BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan Bank Sentral atau Lembaga Negara yang independen berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2009, yang memiliki tugas dan wewenang tanpa campur tangan pemerintah atau pihak lain. Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebijakan SPN. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan menjaga sistem pembayaran, Bank Indonesia berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran. Terkait dengan peran Bank Indonesia dalam mengeluarkan dan mengedarkan uang, Bank Indonesia senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar (clean money policy). Untuk mewujudkan clean money policy tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan uang sampai dengan pemusnahan uang. 1
Sebelum melakukan pengeluaran uang rupiah, terlebih dahulu dilakukan perencanaan agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas yang baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Perencanaan yang dilakukan Bank Indonesia meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik serta masa edar uang. Selain itu dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun kedepan. Berdasarkan perencanaan tersebut kemudian dilakukan pengadaan uang baik untuk pengeluaran uang emisi baru maupun pencetakan rutin terhadap uang emisi lama yang telah dikeluarkan. Uang Rupiah yang telah dikeluarkan kemudian didistribusikan atau diedarkan di seluruh wilayah melalui Kantor Bank Indonesia. Kebutuhan uang Rupiah di setiap kantor Bank Indonesia didasarkan pada jumlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama jangka waktu tertentu. Kegiatan distribusi dilakukan melalui sarana angkutan darat, laut dan udara. Untuk menjamin keamanan jalur distribusi senantiasa dilakukan baik melalui pengawalan yang memadai maupun dengan peningkatan sarana sistem monitoring. Kegiatan pengedaran uang juga dilakukan melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. layanan kas kepada bank umum dilakukan melalui penerimaan setoran dan pembayaran uang Rupiah. Sedangkan kepada masyarakat dilakukan melalui penukaran secara langsung melalui loketloket penukaran di seluruh kantor Bank Indonesia atau melalui kerjasama dengan perusahaan yang menyediakan jasa penukaran uang kecil. 2
Kegiatan pengelolaan uang rupiah yang dilakukan Bank Indonesia adalah pencabutan uang terhadap suatu pecahan dengan tahun emisi tertentu yang tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. Uang Rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia. Untuk menjaga kualitas uang Rupiah dalam kondisi yang layak edar di masyarakat, Bank Indonesia melakukan kegiatan pemusnahan uang. Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna dan uang yang sudah tidak layak edar. Kegiatan pemusnahan uang diatur melalui Mekanisme dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga yang dengan pengawasan oleh tim Bank Indonesia (BI). Berdasarkan uraian tersebut, mengingat mekanisme disitribusi uang rupiah tahun emisi 2016 berperan penting dalam kebijakan clean money policy yang dilakukan oleh Bank Indonesia maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana mekanisme disitribusi uang rupiah tahun emisi 2016 yang diterapkan pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali? 3
1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan penelitian dari penelitian ini adalah: 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme distibusi uang rupiah pada KPwBI Provinsi Bali. 1.2.2 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi beberapa pihak antara lain : 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme distibusi uang rupiah serta sebagai bahan masukan dan tambahan referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai mekanisme distibusi uang rupiah bagi masyarakat dan dapat dijadikan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam membuat keputusan maupun kebijakan bagi institusi terutama yang berkaitan dengan distribusi uang rupiah. 4
1.3 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang menunjang pembahasan, terhadap masalah dalam laporan ini yaitu pengertian sistem, pengertian uang, jenis uang, uang layak edar, uang tidak layak edar, pendistibusian uang kertas, dan kantor perwakilan wilayah bank Indonesia. BAB III Metode Penelitian Bab ini membahas mengenai lokasi penelitian, obyek penelitian, sumber dan jenis data, metode pengumpulan data,dan teknik analisis data BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini menyajikan pembahasan mengenai beberapa materi seperti gambaran umum lokasi penelitian maupun deskripsi hasil penelitian terkait dan mengacu pada pokok permasalahan penelitian. BAB V Penutup Pada bab ini menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan yang sesuai dengan tujuan penelitian pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. 5