IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No ijmsbm.org

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi ( Roxb.) terhadap Mencit dengan Metode

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiberis rhizoma) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS-WEBSTER

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

I. PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi prima adalah modal yang penting dalam menjalani

EFEK ANALGESIK INFUS DAUN TEKI (Cyperus rotundus L.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Efek Tonik Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Pada Mencit Jantan

ABSTRAK. EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiberis rhizoma) TERHADAP MENCIT GALUR SWISS-WEBSTER

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

UJI EFEK TONIKUM EKSTRAK DAUN CEGUK (Quisqualis indica L.) TERHADAP HEWAN UJI MENCIT (Mus musculus)

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

BAB II METODE PENELITIAN

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Uji Daya Analgetik Ekstrak Etanol Daun Jinten (Coleus Amboinicus L.) Pada Mencit Dengan Metode Rangsang Kimia

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel

Pengujian Efek Tonikum Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fuchipagus) Pada Mencit Putih Jantan Dengan Metode Ketahanan Lama Waktu Berenang

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian dari Laboratorium Parasitologi, Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No ijmsbm.org

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

Lampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Mencit dengan Metode Natatory Exhaustion

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PURWOCENG

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ABSTRAK. Kata kunci : Waktu perdarahan, hemostatik, Panax notoginseng.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Biji kola secara empiris telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG

ABSTRAK EFEK ANTIDEPRESI COKLAT HITAM (Theobroma cacao) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

TERHADAP MOTILITAS USUS PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan


UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. susunan asam-asam amino yang lengkap (Fitri, 2007). Produksi telur yang tinggi

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

ABSTRAK. Vivi Lingga, 2007 Pembimbing Utama : Sugiarto Puradisastra, dr.m.kes Pembimbing kedua : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

ABSTRAK. EFEK LAKSANSIA JAMU EKSTRAK AKAR KELEMBAK (Rheum officinale Baill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN Swiss Webster DEWASA

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL HERBA JOMBANG (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) TERHADAP MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Lampiran 1. Ethical Clearanc

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Transkripsi:

Perbandingan Efek Tonikum Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.Rubrum) Dan Jahe Putih (Zingiber Officinale Var.Album) Pada Mencit Jantan (Mus Musculus L.) Ras Swiss Yunita Dyah Retnani 1, Anom Parmadi 2 Program Studi DIII Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo ABSTRACT: Background: Ginger rhizome have often been used for traditional medication, for example to give a fresh effect especially giving stimulation effect. Objective: To know the result extract maceration of red ginger (Zingiber officinale var.rubrum) and white ginger (Zingiber officinale var.album). And to know which extract have the higher tonicum effect. Method: This study is an experimental research. The population is 36 male mices (Mus musculus L.) Swiss race which grouping into 4 group. Animal test treatment to do with same dose of red ginger etanol extract (Zingiber officinale var.rubrum), white ginger etanol extract (Zingiber officinale var.album), and possitive control (caffeine). Tonicum effect data is increased endure power data got from the difference exhausted time after and before treatment. First data analysis with descriptive test to know mean from each data. Continued with normality test with Kolmogorov-Smirnov test and Shapiro Wilk, data distribution is normal if P>0,05. Then continued with homogenity test (Levene Test), data distribution is homogen if P>0,05. Continued with One Way Anova test, data showed difference if P=0,00 or no difference if P>0,00. Continued with Post Hoc Test to know in detail the difference inter-group treatment with LSD test. Result: The result extract maceration of red ginger (Zingiber officinale var.rubrum) is 3,538% and white ginger (Zingiber officinale var.album) is 3,994%. Showed that red ginger etanol extract (Zingiber officinale var.rubrum) has higher tonicum effect with mean 5,6711 minutes and mean of tonic effect of white ginger etanol extract (Zingiber officinale var.album) is 4,0300 minutes. Conclusion: Red ginger etanol extract (Zingiber officinale var.rubrum) has a higher tonicum effect better than white ginger etanol extract (Zingiber officinale var.album). Keywords: ginger, red ginger, tonic, comparation, tonic effect, male mice ABSTRAK: Latar Belakang: Rimpang jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, salah satunya untuk memberikan efek segar terutama untuk memberikan efek stimulan. Tujuan: Mengetahui hasil rendemen dari ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) dan jahe putih (Zingiber officinale var.album). Dan juga untuk mengetahui manakah yang memiliki efek tonikum yang lebih tinggi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Populasi pada penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus L.) ras Swiss, sedangkan sampelnya yaitu mencit jantan (Mus musculus L.) ras Swiss sebanyak 36 ekor yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Perlakuan pada hewan uji dilakukan dengan perlakuan dosis yang sama pada ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum), ekstrak etanol jahe putih (Zingiber officinale var.album), dan kontrol positif (kafein). Data efek tonikum adalah data penambahan daya tahan diperoleh dari selisih waktu lelah sesudah dan sebelum perlakuan. Analisis data yang pertama dengan uji deskriptif untuk mengetahui rata-rata dari masing-masing data. Dilanjutkan dengan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk, distribusi data normal jika P>0,05. Lalu dilanjutkan uji homogenitas (Levene Test), distribusi data homogen jika P>0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji One Way Anova, data menunjukkan perbedaan yang bermakna jika P=0,00 atau tidak ada perbedaan jika P>0,00. Dilanjutkan dengan Post Hoc Test untuk mengetahui secara rinci apakah ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dengan uji LSD. Hasil: Hasil rendemen maserasi ekstrak etanol jahe merah dan ekstrak etanol jahe putih. Menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) memiliki efek tonikum yang lebih tinggi dengan rata-rata efek tonik sebesar 5,6711 menit sedangkan rata-rata efek tonik ekstrak etanol jahe putih (Zingiber officinale var.album) 4,0300 menit. Kesimpulan: Ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) memiliki efek tonikum yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanolik jahe putih (Zingiber officinale var.album). Kata kunci: jahe, jahe merah, tonik, perbandingan, efek tonik, mencit jantan ISSN : 2355-1313 76

1.1. PENDAHULUAN Obat tradisional yaitu obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adatistiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Menurut peneliti masa kini, obatobatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Penggunaan obat penambah stamina pada zaman sekarang ini makin meluas. Hal ini seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkatkan pola dari aktifitas kerjanya, masyarakat pada era ini membutuhkan kerja ekstra keras karena makin banyaknya tuntutan ataupun persaingan guna memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi. Pola aktifitas kerja dan aktifitas yang semakin meningkat membutuhkan stamina yang ekstra, sehingga dapat menyebabkan kelelahan, tak jarang banyak masyarakat yang kelelahan karena aktifitas fisik yang padat. Karena itu kebutuhan akan obat penambah stamina menjadi meningkat, bahkan karena mereka menginginkan segera pulihnya tenaga mereka dalam waktu sesingkat mungkin agar mereka bisa meneruskan aktifitas sehari-hari dengan stamina yang lebih fit banyak muncul dipasaran produk-produk minuman instan untuk penambah energi yang siap minum. Namun, dalam minuman penambah energi siap minum itu banyak terkandung zat-zat kimia yang dapat merugikan tubuh dan menimbulkan efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Maka dari itu, banyak masyarakat yang beralih pada penggunaan obat penambah stamina yang berasal dari obat-obat tradisional. Tonikum adalah obat yang menguatkan badan dan merangsang selera makan. Efek dari tonikum adalah efek yang memacu dan memperkuat system organ serta menstimulan perbaikan sel-sel tonus otot. Efek tonik ini terjadi karena efek stimulan dilakukan terhadap sistem saraf pusat. Efek tonik ini dapat digolongkan ke dalam golongan psikostimulansia. Senyawa psikostimulansia dapat meningkatkan kemampuan berkonsentrasi kapasitas yang bersangkutan (Mutschler, 1986). Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat besar, dan banyak yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Salah satu obat tradisional yang banyak digunakan masyarakat yaitu jahe yang dapat memberikan efek penyegar dan menghangatkan tubuh. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah tanaman rempah dan obat yang sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Selain digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan ramuan tradisional, tanaman ini juga menjadi komoditas perdagangan sebagai bahan industri obat-obatan, kosmetik, minuman, makanan ringan dan kebutuhan dapur. Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe terdapat unsur-unsur : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β phellandrene, methyl heptenone, cineol, d- borneol, geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Menurut penelitian Restiani (2009), senyawa yang diduga berperan sebagai tonikum atau stimulan pada ekstrak jahe yaitu senyawa oleoresin. Sehingga jahe dapat digunakan sebagai tonikum yaitu dapat menimbulkan efek segar dan memberikan stimulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil rendemen dari ekstrak jahe merah dan jahe putih. Dan juga untuk mengetahui manakah yang memiliki efek tonikum yang lebih tinggi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol jahe merah memiliki efek tonikum yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanol jahe putih. 1.2. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo pada bulan April 2014-Mei 2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental yaitu dengan melakukan perbandingan dari uji efek tonikum pada mencit. Populasi pada penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus L.) ras Swiss. Sampel dalam penelitian ini yaitu mencit jantan (Mus musculus L.) ras Swiss sebanyak 36 ekor. Terdapat 4 kelompok yang pada perlakuan ekstrak etanol jahe merah dan ekstrak etanol jahe putih yang tiap kelompoknya digunakan 3 ekor mencit yang tiap kelompoknya dilakukan 3 kali replikasi, sedangkan pada kelompok kontrol positif dan kontrol negatif tiap kelompoknya digunakan 3 ekor mencit yang tiap kelompoknya dilakukan 3 kali replikasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (variabel independent) ISSN : 2355-1313 77

dalam penelitian ini yaitu ekstrak etanol jahe merah dan ekstrak jahe putih. Variabel terikat (variabel dependent) dalam penelitian ini yaitu efek tonikum yang timbul pada mencit. Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu sebagai kontrol positifnya kafein, dan kontrol negatifnya aquadest. Teknik analisis data dianalisis secara statistik menggunakan metode uji One Way Anova. 2.1. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang didapatkan yaitu rendemen maserasi adalah ekstrak etanol jahe merah =, dan rendemen ekstrak etanol jahe putih =. Hasil rata-rata efek tonik yang didapatkan yaitu : Tabel 1. Rata-rata efek tonik Rata-rata Perlakuan (menit) Ekstrak etanol jahe merah 5,6711 Ekstrak etanol jahe putih 4,0300 Kontrol positif 8,9867 Kontrol negatif 2,3033 Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa ratarata efek tonik tertinggi yang diperoleh yaitu dari kontrol positif (kafein) dosis 100mg/kgBB dengan rata-rata 8,9867 menit, kemudian ekstrak etanolik jahe merah dosis 100mg/kgBB dengan rata-rata 5,6711 menit, lalu ekstrak etanolik jahe putih dosis 100mg/kgBB dengan rata-rata 4,0300 menit, terakhir dari kontrol negatif (aquadest) dengan rata-rata 2,3033 menit. Dari data tersebut menunjukkan bahwa efek tonik yang paling tinggi diperoleh dari kontrol positif (kafein), dan efek tonik yang paling rendah diperoleh dari kontrol negatif (aquadest). Dan juga dari hasil data tersebut menunjukkan ekstrak etanolik jahe merah dapat memberikan efek tonik yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanolik jahe putih dan kontrol negatifnya (aquadest). Hasil uji One way Anova Tabel 2. Uji One Way Anova Mean Sum of Squa Squares df re F Sig. Between 218.801 3 72.93 81.5.000 Groups 4 74 Within Groups 28.611 32.894 Total 247.412 35 Hasil analisis uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan (P=0,00), sehingga dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Testuntuk mengetahui secara rinci apakah ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dengan uji LSD. Dari data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan (P=0,00). Perbandingan efek tonikum jahe merah dan jahe putih Perlaku an (I) Jahe merah Perlaku an (J) Jahe Putih Mean Differen ce (I-J) 1.6411 1 Sig. 0.00 1 95% Confidence Interval Lower Bound 0.73 32 Upper Bound 2.54 91 Pembahasan Efek dari tonikum adalah efek yang memacu dan memperkuat system organ serta menstimulan perbaikan sel-sel tonus otot. Efek tonik ini terjadi karena efek stimulan dilakukan terhadap sistem saraf pusat. Efek tonik ini dapat digolongkan ke dalam golongan psikostimulansia. Tonikum mempunyai kemampuan mengembalikan tonus normal pada jaringan. Tonikum mempunyai efek yang menghasilkan tonus normal yang ditandai dengan ketegangan terus-menerus. Penelitian ini tentang perbandingan efek tonikum ekstrak etanol jahe merah dan ekstrak etanol jahe putih dilakukan menggunakan 36 ekor mencit sebagai hewan uji. Hewan uji tersebut diberikan perlakuan secara oral dengan dosis obat dan volume pemberian tertentu. Prinsip penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode ketahanan berenang dimana aktivitas motorik diuji dengan cara mencit dimasukkan kedalam wadah yang berisi air, 30 menit setelah pemberian sediaan. Ketahanan berenang diukur berdasarkan waktu mencit mulai berenang sampai tenggelam, yaitu mencit berada dibawah permukaan air selama 7 detik. Dalam penelitian ini digunakan kafein sebagai kontrol positif untuk efek tonik. Karena kafein memberikan efek psikostimulansia yang ISSN : 2355-1313 78

kuat sehingga dapat menghilangkan gejala kelelahan. Aquadest digunakan sebagai kontrol negatif dalam efek tonik. Aquadest digunakan sebagai pembanding antara hewan uji yang diberi obat stimulan dengan hewan uji yang di beri aquadest. Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata efek tonik tertinggi yang diperoleh yaitu dari kontrol positif (kafein) dosis 100mg/kgBB dengan rata-rata 8,9867 menit, kemudian ekstrak etanolik jahe merah dosis 100mg/kgBB dengan rata-rata 5,6711 menit, lalu ekstrak etanolik jahe putih dosis 100mg/kgBB dengan rata-rata 4,0300 menit, terakhir dari kontrol negatif (aquadest) dengan rata-rata 2,3033 menit. Dari data tersebut menunjukkan bahwa efek tonik yang paling tinggi diperoleh dari kontrol positif (kafein), dan efek tonik yang paling rendah diperoleh dari kontrol negatif (aquadest). Dan juga dari hasil data tersebut menunjukkan ekstrak etanolik jahe merah dapat memberikan efek tonik yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanolik jahe putih dan kontrol negatifnya (aquadest). Hasil uji normalitas menunjukkan distribusi data normal pada uji Kolmogorov- Smirnov dan Shapiro Wilk (P>0,05). Uji homogenitas (Levene Test) menunjukkan varian data homogen (P=1,20). Hasil analisis uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan (P=0,00), sehingga dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Test untuk mengetahui secara rinci apakah ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dengan uji LSD. Dari data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan (P=0,00). Hewan uji yang menunjukkan efek tonik yang paling tinggi yaitu pada perlakuan kontrol positif (kafein) dengan rata-rata 8,9867 menit dibandingkan dengan ekstrak etanol jahe merah dengan rata-rata 5,6711 menit, ekstrak etanol jahe putih dengan rata-rata 4,0300 menit, dan kontrol negatif (aquadest) dengan rata-rata 2,3033 menit. Dan juga menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah memiliki efek tonik yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanol jahe putih. Dengan ratarata ekstrak etanol jahe merah 5,6711 menit dan rata-rata ekstrak etanol jahe putih 4,0300 menit. Pada perlakuan kontrol positif (kafein) memiliki efek tonik yang paling tinggi karena kafein dapat menstimulan sistem syaraf pusat sehingga daya tahan hewan uji bertambah ketika direnangkan. Menurut penelitian Restiani (2009), senyawa yang diduga berperan sebagai tonikum atau stimulan pada ekstrak jahe yaitu senyawa oleoresin. Menurut Guenther (1952), oleoresin jahe merupakan cairan kental berwarna kuning, mempunyai rasa pedas yang tajam, larut dalam alkohol dan petroleum eter, dan sedikit larut dalam air. Sehingga dalam penelitian ini, pelarut yang digunakan untuk maserasi ekstrak jahe merah dan jahe putih yaitu pelarut alkohol. Menurut penelitian Herlina (2002), jahe merah lebih banyak digunakan sebagai obat karena kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya paling tinggi sehingga lebih ampuh menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit. Kandungan minyak atsiri jahe merah berkisar antara 2,58-3,72%. Selain itu, kandungan oleoresin jahe merah juga lebih tinggi dibandingkan jahe lainnya, yaitu 3% dari bobot kering. Pada penelitian perbandingan ekstrak etanol jahe merah dan ekstrak etanol jahe putih ini, yang memiliki efek tonikum yang lebih tinggi yaitu ekstrak etanol jahe merah. Disebabkan karena jahe merah memiliki senyawa oleoresin yang lebih tinggi dari pada jahe jenis lainnya. Sehingga diperoleh hasil efek tonik yang ditimbulkan oleh ekstrak etanol jahe merah lebih tinggi dari pada ekstrak etanol jahe putih. 3.1. Kesimpulan Hasil rendemen maserasi adalah : - Ekstrak etanol jahe merah = - Ekstrak etanol jahe putih = Ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) memiliki efek tonikum yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanol jahe putih (Zingiber officinale var.album). 3.2. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan kimia rimpang jahe merah dan rimpang jahe putih untuk lebih mengetahui khasiat yang ada. 2. Perlu dilakukan penelitian terhadap senyawa bahan alam yang satu genus dengan tanaman jahe untuk di kaji terhadap efek tonikumnya. ISSN : 2355-1313 79

DAFTAR PUSTAKA [1] Agromedia, Redaksi, 2006, Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Aneka Penyakit, Jakarta:AgroMedia Pustaka [2] Anonim, 2014, Khasiat Jahe dan Gingseng Untuk Kesehatan (http://myinboxxx.blogspot.com/) Diakses pada 10 April 2014 [3] Herlina, R., 2002, Khasiat dan manfaat jahe merah si rimpang ajaib. Jakarta : Agro Media Pustaka [4] Mutschler, E., 1986, Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi, Edisi V, diterjemahkan oleh Mathilda B. Widianto dan Anna Setiadi Ranti, Bandung:Penerbit ITB [5] Restiani, K D., 2009, Uji Efek Sediaan Serbuk Instan Rimpang Jahe (Zingiber Officinale Roscoe) sebagai Tonikum terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Webster, Surakarta:Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta [6] Trubus, Redaksi, 2011, Herbal Indonesia Berkhasiat, Vol. 8, Depok:PT Trubus Swadaya ISSN : 2355-1313 80