BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sampah. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, memberi

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

III. METODOLOGI PE ELITIA

PEMBEKALAN KKN -PENGOLAHAN LIMBAH PIAT UGM- Bidang Energi dan Pengelolaan Limbah Pusat Inovasi Agroteknologi UGM 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL

INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DAN METANA (CH4) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan hidup, sampah merupakan masalah penting yang harus

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I PENDAHULUAN. membuang sampah di jalan, saluran selokan, sungai dan lahan-lahan terbuka.

Pengelolaan Sampah Di Kota Malang. PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Jl. Bingkil Nomor 1 Malang Telp. / fax :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah

4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Hygiene

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

ANALISIS ULANG KELAYAKAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH PUTRI CEMPO SOLO

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

commit to user BAB I PENDAHULUAN

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

PENGUKURAN LANDFILL GAS PADA LAPISAN KEDUA PILOT PLANT DRY CELL DI TPA BANGKLET, KABUPATEN BANGLI, PROPINSI BALI

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi

EXECUTIVE SUMMARY. Laju bertumbuhnya kota ditandai dengan peningkatan. jumlah penduduk, sehingga bertambah pula berbagai beban dan

Pengelolaan Sampah Organik menjadi Gas Metana

Untuk lebih jelasnya wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada peta di bawah ini :

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

PEMANFAATAN TIMBUNAN SAMPAH ZONA NON-AKTIF TPA PUTRI CEMPO SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

TIMBULAN DAN KOMPOSISI RUMAH POTONG HEWAN, PASAR, DAN PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Volume Sampah Volume sampah merupakan hal yang akan terus bertambah jika sampah tidak dikelola dengan baik dan gaya hidup masyarakat yang terus-menerus menghasilkan sampah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sampah yang masuk ke TPA setiap harinya memiliki perbedaan volume. Perbedaan volume ini di sebabkan oleh beberapa faktor: 1. Tingkat konsumsi masyarakat. 2. Luas wilayah. 3. Tingkat perekonomian masyarakat. 4. Tingkat kesadaran setiap masyarakatnya. 5. Kepadatan penduduk dalam setiap wilayah. Dari beberapa faktor tersebut menyebabkan ritase yang ditimbulkan menjadi berbeda. Menurut kapasitasnya alat pengangkut sampah di kota Kediri dibedakan menjadi 2 jenis alat pengangkut yaitu dump truck yang memiliki kapasitas 8 dan arm roll truck yang memiliki kapasitas 6. Alat pengangkut sampah yang berupa dump truck dan arm roll truck dalam proses pengangkutan dari TPS ke TPA Klotok memiliki ritase terkecil adalah 1 dan ritase terbesar adalah 5. Volume sampah yang masuk antara sampah yang dihasilkan masyarakat sekitar akan lebih besar daripada sampah yang dihasilkan oleh pihak swasta, hal ini disebabkan pihak swasta memiliki ruang lingkup yang lebih kecil dan sampah yang dihasilkan tidak konstan. Alat pengangkut sampah milik swasta biasanya menggunakan mobil bak terbuka yang memiliki kapasitas sekitar 4. 4.1.1. Timbulan Sampah Volume timbulan sampah yang sesuai dengan keadaan di dapat dari kantor yang ada di TPA Klotok Kediri. Timbulan sampah yang ada dalam data adalah timbulan sampah yang di hasilkan oleh masyarakat dan sampah yang dihasilkan 13

digilib.uns.ac.id 14 pihak swasta seperti sampah dari supermarket, mall, pabrik dan pihak-pihak swasta lainnya. Dari beberapa penelitian yang dilakukan di TPA Klotok Kota Kediri, sampah organik sebesar 87,5% organik basah dan 12,5% organik kering dan anorganik. Data sampah yang di dapatkan dari penelitian yang dilakukan adalah data timbulan sampah setiap hari dan rekapitulasi timbulan sampah dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2013. Berikut ini adalah tabel timbulan sampah yang dihasilkan setiap hari oleh masyarakat Kota Kediri dan beberapa pihak swasta. Tabel 4.1. Volume Sampah dari Masyarakat yang Masuk ke TPA. Nomor Polisi Nama Supir Ritase Jam Pembuangan AG 8069 AP Kusmani I II 09.00 13.00 16 AG 8086 AP Soleh I II 09.15 14.00 16 AG 8072 AP Suwardi I II 08.00 11.00 16 AG 8080 AP Agus H. I II 07.00 11.35 16 AG 8082 AP Sumijo I II 10.00 11.00 16 AG 8085 AP Heri I 11.35 6 AG 8056 AP Samuji I 10.45 6 AG 8016 AP Jalali I 10.35 6 AG 8019 AP Handoyo I 11.45 6 AG 8024 AP Lamiran I 12.00 6 AG 8025 AP Supriyanto I 13.00 6 AG 8009 AP Sutarman I II III IV V 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 30 L 9984 J Kartyan I I 09.00 13.00 16 AG 8073 AP Purwanto I II III IV V 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 30 AG 8071 AP Dwi P. I II III IV V 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 40 AG 8078 AP Sunarto I II III IV V 07.00 09.00 10.00 11.00 13.00 40 AG 8010 AP Supriyono I II III IV V 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 40 AG 8012 AP Suroto I II III IV V 07.00 09.00 10.00 11.00 13.00 30 Volume ( ) JUMLAH 342 Sumber : Data dari Kantor TPA Klotok Kediri (26 Februari 2014) Tabel di atas merupakan data sampah dari masyarakat Kota Kediri yang didapatkan dari laporan harian yang ada di kantor TPA Klotok Kota Kediri. Sedangkan di bawah ini adalah sampah yang timbul dari pihak swasta.

digilib.uns.ac.id 15 Tabel 4.2. Volume Sampah dari Pihak Swasta yang Masuk ke TPA. Nomor Polisi Nama Instansi Ritase Jam Pembuangan AG 7109 AP Harun I 07.35 4 AG 9261 AP Lotus Garden I 08.15 4 AG 9457 AP Sri Ratu I 10.35 4 AG 5857 A Pojok I 10.45 4 AG 5753 A Matahari I 11.00 4 AG 5722 AB Sukarame I 09.00 4 AG 8595 A Desa Saherjo I 10.00 4 AG 9452 AB Gudang Garam I 11.35 4 AG 9450 AB Gudang Garam I 10.45 8 AG 9061 AB Gudang Garam I 12.00 8 AG 9216 A Ramayana I 09.50 8 AG 2917 ZF Bandeng I 11.35 4 AG 9670 A Kecap Sawi I 10.40 4 AG 8368 A Kilisuci I 11.35 4 JUMLAH 68 Sumber : Data dari Kantor TPA Klotok Kediri (26 Februari 2014) Volume ( ) Dari kedua tabel di atas dapat dihitung jumlah sampah yang masuk pada tangal 26 Februari 2014, yaitu: Volume Total = Volume Sampah Masyarakat + Volume Sampah Swasta = 342 + 68 = 410 Untuk mempermudah penyajian data maka peneliti menyajikan rekapitulasi sampah bulanan yang masuk ke TPA Klotok Kediri pada tahun 2009-2013. Tabel 4.3. Rekapitulasi Sampah yang Masuk ke TPA REKAPITULASI VOLUME SAMPAH YANG MASUK KE TPA ( ) BULAN TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 JANUARI 11.864 12.545 13.395 13.353 12.350 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 382 404 432 430 398 FEBRUARI 11.660 12.480 12.658 12.434 11.203 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 416 445 452 444 400 MARET 11.382 12.572 12.851 11.933 11.898 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 367 405 414 385 384 APRIL 12.548 15.018 12.227 11.226 13.314 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 418 500 407 374 444

digilib.uns.ac.id 16 BULAN REKAPITULASI VOLUME SAMPAH YANG MASUK KE TPA ( ) TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 MEI 12.348 15.177 13.151 11.652 11.448 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 398 489 424 375 369 JUNI 11.624 15.742 12.361 11.588 12.338 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 387 524 412 386 411 JULI 12.866 15.899 12.346 11.962 13.991 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 415 513 398 385 451 AGUSTUS 13.786 16.036 12.646 11.404 12.901 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 444 517 408 367 416 SEPTEMBER 13.740 15.703 12.758 11.314 12.502 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 458 523 425 377 416 OKTOBER 14.698 16.978 12.343 12.408 12.653 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 474 547 398 400 408 NOVEMBER 14.292 14.883 12.139 12.028 11.662 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 476 496 404 401 388 DESEMBER 14.551 13.975 12.936 12.423 11.410 Rata-rata Harian (Tiap Bulan) 469 451 417 400 368 JUMLAH 155.359 177.008 164.571 143.725 147.670 Rata-rata Harian (Tiap Tahun) 425 485 450 393 404 Rata-rata Bulanan 12.946 14.750 13.714 11.977 12.305 Volume rata-rata sampah harian pada tahun 2009-2013 432 Sumber: Data Berdasarkan tabel diatas didapatkan volume sampah terbesar terdapat pada tahun 2010 dan terkecil pada tahun 2012. Perbedaan jumlah volume sampah tersebut disebabkan oleh kesadaran masyarakat Kota Kediri dan sistem pengelolalan serta pengolahan yang dilakukan DKP Kota Kediri. Grafik 4.1. Volume Sampah Tahun 2009-2013

digilib.uns.ac.id 17 Pada tahun 2009, 2010 dan 2011 sampah yang masuk ke TPA Klotok terlalu besar, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat Kota Kediri tentang sistem 3R (reduce, reuse, recycle) dan pengelolaan sampah di Kota Kediri yang belum maksimal. Jika sampah organik sebesar 87,5% dari sampah yang masuk dapat diolah menjadi kompos maka sampah yang timbul setiap tahun akan turun. Perhitungan volume sampah tahun 2009 hingga 2013 yang ada setelah dilakukan proses pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Tahun 2009 Total volume sampah tanpa pengolahan pada tahun 2009 sebesar 155.359 rata-rata volume sampah harian sebesar 425, maka: Sampah organik basah setiap hari (Vorganik): dan Vorganik = x Vsampah = x 425 = 371,8 Sampah anorganik setiap hari (Vanorganik): Vanorganik = x Vsampah = x 425 = 53,2 Jika setiap hari sampah yang dapat dikomposkan adalah 5% dari sampah organik, maka setiap hari sampah yang dibuang ke TPA Klotok Kota Kediri sebesar: Vsampah terbuang setiap hari = (Vorganik 5% Vorganik) + Vanorganik = (371,8 ( x 371,8)) + 53,2 = 353,21 + 53,2 = 406,41 Jadi volume sampah yang terbuang pada tahun 2009 jika dilakukan proses pengomposan sebesar 406,41 x 365 hari = 148.339,6. 2. Tahun 2010 Total volume sampah tanpa pengolahan pada tahun 2010 sebesar 177.008 rata-rata volume sampah harian sebesar 485, maka: dan

digilib.uns.ac.id 18 Sampah organik basah setiap hari (Vorganik): Vorganik = x Vsampah = x 485 = 424,4 Sampah anorganik setiap hari (Vanorganik): Vanorganik = x Vsampah = x 485 = 60,6 Jika setiap hari sampah yang dapat dikomposkan adalah 5% dari sampah organik, maka setiap hari sampah yang dibuang ke TPA Klotok Kota Kediri sebesar: Vsampah terbuang setiap hari = (Vorganik 5% Vorganik) + Vanorganik = (424,4 ( x 424,4)) + 60,6 = 403,2 + 60,6 = 463,8 Jadi volume sampah yang terbuang pada tahun 2010 jika dilakukan proses pengomposan sebesar 463,8 x 365 hari = 169.287. 3. Tahun 2011 Total volume sampah tanpa pengolahan pada tahun 2011 sebesar 164.571 rata-rata volume sampah harian sebesar 450, maka: Sampah organik basah setiap hari (Vorganik): dan Vorganik = x Vsampah = x 450 = 393,7 Sampah anorganik setiap hari (Vanorganik): Vanorganik = x Vsampah = x 450 = 56,3 Jika setiap hari sampah yang dapat dikomposkan adalah 5% dari sampah organik, maka setiap hari sampah yang dibuang ke TPA Klotok Kota Kediri sebesar:

digilib.uns.ac.id 19 Vsampah terbuang setiap hari = (Vorganik 5% Vorganik) + Vanorganik = (393,7 ( x 393,7)) + 56,3 = 353,21 + 56,3 = 430,31 Jadi volume sampah yang terbuang pada tahun 2011 jika dilakukan proses pengomposan sebesar 430,31 x 365 hari = 157.064,97. 4. Tahun 2012 Total volume sampah tanpa pengolahan pada tahun 2012 sebesar 143.725 rata-rata volume sampah harian sebesar 393, maka: Sampah organik basah setiap hari (Vorganik): dan Vorganik = x Vsampah = x 393 = 343,8 Sampah anorganik setiap hari (Vanorganik): Vanorganik = x Vsampah = x 393 = 49,2 Jika setiap hari sampah yang dapat dikomposkan adalah 5% dari sampah organik, maka setiap hari sampah yang dibuang ke TPA Klotok Kota Kediri sebesar: Vsampah terbuang setiap hari = (Vorganik 5% Vorganik) + Vanorganik = (343,8 ( x 343,8)) + 49,2 = 326,61+ 49,2 = 375,81 Jadi volume sampah yang terbuang pada tahun 2012 jika dilakukan proses pengomposan sebesar 375,81 x 365 hari = 137.170,65. 5. Tahun 2013 Total volume sampah tanpa pengolahan pada tahun 2013 sebesar 147.670 rata-rata volume sampah harian sebesar 404, maka: dan

digilib.uns.ac.id 20 Sampah organik basah setiap hari (Vorganik): Vorganik = x Vsampah = x 404 = 353,5 Sampah anorganik setiap hari (Vanorganik): Vanorganik = x Vsampah = x 404 = 50,5 Jika setiap hari sampah yang dapat dikomposkan adalah 5% dari sampah organik, maka setiap hari sampah yang dibuang ke TPA Klotok Kota Kediri sebesar: Vsampah terbuang setiap hari = (Vorganik 5% Vorganik) + Vanorganik = (353,5 ( x 353,5)) + 50,5 = 335,82 + 50,5 = 386,32 Jadi volume sampah yang terbuang pada tahun 2013 jika dilakukan proses pengomposan sebesar 386,32 x 365 hari = 141.008,62. Dari perhitungan diatas dapat menghitung perbedaan volume sampah pada tahun 2009 hingga 2013. Perbedaan volume sampah tiap tahun dapat dilihat dalam tabel 4.4. Perbedaan Volume Sampah. Tabel 4.4. Perbedaan Volume Sampah Volume ( ) Volume sampah tanpa pengomposan Volume sampah dengan pengomposan Volume sampah yang di komposkan Sumber: Data Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 155.359 177.008 164.571 143.725 147.670 148.339,6 169.287 157.064,97 137.170,65 141.008,62 7019,4 7728,3 7504,2 6554,4 6663,2

digilib.uns.ac.id 21 Volume Sampah (m 3 ) Grafik 4.2. Perbedaan Volume Sampah Tahun 2009-2013 Dari perbedaan volume diatas membuat proses pengomposan adalah salah satu proses pengolahan yang harus lebih dimaksimalkan agar volume sampah yang menjadi timbulan akan lebih berkurang. Berikut adalah proses pembentukan kompos: 180,000 170,000 160,000 150,000 140,000 130,000 GRAFIK PERBEDAAN VOLUME SAMPAH TAHUN 2009-2013 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun TIMBULAN SAMPAH Volume Sampah Tanpa Pengomposan Volume Smpah Dengan Pengomposan PEMILAHAN SAMPAH DI TPS PENCACAHAN SAMPAH PENDIAMAN SAMPAH YANG DIBERI MOL (4 MINGGU) PENGAYAKAN SAMPAH KOMPOS DAPAT DIMANFAATKAN Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Pengomposan

digilib.uns.ac.id 22 4.2. Sanitary Landfill (Penimbunan Sampah Penyehatan) Sampah yang ditimbulkan memperlukan penanganan berupa pengurugan atau penimbunan. TPA Klotok Kediri memilih operasi pengurugan sampah dengan sanitary landfill, hal ini dilakukan untuk mencapai umur TPA yang sudah direncanakan. Langkah pengelolaan sampah dengan operasi sanitary landfill adalah sebagai berikut: 1. Sampah yang dibawa oleh alat pengangkut akan dituangkan ke zona aktif yang ditentukan. 2. Sampah yang ada akan diratakan kedalam sel yang sudah disediakan yang dibuat beberapa lapis. 3. Setelah sampah diratakan beberapa lapis, sampah akan ditutup menggunakan tanah setebal 20-30 cm. Sampah yang diurug memiliki tinggi antara 1.5-2 m agar lapisan dapat dipadatkan dan pengambilan gas metan akan berjalan maksimal. 4. Langkah ini akan dilaksanakan berkali-kali menggunakan bantuan 2 alat berat yaitu buldozer dan loader. 4.2.1. Pemanfaatan Gas Metan Sampah yang telah tertimbun akan memiliki kandungan gas yang cukup besar. Gas yang dihasilkan oleh tumpukan sampah akan menimbulkan pencemaran udara di daerah sekitar lokasi TPA. Lokasi TPA memiliki 2 jenis zona yaitu zona pasif dan zona aktif. Zona pasif merupakan zona yang sudah tidak dibebani oleh timbunan sampah lagi dan dapat dimanfaatkan untuk ditanami pohon, TPA Klotok Kediri memiliki zona pasif sebanyak 3 zona. Zona aktif merupakan zona yang masih dibebani untuk proses penimbunan sampah dan masih banyak terdapat kandungan gas metan yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gas LPG yang dapat digunakan di daerah sekitar lokasi TPA Klotok Kediri. Organik + H2O Humus + CH4 + CO2 + Gas Lain Bakteri Pemanfaatan gas metan yang dihasilkan dari sampah yang ditimbun dengan teknik sanitary landfill di TPA Klotok Kediri dimanfaatkan secara maksimal sejak 2

digilib.uns.ac.id 23 tahun terakhir. Dalam proses pemanfaatan gas metan yang telah di dapat dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Zona aktif merupakan zona yang memiliki kadar gas metan yang paling banyak. Langkah pertama untuk menangkap gas metan adalah membuat galian tanah sedalam 4 m dan lebar 1 m. 2. Setelah penggalian selesai sepanjang zona aktif, maka mempersiapkan pipa penangkap air lindi di beri lubang pori-pori untuk jalan meresapnya air lindi yang mengandung gas metan. 3. Pipa-pipa yang telah memiliki pori-pori dimasukkan kedalam lubang yang telah digali dengan posisi horizontal. Setelah pipa horizontal selesai ditaruh di dasar galian maka setiap ujung dari pipa tersebut diberi pipa pengait yang memiliki 3 cabang untuk memasang pipa selanjutnya dan pipa vertikal. 4. Setelah pipa horizontal dan pipa vertikal terpasang di sepanjang zona aktif maka pipa penghubung akan di pasang di atas pipa vertikal untuk menyalurkan air lindi yang terdapat di zona aktif menuju pipa-pipa pemisah antara air dan gas metan. 5. Setelah air lindi sampai di pipa pemisah, maka gas metan akan disedot menuju rumah pembagi menggunakan blower, sedangkan air akan dibawa ke pengelolaan lindi yang ada. 6. Gas metan hasil pemisahan akan disalurkan menggunakan pipa-pipa kecil yang akan dihubungkan ke warga sekitar TPA Klotok Kediri. Sesuai data yang diperoleh, saat ini pengguna gas metan sebanyak 150 kepala keluarga di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. 4.2.2. Perhitungan Persentase Kandungan Gas Metan Dengan pemanfaatan gas metan yang dihasilkan dari operasi sanitary landfill akan mengurangi polusi gas yang akan mencemari udara yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat sekitar. Produksi gas metan di TPA Klotok Kota Kediri dapat dimaksimalkan dengan menghitung produksi gas metan akibat timbulan sampah yang ada di TPA Klotok Kota Kediri, berikut perhitunganya:

digilib.uns.ac.id 24 Timbulan sampah harian yang diambil untuk perhitungan kandungan gas metan adalah timbulan sampah rata-rata pada tahun 2009-2013 yaitu sebesar 432. Untuk mengetahui kandungan gas metan maka menggunakan reaksi kimia sebagai berikut: Sampah organik dari timbulan sampah = 87,5% x 432 = 378 = 122.970,96 kg = 57,1 = 84 = 38,5 = 1 Dari persamaan 1 dimasukkan kedalam persamaan kimia berikut ini: + + + + 17,6 29,05 + 28,05 + (1.399,2) (316,8) (464,8) (1.234,2) (17) Maka kandungan metana dari sampah tiap hari di TPA Klotok Kota Kediri adalah: Metana = sampah oreganik (kg) = 122.970,96 = 40.849,7 kg = 90.073,6 lb Karbon Dioksida = sampah oreganik (kg) = 122.970,96 = 108.469.66 kg = 239.175,61 lb Diasumsikan densitas metana adalah 0,0448 lb/ 0,1235 lb/, maka: dan karbon dioksida adalah Metana = = 2.010.571 = 56.763,72 Karbon Dioksida = = 1.936.644,6 = 54.676,6 Persentase gas metan dan karbon dioksida: Metana (%) = 100 = 50,93%

digilib.uns.ac.id 25 Karbon Dioksida (%) = 100 = 49,07% Jadi sampah organik yang timbul setiap hari akan mengandung gas metan sebesar 50,93% dari dan karbon dioksida 49,07%. Proses pembuatan gas metan yang dihasilkan di TPA Klotok Kota Kediri dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini: Gambar 4.2. Diagram Pemanfaatan Gas Metan di TPA Klotok Kediri