BAB I PENDAHULUAN. keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

13 PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK

KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK BINAAN PANTI ASUHAN ELIDA SKRIPSI JUNIARI SINAGA NIM:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan aset masa depan yang sangat berharga, dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utamanya dapat dipisahkan satu sama lain. Keluarga. dengan baik maka akan terjadi suatu ketimpangan antar anggota keluarga

1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Adakalanya seorang anak tidak lagi mempunyai orang tua, yang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan betul hak-haknya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan serta dinikmati oleh manusia. Ketika seorang manusia lahir kedunia

kepribadian." Ki Hajar Dewantara menyebutkan dengan "TRI

Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam

BAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah

I. PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak semua manusia, baik kaya, msikin, tua, maupun muda.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya menunjukkan hukum alam yang telah menunjukkan kepastian. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suasana pembangunan yang lebih terfokus di bidang ekonomi ditambah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan istimewa. Anak-anak sangat membutuhkan orang tua

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang sangat bergantung pada kondisi anak-anak sekarang. Anak

Pendahuluan Landasan Hukum Hak-Hak Anak Batasan Usia Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak ke

BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dukungan, serta kebutuhan akan rasa aman untuk masa depan. Orang tua berperan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDENREPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menjalani kehidupan manusia memiliki rasa kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya menjamin dan melindungi hak-hak anak, baik sipil, sosial, politik,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak. membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan

2015 POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi

BAB. I PENDAHULUAN. atau kurangnya interaksi antar anggota keluarga yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian pendidikan

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terbiasa dengan perilaku yang bersifat individual atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. diulang kembali. Hal-hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu akan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang. dimilikinya untuk orang lain dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KHA definisi anak secara umum adalah manusia yang umurnya belum

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya menunjukkan hukum alam yang telah menunjukkan kepastian.

I. PENDAHULUAN. Secara konsepsional, pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Konsep pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial masyarakat yang memiliki harkat dan martabat, dimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. dampak negatif bagi pihak-pihak tertentu. adalah Yayasan Lembaga Pengkajian Sosial (YLPS) Humana Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pengklasifikasian anak itu sudah dibagi dengan jelas. Untuk anak yang

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak merupakan aset masa depan yang sangat berharga, dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan

PENETAPAN HAKIM TERHADAP PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG-UNDANG NO.4 TAHUN 1979 (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Dalam hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu memikul beban tugas dan tanggung jawab serta berpartisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia dan sebagai generasi penerus dalam suatu keluarga maupun

BAB I PENDAHULUAN. baik. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga masyarakat juga mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. kelak menjadi motor penggerak bagi kehidupan bermasyarakat, dan bernegara demi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dan bangsa yang kuat, permasalahan yang terjadi pada anak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kreatifitas dan meningkatkan keterampilannya agar menjadi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam. Artinya, manusia saling

2016 PERANAN POLA ASUH PENGURUS PANTI ASUHAN DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR ANAK

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan generasi pewaris kehidupan suatu bangsa. Oleh karena itu, keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut kepada anak-anak masa kini. Menciptakan sumber daya yang handal dan tangguh yang dapat bersaing diperlukan strategi dan budaya yang matang, dimulai dari masa kanak-kanak sampai masa muda. Masa tersebut merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang semestinya memerlukan perhatian khusus. Jika masa kanak-kanak mengalami eksplotasi atau perlakuan tidak wajar dengan sendirinya pertumbuhan anak tersebut akan terganggu yang berdampak pada perkembangan psikologinya. Masa kanak-kanak merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang semestinya memerlukan perhatian khusus. Setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang sehingga orang tua dilarang menelantarkan anaknya. Sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, anak juga berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menjadi warga yamg berguna. Selanjutnya anak juga berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan secara wajar. Untuk itu setiap keluarga dalam hal ini ayah dan ibu sebagai tempat pengasuhan dan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak haruslah memberikan kasih sayang, memenuhi semua kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis yang sesuai dengan perkembangannya. Pengaruh paling besar

selama perkembangan anak pada usia lima tahun pertama kehidupannya terjadi dalam keluarga. Orang tua khususnya ibu mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak, walaupun kualitas kodrati dan kemauan anak akan ikut menentukan proses perkembangannya. Sedang kepribadian dan perilaku orang tua sangat besar pengaruhnya pada pembentukan pribadi anak. Lingkungan keluarga acapkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal yang mempengaruhi berbagai aspek perkembangan anak. faktor penting dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut menentukan corak dan gambaran seseorang telah dewasa. Buruk dialami dalam keluarga akan buruk pula diperlihatkan terhadap lingkungannya(gunarsa,1993:186-187). Namun demikian, pada kondisi tertentu ada kalanya keluarga atau orang tua tidak mampu melaksanakan peran dan fungsinya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Salah satu penyebabnya adalah karena terbatasnya kemampuan sosial ekonomi atau dapat juga karena terjadinya keretakan dalam keluarga. Kondisi yang demikian dapat mengakibatkan anak-anak mengalami gangguan belajar dan kelainan tingkah laku seperti pemalu, malas, bandal dan sebagainya. Hal ini sering kali menyebabkan prestasi belajar mereka kurang menggembirakan, sehingga membutuhkan peran alternatif dari lembaga tertentu seperti Panti Asuhan. Masalah kesejahteraan sosial yang selalu eksis dari masa ke masa. Mereka juga berhak memperoleh hak-hak, baik dalam sebuah keluarga maupun sebagai warga Negara, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar ketelantaran anak berkaitan dengan kemiskinan.jumlah penduduk miskin pada tahun 2007:37,17 juta jiwa atau 16,58% dari 224.328 juta penduduk. sedangkan jumlah anak terlantar di Indonesia masih sekitar 4,6 juta jiwa atau 7,64% dari jumlah anak yang berusia 0-18

tahun, sedangkan di Sumatera Utara menurut data BPS teardapat 4.001.153 anak terlantar.(kompas,07 juli 2007). Dari jumlah jiwa yang dibawah garis kemiskinan dan anak terlantar tersebut sebagian dari data yang ada merupakan kondisi keluarga (hidup dibawah garis kemiskinan) tentu anak-anak juga banyak mengalami gizi yang rendah dan tingkat kesehatan yang rendah pula, maka anak mengalami masalah dalam proses perkembangannya.kondisi ini tentunya amat kontradiktif dengan bunyi pasal 2 ayat 2 UU No.4 tahun 1979 yang menegaskan bahwa anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun dalam asuhan khusus untuk berkembang dengan wajar. Panti Asuhan merupakan salah satu wujud partisipasi yang membantu pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial. Di dalam panti asuhan tersebut anak-anak terlantar diberi pelayanan kesejahteraan sosial sebagaimana pelayanan tersebut yang seharusnya mereka dapatkan dari keluarga mereka. Berdasarkan hal diatas maka panti asuhan Elida hadir untuk memenuhi kebutuhan anak-anak terlantar dan anak yatim piatu, baik kebutuhan makanan, kebutuhan akan kesehatan, pendidikan formal, Rekreasi, dan juga kebutuhan akan kasih sayang. Pelayanan sosial yang dilakukan oleh panti asuhan Elida memiliki pengaruh bagi tingkat kesejahteraan anak yang menjadi penghuni panti tersebut. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang kesejahteraan mereka yang penulis angkat melalui judul Kesejahteraan Anak Binaan Panti Asuhan Elida

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang, maka yang menjadi perumusan masalah yaitu Bagaimanakah Kesejahteraan Anak Binaan Panti Asuhan Elida?. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian C.1. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesejahteraan anak binaan di panti asuhan Elida. C.2. Manfaat penelitian 1. Bagi penulis dan pembaca, dapat menambah atau memperluas khasanah ilmu pengetahuan dalam menganalisa persoalan yang berhubungan dengan masalah kesejahteraan sosial. 2. Bagi pihak panti asuhan Elida dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan pelayanan panti asuhan Elida dalam meningkatkan kesejahteraan anak.

D. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan uraian dan teori-teori yang berkaitan dengan masalah objek yang akan diteliti, kerangka pemikiran, definisi konsep, dan definisi operasional. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan rentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sample penelitian, tehnik pengumpula data serta tehnik analisa data. BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang sejarah dan gambaran tentang lokasi penelitian yang dapat digunakan memperkuat ilmiah. BAB V ANALISA DATA Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasannya. BAB VI PENUTUP Bab inji berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran atas penelitian yang telah dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA