BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sosial masyarakat. Begitu juga bagi kalangan civitas

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. meneliti masalah kreativitas dalam organisasi. Jika seluruh individu dalam. berada pada lingkungan usaha yang bersifat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB V PENUTUP. responden yang menjadi sampel yaitu seluruh Agen penjualan asuransi pada AJB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sumber daya manusia itu sendiri (Priyatna, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang mana pengambilan datanya

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BABl PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia sangat memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya sumber daya manusia pada sebuah organisasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. 1. Pengertian Kinerja. tujuan organisasi (Viswesvaran & Ones, 2000). McCloy et al. (1994)

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mematuhi Undang-Undang Pertambangan, Regulasi Pengelolaan. prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

RIKA HAPSARI B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemimpin dan karyawan merupakan elemen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan potret dari kinerja organisasi secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan sebagai sebuah konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yanga selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok. Dikatakan mempunyai kedudukan strategis karena kepemimpinan merupakan titik sentral dan dinamisator dari seluruh proses kegiatan organisasi. Sehingga kepemimpinan mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang ada. Disamping kedudukannya yang strategis, kepemimpinan juga mutlak diperlukan, dimana terjadi interaksi kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Robbins dan Judge (2011) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok dan mengarahkannya pada tujuan bersama. Kepemimpinan mampu membawa peran penting dalam organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik dan terarah. Mengelola dan mengendalikan berbagai sistem dalam organisasi agar dapat konsisten dengan tujuan organisasi, dibutuhkan faktor kepemimpinan, pemimpin merupakan faktor penting penentu keefektifan organisasi dan pekerja (Bass dalam Rivai, 2007). Menurut Donnely, Dubinsky dan Skonner dalam Rivai (2007), pemimpin harus menciptakan kepemimpinan moderen yang mampu mengolah sumber daya yang tersedia, khususnya sumber daya manusia.

Menurut Robbins dan Judge (2011) kepemimpinan transformasional menginspirasi para pekerja untuk menyelesaikan permasalahan pribadi yang akan berdampak baik terhadap organisasi dan pekerja itu sendiri. Pemimpin transformasional menciptakan visi organisasi yang dinamis yang sering dibutuhkan untuk menciptakan inovasi. Secara umum, ada empat dimensi kepemimpinan transformasional yaitu, idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration. (Bass dan Avolio dalam Rivai, 2007) Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yagn biasa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Untuk menunjang keberhasilan manajemen dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas dan fungsi manajemen yang baik. Seorang pemimpin yang baik harus dapat memberikan motivasi agar organisasi dapat mencapai produktivitas kerja dan kepuasan kerja bawahannya. Menurut Wallach dalam Chi, Yeh, Yu (2008) budaya organisasi adalah komponen organisasi, termasuk nilai-nilai, keyakinan, asumsi, persepsi, dan norma-norma perilaku yang tercermin dalam perilaku setiap anggota organisasi. Ada tiga jenis budaya organisasi yang diamati dalam penelitian ini, a) budaya birokrasi, hirarki dan terfragmentasi (terkotak) pada dasarnya dan adanya batas yang jelas dari tanggung jawab dan kewenangan masing-masing staf organisasi, b) budaya inovatif yang mempromosikan kreativitas, berorientasi pada hasil, dan

memprioritaskan untuk bekerja tantangan lingkungan, dan c) budaya yang mendukung yang mempromosikan kerja sama tim, orientasi kemanusiaan, persahabatan, harapan, dan kepercayaan untuk bekerja lingkungan. Seorang akan merasa nyaman dan tinggi loyalitasnya pada perusahaan apabila memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkannya. Menurut Gibson (2012), kepuasan kerja adalah suatu sikap dari karyawan/pegawai yang terlihat dari caranya melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2012). Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Collesto dalam Wibowo (2012), menyatakan bahwa manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada misi keseluruhan dari unit kerjanya. Seberapa baik mengelola kinerja bawahan akan secara langsung mempengaruhi tidak hanya kinerja masing-masing pekerja secara individu dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja seluruh organisasi. Tingkat kinerja yang rendah bagi para karyawan dapat disebabkan oleh kurangnya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan karyawan. Demikian juga halnya dengan kurangnya motivasi karyawan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja karyawan yang rendah. Tingkat kinerja yang masih belum optimal menunjukan bahwa adanya

hubungan yang kurang harmonis antara pimpinan dengan bawahannya, serta kurangnya motivasi yang diberikan yang menyebabkan semangat dan kepuasan kerja karyawan rendah yang mengakibatkan pada turunnya kinerja karyawan. Seorang pemimpin dapat melibatkan timnya dalam membuat keputusan dalam batas-batas yang ditentukan situasi. Hal ini mempunyai dampak penting bagi motivasi. Karena semakin banyak kita berbagi dalam hal pembuatan keputusan yang berpengaruh pada kehidupan profesional seseorang, maka semakin besar juga kecendrungan seseorang termotivasi untuk melaksanakannya Pihak pemegang saham dan manajemen PT. Angkasa Pura II (Persero) telah meyakini dan memposisikan karyawan sebagai aset yang paling berharga dagi sustainbilitas dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu berbagai upaya strategis dilakukan dalam rangka meningkatkan kepuasan karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan peningkatan kepuasana karyawan yang baik, maka perusahaan akan mencapai tujuan organisasi. Peningkatan kepuasan yang baik merupakan tanda organisasi yang dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil manajemen yang efektif.

Tabel 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Karyawan PT. Angkasa Pura II Padang Penilaian Tahun 2013 2014 2015 2016 A 105 116 101 99 Sangat Baik B 73 65 79 75 Baik C 32 29 30 36 Cukup D 0 0 0 0 Kurang Jumlah 210 210 210 210 Sumber: Diolah sendiri (2017) Peningkatan kualitas kinerja karyawan sangat penting untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu pimpinan selaku atasan langsung harus dapat menggerakkan dan mengarahkan bawahannya agar mereka dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Menurunnnya kinerja karyawan diduga karena kurangnya motivasi dan pengaruh kepemimpinan selaku atasan langsung sehingga mengakibatkan semakin rendahnya kepuasan kerja karyawan, hal ini dapat mengakibatkan karyawan bekerja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, pimpinan merupakan sebuah determinan penting bagi peningkatan kinerja karyawan. Masalah yang sering terjadi pada sebuah organisasi ataupun perusahaan adalah adanya beberapa orang karyawan tertentu yang menunjukkan hasil kinerja yang lebih baik dibanding dengan karyawan lainnya, namun mereka sering diabaikan dan tidak diberdayakan dengan baik oleh pimpinan atau atasan mereka.

Bahkan sebaliknya, karyawan yang kurang memiliki kemampuan karena ada faktor lain mendapatkan kesempatan berkarir yang lebih bagus. Pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan bekerja mempunyai hubungan yang positif terhadap peningkatan kinerja karyawan. Pimpinan atasan langsung PT. Angkasa Pura II (Persero) Padang perlu membuat semacam strategi pembinaan karyawan agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang dibebankan, dalam hal ini fungsi pimpinan atasan langsung merupakan ujung tombak untuk mengarahkan dan menggerakkan bawahannya agar bekerja dengan baik dan atas kesadaran dari dalam dirinya sendri untuk mencapai kualitas kerja yang tinggi serta mencapai kinerja yang baik. Karyawan yang merasa puas atas pekerjaannya umumnya mempunyai semangat kerja dan mematuhi segala aturan yang ada, sebaliknya karyawan yang tidak merasa puas akan pekerjaannya memiliki semangat kerja yang rendah serta sering melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis memformulasikan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediating pada PT. Angkasa Pura II (persero) Cabang Padang.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang? 2. Bagaimanakah pengaruh budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang? 3. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang? 4. Bagaimanakah pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Angkasa Pura II Padang? 5. Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang? 6. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura II Padang melalui kepuasan kerja sebagai mediasi? 7. Bagaimanakah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura II Padang melalui kepuasan kerja sebagai mediasi? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang. 2. Untuk mengetahui pengaruh budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang. 3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang. 4. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang. 5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang. 6. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang melalui kepuasan kerja sebagai mediasi. 7. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Padang melalui kepuasan kerja sebagai mediasi. 1.4 ManfaatPenelitian Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan dalam mengembangkan keilmuan di bidang sumber daya manusia tentang berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, khususnya untuk variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja. 2. Manfaat Praktis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan pengetahuan tambahan bagi perusahaan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, khususnya dari faktor gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan, dalam penelitian ini penulis membatasi pada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel mediating pada PT. Angkasa Pura II Padang. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk dapat mengatahui isi penelitian ini, maka secara singkat akan disusun dalam 5 bab, yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN LITERATUR Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori mengenai kinerja karyawan, beban kerja, hubungan kerja, dan stres kerja, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenia definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis data, sumber data, metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta metode analisis data yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, implikasi, keterbatasan dan saran.