M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017

dokumen-dokumen yang mirip
TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

Abd. Gafur, SKM.,M.Kes. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Perencanaan rumah maisonet

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

Rumah? Perumahan? PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT. Ns. Eka M. 6/6/2011. Overview

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

Sanitasi Penyedia Makanan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

b e r n u a n s a h i jau

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Disusun Oleh: Ignatius Christianto S

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius. 5 Tb paru ini bersifat menahun

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

OPTIMASI SHADING DEVICES RUMAH TINGGAL (STUDI KASUS : PERUMAHAN LOH AGUNG VI JATEN KARANGANYAR)

KAJIAN ERGONOMI TANGGA PENYEBRANGAN JALAN DI DEPAN KAMPUS I UNTAR JAKARTA

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SANITASI DAN KEAMANAN

ruang praktis ANDA INGIN JADI ARSITEK Dony Pasaribu

1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

BAB V KAJIAN TEORI Kajian Teori Penekanan Desain. Arsitektur Tropis. Arsitektur tropis dipilih sebagai tema desain pada pondok retret di

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

Transkripsi:

M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017

A PA I T U S E H AT? A PA YA N G M E M P E N G A R U H I K E S E H ATA N I N D I V I D U? S I A PA YA N G B E R P E R A N T E R H A D A P K E S E H ATA N I N D I V I D U?

B L U M T H E O RY ( 1 9 7 4 ) PERILAKU GENETIK SEHAT PELAYANAN KESEHATAN K E S E H ATA N M A N U S I A D I P E N G A R U H I O L E H E M PAT H A L T E R S E B U T LINGKUNGAN

R U M A H S E H AT?

SYARAT RUMAH SEHAT FISIK Temperatur ideal Pencahayaan memadai Ventilasi / pengudaraan memadai (9-20% Luas lantai) Bebas gangguan Kebisingan PSIKOLOGIS Jaminan privacy Hubungan harmonis antar anggota keluarga Memiliki sarana memadai shg tidak menimbulkan kelelahan fisik dan mental; Terjamin kepuasan estetika JAMINAN/PROTEKSI Sarana Air Bersih Ketersediaan tempat sampah & fasilitas MCK yang baik Aman dari gangguan serangga atau binatang vektor penyakit lainnya Keamanan pangan penghuninya Penularan penyakit di dalam ruang Kondisi lingkungan yang tidak saniter4

DISAIN RUMAH SEHAT Lingkungan Teknologi bangunan Fisika Bangunan Organisasi Ruang Elemen Penunjang Lokasi Sarana Air bersih, pembuangan air kotor & Sampah Struktur (Pondasi, rangka bangunan, kuda-kuda) Komponen (Atap, Plafon, dinding, jendela dan pintu, lantai) Bahan Bangunan Pencahayaan (alami & buatan) Penghawaan Tata ruang Ruang Sirkulasi Perabotan Warna, Aroma, Air dan Penghijauan

LOKASI Tinggal di negeri tropis seperti Indonesia, dengan suhu udara panas dan kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun, membutuhkan suasana rumah dan lingkungan sekitar rumah yang sejuk dan teduh. Suasana itu hanya dapat tercipta dengan kerindangan pepohonan yang tumbuh optimal. Untuk idealnya, terdapat aturan Garis Sepadan Bangunan (GSB) yang mengatur jarak antar rumah dengan jalan agar rumah tidak bising serta berdebu. Sedangkan aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), mengatur agar luas bangunan rumah maksimal 60% luas lahan agar tidak mengganggu daya serap air pada suatu lingkungan. Selain itu, agar tidak menganggu keseimbangan tanah, bangunan rumah sebaiknya mengikuti bentuk topografi alam sekitar

Sarana Air Bersih: Lingkungan rumah harus tersedia sarana air bersih dengan kapasitas 120liter/hari/orang. Kualitas air bersih harus memenuhi persyaratan kesehatan Limbah: Limbah kotoran manusia harus dikelola agar tidak menimbulkan bau dan mencemari permukaan tanah serta air tanah. Jarak antar sumur air minum dengan sumur resapan septik tank minimal 10m. Jarak 10m tersebut tidak hanya diterapkan pada sumur air minum sendiri, tetapi perhatikan juga letak sumur resapan air kotor kitadengan sumur air minum tetangga. Pembuangan Air Kotor: Air kotor atau air buangan dari kamar mandi, cuci dan dapur disalurkan melalui selokan terbuka atau tertutup di dalam pekarangan rumah ke selokan air di pinggir jalan. Limbah rumah tangga tidak boleh mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah, oleh karena itu harus dibuat perkerasan dan dengan kemiringan tertentu agar limbah dapat terus mengalir lancar

SAMPAH Pada bangunan tempat tinggal, sistem pembuangan sampah dapat dilakukan melalui pengumpulan sampah dari rumah pada bak sampah kemudian dibawa truk sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Sebaiknya pada bangunan ini telah menyediakan tempat pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Pada bangunan berlantai banyak, sistem pembuangan sampah dapat melalui pengumpulan sampah di setiap lantai kemudian diturunkan ke lantai dasar menggunakan shaft sampah

STRUKTUR Berdasarkan Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat Depkimpraswil kebutuhan minimal keamanan dan keselamatan struktur bangunan rumah sederhana terdiri dari Pondasi, Kerangka bangunan, Kuda-kuda PRINSIP : KOKOH & FIREPROOF

KOMPONEN ATAP Bahan Penutup Atap Sudut Kemiringan (X ) Ijuk 45 Alang-alang 45 Genteng 30 Asbes Semen 18 Sirap 25 Seng 15 Atap berfungsi untuk menahan panas, debu, dan air hujan. Penutup atap sebaiknya merupakan bidang datar dan sudut kemiringan atap tergantung dari jenis bahan penutup atap yang dipakai. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10m atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir.

KOMPONEN PLAFON & DINDING Plafon berfungsi untuk mengurangi radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah. Tinggi plafon sekurangnya 240cm. Langit-langit yang sehat adalah yang memiliki plafon atau yang bisa mencegah jatuhnya kotoran dari sela-sela atap. Langit-langit juga harus dirancang agar mampu menutupi lapisan atap dan mudah dibersihkan Dinding berfungsi untuk menahan angin dan debu, serta dibuat tidak tembus pandang. Dinding dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara. Khusus untuk dinding kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan. Dinding harus cukup kaku, tahan terhadap gempa.

KOMPONEN JENDELA & PINTU Jendela dan pintu berfungsi sebagai lubang angin, jalan udara segar, terang hari. Pintu juga digunakan sebagai sirkulasi antar ruang. Letak lubang ventilasi yang paling baik adalah searah tiupan angin dengan besar lubang minimal 1/9 luas lantai ruang.

KOMPONEN LANTAI Lantai harus dalam keadaan kering, tidak lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan. Bahan pelapis lantai dapat berupa ubin, teraso, porselen, keramik. Tinggi lantai untuk rumah bukan panggung sekurang-kurangnya 10cm dari pekarangan dan 25cm dari badan jalan. Lantai tanah sebaiknya dihindari, agar terhindar dari penyakit saat musim hujan tiba

BAHAN BANGUNAN Kriteria material yang baik adalah: 1. Mampu menahan air namun memiliki pori sehingga dapat bernafas untuk menyalurkan udara dan gas dari luar ke dalam dan sebaliknya. 2. Merupakan isolator listrik dan bukan konduktor elektromagnetik, 3. tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat yang dapat membahayakan kesehatan atau dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya mikro-organisme patogen

PENCAHAYAAN Dalam sistem pencahayaan alami, seorang arsitek perlu mempertimbangkan: Pembayangan, Pengaturan letak dan dimensi bukaan Pemilihan warna dan tekstur permukaan dalam dan luar ruangan untuk memperoleh pemantulan yang baik (efisiensi pemerataan cahaya) tanpa menyilaukan. Prinsip pencahayaan : alami: SNI 03-2396-2001 buatan: SNI 03-65750-2001

Pada pagi dan siang hari, usahakan tiap ruang dalam rumah tidak memakai lampu, hal ini termasuk penghematan biaya listrik. Untuk mendukung kondisi tersebut, posisikanlah ruang yang membutuhkan sinar matahari sesuai dengan arah datang matahari. Sebagai contoh, kamar tidur sebaiknya diletakkan di sebelah timur untuk memberi kesempatan masuknya sinar ultraviolet yang ada pada sinar matahari pagi, sehingga mematikan kuman-kuman yang berada di tempat tidur. Pada sore dan malam hari atau pada kondisi tertentu yang membutuhkan cahaya seperti cuaca mendung yang menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam rumah, mengharuskan kita menggunakan pencahayaan buatan.

Terdapat tiga jenis lampu yang penggunaannya dapat memberi pengaruh berbeda pada suasana ruang, kesehatan manusia, dan tentu saja biaya. Lampu-lampu tersebut terbagi atas lampu incandescent, fluorescent, dan halogen Fungsi Ruangan Tempat Tinggal Teras 60 Ruang Tamu 120 250 Ruang Kerja 120-250 Kamar Tidur 120 250 Kamar Mandi 250 Dapur 250 Garasi 60 StandarTingkat Pencahayaan (lux) Untuk Ruang Luar letakkan lampu di atas pintu masuk, baik pintu pagar maupun rumah57 Selain menunjukkan letak pintu utama, hal ini juga menambah tingkat keamanan karena bila ada orang tak dikenal berdiri di depan pintu langsung dapat terlihat, baik oleh penghuni maupun oleh tetangga. Setiap ruangan memiliki pengaturan / setting pencahayaan yang berbeda sesuai dengan jenis aktifitas di dalamnya atau nuansa yang hendak diciptakan X

PENGHAWAAN 1. Penghawaan alami 2. Penghawaan buatan (melibatkan mesin pengkondisi udara yang akan menurunkan suhu dan kelembaban) 3. Penghawaan semi-buatan merupakan proses pertukaran udara di dalam bangunan untuk merekayasa pergerakan udara dan temperature udara secara alami melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka ataupun pengkondisian udara dengan alat mekanis.

Pada organisasi denah, ruang-ruang tidak selalu dapat diatur secara optimal, sehingga ruang yang cenderung lembab (kamar mandi, ruang cuci) harus diusahakan ventilasi udaranya yang baik. Gunakan ventilasi silang agar udara panas dalam ruang dapat langsung keluar, terutama di dinding bagian atas karena udara panas cenderung bergerak naik

TATA RUANG DALAM TERDIRI DARI TATA RUANG DALAM TERTUTUP & TATA RUANG TERBUKA Pada tata ruang tertutup, tiap ruang memiliki privasi dan akustik yang baik, tetapi tidak ideal bila diterapkan pada rumah sederhana karena tiap ruang akan sulit mendapatkan sirkulasi udara optimal. Tata ruang terbuka cocok untuk rumah sederhana karena memudahkan sirkulasi udara, pemasukan cahaya, dan ruang dalam rumah terasa lega Ada 3 komponen ruang utama yang wajib dimiliki oleh rumah sehat, yakni ruang istirahat (kamar tidur), dapur, dan kamar mandi/kakus. Dapur harus berupa ruangan independen yang memiliki sarana ventilasi memadai, terutama untuk menyalurkan asap masakan serta bahan bakar, agar tidak mudah terjadi kebakaran. Kamar mandi sebaiknya tidak terpisah dari bangunan utama dan memiliki minimal 1 lubang ventilasi 5% dari luas lantai.

SIRKULASI Ruang Sirkulasi Horisontal Merupakan area pergerakan antar ruang yang masih satu lantai. Lebar minimalnya 600mm untuk satu orang lewat dan agar lebih nyaman lebarnya 1200mm untuk dua orang lewat bersamaan Merupakan area pergerakan yang penting dan paling sering dilalui penghuni. Meskipun hanya jalur untuk lewat, keamanannya perlu diperhatikan karena kecelakaan dalam rumah sering terjadi di area ini Ruang Sirkulasi Vertikal Untuk lebar tangga, bukan hanya lebar minimal satu orang yang perlu diperhatikan tetapi juga jaraknya dengan pegangan tangga. Agar nyaman, jarak antar pegangan tangga sebaiknya 55cm terhadap tengah badan orang yang lewat. Pada bagian pijakan tangga sebaiknya diberi lapisan anti slip, pegangan tangga, dan lampu agar pijakan tangga terlihat jelas pada malam hari.

PERABOTAN Perabotan sebagai alat penunjang manusia berkegiatan di dalam ruang, wujudnya harus sesuai dengan jenis kegiatannya, agar tidak menciderai manusia saat menggunakannya >> Prinsip Ergonomi Agar tetap sehat, manusia harus menggunakan perabotan sesuai dengan ergonomi manusia tersebut saat berkegiatan Dalam rumah ukuran kecil sering terjadi satu ruang dengan banyak fungsi. Untuk itu sebisa mungkin perabot tersebut juga multifungsi sesuai kegunaan ruang.

KESIMPULAN Ciri Rumah Sehat memerlukan ventilasi udara, pencahayaan, dan ruang gerak yang mencukupi serta terlindungi dari kebisingan Mempunyai fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang sehat dan bersih. Sistem bangunan rumah tinggal memungkinkan agar rumah bisa menjadi bebas kotoran, debu, asap serta kontaminan lainnya yang bisa berefek terhadap kesehatan Suasana Lingkungan Sehat dalam Rumah terbagi dengan memperhatikan faktor seperti halnya : tata letak pengaturan rumah, penggunaan material dalam pembangunan rumah, bentuk massa bangunan sesuai ciri kriteria rumah yang sehat, struktur serta perabot rumah tangga yang tidak membahayakan bagi anggota keluarga. Rumah yang sehat harus dapat mencegah atau mengurangi resiko kecelakaan seperti terjatuh, keracunan dan kebakaran

Sehat itu..

THANK YOU

REFERENSI Annisa Fitriani (2007). Rumah Sederhana Sehat. Universitas Indonesia. Anonim (2016). Manual Desain Bangunan Sehat. Ratodi, M. (2017). Menarik Benang Merah Lingkungan Binaan dan Kesehatan Masyarakat (Surabaya: Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel). How to cite this presentation: Ratodi, M. (2017). Things You Should Know About Healthy House Design. Powerpoint presented at the UINSA Architecture Reguler Class session, Surabaya