BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. bisa digunakan untuk memindahkan program yang ber-ekstention.hex ke Flash,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI PEMANCAR GELOMBANG INFRAMERAH. 2.1 Diagram Blok Pemancar Gelombang Inframerah

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB 2 DASAR TEORI

digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Teori komponen-komponen pendukung.

BAB 2 LANDASAN TEORI

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER AT89S52

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada. sekitar tahun C adalah bahasa pemrograman terstruktur, yang membagi

BAB II DASAR TEORI. disebut pesawat Telepon Dual Tone Multi Frequency (DTMF). Pada pesawat telepon

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 M

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer,

BAB 2 LANDASAN TEORI PEMBUKA/PENUTUP PINTU JARAK JAUH. sistem atau rangkaian terlebih dahulu membuat blok diagramnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 DASAR TEORI. sistem atau rangkaian terlebih dahulu membuat blok diagramnya. Sensor air sederhana

SISTEM KENDALI JARAK JAUH UNTUK KONTROL BUKA DAN TUTUP PINTU DENGAN MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB 2. cara merancang alat yang akan di buat sesuai dasar teori. Sebelum merancang suatu

BAB II LANDASAN TEORI. berukuran kecil (mikro). Sebelum mikrokontroller ada, terlebih dahulu muncul yang

BAB II TEORI Telepon Dual Tone Multiple Frequency (DTMF) sebagai DTMF (Dual Tone Multiple Frequency).

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Perangkat Keras Prinsip Kerja Pembuka/Penutup Pintu

ROBOT PENGHINDAR DINDING DENGAN NAVIGASI INFRAMERAH TUGAS AKHIR. Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB 2 LANDASAN TEORI. Agar kendaraan lebih teratur dan tidak terlalu padat, biasanya tempat perparkiran ini dibagi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

I/O dan Struktur Memori

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

PERANCANGAN DAN PENGGUNAAN PHOTODIODA SEBAGAI SENSOR PENGHINDAR DINDING PADA ROBOT FORKLIFT TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

Mikroprosesor Z80 Suryanto Sutikno

Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051

BAB II LANDASAN TEORI. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB 2 LANDASAN TEORI

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi

AKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

BAB II LANDASAN TEORI. keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan

Sistem Mikroprosessor

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB 2 LANDASAN TEORI. Component tester adalah instrument elektronika, atau alat penguji komponen yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen-komponen yang

BAB II TEORI DASAR. peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 ABSTRAKSI

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN ALAT

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

BAB II LANDASAN TEORI

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

Sumber Clock, Reset dan Antarmuka RAM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bidang elektronika, perlahan-lahan peralatan-peralatan manual mulai digantikan

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

PERANCANGAN ALAT PENGIRIM DAN PENERIMA DATA TEMPERATUR DENGAN MENGGUNAKAN SINAR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI. (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

Transkripsi:

4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat keras Mikrokontroler AT89S51 2.1.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 merupakan salah satu keluarga dari MCS-51 keluaran Atmel. Jenis mikrokontroler ini pada prinsipnya dapat digunakan untuk mengolah data per bit ataupun data 8 bit secara bersamaan.[3] Sebuah mikrokontroler dapat bekerja bila dalam mikrokontroler tersebut terdapat sebuah program yang berisi instruksi-instruksi dari sebuah program pada tiap jenis mikrokontroler tersebut. Instruksi-instruksi dari sebuah program pada tiap jenis mikrokontroler mempunyai beberapa perbedaan, misalkan saja instruksi pada mikrokontroler Atmel berbeda dengan instruksi pada mikrokontroler Motorola.[3] Jenis mikrokontroller ini pada dasarnya dapat digunakan untuk mengolah data per bit maupun data 8 bit secara bersamaan. Sebuah mikrokontroler dapat bekerja apabila dalam mikrokontroler tersebut terdapat sebuah program yang berisi instruksiinstruksi yang akan digunakan untuk menjalankan sistem mikrokontroler tersebut. Mikrokontroller AT89C51 ini merupakan mikrokontroler satu chip yang mempunyai konfigurasi sebagai berikut :[4] a. CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk keluarga dari MCS51. b. Kemampuan boolean processor (logika 1 bit). c. 32 jalur port I/O bidirectional, dapat dialamati tiap port. d. Program memori internal berupa Flash PEROM dengan kapasitas 4KB. e. RAM internal sebesar 128 byte.

5 f. Dua buah timer internal 16 bit. g. Satu buah port komunikasi serial. h. Dua buah interupsi eksternal. Susunan pin-pin pada Mikrokontroller AT89C51:[4] a. Port 0 (1 byte) terletak pada pin 32 hingga 39. b. Port 1 (1 byte) terletak pada pin 1 hingga 8. c. Port 2 (1 byte) terletak pada pin 21 hingga 28. d. Port 3 (1 byte) terletak pada pin 10 hingga 17. e. Kristal dipasang pada pin 18 dan 19. f. Reset terletak pada pin 9. g. Pin catudaya positif 5V pada kaki 40 h. Ground pada kaki 20. Banyak aplikasi mikrokontroler diantaranya dalam bidang pengukuran jarak jauh. Misalnya pengukuran disuatu tempat yang membahayakan manusia, maka akan lebih nyaman jika dipasang suatu sistem pengukuran yang bisa mengirimkan data lewat pemancar dan diterima oleh stasiun pengamatan dari jarak yang cukup aman dari sumbernya. Sistem pengukuran jarak jauh ini jelas membutuhkan suatu sistem akuisisi data sekaligus sistem pengiriman data secara serial (melalui pemancar), yang semuanya itu bisa diperoleh dari mikrokontroler yang digunakan. 2.1.2 Kontruksi AT89S51 Mikrokontrol AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-farad dan resistor 10 Kilo Ohm dipakai untuk membentuk rangkaian reset. Dengan adanya rangkaian reset ini AT89S51 otomatis direset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan

6 frekuensi maksimum 24 MHz dan kapasitor 30 piko-farad dipakai untuk melengkapi rangkaian oscilator pembentuk clock yang menentukan kecepatan kerja mikrokontroler.[4] Memori merupakan bagian yang sangat penting pada mikrokontroler. Mikrokontroler memiliki dua macam memori yang sifatnya berbeda. Read Only Memory (ROM) merupakan memori yang hanya dapat dibaca. Data yang disimpan di ROM tidak akan hilang meskipun tegangan supply dimatikan. Dari sifatnya maka ROM sering dipakai untuk menyimpan program.[3] Random Access Memori (RAM) merupakan memori yang dapat dibaca san ditulis. Isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu daya, dipakai untuk menyimpan data pada saat progam bekerja. RAM yang dipakai untuk menyimpan data ini disebut sebagai memori data.[3] Ada berbagai jenis ROM. Untuk mikrokontroler dengan progam yang sudah baku dan diproduksi secara masal, progam diisikan ke dalam ROM pada saat IC mikrokontroler dicetak di pabrik IC. Untuk keperluan tertentu mikrokontroler mengunakan ROM yang dapat diisi ulang atau Programble-Eraseable ROM yang disingkat menjadi PEROM atau PROM. Dulu banyak dipakai UV-EPROM (Ultra Violet Eraseable Progamble ROM) yang kemudian dinilai mahal dan ditinggalkan setelah ada flash PEROM yang harganya jauh lebih murah.[3] Jenis memori yang dipakai untuk Memori Program AT89S51 adalah Flash PEROM, program untuk mengendalikan mikrokontroler diisikan ke memori itu lewat bantuan alat yang dinamakan sebagai AT89S51 Flash PEROM Programmer. [3]

7 Gambar 2.1: IC Mikrokontroler AT89S51 Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler AT89S51 :[4] VCC (Pin 40) sebagai suplai tegangan.[4] GND (Pin 20) digunakan sebagai Ground atau pentanahan.[4] Port 0 (Pin 39-Pin 32) Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa. Port 0 merupakan port paralel 8 bit dua arah.[3] Port 2 (Pin 21 pin 28) Port 2 merupakan port parallel 8 bit dua arah, port ini mengirim byte alamat bila dilakukan peaksesan memori eksternal. Port 3 (Pin 10 pin 17) Port 3 merupakan 8 bit port I/O. Port 3 juga mempunyai fungsi pin masing-masing, yaitu sebagai berikut :[4]

8 Nama pin Fungsi P3.0 (pin 10) RXD (Port input serial) P3.1 (pin 11) TXD (Port output serial) P3.2 (pin 12) INTO (interrupt eksternal 0) P3.3 (pin 13) INT1 (interrupt eksternal 1) P3.4 (pin 14) T0 (input eksternal timer 0) P3.5 (pin 15) T1 (input eksternal timer 1) P3.6 (pin 16) WR (menulis untuk eksternal data memori) P3.7 (pin 17) RD (untuk membaca eksternal data memori) RST (pin 9) Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.[4] ALE/PROG (pin 30) Digunakan untuk menahan alamat memori eksternal selama pelaksanaan instruksi.[4] PSEN (pin 29) Progam store enable digunakan untuk mengakses memori progam eksternal.[4] EA/Vpp (pin 31) Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. [4] XTAL1 (pin 19) Input untuk clock internal.[4] XTAL2 (pin 18) Output dari osilator.[4]

9 2.2 Perangkat Lunak Mikrokontroler AT89S51 2.2.1 Bahasa Assembly MCS-51 Program bahasa Assembly adalah sebuah program yang terdiri atas label-label, mnemonic dan lain sebagainya. Sedangkan assembler adalah suatu program yang dapat menerjemahkan program bahasa assembly keprogram bahasa mesin.[2] Bahasa yang digunakan untuk memprogram IC mikrokontroler AT89S51 adalah bahasa assembly untuk MCS-51. Angka 51 merupakan jumlah instruksi pada bahasa ini hanya ada 51 instruksi. Dari 51 instruksi, yang sering digunakan orang hanya 10 instruksi. Instruksi instruksi tersebut antara lain :[2] 1. Instruksi MOV Perintah ini merupakan perintah untuk mengisikan nilai ke alamat atau register tertentu. Pengisian nilai dapat secara langsung atau tidak langsung. Contoh pengisian nilai secara langsung MOV R0,#20h Perintah di atas berarti : isikan nilai 20 Heksadesimal ke register 0 (R0). Tanda # sebelum bilangan menunjukkan bahwa bilangan tersebut adalah nilai. Contoh pengisian nilai secara tidak langsung MOV 20h,#80h...... MOV R0,20h Perintah di atas berarti : isikan nilai yang terdapat pada alamat 20 Heksadesimal ke register 0 (R0). Tanpa tanda # sebelum bilangan menunjukkan bahwa bilangan tersebut adalah alamat.

10 2. Instruksi DJNZ Decreament Jump If Not Zero (DJNZ) ini merupakan perintah untuk mengurangi nilai register tertentu dengan 1 dan lompat jika hasil pengurangannya belum nol. Contoh, MOV R0,#80h Loop:...... DJNZ R0,Loop... R0 =1, jika belum 0 lompat ke loop, jika R0 = 0 maka program akan meneruskan ke perintah pada baris berikutnya. 3. Instruksi ACALL Instruksi ini berfungsi untuk memanggil suatu rutin tertentu. Contoh : ACALL TUNDA TUNDA: 4. Instruksi RET Instruksi RETURN (RET) ini merupakan perintah untuk kembali ke rutin pemanggil setelah instruksi ACALL dilaksanakan. Contoh, ACALL TUNDA TUNDA: RET

11 5. Instruksi JMP (Jump) Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke alamat tertentu. Contoh, Loop:.. JMP Loop 6. Instruksi JB (Jump if bit) Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke alamat tertentu, jika pin yang dimaksud berlogika high (1). Contoh, Loop: JB P1.0,Loop... 7. Instruksi JNB (Jump if Not bit) Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke alamat tertentu, jika pin yang dimaksud berlogika Low (0). Contoh, Loop: JNB P1.0,Loop... 8. Instruksi CJNZ (Compare Jump If Not Equal) Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan nilai dalam suatu register dengan suatu nilai tertentu. Contoh, Loop:... CJNE R0,#20h,Loop...

12 Jika nilai R0 tidak sama dengan 20h, maka program akan lompat ke rutin Loop. Jika nilai R0 sama dengan 20h,maka program akan melanjutkan instruksi selanjutnya.. 9. Instruksi DEC (Decreament) Instruksi ini merupakan perintah untuk mengurangi nilai register yang dimaksud dengan 1. Contoh, MOV R0,#20h R0 = 20h DEC R0 R0 = R0 1 10. Instruksi INC (Increament) Instruksi ini merupakan perintah untuk menambahkan nilai register yang dimaksud dengan 1. Contoh, MOV R0,#20h R0 = 20h... INC R0 R0 = R0 + 1

13 2.2.2 Software 8051 Editor, Assembler, Simulator (IDE) Instruksi-instruksi yang merupakan bahasa assembly tersebut dituliskan pada sebuah editor, yaitu 8051 Editor, Assembler, Simulator (IDE). Tampilannya seperti di bawah ini: Gambar 2.2: 8051 Editor, Assembler, Simulator (IDE) Setelah program selesai ditulis, kemudian di-save dan kemudian di-assemble (di-compile). Pada saat di-assemble akan tampil pesan peringatan dan kesalahan. Jika masih ada kesalahan atau peringatan, itu berarti ada kesalahan dalam penulisan perintah atau ada nama subrutin yang sama, sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu sampai tidak ada pesan kesalahan lagi. Software 8051IDE ini berfungsi untuk merubah program yang kita tuliskan ke dalam bilangan heksadesimal, proses perubahan ini terjadi pada saat peng-compile-an. Bilangan heksadesimal inilah yang akan dikirimkan ke mikrokontroller.

14 2.2.3 Software Downloader Untuk mengirimkan bilangan-bilangan heksadesimal ini ke mikrokontroller digunakan software ISP- Flash Programmer 3.0a yang dapat didownload dari internet. Tampilannya seperti gambar di bawah ini: Gambar 2.3 : ISP- Flash Programmer 3.a Cara menggunakannya adalah dengan meng-klik Open File untuk mengambil file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik Write untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke mikrokontroller. 2.3 Inframerah Sinar infra merah adalah radiasi elektromagnetik yang merupakan sinar tidak tampak, berada pada spektrum warna merah. Infra merah berarti bawah merah, berasal dari bahasa Latin infra yang berarti bawah. Dapat dikatakan bahwa cahaya matahari 80 % nya adalah sinar inframerah, karena lebarnya jangkauan gelombang sinar ini 0,75 1000 micron.[6] Sinar inframerah dikelompokkan dalam tiga zona,yaitu:[6] a. Near Infrared ray dengan panjang gelombang 0,75 1,5 micron.

15 b. Middle Infrared ray dengan panjang gelombang 1,5 4 micron. c. Far Infrared ray dengan panjang gelombang 4 1000 micron. Spektrum sinar matahari terdiri dari sinar tampak dan sinar tak tampak. Sinar tampak meliputi: merah, orange, kuning, hijau, dan ungu. Sinar tidak tampak antara lain: sinar ultraviolet, sinar x, sinar gamma, sinar kosmik, mikrowave, gelombang listrik dan inframerah. Gelombang elektromagnetik diantara sinar tampak dan sinar mikrowave dinamakan sinar inframerah, dengan karakteristik adalah tidak kasat mata atau tidak terlihat, bersifat linear atau menyebar, refraktif atau dapat dipantulkan dan dapat diserap oleh beberapa objek.[6] 2.3.1 Pemancar Data Infra merah Infra Red Transmitter merupakan suatu modul pengirim data melalui gelombang infra merah dengan frekuensi carrier sebesar 38 khz. Modul ini dapat difungsikan sebagai output dalam aplikasi transmisi data nirkabel seperti robotik, sistem pengaman, data logger, absensi, dan sebagainya.[5] Spesifikasi Hardware diantaranya adalah sebagai berikut:[5] 1. Tegangan kerja: +5 VDC. 2. Frekuensi carrier penerima infra merah: 38 khz. 3. Panjang gelombang puncak 940 nm. 4. Sudut pancaran ±17 o. 5. Jarak maksimum yang teruji pada sudut 0 o : 16 m. 6. Jarak maksimum sesuai datasheet: 35 m 7. Memiliki input yang kompatibel dengan level tegangan TTL, CMOS, dan RS-232. 8. Terdapat 2 mode output: non-inverting dan inverting.

16 2.3.2 Penerima Data Inframerah Infra Red Receiver merupakan suatu modul penerima data melalui gelombang infra merah dengan frekuensi carrier sebesar 38 khz. Modul ini dapat difungsikan sebagai input dalam aplikasi transmisi data nirkabel seperti robotik, sistem pengaman, datalogger, absensi, dan sebagainya. Spesifikasi Hardware diantaranya adalah:[5] 1. Tegangan kerja: +5 VDC. 2. Frekuensi carrier penerima infra merah: 38 khz. 3. Panjang gelombang puncak 950 nm. 4. Sudut penerimaan ±45 o. 5. Memiliki 2 output: non-inverting (OUT) dan inverting (OUT). Keduanya kompatibel dengan level tegangan TTL, CMOS, dan RS-232. 3.1. INTERFACING SEVEN SEGMEN Seven segmen merupakan adalah komponen integrasai led display yang paling popular diantara segmen-segmen LED yang lain(misalnya ten-segmen, matrix segmen). Pada umumnya system monitor panel-panel control untuk keperluan industri sebagian besar cukup dapat dipenuhi dengan memamfaatkan lajur seven segmen.[1] Seven segmen mempunyai 7 buah segmen ditambah 1 segmen yang berfungsi sebagai desimal point. Gambar susunan dari seven segmen ditunjukkan pada gambar berikut ini :

17 Gambar 3.1 : susunan seven segmen Segmen yang atas disebut segmen a, segmen sebelah kanan atas disebut segmen b, dan seterusnya sesuai gambar di atas. Dp merupakan singkatan dari desimal point.