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (Susilo, 2009) 1. Guru membagi peserta didik dalam kelompok 2. Tiap peserta didik dalam kelompok diberi bagian materi yang berbeda (kelompok asal) 3. Tiap peserta didik dalam kleompok membaca bagian materi yang ditugaskan 4. Anggota dari kelompok berbeda yang telah mempelajari bagian/ subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka 5. Setelah selesai diskusi dalam kelompok ahli, setiap peserta didik kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai. Sementara itu, tiap anggota lainnya mendengarkan 14

Wahyuni dengan sungguh-sungguh, kemudian membuat rangkuman 6. Tiap kelompok atau tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan 8. Guru memberi evaluasi Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi bunyi dengan menerapkan metode kooperatif model jigsaw di kelas VIII-A SMP Negeri 2 Kwadungan tahun pelajaran 2013/2014. Hasil belajar mempunyai hubungan erat dengan prestasi belajar. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Prestasi belajar IPA adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar IPA. METODE Jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) silabus, 2) rencana pelajaran (RP), 3) lembar kegiatan siswa. Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen, 4) lembar observasi kegiatan belajar mengajar, lembar observasi aktivitas siswa untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 5. Tes formatif, tes formatif disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Yang sesuai dengan materi atau pokok bahasan dalam pembelajaran. Indikator yang diobservasi sebanyak 4 hal yang berkaitan dengan kegiatan siswa selama KBM berlangsung. Indikator pada saat observasi kegiatan siswa terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Indikator Lembar Observasi No Indikator Pengamatan 1 Ketrampilan menemukan sendiri pengetahuan atau konsep melalui berbagi sumber buku 2 Keberanian bertanya sebagai wujud kemauan berpikir untuk mengkonstruksikan konsep/ pengetahuan 3 Kerjasama dalam kelompok untuk menemukan konsep/ pengetahuan 4 Ketrampilan mengkomunikasikan secara lisan Cara penskoran pada setiap indikator adalah : Skor 1 = kurang, Skor 2 = cukup, Skor 3 = baik Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan tes formatif. Analisis data dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Penilaian ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: X Σ X Σ N 2. Ketuntasan belajar = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Ada dua kategori ketuntasan belajar 15

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Metode Kooperatif Model Jigsaw yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Hasil pada siklus I diperoleh data bahwa hasil tes formatif menunjukan nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 65,2 dan ketuntasan belajar mencapai 60% atau ada 15 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 60% lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa banyak yang merasa asing dan bingung dengan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Aktifitas belajar siswa menunjukkan bahwa siswa pada dasarnya sudah terbiasa kerjasama dalam kelompok, meskipun keberanian bertanya masih kurang. Hasil Siklus II diperoleh data bahwa hasil tes formatif diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 73,6 dan ketuntasan belajar mencapai 87,5% atau ada 21 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 87,5% lebih besar dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Selama pembelajaran siklus II, siswa menunjukkan antusias belajar. Siswa bersungguhsungguh menemukan konsep/pengetahuan dengan membawa berbagai sumber buku. Siswa juga sudah menunjukkan adanya keberanian bertanya, tetapi untuk mengkomunikasikan hasil diskusi belum ada peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model jigsaw materi bunyi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II) yaitu masing-masing 60% dan 87,5%. Ketuntasan belajar meningkat pada siklus pertama ke siklus kedua ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model jigsaw pada materi bunyi dalam siklus II mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan peningkatannya nilai rata-rata siswa pada siklus II. SIMPULAN Hasil kegiatan pelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pembelajaran dengan model jigsaw pada materi pelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa setiap siklus, yaitu siklus I (60%), siklus II (87,5%). 2. Penerapan pembelajaran dengan model jigsaw pada materi bunyi cukup efektif, Hal ini ditunjukan dari aktivitas siswa pada siklus II, yaitu siswa bersungguh-sungguh menemukan konsep/ pengetahuan dengan membawa berbagai sumber buku dan sudah berani bertanya. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa maka disampaikan saran sebagai berikut. 16

Wahyuni 1. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan model Jigsaw memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran dengan model Jigsaw pada materi pelajaran proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas VIII A tahun pelajaran 2013/2014. Soekmoto, toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta : Pau- PPAI, Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1989. Penilaian Program Pendidikan. Proyek Pengembangan LPTK Depdikbud. Dirjen Dikti. Hasibuan, J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA Dikmenum 1993. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar SLTP. Jakarta : Depdikbud Purwanto, N 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung, Remaja Rosda karya Susilo, Herawati 2009. Strategi-strategi Pembelajaran untuk Penelitian Tindakan Kelas. Malang Surya Pena Gemilang Hadi, Sutrisno 1982. Metodologi Research, jilid I. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM Kemis, S dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Researh Planner. Victoria Diarcin University Press Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara. Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineksa Cipta. Margono. 1997. Meteodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta. 17