BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivism.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dan contoh seperti apa seharusnya teknik riset yang baik. 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filosof, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan elemen yang penting untuk menjaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Begitu pula pada penelitian ilmu sosial. Menurut Servaes dalam bukunya Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti harus menjaga jarak dengan informan. Akan tetapi pada post positivistik,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian dilakukan untuk mencari kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Paradigma adalah kumpulan longgar dari sebuah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. 29 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivism. denzim dan Guba mengatakan bahwa peneliti bernaung dibawah ajaran postpositivism sama saja dengan peneliti yang menganut positivism tetapi dengan tambahan metode kualitatif 30. Paradigma post-positivism melihat sebuah penelitian sebagai kesamaan antara ilmu alam atau sains dengan common sense. Hal ini menunjukan adanya keterkaitan antara paradigm post-positivism dengan paradigm positivism, karena paradigma positivism secara luas didefinisikan sebagai pendekatan ilmu alam. Lalu, yang membedakan dengan paradigm positivism adalah hubungan antara peneliti dengan objek atau realitas yang diteliti yang tidak dapat dipisahkan. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti merasa bahwa hubungan antara peneliti dan objek harus bersifat interaktif tetapi tetap bersikap netral agar tingkat 29 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Hal 30 30 Agus.salim Teori dan Paradigma Penelitian sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.2001. Hal 40 37

38 subjektivitas dapat diminimalisir. Paradigma post-posittivism merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahan positivism, yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Dengan paradigma postposittivism, peneliti dapat secara langsung terlibat dalam diskusi hingga pada proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itulah, paradigma ini merupakan pilihan yang paling tepat agar peneliti dapat memahami dan mendeskripsikan fenomena yang ingin diteliti. Peneliti memilih paradigma ini karena paradigma ini menuntun peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan metode penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana strategi digital marketing komunikasi yang dilakukan asuransi PT. Tokio Marine Indonesia untuk meningkatkan Leads tahun 2015. 3.2 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai strategi digital marketing komunikasi Asuransi PT. Tokio Marine untuk meningkatakan leads tahun 2015. Penelitian Deskriptif adalah suatu pengumpulan fakta-fakta dari suatu keadaan yang bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang sesuatu dengan jelas terhadap suatu keadaan. 31 Metode ini ditujukan mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi 31 Rakmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya, 2001.

39 dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Menurut Moleong, tipe peneitian deskriptif berisi kutipan-kutipan data yang memberi gambaran penyajian laporan tersebut 32. Data tersebut bisa berawal dari wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya, sehingga peneliti dapat menganalisis data sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu 33. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan fakta, dimana hasil tersebut penekankan pada pemberian gambaran secara objektif menegenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data 32 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Hal 11 33 Rahmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT Kencana Prenada Group. 2006. Hal 68

40 bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih kepada menekankan makna dari generalisasi. 34 Alat yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah dengan melakukan proses wawancara mendalam terhadap narasumber yang memiliki kapabilitas untuk menjelaskan tentang strategi digital marketing komunikasi asuransi PT. Tokio Marine Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bertujuan menggali atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan sebuah makna dibalik realita 35. Alat utama dalam penelitian ini yaitu perlunya bantuan oang lain sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh penulis. Hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari dan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasarkan fenomenal yang terjadi. Penelitian ini lebih memfokuskan pada pendekatan studi kasus yang menurut Yin (1996) adalah salah satu metode ilmu social 36. Pendekatan ini biasanya digunakan seorang peneliti yang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bertolak pada pertanyaan How atau Why. Di lihat dari kegunaan pendekatan studi kasus, pendekatan ini dapat dipakai untuk penelitian kebijakan, ilmu politik, dan 34 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta, 2005. 35 Burhan Bungin. Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. 2004. Hal 82 36 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press Group. 2013. Hal 35

41 administrasi umum, pendidikan, psikologi, dan sosiologi, studi organisasi dan manajemen lingkungan dan agama dan sebagainya. Karena umunya tujuan dari studi kasus adalah untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki peneliti dengan focus penelitian terletak pada fenomena yang tengah terjadi dalam kehidupan sehari-hari 37. Sedangkan menurut Vrendenbergt mengatakan studi kasus adalah pendekatan yang bertujuan untuk memepertahankan kautuhan ( Wholeness )dari objek, artinua data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi, dimana tujuannya adalah untuk memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek yang bersangkutan yang berarti bahwa studi kasusu harus disifatkan sebagai penelitian yang eksploratif dan deskriptif. Berdasarakan definisi tersebut dalam penelitian ini peneliti akan menjawab dan mengevaluasi fenomena yang tengah terjadi pada orang, peristiwa, program, periode waktu, dan insiden-insiden tertentu untuk menggambarkan masalah penelitian. Untuk mengevaluasi dibutuhkan data-data penguat, yang mana dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sesuai dengan penelitian kualitatif, yaitu teknik wawancara mendalam kepada narasumber yang kompeten yang dicocokan dengan kebutuhan peneliti dan didukung pula dengan aplikasi studi kepustakaan. 37 B. Bungin, Penelitian Kualitatif. Jakarta : Prenada Media Group. 2007.

42 3.4 Subyek Penelitian Dalam Penelitian yang bersifat deskriptif ini, peneliti melakukan teknik wawancara mendalam. Pemilihan narasumber dilakukan dengan teknik purposive, yaitu memilih orang-orang tertentu berdasarkan penilaian tertentu yang dianggap dapat mewakili dan berkompeten sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini sesuai dengan tema penelitian, peneliti memilih salah satu perwakilan dari asuransi PT. Tokio Marine Indonesia yang memiliki tanggung jawab atas stratgi digital komunikasi pemasaran yang dilakukan serta melibatkan Divisi Internet Marketing dari NEO Digital sebagai biro iklan yang di tunjuk oleh Tokio Marine Indonesia dari awal perencanaan, implementasi, hingga tahap evaluasi digital komunikasi pemasaran yang dilakukan, narasumber dipilih karna di anggap sebagai narasumber yang memiliki keterkaitan dan berkompeten dalam penelitian strategi digital marketing yang dilakukan PT. Tokio Marine Indonesia, adapun informannya : 1. Chief Operational Officer yakni Bapak Mirfagah Iqbal, beliau mengetahui segala jenis pelayanan dan operasional strategi digital marketing komunikasi yang dilakukan asuransi PT. Tokio Marine Indonesia. 2. SPV Digital Placement ( NEO Digital ) yakni Eno Rizqi Sabrina, beliau bertanggung jawab tentang media placement yang digunakan asuransi PT. Tokio Marine Indonesia mulai dari perencanaan strategi digitalnya hingga implementasi media yang digunakan.

43 3. Account Executive ( NEO Digital ) yakni Ibu Rissa Novria, beliau betanggung jawab dalam memantau kenaikan leads dan penjualan Tokio Marine serta menjalankan iklan sesuai strategi yang sudah ditentukan. 4. Konsumen pengguna asuransi Tokio Marine yakni Rahmayanti, beliau sebagai pengguna jasa asuransi Tokio Marine yang sudah berjalan 1 tahun 2 bulan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung keberhasilan serta keabsahan data penelitian, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara proses wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber yang kompeten. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan atau literature yang berkaitan dan menunjung terhadap tema atau masalah yang sedang diteliti. 1. Data Primer Wawancara, adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan subyek peneliti atau informan dalam satu situasi social. Wawancara menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proes wawancara. 38 38 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press Group. 2013. Hal 118

44 Wawancara tidak selamanya terstruktur atau terpola sesuai dengan panduan wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya, sebab dapat saja dia mengalir pada bagian-bagian yang tidak tersentuh oleh panduan wawancara, tetapi terkait dengan informasi atau data yang dibutuhkan. Ada dua instrumen wawancara yakni terbuka dan tertutup. Dalam penelitian ini peneliti melakukan dengan instrumen wawancara tertutup, artinya seperangkat pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti di jawab langsung oleh suyek penelitian. Dimana peneliti tidak meyiapkan jawaban dalm instumen tersebut, jawaban sepenuhnya tergantung kepada subyek, mereka bebas menjawab sesuai dengan situasi dan kondisi mereka masing-masing. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data-data yang dijadikan pelengkap untuk melancarkan proses penelitian, data sekunder dilakukan melaui studi kepustakaan dan literature-literature yang berkaitan dengan judul penelitian seperti, buku, jurnal, koran, majalah, catatan perkuliahan dan lain-lain. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengelolah, memisahkan, mengelmpokan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara empiris

45 menjadi kumpulan informasi ilmiah yang terstruktur dan sistematis yang selajutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian 39. Miles dan Huberman (1990) mengemukakan model analisis data berlangsung atau mengalir (Flow model analysis) dan terdapat empat aktivitas yang dilakukan melalui pendekatan ini, yaitu 40 : 1. Pengumpulan data, merupakan proses yang berlangsung sepanjang penelitian, dengan menggunakan seperangkat instrumen yang telah disiapkan, guna memperoleh informasi data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dimana dalam proses melakukan analisis secara langsung sesuai dengan informasi data yang diperoleh dilapangan. 2. Reduksi data, adalah bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang data yang tidak penting, dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir. Reduksi data menunjukan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasi data mentah yang muncul dalam penulisan catatan lapangan. 3. Display Data, usaha merangkai informasi yang terorganisir dalam upaya menggambarkan kesimpulan dan mengambil tindakan. 39 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press Group. 2013. Hal 120. 40 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press Group. 2013. Hal 135.

46 4. Verifikasi dan menarik kesimpulan merupakan aktifitas analisis dimana awal pengumpulan data, seorang penulis mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan, pol, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat, dan proposisi. 3.7 Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data Teknik Triangulasi yang dipilih peneliti sebagai teknik yang digunakan untuk menguji keterpercayaan data dengan memanfaatkan hal-hal yang ada diluar data tersebut untuk keperluan mengadakan pengecekan dan menjadi bahan pembanding terhadap data yang telah terkumpul. Dalam penelitian kualitatif deskriptif, triangulasi adalah cara yang ditempuh untuk melakukan verifikasi sepanjang penelitian dilakukan hingga data dianalisis dan laporan ditulis, dengan kata lain triangulasi adalah proses melakukan pengujian kebenaran data 41. Teknik tringulasi yang digunakan peneliti ialah pemerikasaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat 41 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press Group. 2013. Hal 137.

47 kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif 42. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat ( participant observation ), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatn resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal. Untuk mencapai derajat keyakinan yang sesuai kaidah, maka peneliti melakukan perbandingan hasil wawancara mendalam dengan telaah dokumen perusahaan yang nantinya data yang telah didapat dapat dipercaya keberadaannya. 42 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Hal 178