III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 9 kelas berjumlah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Bangunrejo Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Trimurjo pada

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto (2006: 130). Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Jumlah siswa di SMK Manajemen Penerbangan Medan cukup. dengan permasalahan yang diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1. Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada semester genap tahun ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

Transkripsi:

29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 280 siswa. SMPN 5 Bandar Lampung memiliki jumlah kelas VII sebanyak delapan kelas, yaitu VII A sampai dengan VII H. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A yang berjumlah 29 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Gambar dari desain yang digunakan adalah sebagai berikut: X O Gambar 3. One-Shot Case Study Keterangan: X = Treatment, pemberian pembelajaran pendidikan karakter dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. O = Observasi, kompetensi afektif siswa setelah pembelajaran pendidikan karakter dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing (Sugiyono, 2010: 110) C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan menggunakan metode

30 inkuiri terbimbing. Data aspek perilaku berkarakter diperoleh dari pengamatan perilaku berkarakter siswa selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk data kompetensi afektif yang meliputi sikap, minat dan konsep diri diperoleh dari pengisian angket pada akhir proses pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis selanjutnya membuat kesimpulan. D. Jenis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data kompetensi afektif dan data perilaku berkarakter siswa. Data kompetensi afektif siswa diperoleh dari hasil pengisian angket oleh siswa sedangkan data perilaku berkarakter siswa diperoleh dari pengamatan selama proses pembelajaran setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing berbasis pendidikan berkarakter. E. Teknik Pengumpulan Data Hasil dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yang dihasilkan berupa data nilai kompetensi afektif siswa dan perilaku berkarakter. Sebelum melakukan pengambilan data maka dilakukan terlebih dahulu proses persiapan diantaranya adalah: 1) Membuat kisi-kisi 2) Membuat angket sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat 3) Meminta pertimbangan guru mitra untuk menghindari ketidaksesuaian antara kisi-kisi dan angket yang telah dibuat 4) Memperbaiki angket yang telah dibuat.

31 Hal ini dimaksudkan agar data yang didapat dalam penelitian memiliki nilai kevalidan yang tinggi. Pengumpulan data kuantitatif pada kompetensi afektif diperoleh dari hasil pengisian angket oleh siswa. Untuk menjamin validitas isi, angket disusun berdasarkan kisi-kisi angket sebelum diberikan kepada sampel penelitian, angket terlebih dahulu diuji cobakan terhadap siswa di luar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi. Uji coba angket dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Data perilaku berkarakter diperoleh dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru dan siswa (peer assessment) melalui lembar pengamatan perilaku berkarakter. Dalam pengisian lembar pengamatan perilaku berkarakter, guru dan siswa dibekali rubrikasi penilaian perilaku berkarakter yang memuat kriteria dan skor untuk setiap aspek perilaku berkarakter. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kompetensi afektif siswa yakni angket minat, sikap dan konsep diri, serta lembar penilaian perilaku berkarakter yang memuat penilaian untuk perilaku tanggung jawab dan disiplin diri, berfikir logis dan kritis, ketekunan, kerjasama, kejujuran, dan kreatif.

32 G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus: = ( )( ) { ( ) }{ ( ) } (Arikunto, 2010: 72) Dengan kriteria pengujian jika korelasi antara butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. (Masrun dalam Sugiyono, 2010: 188).

33 Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bila correlated item total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (valid). 2. Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2010: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu: = 1 1 Dimana: r 11 = reliabilitas yang dicari Σσ 2 i = jumlah varians skor tiap-tiap item 2 σ t = varians total (Arikunto, 2010: 109) Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metode Alpha Cronbach s yang diukur berdasarkan skala alpha cronbach s 0 sampai 1. Menurut Sayuti dikutip oleh Sujianto dalam Saputri (2010: 30), kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut:

34 1. Nilai Alpha Cronbach s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel. 2. Nilai Alpha Cronbach s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel. 3. Nilai Alpha Cronbach s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel. 4. Nilai Alpha Cronbach s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. Nilai Alpha Cronbach s 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel. Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian angket disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal. 3. Teknik Analisis Data Data kompetensi afektif siswa selama pembelajaran diperoleh dari hasil pengisian 3 jenis angket yang dibagikan kepada setiap siswa yaitu angket minat, angket sikap dan angket konsep diri. Angket minat dan angket sikap disusun dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal, masing-masing soal mempunyai alternatif jawaban dengan skor yang berbeda. Siswa diharapkan menjawab petanyaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Skor yang diberikan untuk setiap butir soal diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Jika siswa memilih alternatif jawaban A diberi skor 5 ( lima ) 2. Jika siswa memilih alternatif jawaban B diberi skor 4 (empat). 3. Jika siswa memilih alternatif jawaban C diberi skor 3 (tiga). 4. Jika siswa memilih alternatif jawaban D diberi skor 2 (dua) 5. Jika siswa memilih alternatif jawaban E diberi skor 1 (satu)

35 Sedangkan pada angket konsep diri berupa pernyataan dan alternatif jawaban, lalu siswa diminta memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan mereka. Skor yang diberikan untuk setiap butir soal diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Jika siswa memilih jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 5 ( lima ) 2. Jika siswa memilih jawaban setuju (ST) diberi skor 4 (empat). 3. Jika siswa memilih jawaban ragu- ragu (RG) diberi skor 3 (tiga). 4. Jika siswa memilih jawaban tidak setuju (TS) diberi skor 2 (dua) 5. Jika siswa memilih jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1 (satu) Data perilaku berkarakter diperoleh dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru dan siswa (peer assessment). Adapun bentuk lembar penilaian perilaku berkarakter sebagai berikut Kriteria dari setiap aspek perilaku berkarakter terdapat di rubrikasi penilaian perilaku berkarakter yang di dalamnya memuat skor yang dapat diberikan pada setiap aspek perilaku berkarakter. Skor 1 sampai 4 diberikan sesuai dengan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data diambil untuk menguji hipotesis yang diajukan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17 sebagai berikut a. Uji Normalitas Pada tahapan ini pengujian dilakukan untuk menguji normalitas sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005: 466) terdiri atas dua rumusan hipotesis, yaitu: Ho : Populasi berdistribusi normal

36 H 1 : Populasi berdistribusi tidak normal Bila nilai signifikansi yang didapat pada hasil analisis menggunakan one sample kolmogorov smirnov > α maka H 0 diterima dan H 1 ditolak begitupun sebaliknya, bila nilai signifikansi α maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Untuk menguji hipotesis nol maka diperlukan tahapan sebagai berikut: 1) Pengamatan Xi... dan seterusnya, dijadikan bilangan baku Zi... dan seterusnya dengan rumus: Zi Xi X S ( X dan S masing-masing merupakan rata-rata dari simpangan baku sampel). 2) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluang F(Zi)= P(Z Zi). 3) Selanjutnya dihitung proporsi Z 1, Z 2,...Z n yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka: banyaknyaz S( Z ) ( I i, Z..., 2 Z n n yang Z 4) Menghitung selisih F(Zi) S(Zi) untuk menentukan harga mutlaknya. 5) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut. Harga terbesar ini disebut L O. 6) Bila harga LO tersebut lebih kecil dari i F tabel ( nilai kritis uji Lilliefors) pada tabel dengan n adalah ukuran sampel pada taraf nyata = 0,05 berarti data berasal dari distribusi normal dan sebaliknya.

37 b. Uji Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah di antara dua buah variable atau lebih terdapat hubungan, dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Pada penelitian ini, telah dicari hubungan antara perilaku berkarakter dengan kompetensi afektif siswa. Dalam menguji hubungan antara variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Bivariate Pearson karena data berdistribusi normal. Uji ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0. Menurut Sugiyono (2010: 257) untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 2 Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, untuk melihat pengaruh dalam bentuk persentase.