Journal of Mechanical Engineering Learning

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Economic Education Analysis Journal

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR

Indonesian Journal of History Education

Automotive Science and Education Journal

Indonesian Journal of History Education

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE) DALAM KOMPETENSI MENDIAGNOSIS GANGGUAN SIMTEM REM

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Automotive Science and Education Journal

Edu Elektrika Journal

Indonesian Journal of History Education

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Automotive Science and Education Journal

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

Automotive Science and Education Journal

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Economic Education Analysis Journal

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

Unnes Physics Education Journal

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

Journal of Elementary Education

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Economic Education Analysis Journal

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Transkripsi:

JMEL 2 (2) (2013) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PRAKTIK PEMESINAN Zaenal Afroni, M Burhan Rubai Wijaya, Rusiyanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima April 2012 Disetujui Mei 2012 Dipublikasikan Juli 2013 Keywords: Learning by problem (Problem Based Learning) Learning outcomes Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mata kuliah praktik pemesinan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dan menggunakan model PBL. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Pre test- Post test Control Group Design, menggunakan Check List dan lembar penilaian sebagai alat pengumpul data penelitian. Populasi penelitian adalah mahasiswa PTM Unnes 2011 terdiri dari 103 mahasiswa dan diambil 50 mahasiswa sebagai sampel. Hasil penelitian diperoleh rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 70,92 atau meningkat sekitar 18.08 % dan rata-rata kelas kontrol adalah 66,02 atau meningkat sekitar 13,2%. Pada uji hipotesis diperoleh t hitung = 2,362 (α = 5%) dan dk = (25+25-2) = 48 diperoleh t (0,95)(48) = 2,01. Karena t hitung t (0,95)(48) maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang menggunakan Model Problem Based Learning menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Abstract This research aims to find out the results of an engineering practice learning courses that use conventional learning model and use the model of PBL. This study is an experimental research design with pre-test post test control group design, use the Check List and assessment sheets as a tool for collecting research data. The population of the research was a student at Unnes PTM 2011 consists of 103 students and taken 50 students as a sample. The research results obtained average post-test test class is 70,92 or increased by approximately 18,08% and the average of the control class is 66,02 or an increased by approximately 13.2%. In the hypothesis test is obtained tarithmetic = 2,362 (α = 5%) and dk = (25+25-2) = 48 obtained t (0,95)(48) = 2,01. Because tarithmetic t (0,95)(48) then H0 rejected. Based on the result of the study can be concluded that the learning outcomes using Problem Based Learning Models showed better results compared with learning conventional use the model of learning. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung E5 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: journalmel@yahoo.com ISSN 2252-651x

Pendahuluan Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis.menurut Crow and Crow menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari belajar, oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Rifa i dan Anni, 2009: 190). Pengajar sebagai tenaga pendidik memegang peranan penting dalam pendidikan. Pengajar harus mampu melakukan interaksi yang baik dengan anak didiknya agar penyampaian ilmu yang diajarkan dapat berjalan dengan baik. Menurut Rifa i dan Anni (2009: 4), pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran dituntut memahami proses belajar peserta didik. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan proses belajar adalah ketika pendidik merancang prosedur pembelajaran dengan memadukan cara-cara belajar peserta didik. Pendidik juga harus memahami tentang cara memotivasi peserta didik agar menjadi peserta didik yang kreatif dan berpikir kritis. Mata pelajaran praktik merupakan implementasi dari mata pelajaran teori yang telah diajarkan sebelumnya.mata pelajaran teori sangat diperlukan pada saat pembelajaran praktik karena dengan dibekali teori maka pelajaran praktik diharapkan dapat meningkatkan kualitas praktik mahasiswa. Berdasarkan pengamatan peneliti pada tanggal 4 Maret 2013, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNNES angkatan 2011/2012 yang berjumlah 103 mahasiswa terbagi menjadi 4 kelas atau rombel. Proses pembelajaran yang diterapkan dalam mata kuliah praktik pemesinan masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional dalam proses belajar-mengajar yang ada pada mata kuliah praktik pemesinan yaitu dengan memberikan joobsheet yang harus diselesaikan selama satu semester. Proses pembelajaran seperti ini dapat berjalan bilamana latar belakang pendidikan mahasiswa dari SMK Pemesinan, akan tetapi latar belakang pendidikan mahasiswa tidak sama yaitu terdiri dari latar belakang pendidikan SMA, SMK Otomotif dan SMK Pemesinan. Hal ini menunjukan ketidakseimbangan tingkatan pemahaman tentang mesin produksi. Proses pembelajaran dengan model konvensional dirasa kurang tepat untuk meningkatkan penguasaan teori dan kompetensi peserta didik. Hal ini sesuai dengan data nilai praktik yang diperoleh peserta didik yang terbagi dalam 4 rombel dan tiap rombel terbagi menjadi 5 kelompok yaitu sebanyak 25% siswa yang mendapatkan nilai 70 (KKM) sedangkan 75% belum mencapai KKM dengan nilai ratarata kurang dari 70. Hal ini sebagai indikator perlunya menggunakan model pembelajaran lain yang mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lebih terpusat pada guru, akibatnya terjadi praktik belajar dan pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.model pembelajaran konvensional disebut juga model pembelajaran yang sangat biasa digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Proses pembelajaran selama ini yang diterapkan di bengkel permesinan yaitu dengan model konvensional dengan metode ceramah yang terkadang disertai dengan media powerpoint serta mempraktikkan secara langsung pada satu mesin dengan jumlah mahasiswa yang tidak sedikit, akibatnya akan terjadi kebosanan pada mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat yang dekat dengan mesin. Mahasiswa yang seperti ini cenderung tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh pengajar. Berdasarkan rumusan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mengetahui seberapa besar hasil belajar mata kuliah praktik pemesinan menggunakan model pembelajaran konvensional. 2) Mengetahui seberapa besar hasil belajar mata kuliah praktik pemesinan menggunakan model problem based learning. 3) Mengetahui hasil belajar mata kuliah praktik pemesinan yang lebih baik antara model problem based learning dengan model pembelajaran konvensional. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dan desain penelitian ini adalah Pre test-posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang angkatan 2011/2012 yang terbagi empat kelas/rombel dengan jumlah 103 mahasiswa. Sampel penelitian ditentukan secara random setelah populasi dilakukan pengujian yaitu uji

homogenitas dan normalitas. Dari empat kelas, sampel penelitian dipilih dua kelas yang akan dijadikan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi terhadap kegiatan belajar mahasiswa yaitu dengan menilai kinerja mahasiswa pada saat melakukan praktik. Dalam penelitian ini bentuk dari alat pengumpul data adalah nontes dengan jenis Check List. Alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar non-tes terutama digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku yang berkenaan dengan ranah psikomotor. Analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil dan Pembahasan Langkah yang dilakukan adalah dengan membandingkan rata-rata hasil belajar dari kedua kelompok tersebut. Rata-rata hasil belajar pre-test dengan post-test dapat dilihat dalam tabel 1. Hasil perhitungan diperoleh harga F = 1,58 sedangkan harga F (0,025)(24:24) tabel sebesar 1,98 untuk taraf signifikan 5% dengan dk = 24 sehingga dapat dikatakan bahwa varians kedua kelompok adalah sama. Uji Hipotesis menggunakan uji perbedaan rata-rata uji satu pihak untuk mengetahui apakah hasil belajar pada kelompok 1 (kelompok eksperimen) lebih baik dari pada kelompok 2 (kelas kontrol). Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil t hitung = 2,36 lebih besar daripada t (1-α)(n1+n2-2)(tabel) = 2,01 dengan dk = 48 dan taraf signifikan 5%, yang berarti Ho ditolak atau dengan kata lain hasil belajar praktik pemesinan pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Salah satu permasalahan yang selama ini dihadapi dalam pembelajaran praktik adalah rendahnya hasil belajar. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran praktik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Proses pembelajaran yang diterapkan pada mata kuliah praktik pemesinan masih menggunakan model konvensional dengan memberikan jobsheet untuk diselesaikan dengan tujuan menguasai beberapa indikator pembelajaran yang sudah ditentukan. Model pembelajaran konvensional menuntut peserta didik untuk menyelesaikan jobsheet yang diberikan dengan tidak memperhatikan permasalahan yang dialami dan bagaimana cara mengatasi apabila pada proses praktik terdapat suatu permasalahan. Hal seperti ini sangat penting pada pembelajaran praktik, oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) agar peserta didik berperan aktif pada proses pembelajaran sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan. Mata Kuliah Praktik Pemesinan Dasar di dalamnya memuat empat kompetensi dasar yaitu melakukan pekerjaan dengan mesin Tabel 1. Rata-Rata Hasil Belajar Pre-Test dan Post-Test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. Kelas Nilai rata-rata (Pre-test) Nilai rata-rata (Post-test) Peningkatan Persentase Peningkatan Eksperimen 60,06 70,92 10.86 18,08% Kontrol 58,28 66,02 7,74 13,2% Tabel 2. Hasil uji kesamaan dua varians hasil belajar post-test kedua kelompok Kelas Varians dk F hitung F tabel Eksperimen 41,43 24 1,58 1,98 Kontrol 65,85 24 Tabel 3. Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar post-test kedua kelompok Kelas Rata-rata dk SD(s) t hitung t tabel Eksperimen 70,92 41,43 6,44 2,36 2,01 Kontrol 66,02 65,85 8,12

bubut, melakukan pekerjaan dengan mesin frais, melakukan pekerjaan dengan mesin sekrap dan melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda. Model Problem Based Learning diterapkan pada peserta didik yang mengambil mata kuliah praktik pemesinan dasar sebagai kelompok eksperimen yaitu rombel 2 dengan jumlah peserta didik 25 orang. Proses pembelajaran pada model ini membagi peserta didik menjadi 5 kelompok yang anggotanya berjumlah 5 orang. Pada pertemuan pertama dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai pre-test pada kelompok eksperimen sebesar 60,06 dan rata-rata nilai hasil pengamatan sebesar 73,96. Pada pertemuan kedua dan ketiga dilakukan perlakuan menggunakan Model Problem Based Learning. Setiap kelompok diberikan jobsheet yang sesuai indikator pembelajaran yang sudah ditentukan dan harus dikerjakan oleh peserta didik. Peserta didik dilatih untuk bekerja mengerjakan jobsheet sekaligus menganalisis permasalahan yang kemungkinan dijumpai pada saat praktik. Proses belajar dengan Model Problem Based Learning pada penelitian ini terbagi menjadi 6 langkah yaitu (1) Proses identifikasi masalah, pada proses ini setiap kelompok memiliki tanggungjawab yang sama yaitu mencari permasalahan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Berdasarkan hasil penelitian permasalahan yang didapat oleh peserta didik yaitu benda kerja yang dihasilkan kasar, benda kerja yang dihasilkan tirus, ukuran roga gigi tidak sesuai gambar (besar kecil), hasil penyekrapan miring, hasil penyekrapan kasar. (2) Proses mengumpulkan data, pada proses ini peserta didik mengumpulkan data seputar permasalahan. Data dapat diperoleh melalui berbagai sumber yaitu buku, modul, makalah, artikel dan sebagainya. Pada proses ini peserta didik dituntut aktif untuk mencari informasi. (3) Proses menganalisis data, pada proses ini peserta didik dilatih untuk berpikir keras serta menggali potensi yang ada pada dirinya untuk mencari sumber permasalahan. Dugaan-dugaan yang muncul dari permasalahan disimpulkan dan disusun pada lembar analisis (lampiran 26) agar mempermudah dalam pemecahan masalah. (4) Proses pemecahan masalah berdasarkan analisis data, pada proses ini peserta didik dituntut untuk bekerja sama dalam satu kelompok untuk berdiskusi, menentukan pemecahan permasalahan. (5) Proses merencanakan dan menguji coba, pada proses ini peserta didik mencoba mengujicoba dugaan-dugaan yang sudah disimpulkan berupa tindakan langsung. (6) Proses menyimpulkan hasil, pada proses ini peserta didik dapat menarik kesimpulan dari permasalahan yang sudah dipelajari, sehingga melekat pada ingatan pada peserta didik soal bagaimana penyelesaian suatu permasalahan yang dialami ketika praktik. Model pembelajaran yang seperti ini diharapkan mampu melatih peserta didik untuk belajar aktif dan mandiri. Pertemuan keempat dilakukan post-test untuk mengetahui pengaruh dari Model Problem Based Learning. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pos-test sebesar 70,92 dan rata-rata nilai hasil pengamatan sebesar 86,5. Peningkatan nilai rata-rata hasil praktik sebesar 10,86 atau sekitar 18,08%. Model pembelajaran konvensional diterapkan pada kelas kontrol yaitu rombel 1 dengan jumlah peserta didik 25 orang. Model pembelajaran konvensional yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu dimana peserta didik diarahkan langsung pada proses pengerjaan jobsheet yang sesuai indikator pembelajaran yang sudah ditentukan. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota 5 orang. Pada pertemuan pertama dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata pre-test sebesar 58,28 dan rata-rata nilai hasil pengamatan sebesar 73,44. Pada pertemuan kedua dan ketiga melakukan proses pembelajaran menggunakan model konvensional yaitu menyelesaikan jobsheet dalam satu kelompok. Pada pertemuan keempat dilakukan post-test untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukan hasil rata-rata nilai post-test sebesar 66,02 dan rata-rata nilai hasil pengamatan sebesar 76,76. Peningkatan nilai rata-rata hasil praktik sebesar 7,74 atau sekitar 13,2%. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas pre-test pada kelompok eksperimen dan kontrol, diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan pada uji F menunjukkan kedua kelas memiliki varians yang sama. Hasil uji t diperoleh t hitung = 1,500 < t tabel = 2,01 yang berarti kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas control sehingga kedua kelompok dapat dilakukan perlakuan. Kelompok eksperimen diberi pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning dan kelompok kontrol menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Proses perlakuan berlangsung selama dua kali pertemuan untuk masing-masing kelompok, kemudian dilakukan post-test pada kedua kelompok yang hasilnya dianalisis untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar yang lebik baik daripada Model Konvensional. Hal ini disebabkan karena perbedaan perlakuan pada proses pembelajarann. Kelompok yang menerapkan proses belajar yang aktif berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik akan lebih tertarik untuk menggali semua potensi yang ada pada dirinya agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan, sedangkan pada kelompok kontrol dengan Model Pembelajaran Konvensional dimana peserta didik diarahkan langsung pada jobsheet sehingga proses pembelajaran kurang bervariatif. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis yang sudah dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar menggunakan Model Problem Based Learning lebih baik daripada Model Pembelajaran Konvensional. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Hasil belajar pada kelompok kontrol atau kelompok yang diberi pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Konvensional yaitu nilai rata-rata praktik semula 58,28 menjadi 66,02, dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 13,2%. Hasil belajar pada kelompok eksperimen atau kelompok yang diberi pembalajaran yaitu nilai rata-rata praktik semula 60,06 menjadi 70,92, dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 18,08%. Hasil belajar menggunakan Model Problem Based Learning lebih baik daripada Model Pembelajaran Konvensional. Hal ini dapat dilihat pada hasil t hitung = 2,36 lebih besar dari t tabel = 2,01 dengan dk = 48 dan taraf signifikan 5% yang berarti Ho ditolak atau dengan kata lain hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Saran yang direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini adalah: Penerapan model problem based learning mampu meningkatkan nilai hasil belajar pada mata kuliah praktik pemesinan, oleh sebab itu, model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai cara dalam penyampaian materi pada kompetensi tersebut. Peneliti yang lain dapat melakukan penelitian serupa mengenai penerapan model pembelajaran dalam materi ini atau pada materi pelajaran yang lain sehingga dapat diketahui apakah penerapan model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi yang lain. Daftar Pustaka Rifa I, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta