BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

LANDASAN TEORI. Menurut Rivai (2004:455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

Motivasi penting dikarenakan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

KELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan. Beberapa alat motivasi meliputi: (1) Materiil Insentif: Alat motivasi yang

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Intensitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. ahli. Menurut Simamora (1997), manjemen sumber daya manusia adalah

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

MOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. A. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

MINGGU KE 7 MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi perencanaan, pengorganisasian. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen tidak hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, dan lingkungan kerjaa saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya. Menurut Sedarmayanti (2010:13) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu bidang manajemen meliputi segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang dalam prosesnya terdapat masalah yang timbul dari karyawan. Proses tersebut telah dimulai sejak perekrutan, pelatihan, pemberian penghargaan dan penilaian terhadap karyawan. 2.2 Fungsi Operasinal Manajer Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009:13) adapun fungsi operasional manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut: 1. Pengadaan tenaga kerja 2. Pengembangan 3. Kompensasi 4. Pengintegrasian 5. Pemeliharaan 6. Pemutusan hubungan kerja

10 2.3 Motivasi Kerja 2.3.1 Pengertian Motivasi Kerja Menurut Rivai (2009:837) Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah perilaku (kerja untuk mencapai bekerja), dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja). Motivaasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal perusahaan. Mangkunegara (2009:61) Motivasi merupakan k ondisi atau energi yang menggerakkn diri karyawan yg terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Sikap mental karyawan haruslah memiliki sikap yang siap sedia secara psikofisik (siap secara mental, fisik, situasi dan tujuan). Artinya, karyawan dalam bekerja secara mental siap, fisik sehat, memahami situsi dan kondisi serta berusaha keras mencapai target kerja. Motivasi kerja adalah sikap dan nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai kebutuhan, sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang memberikan kekuatan untuk mendorong bertingkh laku dalam mencapa tujuan. Dalam hal ini individu atau karyawan harus siap secara fisik, mental, situasi dan tujuan guna mencapai tujuan organisasi perusahaan.

11 2.3.2 Maksud dan Tujuan Motivasi Menurut Hasibuan (2010:146) adapun motivasi antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. 2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan. 4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan. 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan. 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan. 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya. 10. Meningkatkan efisisensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. 2.3.3 Teori-Teori Motivasi 1. Herarki Teori Kebutuhan (Heirarchial of Needs Thry) Menurut Maslow dalam Rivai (2009:840) bahwa pada setiap manusia itu terdiri dari atas lima kebutuhan yaitu: kebutuhan fisiologis, rasa aman, social, penghargaan, dan aktualisasi diri, seperti pada gambar berikut ini: Aktualisasi Diri Penghargaan Diri Kepemilikan Sosial Rasa Aman Kebutuhan Fisiologis Gambar 2.1. Herarki Kebutuhan Maslow

12 Keterangan: a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah. b. Rasa Aman Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan. c. Kepemilikan Sosial Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi,berinteraksi dan mencantai dan dicintai. d. Penghargaan Diri Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati, dan dihargai orang lain. e. Aktualisasi Diri Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat, dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Gambar 2.1 menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori maslow, semakin ke atas kebutuhan seseorang, maka semakin dikit jumlah yang memiliki kriteria kebutuhannya. 2. McClelland Theory of Needs Menurut David McClelland dalam Mangkunegara (2009:840) menganilis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi atau perusahaan tentang motivasi mereka. McClelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:

13 a. Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for acheivment); kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan. b. Kebutuhan dalam kekuasaan untuk otoritas kerja (Need for power); kemampuan untuk membuat orang berprilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana di dalam tugasnya masing-masing. c. Kebutuhan untuk berafiliasi (Needs for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau para karyawan di dalam organisasi. 3. Theory X dan Thoery Y Menurut Douglas McGregor dalam Mangkunegara (2009:842) mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia, yaitu negatif dengan tanda X dan positif dangan tanda Y. Asumsi dan perilaku manusia dalam organisasi adalah sebagai berikut: Teori X (negatif) merumuskan asumsi seperti: a. Karyawan sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja. b. Semenjak karyawan tidak suka atau tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan mungkin ditakuttakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.

14 c. Karyawan akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin. d. Kebanyakan karyawan menempatkan keamanan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi. Sebaliknya teori Y (positif) memiliki asumsi sebagai berikut ini: a. Karyawan dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi atau sekedar teman bicara. b. Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat objektif. c. Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara meluas di berbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top management. Jadi, teori ini lebih memihak kepada asumsi Y (posotif) dari prilaku sumber saya manusia di dalam organisasi. Boleh jadi, ide secara partisipasi dalam mengambil keputusan dan tanggung jawab atau grup relasi sebagai pendekatan untuk memotivasi karyawan dalam keputusan kerjanya.

15 2.3.4 Faktor Motivasi Menurut Peterson dan Plowman mengatakan dalam Hasibuan (2013:142) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktorfaktor brikut: 1. The Desire To Live (Keinginan untuk hidup) Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusi bekerja untuk dapat makan dan makan untuk melanjutkan hidupnya. 2. The Desire For Position (Keinginan untuk suatu posisi) Keinginan untuk suatu posisi dengan memili sesuatu merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja. 3. The Desire For Power (Keinginan akan kekuasaan) Keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki, yang mendorong orang mau bekerja. 4. The Desire For Recognation (Keinginan akan pengakuan) Keinginan akan pengakuan, penghormatan, dan status sosial, merupakan jenis terahir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian, setiap pekerja mempunyai motif keinginan (Want) dan kebutuhan (Needs) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. 2.3.5 Jenis-Jenis dan Alat-Alat Motivasi Menurut Hasibuan (2013: 150) ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. 1. Motivasi Positif (Insentif Positif) Motivasi positif maksutnya manajer memotivasi karyawannya dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi. Degan motivasi positif ini, semangat kerja karyawan akan meningkat.

16 2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif) Motivasi negatif maksutnya manajer memotivasi karyawannya dengan standar mereka/karyawan akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini, semangat kerja karyawan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dengan hukum yang ada, tetapi dalam jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik. Menurut http://library.binus.ac.id, (2011) alat-alat motivasi (daya perangsang) yang diberikan kepada bawakan antara lain: 1. Material Incentive Motivasi yang bersifat materil sebagai imbalan prestasi yang diberikan kepada karyawan, yang termasuk material incentive yaitu berbentuk uang dan barang. 2. Nonmaterial Incentive Motivasi yang tidak berbentuk materi, seperti penempatan yang tepat, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar atau sejenisnya. 2.3.6 Indikator Motivais Kerja Menurut Maslow dalam Rivai (2009:840) bahwa pada setiap manusia itu terdiri dari atas lima kebutuhan yaitu: 1. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah. 2. Rasa Aman Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan.

17 3. Kepemilikan Sosial Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi,berinteraksi dan mencantai dan dicintai. 4. Penghargaan Diri Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati, dan dihargai orang lain. 5. Aktualisasi Diri Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat, dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu. 2.3.7 Dasar-Dasar Motivasi Kerja Menurut Wiludjeng (2007:160) dalam http://repository. widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4119/bab%252 02.pdf terdapat beberapa dasar dalam memotivasi kerja karyawan, adalah sebagai berikut: 1. Mengikut sertakan bawahan Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pimpinan. 2. Komunikasi Pimpinan mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. 3. Mengakui Andil Bawahan Pimpinan mengakui bahwa pegawai mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan itu pegawai akan lebih mudah dimotivasi. 4. Pendelegasian Wewenang Pimpinan yang memberikan wewenang kepada pegawai untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap

18 pekerjaannya, hal ini akan membuat pegawai tersebut akan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. 5. Memberi Perhatian Pimpinan memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai, hal itu akan memotivasi pegawai untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan 2.3.8 Pendekatan Sistem Motivasi Menurut Wiludjeng (2007:162) dalam http://repository. widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4119/bab%252 02.pdf teori motivasi yang baik untuk digunakan manajer memotivasi karyawan adalah teori motivasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi atau perusahaan. Menurut Porter dan Miles percaya ada tiga variabel yang mempengaruhi motivasi dala organisasi, yaitu karakteristik individu, pekerjaan, dan situasi kerja. Ketiga variabel ini satu dengan yang lainnya saling berhubungan/integrated yang tidak dapat dipisahkan sehingga membentuk suatu sistem. Ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Karakteristik Individu 1. Minat 2. Sikap a. Terhadap diri sendiri b. Terhadap pekerjaan c. Terhadap aspek dari situasi kerja 3. Kebutuhan a. Keamanan b. Sosial c. Prestasi Tabel 3.1 Pendekatan Sistem dalam Motivasi Karakteristik Pekerjaan 1. Tingakat otonomi 2. Tipe balasan intrinsik 3. Tingkat ekonomi 4. Feed back 5. Tingkat variasi dalam tugas Karakteristik Situasi Kerja 1. Lingkungan kerja langsung a. Teman kerja b. Pegawai 2. Organisasi a. Sistem penggajian b. Budaya organisasi

19 2.3.9 Usaha Pemberian Motivasi Dalam melakukan pemberian motivasi pada karyawan, manajemen perusahaan tidak akan terlepas dari upaya-upaya yang dapat menentukan keberhasilan pemberian motivasi kepad aseluruh karyawan di perusahaan sehingga berdampak meningkatkan motivasi kerja. Menurut Peterson dan Plowman dalam Hasibuan (2013:142), mengatakan bahwa orang mau bekerja karena mempunyai keinginan untuk melanjutkan hidupnya untuk mendapatkan suatu posisi atau jabatan, kekuasaan, dan pengakuan dari orang lain. Dari pernyataan tersebut, upaya pemberian motivasi akan berhasil apabila manajer mengetahui cara memenuhi kebutuhan karyawan, apabila karyawan merasa puas dengan apa yang telah diberikan perusahaan, karyawan akan memberikan timbal balik kepada perusahaan dengan cara memenuhi kebutuhan perusahaan. 2.3.10 Hambatan-Hambatan Motivasi Menurut Hasibuan (2013:141) memotivasi karyawan ini sangat sulit, di antaranya karena hal-hal berikut: 1. Apakah yang mendorong seseorang bergairah bekerja? 2. Mengapa ada orang yang bekerja keras untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi, sedankan orang lain walaupun dia mampu, cakap, dan terampil, prestasi kerjanya rendah saja? 3. Alat motivasi apa yang harus diberikan supaya karyawan bersedia bekerja keras?