BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

Partono 1 Tri Minarni 2

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ex post facto dengan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. mendapat tempat terdepan dan terutama. Pendidikan merupakan faktor yang sangat esensial

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Maka upaya

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

: SAHID PAMBUDI UTOMO A210

I. METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN NO.28/I MALAPARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

Disusun oleh : A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

III. METODOLOGI PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

HUBUNGAN PEMBERIAN TUGAS RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI PADA SISWA KELAS IV SDN 14/1 SUNGAI BAUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH KELAS X DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai upaya untuk melahirkan insan pembangunan memiliki tujuan untuk menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas sehingga dapat melakukan pembangunan nasional. Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan bangsa Indonesia mengingat semakin ketatnya persaingan di era globalisasi. Salah satu sifat manusia Indonesia yang berkualitas adalah berdisiplin. Disiplin merupakan salah satu faktor dominan pembangunan nasional yaitu segala sesuatu yang dapat berpengaruh positif atau negatif bagi pembangunan nasional. Disiplin harus terus dikembangkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam membentuk perilaku dan sikap positif sehingga bangsa Indonesia akan mampu bersaing di era globalisasi. Manusia Indonesia khususnya generasi muda diharapkan mengikuti program pendidikan baik formal, informal maupun nonformal sebagaimana 1

2 dianjurkan pemerintah. Karena, melalui jalur pendidikan masalah kejujuran, kepandaian dan kedisiplinan dapat dibina sejak dini. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan tempat belajar siswa dalam berusaha membina, mengembangkan dan menyempurnakan potensi dirinya serta dunia kehidupan dan masa depannya. Sekolah merupakan salah satu tempat mempersiapkan generasi muda mendatang menjadi manusia dewasa dan berbudaya ( A. Kosasih Djahiri, 1985:4). Sebagai lembaga pendidikan, sekolah mempunyai peraturan yang harus dipatuhi siswa, guru dan personil sekolah lainnya. Siswa harus memahami peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan sekolah dan dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan peraturan sekolah yang telah ditetapkan. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam belajar. Sekolah yang kurang melaksanakan kedisiplinannya akan mempengaruhi sikap siswa dalam belajar. Siswa perlu disiplin dalam belajar untuk mengembangkan motivasi yang kuat. Kedisiplinan yang dilaksanakan saat ini cenderung sudah merosot di kalangan siswa karena istilah disiplin sering kali dianggap sepele, dalam arti mudah diucapkan dan dipahami tetapi mudah diabaikan dalam pelaksanaannya. Apabila terjadi pelanggaran terhadap tata tertib, maka akan berakibat negatif bagi hasil pembelajaran itu sendiri, terutama terhadap prestasi yang diraihnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh T. Rusyandi (1995 : 6); Pelanggaran disiplin dalam proses pembelajaran akan mengakibatkan kualitas pembelajaran menurun, hasil pembelajaran kurang memuaskan dan perilaku siswa banyak melanggar aturan sekolah, aturan masyarakat dan aturan pemerintah.

3 Komponen belajar agar siswa memperoleh hasil yang baik salah satunya adalah disiplin. Disiplin merupakan salah satu cara untuk melatih siswa belajar tepat waktu dan mengelola kegiatannya sendiri. Berkenaan dengan pelaksanaan disiplin di sekolah dalam aktualisasinya siswa yang disiplin akan mampu menampilkan perilaku yang mampu mengatur diri dalam belajar dan mampu mentaati peraturan sekolah. Siswa yang memiliki disiplin tinggi akan lebih baik dalam kehidupan sehari-harinya, seperti yang diungkapkan oleh Singgih D. Gunarsa (1982 : 167) ; Adanya disiplin diri terutama dalam belajar dan bekerja, karena dengan adanya disiplin diri, maka rasa enggan, malas, rasa menentang dapat mudah diatasi seolah-olah tidak ada rintangan maupun hambatan lainnya yang menghalangi kelancaran berindak. Penanaman disiplin sejak dini pada siswa sangat penting karena akan membantu dalam pembentukan kebiasaan yang baik yang akan berguna untuk masa depannya. Manfaat dan kegunaan disiplin akan terasa baik oleh guru dan siswa dalam proses keberhasilan pembelajaran di sekolah. Dalam proses pembelajaran keberhasilannya dipengaruhi dari cara guru mengajar dan siswa belajar. Proses pembelajaran agar berhasil secara efektif apabila dilaksanakan dengan baik dan berdisiplin tinggi. Penerapan disiplin yang tinggi akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh T. Rusyandy (1997:11) sebagai berikut : Maju mundurnya kualitas pembelajaran, tergantung pada kualitas guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjalankan proses pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil yang memuaskan proses pembinaan disiplin semua aspek harus ditingkatkan. Sebab dengan adanya disiplin dalam pembelajaran sudah barang tentu mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran itu sendiri.

4 Hal tersebut berarti kualitas guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya serta kedisiplinan yang tinggi sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas proses belajar mengajar ( PBM ) Pkn yang akan sangat penting bagi keberhasilan pencapaian belajar siswa. Disiplin dalam proses belajar mengajar akan memberikan kontribusi terhadap berbagai kegiatan, yaitu adanya kegairahan dalam belajar, semangat kerja yang tinggi dan percaya diri akan keberhasilan sehingga para siswa dapat tumbuh menjadi manusia yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi seperti yang digariskan dalam visi yang tercantum dalam GBHN tahun 1999 yaitu : Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokrasi, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang mandiri, beriman, bertakwa, berahlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manfaat dan kegunaan disiplin akan dirasakan oleh guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya dalam keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Hal ini tentunya jika disiplin benar-benar dilaksanakan. Namun apabila disiplin belum dilaksanakan secara benar maka dapat berdampak negatif bagi hasil pembelajaran. Berdasarkan sumber keterangan dan data yang diperoleh penulis dari guru Pkn dan guru BP SMA Pasundan 2 Cimahi, ternyata pelanggaran disiplin merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian yang khusus, lagi pelanggaran yang berkaitan dengan masalah perilaku negatif remaja yang ditimbulkan oleh oknum-oknum pelajar seperti: pada waktu pelajaran Pkn siswa datang tidak tepat waktu, merokok di lingkungan sekolah, mengobrol sewaktu guru sedang menerangkan, tidak memperhatikan guru sewaktu proses belajar mengajar Pkn,

5 tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru Pkn, tidak masuk ke sekolah tanpa keterangan (bolos), keluar pada saat jam pelajaran, mengerjakan tugas lain pada saat guru Pkn sedang menjelaskan, pada saat bel masuk pergantian pelajaran banyak siswa yang bermain, keadaan di dalam kelas ketika tidak ada guru menjadi tidak tertib, dan banyak siswa yang melalaikan tugas yang diberikan guru yang semuanya merupakan perilaku negatif yang akan dapat mengganggu kelancaran proses pendidikan di sekolah. Pelanggaran disiplin di SMA Pasundan 2 Cimahi ini tidak hanya berdampak pada kualitas pembelajaran dan perkembangan sekolah yang bersangkutan saja tapi juga berdampak pula terhadap perilaku siswa baik sebagai warga sekolah, warga masyarakat maupun warga negara. Pada dasarnya kemampuan siswa memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar, seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1995:60) sebagai berikut: Salah satu lingkungan yang paling dominan mempengaruhi belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Dari pernyataan ini terungkap bahwa efektivitas proses belajar mengajar akan mempengaruhi hasil belajar di sekolah. Berkenaan dengan pernyataan di atas, sikap disiplin siswa juga berkaitan dengan efektif tidaknya proses belajar mengajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa disiplin sangat penting dalam proses pendidikan. Tanpa disiplin tidak akan tercipta suasana yang mendukung proses belajar mengajar. Disiplin sangat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar dan akan memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

6 Sejalan dengan pendapat S. Nasution (1983:77-78), bahwa : Tanpa disiplin kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat berjalan dengan baik. Melalui penerapan disiplin dengan segala sanksinya, siswa seharusnya melakukan semua peraturan dan tata tertib yang berlaku. Dengan demikian kriteria keberhasilan proses belajar mengajar hendaknya dilihat dulu dari prestasi belajar pada tercapai tidaknya tujuan bersama tersebut. Salah satu cara meningkatkan prestasi belajar di sekolah adalah dengan menerapkan disiplin baik di kelas maupun di luar kelas. Penggunaan waktu kerja dan belajar siswa secara efisien sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien yang akan dapat memberikan hasil yang optimal khususnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn. Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Hubungan Antara Tingkat Kedisiplinan Siswa dengan Prestasi Belajarnya Pada Mata Pelajaran Pkn ( Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi). B. Rumusan dan Pembatasan Masalah Pada penelitian ini penulis mengangkat suatu masalah, yaitu : Bagaimana hubungan antara tingkat kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn?. Mengingat luasnya ruang lingkup kajian yang berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat kedisiplinan siswa pada mata pelajaran Pkn? 2. Bagaimanakah pencapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn? 3. Bagaimana hubungan antara tingkat kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn?

7 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan tingkat kedisiplinan siswa di kelas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn. 2. Tujuan Khusus Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan siswa pada mata pelajaran Pkn. b. Untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn. c. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai guna sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian ini merupakan sumbangan terhadap ilmu pendidikan, khususnya dalam pengembangan sikap siswa ke arah yang lebih baik. b. Memberikan sumbangan pikiran dan konsep bagi lembaga pendidikan formal khususnya SMA dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah. c. Memberikan sumbangan pemikiran keilmuan pada Jurusan Pkn.

8 2. Kegunaan Praktis a. Memberikan bahan masukan untuk guru mata pelajaran Pkn dalam rangka meningkatkan sikap disiplin siswa di sekolah. b. Memberikan bahan masukan tentang strategi pembinaan disiplin siswa di sekolah. E. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berkenaan dengan peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi saat ini, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Mengenai metode deskriptif tersebut, Sanafiah Faisal (1982: 119) memberikan penjelasan sebagai berikut : Studi deskriptif berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada. Ia bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang sedang terjadi, atau kecenderungan yang sedang berkembang. Studi deskriptif terutama berkenaan dengan masa kini, meskipun tidak jarang juga memperhitungkan peristiwa masa lampau dan pengaruhnya terhadap kondisi masa kini. Hal senada juga dikemukakan oleh Mardalis (1993:26) sebagai berikut : Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisikondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.

9 Adapun alasan penulis mengambil metode ini karena untuk mendapatkan data yang riil yang terjadi di lapangan pada saat melakukan penelitian dan setelah mendapatkan data kemudian dianalisis. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : a. Angket Menurut Nana Sudjana (1996:8); angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat. Maka dari itu teknik angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai sikap disiplin siswa di kelas dalam belajar dan menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di SMA Pasundan 2 Cimahi. Angket yang dipilih adalah angket tertutup, artinya jawaban angket telah disediakan oleh peneliti, selanjutnya responden tinggal memilih atau menjawab pilihan jawaban yang sesuai dengan pribadinya. Adapun skor yang diberikan pada setiap jawaban pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (1994:73); Skala Likert adalah digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert mempunyai pertanyaan positif dan pertanyaan negatif yang berupa kata kata antara lain ; selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (JR) dan tidak pernah (TP). Urutan pemberian bobot nilai untuk jawaban SL=5, SR=4, KK=3, JR=2 dan TP=1 untuk

10 pertanyaan positif. Sedangkan untuk pertanyaan negatif berlaku sebaliknya. Jawaban jawaban tersebut menunjukkan urutan atau kualitas berdasarkan intensitas sikap tertentu. b. Studi dokumentasi Digunakan untuk mendapatkan data data yang erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Teknik studi dokumentasi dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2006:158) sebagai berikut : Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, menyelidiki benda benda tertulis, seperti buku buku, majalah, dokumen, peraturan peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan daftar siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi dan prestasi yang didapatkannya pada mata pelajaran Pkn. Dokumentasi ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pkn pada semester ganjil tahun ajaran 2007/2008. c. Observasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 156) ; observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung ke lapangan mengenai pelaksanaan kedisiplinan siswa kelas XI di SMA Pasundan 2 Cimahi.

11 F. Variabel Penelitian Suharsimi Arikunto (2006 : 118) menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang ditetapkan penulis, yaitu : 1. Variabel Bebas (Variabel X) Adapun yang menjadi variabel bebas ( Variabel X) dalam penelitian ini adalah tingkat kedisiplinan siswa, dengan indikator sebagai berikut : a. Kedisiplinan siswa di kelas. b. Kedisiplinan siswa di rumah. c. Kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah. 2. Variabel Terikat (Variabel Y) Yang menjadi variabel terikat (variabel Y) dalam penelitian ini, yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn dengan indikator sebagai berikut: a. Ulangan Harian. b. Ujian Tengah Semester. c. Nilai tugas. G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 130); populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi yang terdiri dari 10 kelas yang seluruhnya berjumlah 427 orang.

12 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006 : 131). Berdasarkan pendapat tersebut, penulis hanya meneliti sebagian dari populasi tersebut di atas. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Suharsimi Arikunto ( 2006 : 134); Untuk sekedar ancer ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat diambil 10% sampai 25 % atau lebih. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini diambil menjadi 20% dari jumlah populasi penelitian atau sampel penelitian ini 20% dari jumlah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi. Dari populasi yang berjumlah 427 orang dari 10 kelas IPA dan IPS diambil 20 %. Jadi total sampel berjumlah 86 orang dengan perincian sebagai berikut : Tabel 1.1 Populasi dan Sampel Kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi No. Kelas Populasi Sampel 1 XI IPA 1 44 9 2 XI IPA 2 43 9 3 XI IPA 3 45 9 4 XI IPA 4 45 9 5 XI IPA 5 46 9 6 XI IPS 1 42 8 7 XI IPS 2 39 8 8 XI IPS 3 45 9 9 XI IPS 4 39 8

13 10 XI IPS 5 39 8 427 86 Pengambilan sampel di atas termasuk pada sampel acak (sampel random). Menurut Nana Sudjana (1996:169) berpendapat bahwa : Sampel acak menyebabkan peneliti mempunyai cara objektif untuk menilai presisi hasilnya dan karenanya memungkinkan untuk menaksir dan menghitung besarnya variasi sampling atau kekeliruan sampling, yakni perbedaan antara statistik sampel dan populasi dari mana sampel itu diambil secara acak, dilakukan dengan prosedur yang sama dengan apabila sensus ditempuh. H. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1. Anggapan Dasar Anggapan dasar menurut Winarno Surakhmad yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006 : 65) ; adalah sebuah tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Berdasarkan rumusan tersebut, maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: a. Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan belajar. b. Disiplin yang ditegakkan bagi siswa di sekolah meliputi ketertiban belajar, bermain, bergaul dan keamanan. (Leli Yulifar, 1995:33) c. Disiplin biasanya dipahami sebagai perilaku dan tata tertib sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan. (Dr. Thomas Gordon, 1996:13)

14 d. Pelanggaran disiplin dalam proses pembelajaran akan mengakibatkan kualitas pembelajaran menurun, hasil pembelajaran kurang memuaskan dan perilaku siswa banyak melanggar aturan sekolah, aturan masyarakat dan aturan pemerintah (T. Rusyandi, 1996:5). 2. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (1993:62) mengemukakan bahwa, hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini atau hipotesis alternatif (H A ) yaitu : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. Untuk keperluan analisis statistik, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis nol (H O ). H 0 dalam penelitian ini yaitu: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. Hipotesis di atas hanya dipergunakan untuk keperluan uji statistik, untuk lebih jelasnya hipotesis dijabarkan menjadi beberapa sub-sub hipotesis sebagai berikut: a. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan siswa di kelas dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn.

15 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan siswa di rumah dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. b. Terdapat hubungan yang fungsional antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. 1) Terdapat hubungan yang fungsional antara kedisiplinan siswa di kelas dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. 2) Terdapat hubungan yang fungsional antara tingkat kedisiplinan siswa di rumah dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. 3) Terdapat hubungan yang fungsional antara tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pkn. c. Bentuk hubungan antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajarnya adalah linier. I. Definisi Operasional 1. Hubungan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keterkaitan, sangkut paut berarti keterkaitan antara tingkat kedisiplinan siswa di kelas dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pkn. 2. Disiplin adalah sebagai perilaku dan tata tertib sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan (Dr. Thomas Gordon, 1996:31). Disiplin dalam penelitian ini adalah disiplin diri dan disiplin tata tertib di kelas bagi siswa dalam hal belajar pada mata pelajaran Pkn.

16 3. Mata Pelajaran adalah jenis pelajaran yang diberikan di tingkat SMA berdasarkan kurikulum. Mata pelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran Pkn. 4. Prestasi adalah kemampuan terhadap penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang menghasilkan perubahan pada diri siswa. Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:700); Prestasi belajar didefinisikan sebagai tingkat penguasaan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya yang ditunjukkan oleh nilai tes atau kerangka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai atau pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pkn. 5. Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembinaan yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. ( Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003). Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi.