BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

kicau. 1 Memasuki dekade 90-an mulai dapat dijumpai beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Judul. Perancangan Interior Dan Furniture Clubhouse Jakarta Golf Club 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SHOWROOM MOTOR SPORT HONDA DI TANGERANG 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian bergerak dipandu oleh sebuah landasan teori dalam menggali informasi

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari pada Kamis, 10 April 2014 pukul WIB. Universitas Kristen Maranatha 1

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 4 ) Disain / Renovasi / Eksterior / Interior Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cahaya merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia. Cahaya sangat membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, manusia menggunakan bahan-bahan alam dan memanfaatkan tenaga alami sebagai penerangan dalam aktivitasnya yang terjadi di dalam maupun di luar ruangan. Namun cahaya yang didapatkan dari pemanfaatan alami tidaklah mudah untuk diperoleh, terutama untuk memasukkan cahaya ke dalam suatu ruangan. Dalam hal ini, manusia menggunakan cahaya buatan (artificial light) yang dapat digunakan pada interior maupun eksterior bangunan.

2 Pada era orde baru yang lalu, pemerintah Indonesia telah banyak melakukan pembangunan gedung-gedung yang merupakan fasilitas umum bagi masyarakat. Pembangunan tersebut salah satunya mencakup gedung rumah sakit yang merupakan salah satu fasilitas umum yang diperlukan masyarakat di bidang kesehatan. Namun rumah sakit yang banyak dibangun pada masa itu lebih memiliki gaya yang yang cenderung klasik dan berkesan standar. Hal tersebut terjadi karena kurangnya inovasi dalam mendesain suatu rumah sakit. Cahaya merupakan salah satu poin yang sangat penting dalam sebuah gedung rumah sakit bersalin. Cahaya merupakan suatu alat bantu utama bagi para dokter untuk memeriksa pasiennya, juga untuk melihat detail penyakit apa yang mungkin diderita oleh pasien. Selain itu, dalam suatu bangunan modern, cahaya bukan hanya befungsi sebagai alat untuk membantu manusia untuk melihat dan melakukan berbagai aktifitasnya, tetapi juga dapat memberikan suasana dan nilai estetis pada ruangan rumah sakit. Seiring dengan perkembangan jaman, pembangunan rumah sakit pun mengikuti gaya yang semakin modern. Image masyarakat mengenai rumah sakit, terutama pada bagian koridor dan ruang tunggu, adalah suatu tempat yang berkesan gelap, mencekam, dan merupakan bagian yang menyeramkan di rumah sakit, terutama pada malam hari. Pada masa ini perkembangan kota semakin cepat, kebutuhan akan lahan bangunan pun semakin meningkat, namun lahan yang tersedia juga terbatas. Oleh karena itu muncul bangunan yang bersifat mix-use. Begitu pula hal pada rumah sakit, tidak hanya berfungsi sebagai rumah sakit saja namun mulai dicampur dengan fungsi seperti : mall, gallery, café, dan lain-lain. Keadaan seperti itu memacu rumah sakit

3 mulai mengangkat tematik tertentu sehingga rumah sakit memiliki image baru yang lebih friendly. Beberapa contoh rumah sakit yang melakukan mix-use adalah Mount Elisabeth Singapore (mix-use rumah sakit dan mall), Melinda Hospital (mix-use rumah sakit dan gallery), Glen Eagles Hospital Kuala Lumpur (mix-use rumah sakit dengan pertokoan dan café), dan lain-lain. Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital merupakan salah satu dari rumah sakit yang menggabungkan berbagai fungsi ruangan di dalam suatu gedung yang memiliki fungsi utamanya yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan, khususnya bagi ibu melahirkan. Melinda Hospital kini merupakan rumah sakit yang tidak hanya melayani ibu yang akan melahirkan, tapi juga meluas ke bidang lain seperti kesehatan gigi, kulit wajah, kesehatan anak, pelangsingan tubuh, dan lain-lain. Di dalam gedung Melinda Hospital sendiri terdapat café yang berada di ruang tunggu, dan gallery di daerah koridornya. Koridor rumah sakit yang biasa dipakai sebagai jalan penghubung antar ruang (terbuka), digunakan juga sebagai gallery di Melinda Hospital, dimana lukisan-lukisan ataupun foto-foto dipamerkan pada dinding yang terdapat di sepanjang koridor rumah sakit Melinda Hospital. Dan ruang tunggu yang biasa dipakai tamu untuk menunggu ataupun melakukan kegiatan lainnya juga dipasang beberapa lukisan pada dinding yang membatasi antar ruang di Melinda Hospital. Pemilihan Melinda Hospital sebagai objek studi dilakukan karena Melinda Hospital merupakan rumah sakit modern yang menarik dan merupakan satu-satunya rumah sakit yang bertemakan gallery di Bandung. Dan menurut hasil wawancara singkat dengan beberapa orang yang pernah mengunjungi Melinda Hospital, didapatkan hasil bahwa Melinda Hospital merupakan rumah sakit yang memiliki

4 suasana paling menarik dibandingkan dengan beberapa rumah sakit lain yang ada di Bandung. 1.2. Batasan Masalah. Pada pembahasan skripsi ini, penelitian dilakukan di koridor dan ruang tunggu Melinda Hospital, dengan objek yang diteliti adalah pencahayaan buatan pada sore hingga malam hari. Penelitian tahap awal yang meliputi pengamatan langsung ke lokasi rumah sakit, disertai bukti foto pada siang dan malam hari pada bagian koridor dan ruang tunggu. Penulis pun akan membuat pertanyaan tak terstruktur kepada manajemen Melinda Hospital sendiri untuk mengetahui profil perusahaan secara umum dan mengenai pencahayaan di Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital. 1.3. Identifikasi Masalah. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana menciptakan suasana yang berbeda pada rumah sakit dengan teknik pencahayaan dan elemen pendukungnya? 2. Bagaimana menyeimbangkan mix-use kebutuhan pencahayaan yang berbeda antara fungsi rumah sakit dan gallery? 3. Bagaimana material dan warna ruang mempengaruhi kebutuhan dan penciptaan suasana pada koridor dan ruang tunggu rumah sakit? 4. Jenis lampu dan kuat terang berapa yang dapat menunjang kebutuhan gallery dan rumah sakit?

5 5. Bagaimana teknik pencahayaan yang tepat untuk mendukung aktifitas di rumah sakit dan gallery? 1.4. Tujuan Penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara memberikan suasana pada rumah sakit gallery, khususnya teknik pencahayaan dan elemen interior pendukungnya. 2. Untuk mengetahui cara menyeimbangkan mix-use kebutuhan pencahayaan yang berbeda antara fungsi rumah sakit dan gallery Sakit Bersalin Melinda Hospital. 3. Untuk mengetahui bagaimana material dan warna ruang mempengaruhi kebutuhan dan penciptaan suasana pada koridor dan ruang tunggu rumah sakit. 4. Untuk mengetahui jenis lampu dan kuat terang berapa yang dapat menunjang kebutuhan gallery dan rumah sakit. 5. Untuk mengetahui teknik pencahayaan yang tepat dalam mendukung aktifitas di rumah sakit dan gallery. 1.5. Kegunaan Penelitian. Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi: 1. Penulis sendiri, untuk menambah dan memperdalam pengetahuan penulis di bidang studi interior, khususnya tentang desain pencahayaan pada rumah sakit.

6 2. Pihak management Melinda Hospital, sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang bermanfaat dalam meningkatkan penggunaan cahaya dalam meningkatkan suasana lebih nyaman yang penulis bahas dalam skripsi ini. 3. Desainer, sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama yang sehubungan dengan pencahayaan. 1.6. Metode Penelitian. Metode yang dipakai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Kuantitatif. a. Pengukuran kuat cahaya dengan menggunakan Lux Meter di area yang akan diukur, pada kasus ini yaitu koridor dan ruang tunggu Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital. b. Untuk mengetahui penyebaran cahaya menggunakan suatu perangkat lunak Dialux sebagai alat bantu. c. DPMB untuk menghitung kebutuhan lampu d. Menyebarkan kuesioner singkat yang dibagikan kepada pengunjung yang sedang berada di ruang tunggu Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital dan kepada masyarakat lain yang pernah mengunjungi Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital.

7 2. Kualitatif a. Membandingkan hasil pengukuran kuantitatif dengan literatur dan standar yang ada untuk kemudian muncul simpulan yang dapat ditarik. b. Wawancara tak terstruktur dengan beberapa pengunjung ataupun masyarakat yang pernah mengunjungi Melinda Hospital yang dilakukan sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. 1.7. Sistematika Pembahasan. Sistematika penyusunan laporan perancangan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Merupakan penjelasan tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan serta sistematika pemikiran dari laporan ini secara keseluruhan. BAB II KAJIAN TEORI Memaparkan definisi mengenai cahaya, jenis pencahayaan, faktor pendukung pencahayaan, cahaya dan hubungannya dengan rumah sakit, dan teori mengenai alat ukur yang dipakai. BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI Menjelaskan profil mengenai Melinda Hospital disertai foto-foto lokasi. BAB IV ANALISA PENCAHAYAAN PADA RUMAH SAKIT GALLERY MELINDA HOSPITAL Memaparkan hasil analisa dan pengukuran penulis mengenai pencahayaan di Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital. BAB V SIMPULAN

8 Memberikan hasil simpulan yang dirangkum oleh penulis sendiri mengenai hasil analisa mengenai pencahayaan di Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital.

9 1.8. Sistematika Pemikiran. Bagan 1.1. Bagan sistematika pemikiran Latar Belakang : - Image koridor dan ruang tunggu rumah sakit yang mencekam. - Melinda Hospital sebagai rumah sakit gallery yang modern - Cahaya sebagai sumber penerangan dan pemberi suasana pada ruang. Judul : Pengaruh Desain Pencahayaan Terhadap Kenyamanan dan Pembentukan Suasana Pada Koridor dan Ruang Tunggu Rumah Sakit Gallery. Objek Studi Rumah Sakit Bersalin Melinda Hospital Studi literatur : - Elemen pembentuk suasana ruang - Pengertian cahaya - Jenis pencahayaan - Faktor pendukung pencahayaan - Pengertian pembagian rumah sakit serta pengertian koridor - Cahaya hubungannya dengan rumah sakit dan gallery - Perbandingan kuat cahaya di rumah sakit dan gallery Objek Studi : - Survey lapangan - Foto lapangan - Pengukuran pencahayaan Metode Penelitian Kualitatif : 1. Membandingkan dengan teori dan objek studi 2. Wawancara tak terstruktur Metode Penelitian Kuantitatif : 1. Pengukuran menggunakan Lux Meter. 2. Dialux 3. DPMB 4. Kuesioner SIMPULAN