PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA. Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 2 (2014), pp

ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

MENENTUKAN MODEL PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN METODE BACKWARD (Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Tanah Karo)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PADA PT PQR DENGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)

OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

APLIKASI METODE CUTTING PLANE DALAM OPTIMISASI JUMLAH PRODUKSI TAHUNAN PADA PT. XYZ. Nico, Iryanto, Gim Tarigan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE BAYES PADA EKSPEKTASI FUNGSI UTILITAS. Selvira Lestari Siregar, Suwarno Ariswoyo, Pasukat Sembiring

APLIKASI MANN-WHITNEY UNTUK MENENTUKAN ADA TIDAKNYA PERBEDAAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA YANG BERASAL DARI KOTA MEDAN DENGAN LUAR KOTA MEDAN

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA

MODEL REGRESI SPASIAL UNTUK ANAK TIDAK BERSEKOLAH USIA KURANG 15 TAHUN DI KOTA MEDAN

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

APLIKASI PROGRAM DINAMIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TOTAL PADA PENGENDALIAN PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KAB/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

PERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ. Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB II LANDASAN TEORI

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

BAB 2 LANDASAN TEORI

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 20, TJ (SU) Interval Estimation May / 24

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May TJ (SU) Interval Estimation May / 19

BAB 2 LANDASAN TEORI

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 13, TJ (SU) Interval Estimation May / 17

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MA2081 Statistika Dasar

Anri Aruan, Rosman Siregar, Henry Rani Sitepu

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

ANALISIS ESTIMASI PERUBAHAN MINAT MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP TUJUH OPERATOR GSM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Saintia Matematika Vol 1, No 4 (2013), pp 313 324 PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013-2015 DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang Abstrak Kebutuhan beras masyarakat Sumatera Utara setiap tahun selalu berubah-ubah tergantung pada jumlah penduduk, jumlah produksi padi dan jumlah produksi beras Penelitian ini menggunakan metode fuzzy regresi berganda untuk memprediksi kebutuhan beras masyarakat Sumatera Utara Metode ini menggunakan 4 variabel, yaitu : jumlah penduduk (X 1 ), jumlah produksi padi (X 2 ), jumlah produksi beras (X 3 ) dan jumlah kebutuhan beras (Y ) Nilai tegas diperoleh sebagai fungsi X, yaitu Y = F (X) Nilai Y bukan nilai eksak dengan toleransi error nilai Y cukup kecil sebagai fungsi dari X, sehingga dibuat suatu interval yang memuat semua data hasil regresi Hasil perhitungan menunjukkan metode fuzzy regresi berganda dapat mengakomodasi jumlah prediksi kebutuhan beras masyarakat Sumatera Utara tahun 2013-2015 1 PENDAHULUAN Ketersediaan beras merupakan hal penting bagi masyarakat Sumatera Utara karena beras merupakan sumber kalori utama dan ketersediaan beras baik langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi harga bahan pokok lainnya Received 13-06-2013, Accepted 20-06-2013 2013 Mathematics Subject Classification: 62J86, 03E75, 11J83 Kata Kunci: Regresi Berganda, Teori Fuzzy, Matriks,Fuzzy Regresi Berganda 313

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 314 Sehubungan dengan itu, seperti yang dimuat di berbagai berita elektronik, Provinsi Sumatera Utara menghadapi permasalahan serius karena kurangnya ketersediaan beras, sehingga masih mengandalkan pasokan beras dari luar daerah Sumatera Utara Banyak beras yang dibutuhkan masyarakat Sumatera Utara setiap tahun berbeda-beda, namun pada kenyataannya, pemerintah tidak dapat menetapkan secara pasti jumlah kebutuhan beras yang dibutuhkan Tulisan ini bertujuan untuk memprediksikan jumlah kebutuhan beras Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2015 dengan metode fuzzy regresi linier berganda Pengertian Logika Fuzzy 2 LANDASAN TEORI Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar yang artinya suatu nilai dapat bernilai benar atau salah secara bersamaan Dalam fuzzy dikenal derajat keanggotaan yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1 (satu) Logika fuzzy merupakan suatu logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness), artinya suatu nilai dapat bernilai benar atau salah secara bersamaan Penggunaan Matriks Dalam Regresi Linier Berganda Nasendi menyatakan, matriks merupakan himpunan unsur-unsur yang disusun menurut baris dan kolom, sehingga berbentuk empat persegi panjang[3] Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah Y = β 0 + β 1 X 1i + β 2 X 2i + + β ki X ki + ε apabila dinyatakan dalam bentuk matriks, akan diperoleh persamaan Y = Xβ + ε, (1)

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 315 yang dibuat dalam matriks berikut: Y = Y 1 Y 2 Y ị Y n ; β = β 0 β 1 β i β k ; ε = ε 1 ε 2 ε i ε k ; X = 1 X 11 X 21 X k1 1 X 12 X 22 X k2 1 X 1i X 2i X ki 1 X 1n X 2n X kn Penduga pada Koefisien Regresi Linier Berganda Misalkan ˆβ sebagai penduga β merupakan vektor kolom dengan k baris, dapat ditulis: ˆβ = β 0 β 1 β k Y = X ˆβ + e sehingga diperoleh rumus, e = Y X ˆβ (2) e 1 e 2 e i e k = Y 1 Y 2 Y ị Y n 1 X 11 X 21 X k1 1 X 12 X 22 X k2 1 X 1i X 2i X ki 1 X 1n X 2n X kn β 0 β 1 β i β k e i = Y i ˆβ 0 ˆβ 1 X 1i ˆβ 2 X 2i ˆβ i X ki e 2 i = (Y i ˆβ 0 ˆβ 1 X 1i ˆβ 2 X 2i ˆβ i X ki ) 2 (3)

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 316 Sembiring[5] menyatakan, estimasi vektor ˆβ dihitung dengan rumus matriks ˆβ = (X t X) 1 X t Y, (4) dan penaksir variansi penduga (ˆσ 2 ) dihitung dengan rumus : ˆσ 2 = 1 n (Y X ˆβ) t (Y X ˆβ) ˆσ = ˆσ 1 2 = n (Y X ˆβ) t (Y X ˆβ) dengan n = banyak data pengamatan (5) Bentuk Persamaan Fuzzy Regresi Linier Berganda Mashadi menyatakan, dalam statistika konvensional data yang diperoleh selalu data real, meskipun kenyataannya mustahil untuk mendapatkan data berupa bilangan real kecuali data diperoleh dari hasil membilang[2] Analisa regresi adalah salah satu topik yang digunakan untuk menentukan model regresi antara beberapa variabel bebas dan variabel tak bebas Dengan teori himpunan fuzzy, logika bahasa dapat diwakili oleh sebuah daerah yang mempunyai jangkauan tertentu yang menunjukkan derajat keanggotaan Rahni[4] menyatakan, bentuk hubungan linier antara variabel Y dengan tiga variabel bebas X 1, X 2 dan X 3 yang dibuat dalam fuzzy regresi linier berganda adalah Ȳ (X 1, X 2, X 3 ) = ā + bx 1 + cx 2 + dx 3 (6) dengan ā, b, c dan d : bilangan fuzzy, X 1, X 2 dan X 3 : bilangan real Nilai fuzzy ā, b, c dan d diperoleh dengan menggunakan α-cut yaitu: ā [α] = [a 1 (α), a 2 (α)] b [α] = [b1 (α), b 2 (α)] c [α] = [c 1 (α), c 2 (α)] d [α] = [d 1 (α), d 2 (α)] (7)

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 317 sehingga prediksi fuzzy Ȳ (X 1, X 2, X 3 ) adalah: Ȳ = [Y (X 1, X 2, X 3 ) 1 (α), (X 1, X 2, X 3 ) 2 (α), (X 1, X 2, X 3 ) 3 (α)] (8) Selang Kepercayaan Dudewicz menyatakan, penaksiran selang adalah hal khusus dari persoalan teori keputusan yang berguna untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang persoalan penaksiran selang dan ketunggalan pandangan yang diberikan pada statistika[1] Pendugaan selang kepercayaan dapat dilakukan dengan cara estimasi interval yaitu pendugaan yang dibatasi oleh dua nilai yang disebut nilai batas bawah dan nilai batas atas Untuk mendapatkan ketepatan suatu penaksir, misalnya a dan b untuk parameter θ yang diestimasi, yang tidak diketahui nilainya, didasarkan pada informasi sampel, maka, P (a θ b) = 1 α (9) ini menunjukkan peluang selang a dan b memuat θ ialah 1 α Prediksi Selang Kepercayaan Regresi Linier Berganda Tujuan estimasi hubungan pada regresi linier berganda adalah untuk memprediksi ekspektasi Y (E(Y )) Jika diharapkan nilai X pada periode (n + 1) ditunjukkan dengan vektor baris d = ( 1 X 1,n+1 X 2,n+1 X k,n+1 ), untuk prediksi nilai Y n+1 dapat digunakan E (Y n+1 ) = E ( d t β + ε n+1 ) = d t ˆβ Dengan demikian d t ˆβ berdistribusi normal, yaitu d t ˆβ N ( d t β, σ 2 d t ( X t X ) 1 d ), yang diuji dengan distribusi t Rumusnya adalah: n d t e ˆβ 2 i i=1 t = ; dengan S = S d t (X t X) 1 (n k) d (10)

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 318 maka dengan tingkat kepercayaan sebesar (1 α) 100% diperoleh nilai selang kepercayaan untuk Y n+1 adalah d t ˆβ ± S 1 + d t (X t X) 1 d (11) Penaksir Fuzzy Regresi Linier Berganda Dalam selang kepercayaan penaksir fuzzy diasumsikan E(Y) merupakan fungsi linier dari variabel bebas (X) Fungsi linier dari tiga variabel bebas (X 1, X 2 dan X 3 ) dinyatakan dalam bentuk persamaan Y = β 0 + β 1 X 3 + β 2 X 3 + β 3 X 3 (12) Koefisien persamaan regresi yang dibentuk akan ditaksir dengan menggunakan aturan fuzzy α-cut Matriks (X t X) 1 dimisalkan sebagai matriks P dengan P ij adalah diagonal utamanya Perhitungan selang dengan tingkat kepercayaan (1 α) 100% adalah P = (X t X) 1 (13) Perhitungan penaksir fuzzy regresi linier berganda dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut: 1 Menghitung selang kepercayaan koefisien fuzzy regresi, yaitu a selang kepercayaan β [ ] 0 = β 0 ± t α ˆσ P 2 11, b selang kepercayaan β [ ] 1 = β 1 ± t α ˆσ P 2 22, c selang kepercayaan β [ ] 2 = β 2 ± t α ˆσ P 2 33, d selang kepercayaan β [ ] 3 = β 3 ± t α ˆσ P 2 44 Dengan demikian model matematik fuzzy regresi linier berganda yang dibentuk adalah Ȳ (X 1, X 2, X 3 ) = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 (14) 2 Prediksi selang kepercayaan E(Y ) dengan rumus d ˆβ ± t α 2 ˆσ d(x t X) 1 d t (15)

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 319 3 Prediksi nilai Y yang dihitung dengan rumus d ˆβ ± t α 2 ˆσ 1 + d(x t X) 1 d t (16) dengan menghitung nilai α-cut, E(Y) dan nilai prediksi Y, hasil perhitungan akan memberikan gambaran yang lebih luas mengenai interval yang dibentuk 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini tahap-tahap yang dilakukan adalah 1 Objek penelitian difokuskan pada tiga variabel bebas, yaitu jumlah penduduk, jumlah produksi padi dan jumlah produksi beras di Provinsi Sumatera Utara, serta variabel terikat adalah jumlah kebutuhan beras di Provinsi Sumatera Utara 2 Jenis data adalah data sekunder berbentuk data seri waktu (time series) selama tahun 2000-2012 dari kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Medan 3 Menghitung koefisien garis regresi berganda dengan matriks 4 Memprediksi selang kepercayaan Ȳ (X 1, X 2, X 3 ) dengan α-cut = 0 5 Memprediksi selang kepercayaan E(Y) 6 Menghitung prediksi nilai Y 7 Membuat kesimpulan

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 320 4 PEMBAHASAN Penentuan Nilai Koefisien-Koefisien Garis Regresi Linier Berganda Data penelitian adalah data sekunder dari kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara dengan ketetapan bahwa 1 Kg padi menghasilkan 0,64 Kg beras (0,00064 ton) dan diasumsikan jumlah beras yang dikonsumsi penduduk Sumatera Utara 136,85 Kg perkapita/tahun (0,13685 ton perkapita/tahun) Sehingga penghitungan produksi beras adalah Jumlah produksi beras adalah 0,00064 x Jumlah produksi padi, sedangkan banyaknya beras yang dikonsumsi adalah 0,13685 x Jumlah Penduduk, yang disajikan dalam Tabel 1 Tabel 1: Jumlah Penduduk, Jumlah Produksi Padi, Jumlah Produksi Beras dan Jumlah Kebutuhan Beras di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2012 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah No Tahun Penduduk Produksi Produksi Kebutuhan (Juta Jiwa) Padi Beras Beras (Ton) (Ton) (Ton) 1 2000 11513973 3514253 2249,12 1575687,21 2 2001 11722548 3291515 2106,57 1604230,69 3 2002 11847075 3153305 2018,12 1621272,21 4 2003 11890399 3403075 2177,97 1627201,10 5 2004 12123360 3418782 2188,02 1659081,82 6 2005 12326678 3447394 2206,33 1686905,88 7 2006 12643494 3007636 1924,89 1730262,15 8 2007 12834371 3265834 2090,13 1756383,67 9 2008 13042317 3340794 2138,11 1784841,08 10 2009 13248386 3527899 2257,86 1813041,62 11 2010 12982204 3582302 2292,67 1776614,62 12 2011 13103596 3607403 2308,74 1793227,11 13 2012 13215401 3715514 2377,93 1808527,63 Nilai koefisien regresi dihitung dengan menggunakan matriks Dengan data pada Tabel 1 yang dibuat dalam matriks X dan Y

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 321 1575687, 21 1604230, 69 1 11513973 3514253 2249, 12 1621272, 21 1 11722548 3291515 2106, 57 1627201, 10 1 11847075 3153305 2018, 12 1659081, 82 1 11890399 3403075 2177, 97 1686905, 88 1 12123360 3418782 2188, 02 1 12326678 3447394 2206, 33 Y = 1730262, 15 ; X = 1 12643494 3007636 1924, 89 1756383, 67 1 12834371 3265834 2090, 13 1784841, 08 1 13042317 3340794 2138, 11 1813041, 62 1 13248386 3527899 2257, 86 1776614, 62 1 12982204 3582302 2292, 67 1 13103596 3607403 2308, 74 1793227, 11 1 13215401 3715514 2377, 93 1808527, 63 Nilai vektor penduga parameter koefisien populasi ( ˆβ) adalah ˆβ = (X t X) 1 (X t Y ), 0, 0146484375 sehingga ˆβ 0, 136849999253172 = 0, 00048828125 0, 75 Model regresi linier berganda yang diperoleh adalah: Ȳ = 0, 0146484375 + 0, 136849999253172X 1 + 0, 00048828125X 2 0, 75X 3 artinya untuk β 0 : rata-rata Y berkurang sebanyak -0,0146484375 jika X 1, X 2 dan X 3 tetap, β 1 : rata-rata Y bertambah sebesar 0,136849999253172 untuk setiap perubahan satu unit variabel X 1 jika X 2 dan X 3 tetap, β 2 : rata-rata Y bertambah sebanyak 0,00048828125 untuk setiap perubahan satu unit variabel X 2 jika X 1 dan X 3 tetap, β 3 : rata-rata Y berkurang sebesar 0,75 untuk setiap perubahan satu unit variabel X 3 jika X 1 dan X 2 tetap

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 322 Penentuan Selang Kepercayaan Penaksir Fuzzy Dengan tingkat kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dengan nilai t α = t (1 α 2 ) dan derajat kebebasan (n k) = 10 diperoleh nilai uji t 0,975;10 = 2,23, sehingga model matematik fuzzy regresi linier berganda yang diperoleh adalah: Ȳ (X 1, X 2, X 3 ) = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 = [ -3290,8354 ; 2660,4516] + [ 0,1366 ; 0,1371]X 1 + [ -30,9540 ; 30,9547]X 2 + [ -48366,8636 ; 48366,1136]X 3 dengan interval untuk: β 0 = -3290,8354 sampai 2660,4516, β 1 = 0,1366 sampai 0,1371, β 2 = -30,9540 sampai 30,9547 dan β 3 = -48366,8636 sampai 48366,1136 Prediksi Nilai Y Fuzzy Berdasarkan perhitungan penaksir fuzzy sebelumnya, diperoleh prediksi fuzzy dengan persamaan Ȳ (X 1, X 2, X 3 ) = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3, dengan data untuk prediksi kebutuhan beras di Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2015 disajikan dalam Tabel 2 Tabel 2: Data Untuk Perhitungan Prediksi Y Tahun 2013-2015 Variabel Tahun 2013 2014 2015 X 1 (Jlh Penduduk) 13356252 13498604 13642474 X 2 (Jlh Produksi Padi) 3580436,23076923 3605380,9010989 3630325,57142857 X 3 (Jlh Produksi Beras) 2291,47918769231 2307,4437767033 2323,40836571429 Tabel 2 merupakan data hasil ramalan dari masing-masing variabel untuk tiga tahun berikutnya, yang dibuat dalam satuan ton untuk jumlah produksi beras dan jumlah produksi padi, sedangkan jumlah penduduk dalam satuan jiwa Hasil prediksi fuzzy regresi untuk jumlah kebutuhan beras di Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2015 tertera pada Tabel 3

Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 323 Tabel 3: Jumlah Kebutuhan Beras Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2015 Berdasarkan Prediksi Fuzzy Regresi Linier Berganda Tahun 2013 2014 2015 Hasil Fuzzy Regresi Linier Berganda Nilai Nilai Nilai Ȳ (X 1, X 2, X 3 )(α) E(Y ) (Y) 219838784, 9 ; 223494850, 5 221363628, 961 ; 225058658, 927 222888265, 541 ; 226622680, 966 1827800, 923 ; 1827864, 501 1847278, 405 ; 1847349, 174 1866963, 459 ; 1867041, 752 1827762, 201 ; 1827903, 223 1847241, 586 ; 1847385, 993 1866928, 486 ; 1867076, 725 Tabel 3 ditulis dalam bentuk interval, misalnya untuk tahun 2013 nilai Ȳ (X 1, X 2, X 3 )(α) berada dalam interval -219838784,9 sampai 223494850,5 dan nilai E(Y ) berada dalam interval 1827762,201 sampai 1827903,223 serta nilai Y berada dalam interval 1827762,201 sampai 1827903,223 Dari Tabel 3 diketahui bahwa prediksi fuzzy mampu menggambarkan secara luas selang kepercayaan karena memuat nilai E(Y ) dan nilai Y 5 KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan 1 Bentuk persamaan regreresi linier berganda yang dibentuk dengan perhitungan matriks adalah Ȳ = 0, 0146484375 + 0, 136849999253172X 1 + 0, 00048828125X 2 0, 75X 3 2 Jumlah kebutuhan beras Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 berada pada interval 1827762,201 ton sampai 1827903,223 ton 3 Jumlah kebutuhan beras Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 berada pada interval 1847241,586 ton sampai 1847385,993 ton 4 Jumlah kebutuhan beras Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 berada pada interval 1866928,486 ton sampai 1867076,725 ton 5 Hasil prediksi fuzzy mampu mengakomodasi nilai kemungkinan jumlah kebutuhan beras Provinsi Sumatera Utara karena memuat nilai E(Y ) dan Y yang termuat dalam hasil prediksi interval fuzzy α-cut

Daftar Pustaka Ristauli Pakpahan et al Fuzzy Regresi Berganda 324 [1] Dudewicz Edward, J Statistik Matematika Modern ITB, Bandung, 1995 [2] Mashadi Aplikasi Logika Fuzzy dan Fuzzy Analisis Dalam Berbagai Disiplin Ilmu dan Kehidupan 13 Februari 2010 [3] Nasendi B, D Program Linier dan Variasinya Bumi Aksara, Jakarta, 2000 [4] Rahni, Susanti Prediksi Fuzzy Pada Multiple Regresi Dalam Penentuan Selang Kepercayaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, USU, 2009 [5] Sembiring, RK Analisis Regresi ITB, Bandung, 1995 RISTAULI PAKPAHAN: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: rista cista@yahoocoid TULUS: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: tulus@usuacid MARIHAT SITUMORANG: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: marihatsitumorang63@gmailcom