Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009. tentang

dokumen-dokumen yang mirip
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 04/SE/M/2010. tentang

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

Spesifikasi kereb beton untuk jalan

PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Cara uji penetrasi aspal


BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

Cara uji abrasi beton di laboratorium

Cara uji kelarutan aspal

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

IV. PENDEKATAN DESAIN

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik dengan tabung pitot

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Spesifikasi batang baja mutu tinggi tanpa pelapis untuk beton prategang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Cara uji berat jenis aspal keras

Kepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Cara uji sifat tahan lekang batu

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

Cara uji bliding dari beton segar

GORONG-GORONG Anita Winarni Dwi Ratna Komala Novita Priatiningsih

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

IV. ANALISA PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cara uji penyulingan aspal cair

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

Spesifikasi bukaan pemisah jalur

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

CAMPURAN BERASPAL PANAS

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Cara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir)

Cara uji kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN. Penggunaan tailing untuk lapis pondasi dan lapis pondasi bawah DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan

PEMADATAN LAPANGAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) PADA PEMBANGUNAN JALAN SIMPANG KARYA MUKTI KABUPATEN BATANGHARI

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Spesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cara uji geser langsung batu

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Spesifikasi geometri teluk bus

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

Metode uji CBR laboratorium


BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit

Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton

Spesifikasi material baja tahan karat unit instalasi pengolahan air

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

4 PENDEKATAN RANCANGAN. Rancangan Fungsional

Revisi SNI Daftar isi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Cara uji slump beton SNI 1972:2008. Standar Nasional Indonesia

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

Cara uji kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

Transkripsi:

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009 tentang Pemberlakukan Pedoman Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Beraspal (Asphalt Finisher) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 0

Jakarta, 10 Nopember 2009 Kepada yang terhormat, 1) Gubernur di seluruh Indonesia 2) Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia 3) Seluruh Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum 4) Seluruh Pejabat Eselon II di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum Perihal : Pemberlakuan Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher) SURAT EDARAN Nomor : 07/SE/M/2009 Dalam rangka melaksanakan Pasal 78 ayat (1), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, perlu penetapan pedoman penyelenggaraan jalan mengenai pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher) dengan Surat Edaran Menteri sebagai berikut: I. UMUM Surat Edaran ini diterbitkan untuk menjadi acuan bagi pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan penghamparan campuran beraspal agar pengguna dapat mengetahui kondisi peralatan. Tujuan ditetapkan pedoman ini untuk mengetahui kondisi peralatan penghampar campuran beraspal, agar memenuhi syarat untuk dapat dioperasikan. Pemberlakuan Surat Edaran ini bagi Pejabat Eselon I dan Eselon II di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum untuk digunakan sebagaimana mestinya, sedangkan bagi Gubernur dan Bupati / Walikota di seluruh Indonesia agar dapat digunakan sebagai acuan sesuai kebutuhan. II. MATERI MUATAN Pedoman peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher) menguraikan tentang tata cara pemeriksaan alat penghampar mekanis campuran beraspal. Terdapat dua jenis alat penghampar campuran beraspal, yaitu jenis roda rantai baja dan jenis roda karet. Secara garis besar keduanya dibedakan menjadi dua bagian yaitu unit traktor dan unit sepatu perata. 1

Unit traktor berfungsi menampung campuran beraspal dari truk dan kemudian mendistribusikan ke ulir pembagi dan selanjutnya ke unit sepatu perata. Unit sepatu perata mempunyai dua fungsi utama, yaitu: menghampar campuran beraspal dengan tebal, kemiringan dan kerataan yang sesuai serta memberikan pemadatan awal. Pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal dilakukan pada roda pendorong, penampung, unit pemasok, pintu penyalur, baja ulir pembagi, unit sepatu perata, pemadat tumbuk dan pemadat getar. Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher) dimuat secara lengkap dalam Lampiran, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Surat Edaran Menteri ini Demikian atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. 2

LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 07/SE/M/2009 TANGGAL: 10 Nopember 2009

Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher)... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Ketentuan umum... 2 4 Ketentuan khusus... 2 4.1 Unit traktor... 2 4.2 Unit sepatu perata... 3 5 Pelaksanaan... 4 5.1 Roda pendorong... 4 5.2 Penampung... 4 5.3 Unit pemasok... 4 5.4 Pintu penyalur... 4 5.5 Baja ulir pembagi... 4 5.6 Unit sepatu perata... 5 5.7 Pemadat tumbuk dan pemadat getar... 5 Lampiran A Gambar-gambar alat penghampar... 6 Lampiran B Formulir daftar pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal... 11 Bibliografi... 15 i

Prakata Pedoman pemeriksaan alat penghampar mekanis campuran beraspal (asphalt finisher) merupakan revisi dari Pedoman No. 031/T/BM/1996, Petunjuk pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher), Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis No 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja Bahan dan Perkerasan Jalan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) Nomor 8 tahun 2007 dan dibahas dalam forum konsensus tanggal 17 Juni 2008 di Bandung yang melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait. ii

Pendahuluan Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar mekanis campuran beraspal (asphalt finisher), dimaksudkan sebagai pemandu untuk mengetahui kondisi penghampar campuran beraspal agar mendapatkan suatu lapisan perkerasan jalan sesuai dengan persyaratan. Terdapat dua jenis alat penghampar campuran beraspal yaitu jenis roda rantai baja (crawler) dan jenis roda karet. Kelebihan dari roda rantai baja adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan alat penghampar campuran beraspal yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dari alat penghampar campuran beraspal roda karet adalah dalam hal manuver lebih cepat. Maksud dilakukan pemeriksaan alat penghampar campuran beraspal agar peralatan penghampar dapat dioperasikan sehingga hasil kerjanya sesuai dengan perencanaan. iii

Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher) 1 Ruang lingkup Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal (asphalt finisher) ini menguraikan tentang tata cara pemeriksaan alat penghampar mekanis campuran beraspal. Pedoman ini merupakan acuan dan pegangan pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan penghamparan campuran beraspal agar pengguna dapat mengetahui kondisi peralatan. 2 Istilah dan definisi Istilah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini sebagai berikut: 2.1 baja ulir pembagi (auger) batang baja yang berbentuk ulir untuk membagi rata penyebaran campuran beraspal 2.2 bak penampung (hopper) wadah untuk menampung campuran beraspal yang ditumpahkan dari truk 2.3 ban berjalan (bar feeder) alat pemasok campuran beraspal dari bak penampung ke baja ulir pembagi 2.4 bantalan karet (bearing) bantalan karet pada roda pendorong yang berfungsi menahan gesekan langsung 2.5 pemadat (tamper bar) alat pemadat yang merupakan bagian dari unit sepatu perata (screed) yang berfungsi untuk pemadatan awal campuran beraspal, 2.6 pengatur ketebalan (thickness control) alat pengatur ketebalan hamparan campuran beraspal 2.7 pintu penyalur (flow gate) pintu untuk mengontrol aliran campuran beraspal dari bak penampung ke ulir pembagi 2.8 roda pendorong (push roller) batang berbentuk silinder terbuat dari besi yang berfungsi untuk menahan truk 2.9 roda rantai baja (crawler track) roda pada alat penghampar campuran beraspal yang berupa roda kelabang 1 dari 15

2.10 sepatu perata (screed) pelat baja yang terletak khusus pada bagian belakang alat penghampar mekanis untuk meratakan campuran beraspal 3 Ketentuan umum Sebelum pemeriksaan alat penghampar mekanis dilaksanakan, perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: a) pemeriksa peralatan harus mempunyai kompetensi/referensi dalam melakukan pemeriksaan peralatan penghampar aspal. Pemeriksa yang belum bersertifikat harus didampingi; b) peralatan uji yang diperlukan harus dalam kondisi baik dan terkalibrasi. 4 Ketentuan khusus Terdapat dua jenis alat penghampar campuran beraspal yaitu, jenis roda rantai baja dan jenis roda karet seperti ditunjukkan pada Gambar A.1 dan Gambar A.2. Secara garis besar peralatan penghampar campuran beraspal umumnya dibedakan menjadi dua bagian yaitu, unit traktor dan unit sepatu perata. a) Unit traktor memberikan tenaga penggerak untuk alat penghampar campuran beraspal dan juga berfungsi menyalurkan campuran beraspal dari bak penampung melalui ulir pembagi ke unit sepatu perata. Bagian-bagian unit traktor adalah, roda pendorong truk, pemasok (feeder) yang terdiri dari penampung, penyalur, pintu pemasukan (gate), dan ulir pembagi, seperti ditunjukkan Gambar A.3; b) Unit sepatu perata berfungsi untuk menghamparkan campuran beraspal dan memberikan pemadatan awal. Bagian-bagian unit sepatu adalah, lengan penarik sepatu (screed tow arms), pelat sepatu (screed plate), unit pemanas (heating unit), pemadat (tamper bar), atau pemadat getar (vibrating tamper), seperti ditunjukkan Gambar A.4. 4.1 Unit traktor Unit traktor berfungsi menampung campuran beraspal dari truk dan kemudian mendistribusikan ke ulir pembagi dan selanjutnya ke unit sepatu perata serta menjamin alat penghampar campuran beraspal dapat berfungsi dengan baik yang hasilnya memenuhi persyaratan. 4.1.1 Roda karet atau roda rantai baja Jika roda alat penghampar menggunakan roda karet, maka roda karet harus diperiksa dan mempunyai tekanan angin yang sama untuk setiap roda sebesar 90 Psi (621 K/Psi). Bila menggunakan roda rantai baja harus terpasang dengan baik dan tidak terlalu kencang. Apabila tekanan angin pada roda karet kurang atau pemasangan roda rantai baja kurang kencang akan mengakibatkan penghamparan kurang sempurna, seperti ditunjukkan Gambar A.5. 2 dari 15

4.1.2 Roda pendorong Roda pendorong berfungsi sebagai penahan truk pengangkut pada saat mengisi campuran ke bak penampung. Roda pendorong harus bersih dan dapat berputar dengan bebas sehingga truk dapat bergerak sesuai dengan pergerakan alat penghampar mekanis. Jika roda pendorong tidak bersih (kotor) dan tidak dapat bergerak dengan bebas maka roda truk akan slip dan berakibat tambahan beban bagi alat penghampar mekanis dan menjadi sulit dikendalikan, seperti ditunjukkan Gambar A.5. 4.1.3 Pemasok Pemasok memegang peranan yang penting dalam menghasilkan campuran beraspal yang seragam. Bagian utama pemasok terdiri dari: bak dan sayap penampung, penyalur, pintu pengalir, dan ulir pembagi. Bagian bawah penampung terdapat ban berjalan dengan rantai penarik yang bergerak secara menerus mengalirkan campuran beraspal dari bak penampung ke ulir pembagi. Sayap penampung harus dapat digerakkan untuk mengarahkan campuran beraspal yang tersisa pada bagian sayap bak penampung ke ban berjalan. Pintu pengaliran campuran beraspal harus dilengkapi dengan penyekat yang dapat diatur untuk pasokan campuran ke ulir pembagi. Ulir pembagi harus dapat membagi rata penyebaran campuran beraspal melalui pergerakan ulir pembagi bagian kiri dan kanan dengan arah gerak berlawanan. Ulir pembagi harus dapat diperpanjang/diperpendek sesuai dengan lebar penghamparan, seperti ditunjukkan Gambar A.6. 4.2 Unit sepatu perata 4.2.1 Unit sepatu perata mempunyai dua fungsi utama a) Menghampar campuran beraspal dengan tebal, kemiringan dan kerataan yang sesuai; b) Memberikan pemadatan awal. Bagian dari unit sepatu perata adalah: lengan penarik sepatu, pelat sepatu, unit pemanas, pemadat tumbuk atau pemadat getar. 4.2.2 Hal yang perlu mendapatkan perhatian pada unit sepatu perata a) Lengan penarik berfungsi menarik unit sepatu dan membentuk sudut antara pelat sepatu dengan bidang horizontal, sudut ini biasanya disebut sudut gesek atau sudut kontak, seperti ditunjukkan Gambar A.7; b) Pemadat berfungsi untuk pemadatan awal hamparan campuran beraspal, bagian penting yang harus diperhatikan pada pemadat adalah: 1) pemadat tumbuk; Pemadat tumbuk memadatkan campuran beraspal dengan cara seperti menumbuk. Bagian yang penting dari jenis pemadat ini adalah tinggi jatuh penumbuk dan perbedaan elevasi antara penumbuk dengan pelat sepatu perata. Tinggi jatuh penumbuk kira-kira 3,2 mm (1/8 inci) dan melewati elevasi pelat sepatu perata kirakira 0,4 mm (1/16 inci) lebih bawah, seperti ditunjukkan Gambar A.8. 2) pemadat getar. Prinsip kerja pemadat getar secara umum sama dengan pemadat tumbuk, perbedaannya hanya pada tenaga pemadat yang dihasilkan dari penggetar elektrik, hasil pemadat awal tergantung dari frekuensi (jumlah getaran per menit) dan amplitudo (besarnya gaya). 3 dari 15

c) Pemanas sepatu perata; Sepatu perata dilengkapi dengan unit pemanas yang berfungsi memanaskan pelat sepatu perata pada awal operasi. Panas pelat sepatu perata harus dijaga jangan sampai lebih tinggi dari temperatur penghamparan, karena dapat mengakibatkan pelat sepatu perata berubah bentuk, seperti ditunjukkan Gambar A.9. d) Pengatur ketebalan. Alat pengaturan ketebalan berfungsi untuk pengaturan ketebalan dan kemiringan melintang hamparan campuran beraspal. Penyesuaian sudut untuk kemiringan melintang dapat dilakukan secara manual atau otomatis. 5 Pelaksanaan Lakukan pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal, sebelum operasi adalah: 5.1 Roda pendorong a) Periksa kesesuaian dimensi sesuai dengan spesifikasi; b) Periksa kondisi perputaran roda; c) Periksa ketinggian agar dapat menahan truk. 5.2 Penampung a) Periksa kapasitas penampung yang harus lebih besar dari kapasitas truk agar aspal yang ditumpahkan dapat tertampung; b) Periksa kemampuan pergerakan dinding (sayap) penampung, apakah terjadi kemacetan dan kemungkinan rusak/aus; c) Periksa fungsi hidrolik untuk menggerakan penampung, apakah terjadi kemacetan/ kebocoran pada seal-sealnya dan fungsi kerjanya. 5.3 Unit pemasok a) Periksa kelengkapan unit pemasok; b) Periksa kelancaran jalannya pemasok untuk mendistribusikan campuran beraspal, apakah terjadi kerusakan misalnya berlubang, dan kemungkinan aus; c) Periksa kondisi kekencangan rantai penggerak serta sambungan rantai penggerak. 5.4 Pintu penyalur a) Periksa kelengkapan pintu pengaliran; b) Periksa pintu pengaliran, apakah pintu dapat naik turun dengan lancar dan tidak terjadi keausan. 5.5 Baja ulir pembagi a) Periksa kelengkapan baja ulir pembagi; b) Periksa apakah kecepatan putaran ulir pembagi antara bagian kiri dan kanan sama; 4 dari 15

c) Periksa poros ulir pembagi,apakah dalam keadaan lurus atau bengkok; d) Periksa bagian screw atau auger, apakah terjadi keausan, misal tipis dan tidak rata. 5.6 Unit sepatu perata a) Periksa kelengkapan unit sepatu perata; b) Periksa kemampuan unit sepatu perata, apakah dapat naik dan turun secara serentak antara bagian kiri dan bagian kanan; c) Periksa kerataan permukaan unit sepatu perata, apakah terjadi korosi atau keausan, misal cacat, lubang, atau gelombang; d) Periksa pemanas sepatu perata dan pemadat, apakah masih berfungsi dengan baik sampai temperatur yang diinginkan; e) Periksa kemampuan sepatu perata untuk membentuk sudut, kemiringan yang sama antara bagian kiri dan kanan; f) Periksa fungsi hidrolik untuk memperpanjang dan memperpendek unit sepatu perata, apakah terjadi kebocoran seal dan kerusakan pada pipa hidrolik. 5.7 Pemadat tumbuk dan pemadat getar a) Periksa kelengkapan pada alat pemadat tumbuk dan pemadat getar; b) Periksa alat pemadat tumbuk atau pemadat getar, apakah dapat bergetar yang berfungsi sebagai pemadat; c) Periksa kerataan penampang alat pemadat, serta keausannya. 5 dari 15

Lampiran A (informatif) Gambar-gambar alat penghampar Penampung Roda pendorong Roda rantai baja Ulir pembagi Unit sepatu Gambar A.1 - Alat penghampar roda rantai baja Penampung Roda pendorong Roda karet Ulir pembagi Unit sepatu Gambar A.2 - Alat penghampar roda karet 6 dari 15

Pintu penyalur Roda pendorong Penampung Ban berjalan Sayap Penampung Gambar A.3 - Bagian sayap penampung unit traktor Pemadat Pelat sepatu Unit Pemanas Gambar A.4 - Unit sepatu 7 dari 15

Roda pendorong Roda rantai baja Gambar A.5 - Roda pendorong dari unit traktor Motor hidrolis Ulir pembagi Ulir pembagi Gambar A.6 - Unit pembagi 8 dari 15

Lengan penarik Gambar A.7 - Lengan penarik dari unit sepatu Pemadat Pelat perata Gambar A.8 - Alat pemadat dari unit sepatu 9 dari 15

Pemanas Pemanas Gambar A.9 - Unit pemanas a. Pemadat tumbuk (tamper) b. Pemadat getar (vibrator) Gambar A.10 - Alat pemadat tumbuk dan pemadat getar Penumbuk Penumbuk 3,2 mm Aus 0,25-0,50 mm 0,40 mm 6 mm Gambar A.11 - Keausan alat pemadat tumbuk 10 dari 15

Lampiran B (normatif) Formulir daftar pemeriksaan peralatan penghampar campuran beraspal DAFTAR PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN BERASPAL (ASPHALT FINISHER) Pemakai :.... Lokasi :... Jenis Alat :... Merek/Tipe :... Kapasitas :... Tahun Pembuatan :... Nomor Rangka :... Nomor Mesin :... Pemilik :... Kode Unit Alat :... Nomor Registrasi :... 11 dari 15

I. HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR Catatan pemeriksaan : Tanggal : PEMERIKSA PEMILIK PEMAKAI Nama Nama Nama Jabatan Jabatan Jabatan Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan Catatan : Hasil pemeriksaan peralatan dibuat rangkap 3 (tiga) dan masing-masing diberikan kepada: 1) Pemeriksa; 2) Pemilik; 3) Pemakai. 12 dari 15

II. PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR No. Nama bagian Tolok ukur I Unit traktor Baik (berfungsi) Rusak 1 Roda pendorong (push roller) Berputar Sesuai Spesifikasi Ketinggian 2 Penampung (hopper) Kapasitas hopper > kapasitas truk Dinding hopper dapat naik turun Fungsi Hidrolis 3 Pemasok (feeder) Keteraturan ban berjalan Kelancaran jalan feeder Keausan 4 Pintu penyalur (flow gates) Pengaturan jumlah pembagian campuran Dapat menambah, mengurangi campuran, pintu naik turun Keausan II Unit sepatu 5 Ulir pembagi (auger) Dapat membagi material sama rata Dapat berputar searah Keausan Kelurusan poros auger/screw Keausan auger/screw 6 Unit sepatu (screed) Screed naik turun serentak Kerataan permukaan screed Pemanasan screed dari heater Kesamaan kemiringan screed kiri dan kanan Kemampuan memanjang & memendek dari kiri dan kanan, cek hidrolis & hose 13 dari 15

No. Nama bagian Tolok ukur Baik (berfungsi) Rusak 7 Pemadat (tamper dan vibrator) Bergetar sesuai spesifikasi Kelengkapannya Keausan Kerataan penampang temper Tinggi jatuh 8 Lengan tarik dan hand whell Kemampuan naik turun Kesamaan skala putaran hand wheel kiri dan kanan Keausan (%) 9 Perlengkapan Dongkrak & handle Engkol/slanger Tools 14 dari 15

Bibliografi Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Penunjuk Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal (Asphalt Finisher), No. 031/T/BM/1996. American Association of Stete Highway and Transportation Officials, Hot Mix Asphalt Paving, Hand book 2000. 15 dari 15