KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

dokumen-dokumen yang mirip
A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

Beberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

POTENSI EKSTRAK KERING SIRIH MANADO:MIYANA SEBAGAI BAHAN BAKU TABLET HERBAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

bebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua

PEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 %

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

Tablet Khusus. (dibuat dalam rangka memenuhi Tugas mata Kuliah TFSP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenofibrat adalah obat dari kelompok fibrat dan digunakan dalam terapi

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

terbatas, modifikasi yang sesuai hendaknya dilakukan pada desain formula untuk meningkatkan kelarutannya (Karmarkar et al., 2009).

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum Pembuatan kurva baku... 35

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tablet ODT merupakan tablet yang larut dimulut, dengan bantuan saliva sampai terdispersi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

merupakan masalah umum yang menimpa hampir 35% dari populasi umum, khususnya pediatri, geriatri, pasien stroke, penyakit parkinson, gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modifikasinya tidak pelak lagi merupakan sediaan yang paling popular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam pemenuhan kesehatan. Maka diperlukan

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

PENINGKATAN LAJU DISOLUSI TABLET PIROKSIKAM MENGGUNAKAN POLISORBAT 80

BAB I PEHDAHULUAN. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang banyak. digunakan masyarakat saat ini karena mempunyai banyak

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

mempermudah dalam penggunaannya, orally disintegrating tablet juga menjamin keakuratan dosis, onset yang cepat, peningkatan bioavailabilitas dan

Pembuatan Tablet Asetosal dengan Metode Granulasi Kering

konvensional 150 mg dapat menghambat sekresi asam lambung hingga 5 jam, tetapi kurang dari 10 jam. Dosis alternatif 300 mg dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

identik dengan semua campuran unit lainnya dalam campuran serbuk. Metode campuran interaktif dapat digunakan dengan mencampur partikel pembawa yang

Bahan tambahan tablet

kurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asetaminofen. Kandungan : tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0 %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

waktu tinggal sediaan dalam lambung dan memiliki densitas yang lebih kecil dari cairan lambung sehingga obat tetap mengapung di dalam lambung tanpa

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki beberapa keuntungan antara lain: 1) ketepatan dosis, 2) mudah cara

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Penghancur (Disintegran) Tablet

obat tersebut cenderung mempunyai tingkat absorbsi yang tidak sempurna atau tidak menentu dan seringkali menghasilkan respon terapeutik yang minimum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENUNTUN PRAKTIKUM FORMULASI SEDIAAN PADAT

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih 2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati

Transkripsi:

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

Rancangan formula R/ Ketokenazol PVP Amilum Sagu pregelatinasi Avicel ph 102 Tween 80 Magnesium Stearat Talk HOME 200 mg 3% 10% 0,04% 0,5% 1% 2%

farmakologi Ketokenazol merupakan salah satu agen antifungi yang sering digunakan dalam pengobatan kandididas. Cara kerja ketokonazol meliputi mekanisme, terapi yang utama adalah dengan menghambat sintesis ergosterol. Ketokenazol ang merupakan antifungi golongan azol yang bekerja dengan menghambat enzim 14 αdimethylase, suatu enzim sitokrom p-450 pada jamur sehingga sintesis ergosterol dihambat dan terjadi kerusakan membran sel pada jamur (ulian, 2007)

Preformulasi zat aktif Dutinjau dari segi keuntungan tablet menurut lachman halaman 294 bahwa tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air. Oleh karena kelarutan ketokonazol adalah praktis tidak larut dalam air, hal tersebutlah yang menjadi acuan rancangan tablet ketokenazol. Menurut ulian (2007) alasan ketokonazol dalam bentuk sediaan tablet oral kareana absorbsinya yang cukup baik. Ketokenazol dalam pengobatan kandididis digunakan dalam sediaan oral.

Preformulasi Eksipien PVP PVP digunakan sebagai pengikat karena mempunyai keuntungan sebagai perekat yang baik dalam larutan air dan alkohol. Polivinil adalah pengikat yang serba guna dan salah satu yang paling banyak digunakan, mudah larut dalam air, alkohol dan pelarut organik lain. Polivinilpirolidon biasanya digunakan sebagai pengikat dalam tablet effervescent dan tablet kunyah karena pembuatan dengan pengikat mempunyai daya simpan yang lebih lama (Hayati, 2007). Berdasarkan hasil penelitian bahwa konsentrasi bahan pengikat PVP menghasilkan tablet yang fisik yang paling baik adalah 1%

Tween 80 Untuk obat-obat yang tidak larut (sukar larut) dalam air, penambahan suatu surfaktan (zat pembasah) yang bila dilarutkan dalam air, dapat mengurangi tegangan permukaan, menurunkan sudut kontak yang baru dan membantu memindahkan fase udara pada permukaan dan menggantikannya dengan fase cair. Kerja ang paling penting dai suatu zat pembasah adalah untuk menurunkan sudut kontak antara permukaan cairan pembasah (Martin, 1993) Konsentrasi ang digunakan adalah 0,5 % karena sesuai penjelasan Kurniawati (2009), bahwa semakin tinggi konsentrasi polisorbat 80 yang ditambahkan maka semakin cepat waktu hancur dan semakin besar disolusi yang diperoleh. Namun pada penambahan polisorbat 80 dengan konsentrasi menghasilkan tablet yang paling baik yaitu mempunyai waktu hancur yang paling baik. dan disolusi paling baik Tabel 1: Komposisi granul efervesen

Mikroskristalin sellulosa (Avisel ph 102) Avicel ph 102 berbentuk granul dengan sifat alir yang baik dan sifat pencetakan langsung bagus sekali sehingga menghasilkan tablet dengan kekerasan yang memenuhi syarat. Tablet yang dipersiapkan dengan mikroskristalin sellulosa dengan rata-rata ukuran partikel yang terbesar (100 m Avicel ph 102) menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi, kerapuhan yang lebih rendah dan jumlah pelepasan obat lebih tinggi dibandingkan dengan Avicel ph 101 (rata-rata ukuran 10 m)

Amilum sagu pregelatinasi Kecepatan hancurnya tablet semakin cepat dengan bertambahna jumlah bahan penghancur yang ditambahkan. Pada kadar penghancur 10% waktu hancurnya paling cepat (lebih cepat dibandingkan tablet dengan bahan penghancur 15%). Hal ini mengalir disebabkan karena amilum sagu pregelatinasi setelah kontak dengan air kemudian mengembang membentuk suatu gel/ masa yang kental. Semakin banyak bahan penghancur amilum sagu pregelatinasi yang ditambahkan, maka gel yang terbentuk semakin banyak, sehingga waktu hancur tablet (bahan penghancur 10%) lebih cepat dibandingkan bahan penghancur 15% (Saifullah, 2003) Hal ini disebabkan karena amilum sagu pregelatinasi bersifat hidrofil, sehingga akan dapat mengurangi tegangan permukaan antara bahan pengisi yang bersifat hidrofob dengan air. Akibatnya air akan menembus masuk ke dalam tablet karena terbentuk jembatan hidrofil kontinyu. Sehingga penyerapan air lebih tinggi dan dapat segera menghancurkan tablet (Saifullah, 2003)

Magnesium stearat Magnesium stearat secara luas digunaka dalam kosmetik, makanan dan formulasi farmasi. Hal ini terutama digunakan sebagai pelumas dalam kapsul dan tablet, pembuatan pada konsentrasi anatara 0,20%-5,0% (Rowe, 2009). Dalam formulasi digunakan Mg stearat 1% karena menurut nelson (2009), suatu formula yang mengandung 1% Mg stearat dalam waktu 30 menit lebih dari 90% dari zat obat yang dilepaskan karena dilakukan uji disolusi. Jika dibandingkan dengan formula yang mengandung Mg stearat > 1%. HOME

Talk talkum digunakan sebagai bahan pelicin, karena pertama sebagai konsentrasi utama bubuk, talk memiliki daya mengalir takar yang baik. Penambahan talk mampu memperbaiki daya mengalir basis lainnya. Daya pelicin dan pelincirnya yang istimewa berdasarkan atas adanya sturktur hasil yang berlapis dari talk (Voight, 1995). Konsentrasi talk yang digunakan sebagai glidan tablet yaitu 1,010% (Hope, 728). Konsentrasi talk yang digunakan dalam formula ini adalah 2%. Talk terdiri dari kristal dasar berbentuk papan, yang dapat mudah bergeser pada gesekan, pada umumnya granulasi selesai ditambahkan 2% talk.

Perhitungan HOME

Lanjutan Karena akan dibuat 50 tablet maka: Ketokonazol = 0,2 g x 50 = 10 g Amilum sagu pregelatinasi = 0,05 g x 50 = 2,5 g PVP = 0,015 g x 50 = 0,75 Talk = 0,01 g x 50 = 0,5 g Mg stearat = 0,005 g x 50 = 0,25 Tween 80 = 0,0025 g x 50 = 0,125 g Avicel ph 102 = 0,2175 g x 50 = 10,075 g HOME

PROSEDUR KERJA Ditimbang ketokonazol 10 g, amilum sagu pregelatinasi 2,5 g, PVP K-30 0,25 g, mg stearat 0,25 g, talk 0,5 g, dan avicel ph 102 21,375 g, serta tween 80 0,125 g. Tidak dilakukan penghalusan bahan karena bahan pembantu memang diharapkan bebentuk granul(bahan aktif diayak jika menggumpal) Dicampurkan bahan-bahan sesuai dengan aturan pencampuran (kecuali mg stearat dan talk). Dicampur selama 15 menit hingga homogen, kemudian ditambahkan mg stearat dan talk dicampur selama 2 menit Dilakukan evaluasi terhadap masa cetak