BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan semua peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Desa Sukkean Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang admistrasi maka kabupten Humbang Hasundutan dijadikan sebagai lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di

BAB I PENDAHULUAN. maupun pria sama-sama memiliki kesempatan untuk bisa aktif di bidang politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dibeberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sangat sedikit diperoleh bahan-bahan mengenai sejarah masuk dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN. ungkapan hubungan manusia dengan yang Ilahi, yang mempengaruhi dan

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, juga termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Karo memiliki berbagai upacara, tradisi, maupun beragam

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. dan yang menjadi sumber mata pencaharian sehari-hari yaitu dengan bercocok

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka yang panjang dalam Skripsi H. Siagian (Telaah Pemanfaatan Berbagai Jenis

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang Masalah. Kehidupan kelompok masyarakat tidak terlepas dari kebudayaannya sebab kebudayaan ada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masa silam. Tidak heran bahwa setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis yang sangat beragam, yaitu terdiri atas 300

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. istri atau ibu, yang lazim disebut tunggane oleh suami dan tulang oleh anak.

BAB I PENDAHULUAN. cukup kaya akan nilai sejarah kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Melayu, Jawa, Pak-pak, Angkola, Nias dan Simalungun dan sebagainya. Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. eksternal dan internal yang menunjang dan mempengaruhi setiap individu di

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman budaya, suku, ras, agama dan lain-lain. Keberagaman yang dimiliki

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB I PENDAHULUAN. lebih dimana mereka tinggal dan tersebar diberbagai pulau-pulau di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

...Masyarakat adalah sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pengembangan karena terletak di Jalan Raya Lintas Sumatera dan terletak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kodrat alam, manusia dimana-mana dan pada zaman apapun juga selalu

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seorang mualaf sebagai Muslim baru, mereka membutuhkan teman,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. suku bangsa. Unsur-unsur kebudayaan itu dirangkai dalam istilah-istilah budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

Lampiran 1. Matriks Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis HHBK

BAB V PENUTUP. yakni menjadi seorang muslim yang tidak menanggalkan identitas sebagai orang Batak Toba. Sebab untuk saat ini dan akan datang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di

BAB 1 PENDAHULUAN Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

cara damai dan tanpa paksaan maupun kepentingan pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. diuntungkan oleh ilmu-ilmu sosial, dan sebaliknya. Salah satu ilmu sosial sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BABI PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi,

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Sisingamangaraja XII merupakan raja ke 12 dari dinasti Sisingamangaraja

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.

abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang disebut Onan Sitahuru (= pasar barter) di perkampungan Saitnihuta sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Keanekaragaman ini merupakan warisan kekayaan bangsa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, media juga mengambil peran dalam publikasi kegiatan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. umumnya musik sangat berkaitan penting dengan keberadaan tradisi dan

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat Penyebaran agama Kristen Protestan sudah dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Undang dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya. Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. berlaku dalam masyarakat suku bangsanya sendiri-sendiri. Kondisi ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah merupakan semua peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau, baik dalam bidang politik, militer, sosial, agama, dan ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan ilmu-ilmu bantu lain yang dapat menganalisis sebuah kejadian atau peristiwa yang dapat di teliti sebagai penelitian ilmiah. Begitulah halnya dengan sejarah masuknya agama Islam di Humbang Humbang Hasundutan dihuni mayoritas oleh masyarakat Batak Toba. Sebelum masuknya agama ke Tanah Batak, masyarakat Batak mempercayai adanya kekuatan gaib yang dianggapnya sebagai Tuhan, kepercayaan mereka di kenal dengan Parmalim. Namun setelah masuknya agama ke tanah Batak maka masyarakat Batak mulai meninggalkan kepercayaannya terhadap kekuatan gaib. Di Humbang Hasundutan terdapat tiga agama yang di anut masyarakatnya yaitu: Katolik, Kristen Protestan dan Islam. Namun sebelum masuknya agama ke Humbang Hasundutan, masyarakatnya menganut dinamisme yang artinya masyarakat yang percaya kepada roh-roh nenek moyang dan kepada kekuatan gaib. Setelah masuknya agama ke Humbang Hasundutan maka masyarakat mulai meninggalkan kepercayaannya terhadap roh-roh nenek moyang dan kekuatan 1

gaib, yang lama kelamaan agama Islam mulai masuk dan berkembang di Humbang Masuknya agama Islam di Humbang Hasundutan di bawah oleh pedagangpedagang dari Barus. Yaitu dengan adanya jalur perdagangan antara Barus, Pakkat, Parlilitan dan Aceh melalui Doloksanggul. Humbang Hasundutan yang dikenal dengan daerah yang kaya hasil hutannya seperti getah kemenyan dan hasil pertanian seperti kopi dan padi yang menjadi andalan para pedagang untuk datang ke Doloksanggul, selain untuk berdagang sekaligus juga untuk menyebarkan agama Islam. Masyarakat yang beragama Islam di Humbang Hasundutan adalah orang Batak Toba dan juga orang-orang pendatang dari berbagai daerah. Masuknya agama Islam ke Humbang Hasundutan membuat adanya komunitas masyarakat muslim, dengan adanya bentuk sosial budaya masyarakat muslim di Humbang Walaupun adanya perbedaan agama yang dianut masyarakat Humbang Hasundutan, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya lebih menonjolkan budaya dari pada agama, karena sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Humbang Indonesia sebagai negara yang memberikan kebebasan penuh dalam menganut agama tertentu merupakan salah satu indikator mudahnya perkembangan agama tertentu di suatu daerah. Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari berbagai multi etnis telah menganut beragam agama dalam suatu daerah. Ini juga terlihat di Humbang Kedatangan Islam ke Humbang Hasundutan membuka lembaran baru sejarah masuknya Islam di Humbang 2

Sekarang di daerah tersebut telah berdiri beberapa Mesjid, Musolah, sekolah-sekolah Madrasah, dan pemakaman Muslim. Maka yang menjadi daya tarik peneliti untuk mengangkat judul ini adalah bagaimana komunitas masyarakat muslim dan bagaimana sistem sosial budaya masyarakat muslim di Humbang Hasundutan? Bagaimana interaksi masyarakat muslim dengan masyarakat setempat?. Sehubungan dengan hal itu maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul penelitian ini adalah: Sejarah Perkembangan Agama Islam Di Humbang Hasundutan B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Proses masuknya agama Islam di Humbang 2. Dampak penyebaran Islam bagi kehidupan masyarakat di Humbang 3. Faktor yang mempengaruhi kedatangan Islam di Humbang 4. Komunitas masyarakat muslim di Humbang 5. Bentuk kelembagaan dan sistem kegiatan sosial budaya masyarakat muslim di Humbang 6. Hubungan sosial antara penganut Islam dengan masyarakat yang ada di Humbang 3

C. Perumusan masalah Untuk lebih mendekatkan tujuan penulis dan mempermudah maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana komunitas masyarakat muslim di Humbang Hasundutan? 2. Bagaimana bentuk institusi masyarakat muslim yang terdapat di Humbang Hasundutan? 3. Bagaimana kegiatan sosial budaya masyarakat muslim di Humbang Hasundutan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengatahui komunitas masyarakat Islam di Humbang 2. Untuk mengetahui bentuk institusi masyarakat muslim di Humbang 3. Untuk mengetahui kegiatan sosial budaya yang dijalankan masyarakat muslim di Humbang 4

E. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang sejarah dan perkembang agama Islam di Humbang Hasundutan dan juga bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam usaha pengembangan sejarah lokal. 2. Menjadi bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan membahas permasalahan yang relevan. 3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya masyarakat Humbang Hasundutan tentang eksistensi agama Islam. 4. Menambah sumber kajian mahasiswa pendidikan sejarah sehubungan dengan sejarah dan perkembangan agama Islam di Humbang 5. Sebagai bahan penambah pembendaharaan kepustakaan bagi Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED. 5