PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI. Oleh: Odilia Kristiasih Yudi Perbawaningsih.

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan

PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI

Ayumi Rizkana / Yudi Perbawaningsih

Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Namun tujuan utama dari terjadinya komunikasi itu ialah penyampaian. pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

PROSES PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT YOGYAKARTA TERKAIT KAMPANYE WARGA BERDAYA SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. b. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi audience maka. faktor yang paling berpengaruh adalah kredibilitas persuader, tingkat

POLA PENCARIAN INFORMASI MASYARAKAT PESISIR PANTAI KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era informasi ini, persuasi seakan menjadi bagian yang tidak

Menyoal Elaboration Likelihood Model (ELM) dan Teori Retorika

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan gaya hidup semakin meningkat akhir-akhir ini. Perkembangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia untuk ruang akan selalu bertambah, di sisi lain pasokan ruang

KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB IV ANALISIS DATA. Bagian ini disajikan hasil temuan penelitian yang diperoleh dari data informan.

BAB IV PENUTUP. warga Dusun Karangwuni. Berikut kesimpulan dari penelitian : kemampuan informan untuk berpikir kritis dan cermat dalam menanggapi isi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini membahas tentang konflik kepentingan yang terjadi antar stakeholders dalam

PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI DAN EFEK PERUBAHAN SIKAP PADA KONSUMEN RAMAYANA DEPARTMENT STORE YOGYAKARTA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja yang cukup tinggi, di Kabupaten Sleman terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan terbesar terjadi di tahun 2012, sedangkan pada tahun 2013 hingga

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka penulis membuat alur pemikiran penelitian yang diambil dan sedikit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai kota yang menyandang predikat kota pelajar dan juga yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan ruang. penambahan penduduk di kota-kota besar pada umumnya

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

Kata kunci: Perspektif Komunikasi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY

BAB I PENDAHULUAN. lembaga. Jasa profesional ini sudah dikenal sebagai Public Relations yang

BAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PROPERTI PADA BANGUNAN APARTEMEN MIDDLE RISE DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta (DIY) di bagian selatan dibatasi Samudera Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Konflik Tambang Emas Tumpang Pitu. Desa

Kata Kunci: Agenda Media, Analisis Isi, Jurnalisme Lingkungan, Pers Lokal

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen. Manajemen Proyek

BAB IV PENUTUP. Masyarakat terkait Kampanye Warga Berdaya sebagai berikut:

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada masa sekarang ini manusia memiliki banyak pekerjaan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ditemui pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Salah satu

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) DI KABUPATEN SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMANFAATAN RUANG PUBLIK DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN KOPASSUS DI CIJANTUNG

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendirian. Perwujudan manusia sebagai mahluk sosial nampak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Penduduk per Kabupaten di DIY Tahun Kabupaten / Kota Gunung-

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan hal penting bagi manusia. Tanah digunakan manusia

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan budaya dengan sendirinya juga mempunyai warna

BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di D.I. Yogyakarta. Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk DIY menurut Kabupaten/Kota Tahun (000 jiwa)

Prinsip Dakwah via Media Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta 55281

BAB VI PENUTUP. Bab ini merangkum pembahasan sebelumnya dan berusaha mengetengahkan kritik kepada

Studi Pengalaman Negosiasi Identitas antara Anak yang Melakukan Perpindahan Agama kepada Orang Tuanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki luas wilayah

BAB I PENGANTAR. Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi,

DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVANEWS

BAB I. Jakarta berbondong-bondong untuk tinggal, belajar, dan bekerja di ibukota. Hal ini

Refleksi Forum Jatinangor (Catatan warga Pegiat di ForJat)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1. Sikap. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mewujudkan ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140), yang disebut lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial. Oleh: CHRISTINA TYAS UTAMI ARI MURTI /Kom

Keywords: modal sosial, komunitas petani, pertanian lahan pasir pantai

DINA YULIANA. dalam pemberdayaan perempuan oleh BPP melalui KWT Mekar Asri di Dusun Mekar

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. waktu. Kota tidak bersifat statis, akan tetapi selalu bergerak, berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. World Business Council for Sustainable Development (2005), kondisi air di dunia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

Transkripsi:

1 PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI Oleh: Odilia Kristiasih Yudi Perbawaningsih Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari No. 44 Yogyakarta 55281, Indonesia, Kotak Pos 1086 Abstrak Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal tidak sebanding dengan lahan yang ada di Yogyakarta terutama di Kabupaten Sleman. Semakin sempitnya jumlah lahan menuntut adanya pembangunan properti secara vertikal semacam apartemen. Di Sleman salah satu apartemen yang dalam pembangunannya menuai pro dan kontra dari masyarakat sekitar adalah Apartemen Uttara The Icon. Pro dan kontra di masyarakat ini mendorong pihak Apartemen Uttara The Icon melakukan beberapa upaya persuasi pada warga Dusun Karangwuni. Proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon pada warga Dusun Karangwuni inilah yang menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini untuk mengetahui proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon pada warga Dusun Karangwuni, peneliti menggunakan teori Elaboration Likelihood Model (ELM) yang menjelaskan bahwa pengambilan keputusan tergantung pada dua jalur yaitu jalur utama dan jalur pinggiran. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi untuk mengetahui bagaimana informan menafsirkan atau mempersepsikan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon. Dari hasil penelitian diketahui bahwa setelah menerima pesan persuasi persuadee yang setuju terhadap pembangunan Apartemen Uttara The Icon mengolah pesan persuasi dengan jalur pinggiran, sedangkan persuadee yang cenderung menolak mengolah pesan persuasi dengan jalur utama. Dalam menanggapi pesan persuasi persuadee yang kontra lebih berpikir kritis dan cermat dalam menanggapi isi pesan persuasi, sedangkan persuadee yang pro pembangunan Apartemen Uttara The Icon tertarik dengan pesan persuasi yang dianggap banyak memberikan keuntungan bagi warga dan aspek di luar pesan persuasi. Kata kunci : Persuasi, Pengolahan Pesan, ELM

2 A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal dan semakin tingginya harga lahan merupakan beberapa masalah utama yang dihadapi beberapa wilayah di Indonesia tak terkecuali di Yogyakarta. Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010 (Badan Pusat Statistik, 2010) Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua dalam hal kepadatan penduduk di D.I Yogyakarta yaitu dengan luas wilayah 574,82 km 2 memiliki tingkat kepadatan penduduk 1.929 orang per km 2. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal tidak sebanding dengan lahan yang ada di Yogyakarta terutama di Kabupaten Sleman. Semakin sempitnya jumlah lahan menuntut adanya pembangunan properti secara vertikal semacam apartemen atau kondominium. Konsep ini dirasa paling tepat di tengah situasi keterbatasan lahan.. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo seperti yang dimuat suaramerdeka.com (Hapsari, 2012) yang menyatakan bahwa Sleman selama ini dikenal sebagai daerah resapan air dan lumbung padi Provinsi DIY. Dengan konsep perumahan vertikal, selain tercipta lingkungan yang lebih bersih, ruang terbuka hijau juga bisa dipertahankan. Dalam artikel yang dimuat dalam republika.co.id juga Sri Purnomo juga menilai kehadiran apartemen di wilayah Sleman bisa mengatasi masalah keterbatasan lahan untuk pemukiman karena pengembangan pemukiman secara horizontal terbentur ketersediaan lahan (Aini, 2014). Dalam perkembangannya, semakin tingginya tingkat pembangunan apartemen di Yogyakarta, ternyata tidak selalu sejalan dengan tingginya dukungan dari

3 masyarakat sekitar apartemen, karena masih ada beberapa apartemen yang mendapatkan penolakan dari warga sekitar dalam proses pembangunannya. Salah satu apartemen yang dalam pembangunannya menuai pro dan kontra dari masyarakat sekitar adalah Apartemen Uttara The Icon yang terletak di Jalan Kaliurang km 5,5 RT 01/RW 01, Dusun Karangwuni, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. Sebelum melakukan penelitin, peneliti melakukan proses pra penelitian untuk mendapatkan data mengenai sikap awal warga Dusun Karangwuni setelah warga mengikuti sosialisasi pertama dan akhirnya mengetahui akan dibangun Apartemen Uttara The Icon di wilayah Dusun Karangwuni. Dari data kehadiran warga yang hadir saat pertemuan internal warga RT 01 setelah sosialisasi 1, diketahui bahwa ada beberapa warga Dusun Karangwuni yang turut menyatakan kesepakatan menolak pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Sedangkan untuk data warga yang tetap mendukung pembangunan Apartemen Uttara The Icon setelah adanya sosialisasi 1, peneliti dapatkan melalui wawancara dengan Kepala Dusun dan diketahui bahwa juga ada beberapa warga yang termasuk dalam warga yang mendukung pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Pro dan kontra dari masyarakat sekitar apartemen terhadap pembangunan Apartemen Uttara The Icon membuat pihak Apartemen Uttara The Icon melakukan beberapa upaya persuasi pada warga Dusun Karangwuni. Proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon pada warga Dusun Karangwuni inilah yang menjadi fokus penelitian.

4 B. Tujuan Penelitian Menjelaskan proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon pada warga Dusun Karangwuni. C. Hasil Penelitian Dari hasil temuan data, peneliti melihat bahwa informan yang mengolah pesan persuasi dengan jalur utama adalah informan 4,5 dan 6 sedangkan informan yang mengolah pesan persuasi dengan jalur pinggiran adalah informan 1,2,3 dan 7. Untuk dapat mengetahui dasar penentuan jalur pengolahan pesan oleh informan tersebut, maka peneliti akan menjelaskan secara lebih jelas jalur proses pengolahan pesan persuasi oleh informan sebagai berikut : 1. Jalur Utama Proses Pengolahan Pesan Persuasi Berkaitan dengan motivasi dari hasil penelitian diketahui informan 4,5 dan 6 dari penelitian ini menyatakan bahwa mereka tertarik untuk mengikuti sosialisasi karena inisiatif pribadi bukan karena tuntutan dari pihak luar baik dari pihak Dusun, RT maupun RW. Selain itu dari hasil temuan data peneliti juga menemukan bahwa informan 4,5 dan 6 memiliki keterkaitan atau keterlibatan yang tinggi dengan pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Hal ini diperkuat dengan alasan informan 4 dan 5 yang berpendapat bahwa mereka ingin mengetahui isi dari sosialisasi karena nantinya mereka yang akan merasakan dampak dari pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Untuk informan 6 pembangunan Apartemen Uttara The Icon sudah menjadi isu yang

5 tidak asing lagi karena informan 6 yang memang telah lama berkecimpung di isu isu lingkungan dan pernah mengadvokasi masalah serupa. Sehingga dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa informan 4,5 dan 6 memiliki motivasi yang tinggi untuk mengolah pesan persuasi. Faktor kedua yang menentukan pesan persuasi diproses oleh seseorang yaitu faktor kemampuan. Seseorang bila tertarik dan punya motivasi untuk memproses suatu pesan, tetapi jika orang tersebut tidak mempunyai kemampuan dalam memproses pesan, maka pesan persuasi itu juga tidak akan diproses (Littlejohn, 1996: 146). Dari hasil wawancara informan 4,5 dan 6 menyatakan bahwa mereka mampu untuk menangkap pesan yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon dalam sekali penyampaian dan tidak ada gangguan saat menerima serta mengolah pesan persuasi. Selain itu informan 4, 5 dan 6 juga memiliki pengetahuan yang cukup terkait isu maraknya pembangunan apartemen dan hotel di Yogyakarta. Dari analisis data terkait kemampuan dalam mengolah pesan persuasi dapat disimpulkan bahwa informan 4,5 dan 6 memiliki kemampuan yang tinggi dalam memahami pesan persuasi. Kemampuan informan yang tinggi dalam memahami argumen atau pesan persuasi merupakan salah satu ciri ciri proses pengolahan pesan dengan jalur utama yang dinyatakan oleh Griffin (1997:217). Motivasi dan kemampuan informan 4,5 dan 6 yang tinggi dalam memahami pesan persuasi menunjukkan bahwa informan memiliki elaborasi yang tinggi terhadap pesan persuasi. Elaborasi yang tinggi ini mengindikasikan bahwa informan 4,5 dan 6 mengolah pesan persuasi dengan jalur utama karena seperti

6 yang diungkapkan oleh Petty dan Cacioppo (Angst, 2009:342) bahwa penerima informasi yang memproses sebuah pesan menggunakan pemrosesan jalur utama maka penerima informasi tersebut terlibat dalam elaborasi yang tinggi. Dari pernyataan informan 4,5 dan 6 dalam menanggapi pesan persuasi yang disampaikan oleh Apartemen Uttara The Icon yang menjanjikan beberapa hal yang dianggap dapat memberikan keuntungan atau dampak positif bagi warga, nampak bahwa informan 4,5 dan 6 penuh pertimbangan mengenai unsur unsur pesan atau argumen yang dapat disimpulkan dari pesan persuasi yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon. Hal ini sejalan dengan ciri ciri proses pengolahan pesan dengan jalur utama yang diungkapkan oleh Griffin (1997:217). Selain itu berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh informan 4,5 dan 6 nampak informan cermat dalam mengolah setiap pesan persuasi yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon, bahkan informan mampu mengevaluasi salah satu keuntungan yang ditawarkan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon kepada warga terkait tenaga kerja. Kecermatan informan dalam mengolah pesan persuasi yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon ini juga turut mengindikasikan bahwa proses pengolahan pesan yang digunakan oleh Apartemen Uttara The Icon menggunakan jalur utama (Griffin, 1997:217). Dari pernyataan yang disampaikan oleh para informan nampak bahwa dalam proses pengolahan pesan persuasi, informan 4,5 dan 6 berusaha untuk membuktikan kebenaran dengan mencari tahu dari beberapa sumber yang terkait. Tidak hanya itu, ketiga informan juga berusaha mengkritisi terkait

7 dampak dari kebijakan yang diberikan pemerintah kepada Apartemen Uttara The Icon yang dapat merugikan warga Dusun Karangwuni. Sikap informan yang perlu diyakinkan dengan bukti yang kuat merupakan salah satu ciri informan mengolah pesan persuasi dengan jalur utama, seperti yang diungkapkan Griffin (1997:223). Usaha yang dilakukan oleh informan untuk membuktikan kebenaran juga menunjukkan pemikiran informan 4,5 dan 6 yang sistematik yang juga merupakan salah satu ciri dari proses pengolahan pesan dengan jalur utama yang diungkapkan oleh Griffin (1997:217). Selain itu usaha informan 4,5 dan 6 untuk membandingkan argumen dari beberapa sumber baik dari warga sekitar, komunitas yang juga mengalami hal serupa serta melalui beberapa diskusi dengan para akademisi juga menjadi salah satu indikator pengolahan pesan persuasi dengan jalur utama seperti yang diungkapkan oleh Littlejohn (1996:146). Dari pemaparan ini maka dapat disimpulkan bahwa informan 4,5 dan 6 mengolah pesan persuasi dengan menggunakan jalur utama. Proses pengolahan pesan dengan jalur utama inilah yang mendorong informan 4,5 dan 6 untuk tidak setuju dengan pembangunan Apartemen Uttara The Icon, sehingga jika dibandingkan dengan sikap awal mereka sebelum menerima pesan persuasi, dapat dikatakan bahwa informan 4,5 dan 6 tidak mengalami perubahan sikap. 2. Jalur Pinggiran Proses Pengolahan Pesan Persuasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa informan yang mengolah pesan persuasi dengan jalur pinggiran adalah informan 1,2, 3 dan 7. Berkaitan dengan motivasi dari hasil penelitian diketahui informan 1, 2, 3 dan 7 dari

8 penelitian ini menyatakan bahwa mereka tertarik untuk mengikuti sosialisasi karena inisiatif pribadi bukan karena tuntutan dari pihak luar baik dari pihak Dusun, RT maupun RW. Selain itu dari hasil temuan data peneliti juga menemukan bahwa informan 1, 2, 3 dan 7 memiliki keterkaitan atau keterlibatan yang tinggi dengan pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Hal ini diperkuat dengan alasan informan 1, 2, 3 dan 7 yang berpendapat bahwa mereka ingin mengetahui isi dari sosialisasi karena nantinya mereka yang akan merasakan dampak dari pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Selain itu untuk informan 1 dan 3 mengikuti sosialisasi pembangunan Apartemen Uttara The Icon menjadi hal yang penting karena adanya pro dan kontra di warga Dusun Karangwuni ini juga berpengaruh terhadap hubungan keluarga besar mereka yang sebagian besar masih tinggal di Dusun Karangwuni, sehingga semakin lama konflik ini berlangsung semakin lama pula hubungan keluarga dari kedua informan menjadi terpengaruh. Sehingga dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa informan 1,2,3 dan 7 memiliki motivasi yang tinggi untuk mengolah pesan persuasi. Selanjutnya berkaitan dengan faktor kedua dalam elaborasi pesan yaitu kemampuan (Littlejohn, 1996:146). Dari hasil wawancara informan 1,2,3 dan 7 menyatakan bahwa mereka mampu untuk menangkap pesan yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon dalam sekali penyampaian dan tidak ada gangguan dalam menerima dan mengolah pesan persuasi. Namun, informan 1,2,3 dan 7 tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait isu maraknya pembangunan apartemen dan hotel di Yogyakarta, padahal pengetahuan

9 tersebut dapat menjadi acuan atau bahan pertimbangan bagi informan untuk dapat menilai pesan persuasi yang disampaikan oleh Apartemen Uttara The Icon. Dari sini dapat disimpulkan bahwa walaupun informan 1, 2, 3 dan 7 memiliki motivasi yang tinggi dalam mengolah pesan persuasi, namun informan 1, 2, 3, dan 7 memiliki kemampuan yang rendah untuk dapat mengolah pesan persuasi. Hal ini menunjukkan informan 1, 2, 3 dan 7 memiliki elaborasi yang rendah. Menanggapi pesan persuasi yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon, informan 1,2,3 dan 7 cenderung menyambut positif beberapa pesan persuasi yang dianggap memberikan keuntungan bagi masyarakat, seperti pemberian lapangan pekerjaan, kesempatan mengolah limbah rumah tangga dari Apartemen Uttara The Icon untuk diolah menjadi barang bernilai ekonomi, peningkatan pembelian barang dan jasa yang dijual warga Dusun Karangwuni, pembangunan drainase dan peningkatan kas dusun dengan adanya Apartemen Uttara The Icon di wilayah Dusun Karangwuni. Tanggapan informan 1,2,3 dan 7 ini menunjukkan bahwa informan tertarik dengan pesan persuasi yang disampaikan oleh Apartemen Uttara The Icon yang menekankan pada hubungan saling menguntungkan. Hal ini merupakan salah satu dari beberapa hal yang diungkapkan Robert Cialdini dari Universitas Arizona yang mendata hal - hal yang dapat mempengaruhi respon dalam jalur pinggiran, yaitu (Griffin, 1997:217). Selain itu di tengah kondisi dimana semakin sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan, komitmen penyediaan lapangan pekerjaan yang ditawarkan oleh Apartemen Uttara The Icon menjadi kabar baik untuk warga Dusun

10 Karangwuni. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa warga terpengaruh dengan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon yang ditekankan pada kekhawatiran warga pada suatu kelangkaan (Griffin, 1997:217). Dalam proses pengolahan pesan, informan 1,2,3 dan 7 juga menyatakan bahwa tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mengambil keputusan terkait pembangunan Apartemen Uttara The Icon di Dusun Karangwuni. Hal ini cukup relevan karena dalam proses mengolah pesan, warga Dusun Karangwuni memang tidak aktif untuk mengkritisi dan melihat lebih dalam terkait argumen yang disampaikan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon. Sikap informan 1,2,3 dan 7 yang tidak melihat secara lebih dalam kekuatan dari argumen, bahkan mereka cenderung mengambil keputusan dengan cepat menunjukkan bahwa mereka mengolah pesan dengan jalur pinggiran (Littlejohn, 1996:146). Hal lain yang juga menarik minat informan 1,2,3 dan 7 dalam mendukung pembangunan Apartemen Uttara The Icon adalah dedikasi yang ditunjukkan oleh pihak Apartemen Uttara The Icon bagi budaya dan juga lingkungan. Ketertarikan informan terhadap dedikasi yang secara konsisten dilakukan oleh Apartemen Uttara The Icon kepada budaya dan lingkungan merupakan salah satu hal juga berpengaruh dalam proses pengolahan pesan jalur pinggiran seperti yang diungkapkan Robert Cialdini (Griffin, 1997:217). Selain dari sisi isi pesan persuasi, di luar aspek pesan persuasi ternyata persuader juga berpengaruh bagi informan 1,2,3 dan 7 untuk mengolah pesan persuasi yang disampaikan pihak Apartemen Uttara The Icon. Selain itu tidak hanya mempertimbangan kredibilitas atau rasa suka pada persuader namun juga

11 berdasarkan reaksi orang lain terhadap pesan persuasi tersebut seperti yang nampak pada informan 3 yang dalam mengambil keputusan mempertimbangkan pendapat dari Ketua RT 01 dan juga dari Ketua Paguyuban Pro. Selain itu juga karena dari pihak Ketua RT 01 tidak menjamin bahwa usaha yang telah dilakukan berhasil 100% tapi 50:50 maka informan 3 memutuskan untuk mendukung pembangunan Apartemen Uttara The Icon. Sikap informan yang terpengaruh dengan aspek di luar pesan persuasi inilah yang menunjukkan bahwa informan mengolah pesan persuasi dengan jalur pinggiran seperti yang diungkapkan oleh (Hutagalung, 2015: 118). Dari pemaparan ini maka dapat disimpulkan bahwa informan 1, 2, 3 dan 7 mengolah pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon dengan menggunakan jalur pinggiran. Proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon dengan jalur pinggiran inilah yang mendorong informan 1, 2, 3 dan 7 untuk setuju dengan pembangunan Apartemen Uttara The Icon, sehingga jika dibandingkan dengan sikap awal mereka sebelum menerima pesan persuasi maka dapat dikatakan bahwa informan 1,2 dan 7 tidak mengalami perubahan sikap, hanya informan 3 yang mengalami perubahan sikap setelah adanya upaya persuasi dari Apartemen Uttara The Icon. Hal ini dikarenakan harapan informan 3 terhadap pengadaan drainase telah disanggupi oleh pihak Apartemen Uttara The Icon dan juga karena informan 3 mempertimbangkan reaksi orang lain terhadap pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon.

12 D. Kesimpulan Dari hasil penelitian terkait proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon pada warga Dusun Karangwuni, peneliti memiliki beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Dalam proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon, informan 4,5 dan 6 mengolah pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon dengan jalur utama. Hal ini yang mendorong informan menolak pembangunan Apartemen Uttara The Icon sekaligus menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan sikap pada informan setelah menerima dan mengolah pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon. 2. Dalam proses pengolahan pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon, informan 1, 2, 3 dan 7 mengolah pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon dengan jalur pinggiran. Hal ini yang mendorong informan menndukung pembangunan Apartemen Uttara The Icon sekaligus menunjukkan bahwa hanya infoman 3 yang mengalami perubahan sikap pada informan setelah menerima dan mengolah pesan persuasi Apartemen Uttara The Icon. 3. Dalam penelitian ini proses pengolahan pesan persuasi dengan menggunakan jalur pinggiran dapat terjadi pada informan yang memiliki motivasi tinggi namun kemampuan rendah untuk dapat mengolah pesan persuasi.

13 Daftar Pustaka Aini, Nur. 2014. Sleman Kaji Pembangunan Apartemen. Diakses 17 Februari 2016 dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy nasional/ 14/06/16/n79a14-sleman-kaji-aturan-pembangunan-apartemen Angst, Corey M. & Agarwal, Ritu. 2009. Adoption of Electronic Health Records in The Presence of Privacy Concerns: The Elaboration Likelihood Model Individual Persuasion. Research Article MIS Quarterly. Vol. 33 No. 2, pp. 339 370. Badan Pusat Statistik. 2010. Data Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten atau Kota di D.I Yogyakarta 2007 2012. Diakses 15 Mei 2015 dari http://yogyakarta.bps.go.id/linktabelstatis/ view/ id/10 Griffin, Em. 1997. A First Look at Communication Theory 3 rd ed. United States, America: Mc Graw Hill Education. Hapsari, Amelia. 2012. Sleman Perlu Kembangkan Perumahan Vertikal. Diakses 17 Februari 2016 dari http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/ news/2012/10/14/132704/sleman-perlu-kembangkan-perumahan-vertikal Hutagalung, Inge. 2015. Teori teori Komunikasi Dalam Pengaruh Psikologi. Jakarta: Penerbit Indeks. Littlejohn, Stephen, W. 1996. Theories of Human Communication. fifth edition. United States, America : Wodsworth Publicing Company.