BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN PROFESI GURU: IMPLIKASI DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 KAMIN SUMARDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut Sagala (2010:1) mutu. Menurut Laporan Pengembangan Manusia (Human Developement

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN PROFESI GURU SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN KUALITAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Demikian sebuah pernyataan Elaine B. Johnson dalam Ngainun. menciptakan atmosfer pendidikan yang berkualitas.

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu

DAFTAR ISI. Pemanfaatan Model Blended Learning Berbasis Online Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran

B AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ganjar Candra S, 2014 Kualitas Pembelajaran Berbasis TIK Berdasarkan Tingkat Persepsi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Restu Pangasih, 2013

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

RASIONAL. 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. pada pengajaran dan pembelajaran saja, tetapi juga termasuk aspek-aspek yang

I. PENDAHULUAN. ekonomi di negara ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk belajar sejak dini agar kita dapat berperan secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

2016 STUDI EVALUATIF IMPLEMENTASI E-TRAINING DI PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL I BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eulis Karmila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN GIZI CALON GURU PAUD SEBAGAI HASIL BELAJAR KESEHATAN DAN GIZI II DI PG-PAUD UPI

2015 IMPLEMENTASI SISTEM D UAL MOD E UNIVERSITAS TERBUKA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kualitas di era globalisasi ini menuntut kompetensi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya bidang Pendidikan. Bidang Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

APLIKASI CISCO PACKET TRACER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR JARINGAN KOMPUTER DALAM KONTEKS BLENDED LEARNING

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti cerdas dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang didalam

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

Penetapan jumlah sks yang harus ditempuh ditetapkan pada awal semester sebelum registrasi akademik dilakukan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan program strategis jangka panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab kebutuhan 1 serta tantangan secara nasional. Selain itu, memasuki era globalisasi saat ini, pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan serta tantangan secara global. Era globalisasi tentunya menuntut setiap aspek memiliki kemampuan berdaya saing termasuk aspek teknologi, manajemen, maupun sumber daya manusia. Tingkat pengembangan SDM (Human Development Index-HDI) Indonesia berada pada urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), ke-109 (UNESCO, 1999), ke-108 (UNDP, 2007), dan ke-121 dari 187 (2012) negara yang ada di dunia. Kemudian tingkat daya saing SDM Indonesia menempati peringkat 50 dalam daya saing antara negara dari 144 negara yang disurvey Forum Ekonomi Dunia lewat Global Growth Competitiveness Index (2012). Posisi ini berada dibawah posisi negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menduduki peringkat 2, Malaysia peringkat 25, Brunei peringkat 28, dan Thailand yang menempati peringkat 38. Penurunan peringkat itu memprihatinkan karena mencerminkan kemampuan teknologi suatu negara sehingga harus didorong agar kemampuan teknologi kita mampu sejajar dengan negara lain. Keberadaan kualitas dan daya saing SDM Indonesia yang rendah ini tampaknya berkaitan erat dengan kinerja mutu pendidikan. Oleh karena itu, dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat pada saat ini, dapat mempengaruhi kinerja mutu pendidikan untuk terus mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan

2 komunikasi dalam dunia pendidikan semakin terasa sejalan dengan adanya pergeseran pola pembelajaran dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan bermedia. Pada proses pembelajaran, pendidik sebagai salah satu sumber daya manusia tentunya memegang peranan penting akan keberhasilan dan keefektifan suatu pembelajaran. Keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan, akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan efektif. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dan tenaga kependidikan yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. Kualifikasi akademik tersebut diselenggarakan oleh LPTK yang berperan menghasilkan lulusan yang berkualitas yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Sebagai seorang calon pendidik dan tenaga kependidikan profesional, kompetensi yang dimiliki mahasiswa harus sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 yang menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Penguasaan kompetensi pedagogik pada dasarnya tidak terlepas dari pemahaman tentang kurikulum dan pembelajaran. Setiap seorang calon pendidik dan tenaga kependidikan selain menguasai kemampuan teknis yang relevan dengan tugasnya, harus memiliki kemampuan koseptual mengenai kurikulum dan pembelajaran termasuk mengembangkan kurikulum yang terus mengalami perbaikan seperti kurikulum 2013 yang akan segera diterapkan.

3 Salah satu upaya mengembangkan kompetensi calon pendidik dan tenaga kependidikan, maka diperlukan pemahaman dan penguasaan terhadap mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran baik secara teoritis maupun praktis. Adapun fungsi dari mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran yaitu membekali mahasiswa calon pendidik dan tenaga kependidikan dengan berbagai pemahaman dan wawasan tentang konsep dan praktik yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran serta dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang termasuk ke dalam kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP). Mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa jalur kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia dengan bobot tiga sks. Pentingnya meningkatkan kompetensi pedagogik bagi mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan di masa yang akan datang merupakan tujuan utama bagi LPTK dalam penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Djadja Djadjuri dan kawan-kawan (1990) sebagaimana dikutip dari Hernawan (1994) telah menjaring beberapa persepsi mahasiswa belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan sistem SKS yang sudah cukup lama diberlakukan, dimana kegiatan hanya terbatas pada kegiatan tatap muka terjadwal, sedangkan kegiatan lainnya yaitu kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri belum terlaksana sebagaimana mestinya. Selain itu, cara penyajian bahan perkuliahan masih didominasi oleh metode ceramah, serta kurangnya penggunaan media pembelajaran. Selain dari data hasil studi di atas, terdapat data lainnya yang berhubungan dengan adanya gejala-gejala kurangnya motivasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, khususnya pada kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Kurikulum dan Pembelajaran di prodi PGSD yang terlihat dari kemampuan awal mahasiswa sebelum perkuliahan yang masih rendah, serta dari hasil assessment awal diperoleh informasi bahwa diperlukan adanya media pembelajaran yang mempermudah mahasiswa untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi

4 mahasiswa, dengan meningkatnya motivasi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Rendahnya hasil belajar mahasiswa disebabkan karena pelaksanaan pembelajaran belum optimal. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari beberapa sumber daya pendukung, diantaranya adalah manajemen pengelola, pemanfaatan sumber belajar, penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi dan model-model pembelajaran, kinerja pengajar, pemantauan pelaksanaan sarana pembelajaran, dan manajemen peningkatan mutu pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu upaya yang dapat ditempuh diantaranya perlu adanya bantuan media yang dapat memperkuat hasil belajar mahasiswa. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal sebagai ICT (Information, Comunication and Technologi) dapat menjadi salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran, Seiring dengan berkembangnya ICT memunculkan berbagai pembelajaran secara online yang menggunakan fasilitas internet mengundang banyak istilah dalam pembelajaran. Banyak definisi tentang pembelajaran yang menggunakan internet, seperti, online learning, distance learning, web-based learning, e-learning. Beberapa penelitian mengungkapkan kegiatan pembelajaran dengan adanya dukungan belajar berbasis online memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasislan siswa. Salah satunya diungkapkan dalam sebuah artikel yang ditulis Carroll, B. (2003). Going hybrid: Online course componentsincrease flexibility of on-campus courses. Online Classroom. melaporkan atas inisiatif seorang profesor untuk melengkapi tatap muka program dengan instruksi secara online, sambil mempertahankan akreditasi dan standar yang tinggi. Hasil dari bukti program pembelajaran sama dengan para pelajar yang telah selesai program tanpa komponen online. Senada dengan hal itu, terdapat satu penelitian yang dilakukan Rusman dan kawan-kawan (2007) mengenai Pengembangan Layanan Pembelajaran Berbasis E- Learning untuk Mata Kuliah MKDP Kurikulum dan Pembelajaran di Universitas Pendidikan Indonesia yang diperoleh kesimpulan bahwa: Pengembangan layanan

5 pembelajaran berbasis e-learning yang digunakan dalam mata kuliah MKDP Kurikulum dan Pembelajaran dapat menggunakan model Web Course, Web Centric Course, atau model Web Emhanced Course. Berkenaan dengan penggunaan media dan metode pembelajaran, guru/dosen sebagai pendidik, selayaknya mempertimbangkan konsep-konsep pembelajaran yang saat ini berkembang, di mana konsep-konsep tersebut terfokus pada proses-proses aktif kognitif dan konstruktif dalam pembelajaran yang bermakna (Anderson dan Krathwohl, 2010). Peserta didik diasumsikan sebagai pelaku aktif dalam aktivitas belajar. Mereka memilih informasi yang akan mereka pelajari, dan mengkontruksi makna berdasarkan informasi. Melihat keunggulan penggunaan media pembelajaran e-learning dalam dunia pendidikan, khususnya pada perguruan tinggi menjadi bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan terhadap pemanfaatan model pembelajaran dengan pendekatan e-learning sejauh mana peranan dan implikasinya dalam meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah ini. Konteks yang terjadi saat ini adalah pembelajaran mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran belum optimal memanfaatkan media informasi dan komunikasi dalam pembelajarannya, terbukti dari 42 (empat puluh dua) program studi yang wajib mengontrak mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran belum satu kelaspun yang memanfaatkan fasilitas LMS UPI sebagai penerapan model blended learning di Universitas Pendidikan Indonesia. Sedangkan dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran ini membutuhkan berbagai sumber yang mendukung untuk meningkatkan hasil mahasiswa dan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mempraktikkan pembelajaran jarak jauh yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, pembelajaran akan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa.

6 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berkaitan dengan permasalahan yang disampaikan di atas, fokus penelitian ini berkaitan dengan pemanfaatan model blended learning di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, mengetahui bagaimana efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Rendahnya penguasaan kompetensi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan penelitian Alinawati, dkk (2009: 45) bahwa rendahnya motivasi belajar mahasiswa merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar mahasiswa serta kecenderungan proses belajar yang monoton, sehingga hasil belajar yang dicapai mahasiswa belum memuaskan. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana efektivitas model pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai macam aktivitas dan media baik secara fisik maupun maya untuk dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa yaitu pemanfaatan model pembelajaran blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Model blended learning yang digunakan adalah aplikasi learning manajemen sistem (LMS) UPI yang dapat diakses melalui alamat http://lms.upi.edu/ dalam pelaksanaannya aplikasi ini diterapkan secara blended learning yakni suatu sistem pembelajaran e-learning yang digabungkan dengan pembelajaran tatap muka di kelas. Melalui pemanfaatan fasilitas ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa dalam belajar baik secara face to face ataupun mengakses bahan belajar di mana saja dan kapan saja. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui Bagaimana efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI?

7 3. Batasan Masalah Permasalahan yang diungkapkan mungkin dapat mempengaruhi penafsiran dari hasil penelitian ini. Oleh sebab itu penulis merasa perlu untuk mencantumkan beberapa batasan masalah terkait dengan penelitian ini. Rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI? Pegujian efektivitas hasil belajar mahasiswa difokuskan pada hasil belajar ranah kognitif, dikarenakan keterbatasan dan kemampuan peneliti. Hasil penelitian akan didukung dengan penyajian data mengenai: kondisi proses pembelajaran mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran saat ini di Prodi PGSD UPI; Pemanfaatan model blended learning berbasis online pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Prodi PGSD UPI; dan respon mahasiswa Prodi PGSD UPI terhadap penerapan model blended learning berbasis online dalam pembelajaran. Penjabaran data tersebut digunakan untuk mendukung rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini. C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan peranannya dalam proses pembelajaran khususnya pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Prodi PGSD UPI. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak secara langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk. 1. Manfaat bagi Praktisi Pendidikan

8 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada praktisi pendidikan (dosen) agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya sebagai upaya kreatif, serta alternatif untuk mengembangkan suatu rancangan pembelajaran yang berfokus pada peningkatan hasil belajar mahasiswa. 2. Manfaat bagi koordinator kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Kurikulum dan Pembelajaran Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa pemanfaatan media berbasis online dapat membenahi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan belajar mahasaiswa. 3. Manfaat bagi kepentingan Studi Lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dalam mengembangkan suatu model blended learning berbasis online yang dapat diterapkan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar mahasiswa di perguruan tinggi.