BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek utama penelitian didalam skripsi ini tergolong pada dua

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai Persepsi Keadilan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Berkat Usaha Jaya sebuah perusahaan retail (garmen) yang berlokasi di Jalan Raya Kebayoran Lama No.50, Grogol Utara Jakarta Selatan 12210. Waktu penelitian dimulai dari Oktober 2012 sampai dengan November 2012. Obyek penelitian ini adalah penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan dengan efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagangan. Melalui penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana hubungan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan, sehingga dapat diketahui hubungan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan dengan efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagangan.

32 B. Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk menemukan suatu jawaban, untuk membuktikan sesuatu hal atau untuk memecahkan suatu masalah. Dalam suatu penelitian digunakan metode tertentu yang dapat membantu agar tujuan penelitian tersebut tercapai. Desain penelitian memerlukan perencanaan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Dari pemaparan diatas maka pengertian desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Berdasarkan pada sifat penelitian yang bersifat deskriptif, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey explanatory, yaitu merupakan penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian ini mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat penguumpulan data yang pokok atau utama. Penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan tes statistik correlation pearson.

33 C. Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan adanya hubungan antara penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dengan efektifitas pengendalian intern persediaan barang. Rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dengan menetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, pemilihan tes statistik perhitungan nilai statistik, dan penetapan tingkat korelasi. Pada umumnya formula hipotesis seperti ini jika hipotesis nol ditolak maka hipotesis alternatif diterima. Adapun masing-masing hipotesis tersebut adalah : Ho : Tidak ada hubungan yang positif antara penerapan sistem informasi yang efektif dengan pengendalian internal persediaan barang dagangan. Ha : Terdapat hubungan yang positif antara penerapan sistem informasi yang efektif dengan pengendalian internal persediaan barang dagangan. D. Definisi Operasionalisasi Variabel Variabel dapat dikatakan sebagai suatu hal yang menjadi objek pengamatan penelitian atau sering pula dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

34 1) Variabel independen (X) Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat) ini adalah penerapan sistem informasi persediaan barang dagangan (variabel independen). Sistem informasi merupakan suatu kerangka yang mengkoordinasikan pengumpulan sumber-sumber, proses dan pengolahan data melalui berbagai tingkatan dengan tujuan menyediakan informasi melalui jaringan komunikasi kepada pemakai untuk satu atau lebih tujuan. Varibel ini selain disebut sebagai variabel bebas juga sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor dan antecedent. 2) Variabel dependen (Y) Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Disini yang menjadi variabel dependen adalah efektifitas pengendalian intern persediaan barang dagangan. Pengendalian internal persediaan barang dagangan yang efektif yaitu memadainya suatu kebijakan dan prosedur yang dilakukan dengan tujuan untuk melindungi aktiva perusahaan yang berupa persediaan barang. Variabel terikat ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria dan konsekuen.

35 Gambar 3.1 Hubungan antara variabel X dan variabel Y Penerapan sistem informasi persediaan barang dagangan Efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagang Adapun operasionalisasi variabel dari penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini :

36 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X Dimensi Indikator Skala Pengukuran Nomor Item Hardware 1. Perangkat hardware (input,proses,output) Ordinal 1 lengkap sesuai kebutuhan 2. Kecepatan processing 2 sesuai kebutuhan 3. Kapasitas memori sesuai 3 dengan kebutuhan Software 1. Software sistem informasi yang digunakan Ordinal 4 sesuai dengan kebutuhan 2. Software aplikasi yang digunakan sesuai 5 dengan kebutuhan Brainware 1. User ditempatkan sesuai dengan bidang dan Ordinal 6 kemampuannya 2. User mengerti dan mampu menjalankan tugas 7 dan tanggung jawabnya 3. User dapat menyesuaikan diri dengan cepat 8 bila terjadi perubahan 4. User menyimpan dan memelihara berbagai 9 bentuk dokumentasi 5. Kesalahan yang ditemukan pada program 10 aplikasi yang digunakan selalu diperbaiki Prosedur 1.Perusahaan telah menerapkan prosedur pengadaan Ordinal 11 penyimpan pengeluaran barang dagang yang jelas dan mudah dipahami 2. Rangkaian kegiatan prosedur sistem informasi 12 persediaan barang dagang 3. Prosedur dijalankan sesuai dengan yang di 13 tetapkan Database 1.Perusahaan telah memiliki database persediaan barang Ordinal 14 sesuai dengan kebutuhan 2. Data dan informasi persediaan tersimpan dengan lengkap 15 3. Data dan informasi persediaan dapat diakses dengan 16 cepat oleh user 4. Adanya pengontrolan terhadap data akuntansi 17 persediaan barang dagang dari segi keamanan Jaringan 1. Kualitas dan keakuratan informasi persediaan Ordinal 18 Komunikasi barang dagangan 2. Informasi persediaan yang dihasilkan dapat 19 dengan cepat diakses

37 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran Nomor Item Efektivitas Komponen 1. Adanya peraturan mengenai integritas dan standar Ordinal 20 Pengendalian Pengendalian etika yang mengatur semua hal berkaitan dengan Internal Internal : pegawai terkait persediaan barang Persediaan Lingkungan 2. Karyawan terkait persediaan barang dagang 21 Barang Pengendalian ditempatkan berdasarkan kompetensinya 3, Adanya komitmen dalam hal pemberian sanksi terhadap 22 pelanggaran peraturan Dagang (Y) 4. Adanya pelatihan terhadap karyawan berkaitan 23 persediaan barang dagang 4. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas 24 dan tidak merangkap terkait persediaan barang dagang 5. Adanya audit bagi perusahaan terhadap 25 persediaan barang dagang 6. Manajemen perusahaan mempunyai falsafah 26 dan gaya operasi terkait persediaan barangnya 7. Wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan 27 terkait persediaan barang diatur dengan jelas 8. Adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian 28 yang jelas terkait persediaan barang dagang Aktifitas 1. Adanya penilaian kinerja yang dilakukan secara Ordinal 29 Pengendalian periodik terkait persediaan barang Internal 2. Terdapat prosedur otorisasi dalam perusahaan 30 terkait persediaan barang 3, Adanya pemisahan fungsi berdasarkan bidang dan 31 kemampuan masing-masing 4, Adanya master file dalam sistem komputer yang terproteksi 32 dengan baik 5. Adanya pencatatan atas transaksi yang terjadi 33 terkait persediaan barang 6. Terdapat klasifikasi atau daftar atas setiap akun 34 terkait persediaan barang 7. Perusahaan memberlakukan pengamanan asset dan 35 Dokumen / catatan yang memadai terkait persediaan barang Penetapan 1. Perusahaan sudah mengantisipasi jika terdapat perubahan Ordinal 36 Resiko dalam lingkungan terkait persediaan barang dagang 2. Perusahaan telah mengantispasi resiko yang terjadi apabila 37 terjadi perubahan dlmperusahaan terkait persediaan barang 3. Perusahaan telah siap jika terjadi adanya pergantian sistem 38 informasi 4. Perusahaan telah siap mempertimbangkan resiko yg terjadi 39 apabila melakukan pengembangan lini / kegiatan baru Informasi dan 1. Informasi terkait persediaan barang selalu tersedia tepat Ordinal 40 Komunikasi waktu 2. Adanya pemantauan aktifitas terkait persediaan barang 41 3. Penyajian informasi persediaan barang dilakukan secara 42 terstruktur 4. Laporan persediaan dibuat secara periodik 43 Pemantauan 1. Adanya pemeriksaan atau auditing secara berkala Ordinal 44 terhadap perusahaan pada persediaan barang Tujuan 1. Setiap transaksi yang terjadi berkaitan dengan persediaan Ordinal 45 Pengendalian Dicatat berdasarkan waktu terjadinya Internal : 2. Pencatatan transaksi diklasifikasikan berdasarkan ketentuan 46 keandalan 3. Laporan dihasilkan oleh bagian berwenang secara tepat 47 laporan waktu persediaan 4. Laporan yang dihasilkan telah sesuai dengan prinsip-prinsip 48 barang akuntansi atau standar yang berlaku Ketaatan 1. Terdapat prosedur mengenai penyimpanan dan Ordinal 49 terhadap pengeluaran persediaan barang dagang kebijakan dan 2. Perusahaan telah mentaati kebijakan yang berlaku 50 prosedur yang terkait persediaan barang berlaku ter kait persediaan barang Efektivitas dan 1. Mobilitas barang baik dan lancar Ordinal 51 efisiensi operasi 2. Adanya waktu tenggang bagi setiap barang 52 persediaan 3. Jadwal penentuan akan penerimaan dan 53 barang pengiriman barang jelas

38 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi lapangan Yaitu penelitian yang digunakan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara : a. Observasi Observasi merupakan suatu tekhnik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian. b. Wawancara Wawancara yaitu cara memperoleh data dengan mengajukan pertayaan yang sifatnya terbuka kepada manajer atau karyawan perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai masalah yang diteliti, atau dengan kata lain wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. c. Kuesioner Dalam penelitian ini, kuesioner yang diajukan bersifat tertutup dimana penulis telah menyediakan alternatif jawaban,

39 dimana responden memilih salah satu jawaban yang dianggap tepat. Setiap item dari kuesioner tersebut memiliki lima jawaban dengan nilai yang berbeda. Dan untuk menentukan nilai atau skor kuesioner, penulis menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.(sugiyono,2009:93) Pernyataaan dalam skala likert bisa berupa pernyataan positif maupun negative. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pernyataan positif, skor untuk pernyataan positif dapat dilihat pada tabel sebagai berikut Tabel 3.3 Skor Kuesioner untuk Pernyataan Positif dan Negatif Pernyataan Skor Positif Skor Negatif Sangat setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu (kurang setuju) 3 3 Tidak setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 5 Sumber : (Sugiyono,2009:184)

40 d. Telaah dokumen Dokumen dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dokumen yang berkaitan dengan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan dengan efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada objek yang diteliti. 2. Penelitian kepustakaan Data sekunder yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh dari buku-buku sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti. F. Jenis Data penulis yaitu : Didalam penelitian ini, data dan informasi yang digunakan oleh 1. Data primer Menurut Nur dan Bambang dalam buku Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (1999:146-147) data primer merupkan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pernyataan penelitian.

41 2. Data sekunder Menurut Nur dan Bambang dalam bukunya Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (1999:147) data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. G. Metode Analisis Data Untuk dapat memberikan informasi yang berguna bagi pemecahan masalah yang sedang diteliti, maka data-data yang telah diperoleh perlu diolah dan dianalisis lebih lanjut. 1. Uji Kualitas Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survey dari pengumpulan data secara kuesioner ditambaha dengan data yang didapat dari tekhnik pengumpulan data yang lainnya, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan.

42 Setelah adanya analisis data antara data hasil wawancara, telaah dokumen dan telaah kepustakaan, kemudian diadakan perhitungan dari hasil kuesioner agar hasil analisis dapat teruji dan dapat diandalkan. Karena pengumpulan data ini dilakukan melalui kuesioner, maka diperlukan dua macam uji yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji validitas Menurut Simmamora (2004:172), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument, suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang mau diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Adapun rumus yang dipakai dalam uji validitas ini yaitu korelasi product moment : (Sugiyono,2003:212) dimana : rxy : koefisien korelasi x y : skor pertanyaan ke n : skor total

43 Dimana dasar pengambilan keputusan untuk menentukan item atau pertanyaan mana yang memiliki validitas yang memadai menurut Saifuddin Azwar (dalam Kusnendi, 2008:96) ditetapkan patokan besaran koefisien item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Artinya, semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau lebih besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai, dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid. b. Uji reliabilitas Untuk dapat memenuhi instrument penelitian yang sifatnya selalu dapat dipercaya (reliable), maka digunakan uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya instrument penelitia reliable bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama atau dengan kata lain mempunyai konsistensi dan stabilitas. Konsistensi menunjukkan seberapa baik item-item yang mengukur sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan. Untuk mengetahui ketepatan atau kestabilan dari angket tersebut, maka digunakan rumus Cronbach Alpha atau bisa pula disebut Alpha Cronbanch. Alpha cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu

44 kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Alpha Cronbach dihitung dalam rata-rata interkorelasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat Alpha Croncbach dengan 1 (satu), semakin tinggi keandalan konsistensi internal (Uma Sekaran,2006:177). Adapun pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas ini didasarkan menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno,2008:172), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 adalah dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh yang positif antar dua variabel, dimana hipotesis nol (H₀) adalah hipotesis yang umumnya diinformasikan untuk diterima atau merupakan hipotesis penelitian dari penulis. Data-data yang diperoleh penulis melalui tekhnik pengumpulan data memerlukan pengolahan dan penganalisisan data lebih lanjut. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan untuk mengolah data yang telah penulis kumpulkan adalah sebagai berikut : 1. Untuk memberikan penilaian terhadap hubungan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan dengan efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagangan penulis

45 menyebarkan kuesioner dengan cara membandingkan skor ideal untuk seluruh item dengan skor yang diperoleh dari penelitian. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut : 1) Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden yang berisikan pernyataan mengenai variabel X dan Y. 2) Setelah semua kuesioner terkumpul, data terpilih dan dikelompokkan menurut kelompok variabel masing-masing, lalu dilanjutkan dengan memberikan skor untuk jawaban dari setiap item pernyataan yang diajukan. 3) Untuk memperoleh data tentang penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan, dibuat pernyataanpernyataan dengan meggunakan skala likert. Adapun skor yang diberikan adalah sebagai berikut :

46 Tabel 3.4 Skala Likert variabel X dan Y untuk pernyataan positif Skor Rentang kriteria pencapaian Kriteria 5 21,25 25,00 Sangat setuju 4 17,25 21,00 Setuju 3 13,25 17,00 Ragu-ragu (kurang setuju) 2 9,25 13,00 Tidak setuju 1 5,00 9,00 Sangat tidak setuju 4) Menghitung frekuensi seluruh responden terhadap pernyataan dengan menggunakan bantuan tabel sebagai berikut : Tabel 3.5 Perhitungan Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel X dan Y No item Frekuensi Jawaban 1 2 3 4 5 Skor Item Skor Tertingi Kategori / kriteria Penilaian 5) Dari skor diatas maka dapat dianalisis gambaran mengenai hubungan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan dengan efektifitas pengendalian internal

47 persediaan barang dagangan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : Jumlah skor total per item = scoring setiap jawaban dari responden Jumlah skor tertinggi = kategori skor terbesar x jumlah responden (n) (Sugiyono,2004:109) Menghitung besarnya tingkat variabel X (penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang) dengan cara mencari rata-rata (mean) dari variabel X tersebut. Rumus rata-rata (mean) yang digunakan adalah sebagai berikut : Dimana : = nilai rata-rata = sigma (jumlah) xi = nilai ke I sampai ke n (Sudjana, 2003:113)

48 6) Menghitung besarnya tingkat variabel Y(efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagangan) dengan mencari rata-rata dari variabel Y tersebut. Rumus yang digunakan adalah : Dimana : = nilai rata-rata = sigma (jumlah) yi = nilai ke i sampai ke n (Sudjana, 2003:113) 7) Setelah diperoleh skor presentase dari setiap pertanyaan, kemudian diinterpretasikan dari letak jumlah skor jawaban pada skala likert. 8) Langkah selanjutnya adalah menentukan interval skor rata-rata untuk variabel x dan y secara keseluruhan melalui beberapa tahap yaitu menentukan : Rentang = data terbesar data terkecil (Sudjana, 2000:77)

49 Penentuan rentang mengacu pada skor yang digunakan yaitu banyak kelas interval dari angka 1 sampai dengan angka 5. Angka 1 merupakan data terkecil yang besarnya 20% dan angka 5 merupakan data terbesar dengan nilai 100%. Jadi rentangnya adalah 100%-20% = 80%, sehingga dapat diketahui panjang kelas intervalnya adalah : Panjang kelas = = 16 9) Menentukan kriteria penilaian untuk variabel X dan Y sesuai dengan panjang kelas yang sudah ditentukan sebelumnya. Tabel 3.6 Kriteria pencapaian Kriteria pencapaian Sangat tidak memadai / sangat tidak baik Interval 20% - 36% Tidak memadai / tidak baik 37% -52% Cukup memadai / cukup baik 53% - 68% Memadai / baik 69% - 84% Sangat memadai / sangat baik 85% - 100% 10) Menarik kesimpulan

50 c. Pemilihan dan pengujian hipotesis Langkah selanjutnya adalah mengukur kedua variabel penelitian lalu meranking dengan menggunakan skala ordinal. Sedangkan uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji statistik non parametris analisis korelasi Rank Spearman. Menurut Sugiyono (2009:356) korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang digunakan berbentuk ordinal,dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan korelasi Rank Spearman. Menurut Sugiyono (2009:357), rumus korelasi Rank Spearman, yaitu sebagai berikut : Dimana : ρ: koefisien korelasi Rank Spearman bi : selisih ranking antara variabel X dan Y (Xi-Yi) n : jumlah sampel

51 Dari koefisien yang dihasilkan dapat diinterpretasikan derajat hubungan antar kedua variabel, yang disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.7 Derajat Hubungan Antar Variabel Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2010:231) Setelah mendapatakan harga atau nilai, dilanjutkan dengan membandingakan hitung dengan kriteria penafsiran terhadap koefisien korelasi seperti yang tertera diatas yang berguna untuk menentukan penetapan hipotesis mana yang akan diterima.