LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI

dokumen-dokumen yang mirip
TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut :

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Mengenal sifat bandul fisis 2. Menentukan percepatan gravitasi

SASARAN PEMBELAJARAN

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Antiremed Kelas 8 Fisika

Gerak Harmonis. Sederhana SUB- BAB. A. Gaya Pemulih

LAPORAN GETARAN PEGAS DAN AYUNAN BANDUL

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

Getaran, Gelombang dan Bunyi

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Antiremed Kelas 8 Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

LAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG GETARAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 6 PIPA U

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Nama Percoba an : LENSA Tanggal Percobaan : 12 Desember 2009 Kelompok : II. Nama Mahasiswa : RIZKI NIM :

GERAK HARMONIK Gerak Harmonik terdiri atas : 1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) 2. Gerak Harmonik Teredam

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

BIDANG STUDI : FISIKA

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA (PERCEPATAN GRAVITASI) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas. Mata Kuliah : Fisika I OLEH : NAMA : SAIM HIDAYAT

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS

Uji Kompetensi Semester 1

Materi Pendalaman 01:

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode. Dengan demikian, secara

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

Fisika Dasar I (FI-321)

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

UM UGM 2017 Fisika. Soal

LAPORAN Pratikum Percepatan Gravitasi Bumi

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II ANALISIS BANDUL FISIS

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Gelombang Berdiri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS. Oleh:

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

LKPD 1. Getaran Harmonik. Sub Materi 1: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gerak Harmonik

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Gelombang Berdiri

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

KOEFISIEN MUAI PANJANG

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

MAKALAH CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA

dy dx B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Makalah Fisika Bandul (Gerak Harmonik Sederhana)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 PESAWAT ATWOOD NAMA : GIA.I.T.HENGKENG NIM : KELAS : 1B

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

drimbajoe.wordpress.com 1

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BATANG TERKUNCI SEBAGIAN

EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BANDUL

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian

RENCANA PEMBELAJARAN 9. POKOK BAHASAN: GETARAN SELARAS (Lanjutan)

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus)

Laporan Praktikum IPA Modul 4. Gaya

Copyright all right reserved

JURNAL PRAKTIKUM SUPERPOSISI GETARAN HARMONIK

KISI-KISI SOAL. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI Disusun oleh: Nama NIM : Selvi Misnia Irawati : 12/331551/PA/14761 Program Studi : Geofisika Golongan Asisten : 66 B : Halim Hamadi UNIT LAYANAN FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI I. Pendahuluan Pada masa sekarang ini, banyak alat-alat yang tidak lepas dari konsep fisika. Salah satunya adalah tentang ayunan sederhana atau dalam ilmu fisika sering disebut osilasi. Ayunan sederhana sendiri adalah apabila sebuah benda yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat melar, diberi gaya tarik atau dorongan dari posisi setimbang dan dilepaskan, maka massa tersebut akan berayun dalam bidang horizontal maupun vertikal dengan gerakan yang periodik. Definisi osilasi adalah gerak bolak-balik benda di suatu titik setimbang dengan lintasan yang sama secara periodik (berulang dalam rentang waktu yang sama). Osilasi sendiri terjadi jika sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya. Osilasi dibagi menjadi dua yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Pada praktikum ini, yang dibahas adalah osilasi harmonis sederhana, dimana praktikan dibimbing untuk mengetahui pengaruh panjang maupun jarak tali terhadap periode. Selain itu praktikan juga harus mengetahui konstanta maupun eksponen pada rumus persamaan. II. Tujuan Tujuan dari praktikum osilasi ini adalah: 1. Belajar menerapkan dan mengartikan (menginterpretasikan) grafik 2. Menentukan hubungan antara periode osilasi dengan panjang tali dan jarak tali secara grafis 3. Menentukan nilai a, b (eksponen) dan α (konstanta) berdasarkan grafik dan perhitungan 3

III. Dasar Teori 1. Osilasi Bila sebuah system diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya maka akan terjadi osilasi. Osilasi merupakan gerak bolak balik benda di sekitar suatu titik setimbang dengan lintasan yang sama secara periodic (berulang dalam rentang waktu yang sama). Osilasi disebut juga sebagai gerak harmonic (selaras). Contoh osilasi: - Bandul jam yang bergerak ke kanan dan ke kiri - Senar gitar yang bergetar - Osilasi molekul udara dalam gelombang bunyi - Osilasi medan listrik dan medan magnet dalam gelombang elektromagnet - Osilasi pada perangkat radio dan televise Istilah vibrasi juga sering disebut sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi merujuk pada jenis spesifik osilasi yaitu osilasi mekanis. Yang mana getaran atau vibrasi itu adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Kesetimbangan disini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitude (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. Pada osilasi tidak hanya terjadi pada sistem fisik, tetapi bias juga pada sistem biologi. Osilasi dibagi menjadi dua macam yaitu osilasi harmonik sederhana dan osilasi harmonik kompleks. Dalam osilasi harmonik sederhana terdapat gerak harmonis sederhana. Dimana definisi dari gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Dalam osilasi, sebuah benda melakukan gerak bolak-balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. 4

2. Periode Osilasi Periode osilasi merupakan waktu yang diperlukan benda (sistem) untuk melakukan satu kali osilasi penuh (satu siklus). Satuan periode osilasi dalam SI adala sekon (s) atau detik. Sembarang benda tegar yang digantungkan dan disimpangkan dari posisi setimbangnya, sehingga benda dapat berayun dalam bidang horizontal maupun vertikal dinamakan bandul fisis. Apabila batang disimpangkan melalui sudut teta (θ) terhadap garis vertikal dan kemudian dilepaskan, maka batang akan mengalami osilasi. Pada masa batang osilasi tertentu, periodenya dipengaruhi oleh panjang tali dan jarak kedua tali. Secara umum persamaannya ditulis: T = α. D a. L 2b dimana, T = periode (s) D = jarak antar tali (m) L = panjang tali (m) α = konstanta (s/m) a,b = eksponen periode juga dipengaruhi oleh beberapa konstanta dan eksponen yang nilainya dapat dicari dari percobaan osilasi ini. IV. Metode Eksperimen A. Alat dan Bahan 1. 2 buah statis 2. 1 batang ukuran 70 cm 3. 1 batang osilasi panjang 50 cm 4. 2 benang masing-masing 1 m 5. 1 stowatch 6. 1 mistar gulung 7. 1 mistar siku B. Skema Percobaan Menyusun alat dan bahan praktikum menjadi sebuah rangkaian eksperimen seperti gambar: 5

C. Tata Laksana Percobaan 1 1. Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan skema. 2. Pada percobaan pertama ini dengan memvariasi panjang tali/benang (L) dan jarak tali/benang (D) dibuat tetap. Panjang kedua tali dibuat sama, kemudian sisa di kanan dan di kiri batang juga harus sama panjang. 3. Batang osilasi disimpangkan kemudian diukur waktunya sampai tercapai 10 kali osilasi/ayunan (t 1 ) kemudian stopwatch direset. Batang osilasi disimpangkan lagi kemudian diukur waktunya hingga terjadi 10 kali osilasi/ayunan (t 2 ). 4. Langkah 2-3 diulang dengan perbedaan interval panjang tali 4 cm sampai diperoleh 7 data. Percobaan 2 1. Alat dan bahan disusun sesuai skema. 2. Pada percobaan kedua ini dengan memvariasi jarak tali/benang (D) dan panjang tali/benang (L) dibuat tetap. 6

3. Jarak antar tali diatur, jarak bagian atas harus sama dengan jarak pada bagian bawah. 4. Panjang tali diatur, panjang tali di sebelah kiri sama dengan panjang di sebelah kanan. 5. Panjang batang osilasi disamakan dengan jarak antar kedua tali, kemudian sisa batang osilasi yang kanan dan kiri harus sama. 6. Batang osilasi disimpangkan kemudian diukur waktunya hingga tercapai 10 kali osilasi (t 1 ) lalu stopwatch direset. Waktu untuk mencapai 10 kali osilasi lagi dicatat (t 2 ). 7. Langkah 3-6 diulang dengan jarek antar kedua tali (D) yang berbeda (interval 1 cm) sampai diperoleh 7 data. D. Metode Analisa Data Data yang diperoleh dari percobaan 1 dan 2 digunakan untuk mencari nilai a, b, dan α pada persamaan : T = α. D a. L 2b Ln T = Ln α + 2b Ln L + a Ln D 1. Variasi L, D tetap Ln T = 2b Ln L + Ln α + a Ln D dengan, y = Ln T m = 2b x = Ln L c = Ln α + a Ln D Ln T Ln L 7

Tabel : No. L t 1 t 2 T Ln L Ln T m = 2b 2. Variasi D, L tetap Ln T = a Ln D + Ln α +2b Ln L dimana : y = Ln T m = a x = Ln D c = Ln α + 2b Ln L Ln T Tabel : Ln D No. D t 1 t 2 T Ln D Ln T m = a 8

3. Variasi L untuk mencari α dengan : y = T T (s) ) m.d 4. Variasi D untuk mencari α dengan : x = T m = y = T (s) (m -1 ) 9

5. Regresi m = ) ) Sy 2 = [ ) ) ) ] m = Sy ) V. Hasil Eksperimen A. Data Percobaan 1 D tetap, L divariasi D = 31 cm No. L (m) t 1 (s) t 2 (s) (s) T Ln L = X Ln T = Y 1. 0.35 11.00 11.32 11.160 1.1160-1.04982 0.1097 0.59160 2. 0.31 10.28 10.19 10.235 1.0235-1.17118 0.0232 0.55677 3. 0.27 9.27 9.63 9.450 0.9450-1.30933 0.0565 0.51961 4. 0.23 9.03 9.16 9.095 0.9095-1.46968 0.0948 0.47958 5. 0.19 8.60 8.47 8.535 0.8535-1.66073 0.1584 0.43580 6. 0.15 7.38 7.63 7.505 0.4505-1.89712 0.2870 0.38729 7. 0.11 6.12 6.59 6.355 0.6355-2.20727 0.4535 0.33166 Percobaan 2 L tetap, D divariasi L = 26 cm 10

No. D (m) t 1 (s) t 2 (s) (s) T Ln D = X Ln T = Y 1. 0.31 9.03 9.15 9.090 0.9090-1.17118-0.09541 3.225806 2. 0.30 9.25 9.75 9.500 0.9500-1.20397-0.05129 3.333333 3. 0.29 10.54 10.34 10.440 1.0440-1.23787 0.043059 3.448276 4. 0.28 10.86 10.69 10.775 1.0775-1.27297 0.074644 3.571429 5. 0.27 11.35 11.25 11.300 1.1300-1.30933 0.122218 3.703704 6. 0.26 10.93 12.00 11.965 1.1965-1.34707 0.179401 3.846154 7. 0.25 12.56 12.50 12.530 1.2530-1.38629 0.225541 4.000000 B. Grafik 1. Grafik hubungan Ln T vs Ln L dengan variasi L, D tetap (D=0.31 m). 11

2. Grafik hubungan Ln T vs Ln D dengan variasi D, L tetap (L=0.26 m). 12

3. Grafik hubungan T vs dengan variasi L 13

4. Grafik hubungan T vs dengan variasi D 14

C. Perhitungan 1. Percobaan 1 Variasi L, D tetap. D = 0.31 m. Untuk menentukan nilai b. Ln L = X Ln T = Y X 2 Y 2 XY -1.04982 0.109751 1.102126 0.012045-0.11522-1.17118 0.023228 1.371670 0.000540-0.02720-1.46968-0.09486 2.159947 0.008998 0.139414-1.66073-0.15841 2.758028 0.025094 0.263076-1.89712-0.28702 3.599064 0.082378 0.544503 X=-7.24853 Y=-0.40731 X 2 =10.99084 Y 2 =0.129055 XY=0.80457 m = ) ) ) ) ) Sy 2 = [ ) ) ) ] ) ) ) ) ) ] m = Sy ) ) 15

m = 0.46 m = 0.03 2b= 0.46 2 b= 0.03 b = 0.23 b = 0.015 b 0.02 Jadi nilai b adalah 2. Percobaan 2 Variasi D, L tetap. L = 0.26 cm. Untuk menentukan nilai a. Ln D = X Ln T = Y X 2 Y 2 XY -1.23787 0.043059 1.532333 0.001854-0.05330-1.27297 0.074644 1.620442 0.005572-0.09502-1.30933 0.122218 1.714354 0.014937-0.16002-1.34707 0.179401 1.814607 0.032185-0.24167-1.38629 0.225541 1.921812 0.050869-0.31267 X=-6.55354 Y=0.644862 X 2 =8.603548 Y 2 =0.105416 XY=-0.86268 m = ) ) ) ) ) 16

Sy 2 = [ ) ) ) ] ( ) ) ) ) ) m = Sy ) ) Jadi nilai a adalah 3. Variasi L, D tetap. Untuk mencari nilai α L 2 = X T = Y X 2 Y 2 XY 0.591608 1.1160 0.35 1.245456 0.660235 0.479583 0.9095 0.23 0.827190 0.436181 0.435890 0.8535 0.19 0.728462 0.372032 17

0.387298 0.7505 0.15 0.563250 0.290667 0.331662 0.6355 0.11 0.728462-0.210772 X=2.226042 Y=4.265 X 2 =1.03 Y 2 =3.768219 XY=1.969889 m = ) ) ) Sy 2 = [ ) ) ) ] ) ) Sy = 0.01264590843 m = Sy ) ) Oleh karena persamaan dengan x = T 18

maka Jadi, nilai α adalah 4. Variasi D, L tetap. Untuk mencari nilai α T = X = Y X 2 Y 2 XY 1.0440 3.448276 1.089936 11.89061 3.600000 1.0775 3.571429 1.161006 12.75510 3.848214 1.1300 3.703704 1.276900 13.71742 4.185185 1.1965 3.846154 1.431612 14.79290 4.601923 1.2530 4.000000 1.570009 16.00000 5.012000 X=5.701 Y=18.56956 X 2 =6.529464 Y 2 =69.15603 XY=21.24732 m = ) ) Sy 2 = [ ) ) ) ] m = Sy ) 19

Oleh karena persamaan dengan y = T maka Jadi, nilai α adalah VI. Pembahasan Pada praktikum osilasi ini, data yang diperoleh dari percobaan adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 10 kali osilasi (t) setiap perubahan panjang tali (L) dan jarak antar tali (D). Dalam praktikum ini juga dihitung gradient garis untuk mencari konstanta α dan eksponen a dan b dengan menggunakan regresi linier. Data-data yang diperoleh digunakan untuk mencari nilai a, b, dan α sesuai dengan persamaan dengan: T = periode D = jarak antar tali (m) L = panjang tali (m) α = konstanta (s/m) a,b = eksponen Setelah dilakukan percobaan dan perhitungan menggunakan metode regresi linier, maka diperoleh: Perhitungan 1 variasi L, D tetap : 20

Perhitungan 2 variasi D, L tetap : Perhitungan 3 variasi L untuk mencari α : Perhitungan 4 variasi D untuk mencari α : Pada percobaan pertama yaitu dengan memvariasi nilai L dan D tetap diperoleh besarnya eksponen b adalah. Nilai tersebut tidak sesuai dengan referensi yang didapatkan tetapi hanya mendekati nilai referensi yaitu besarnya b = 0.25. Hal ini dikarenakan kekurangtelitian praktikan dalam melaksanakan praktikum, bisa juga karena distorsi pada alat yang digunakan, peralatan percobaan yang kurang memadai, dan praktikan kurang terampil dalam membuat simpangan pada batang osilasi sehingga dapat mempengaruhi gerak osilasi. Di samping itu pada percobaan ini didapatkan nilai m yang menunjukkan gradien dari grafik Ln T vs Ln L yaitu sebesar. Pada percobaan kedua yaitu dengan memvariasi nilai D dan L tetap, diperoleh besarnya nilai eksponen a adalah. Nilai tersebut tidak sesuai dengan referensi yang didapatkan dan hanya mendekati, dimana nilai a adalah -1. Hal ini dikarenakan kekurangtelitian dalam praktikum, dapat juga disebabkan karena distorsi alat yang digunakan dalam praktikum seperti mistar gulung sudah rusak sehingga praktikan sulit membacanya, peralatan percobaan yang kurang memadai, dan praktikan kurang terampil dalam membuat simpangan pada batang osilasi sehingga dapat mempengaruhi gerak osilasi. Selain itu pada percobaan ini didapatkan nilai m sebesar. Nilai m tesebut menunjukkan gradien yang dilukis oleh grafik Ln T vs Ln D. Pada perhitungan ketiga yaitu dengan memvariasi besarnya L untuk mendapatkan nilai α, diperoleh. Dan pada perhitungan keempat yaitu dengan memvariasi besarnya D untuk mendapatkan nilai α, diperoleh. Kedua nilai α 21

tersebut seharusnya sama karena merupakan konstanta, tetapi ada selisih diantara keduanya walaupun hanya sedikit. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangtelitian praktikan dalam praktikum maupun perhitungannya, bisa juga terjadi karena distorsi alat yang digunakan dalam praktikum misalnya mistar gulung yang sudah tidak jelas sehingga praktikan kesulitan untuk membaca pengukuran dan mengakibatkan hasil yang tidak valid, peralatan percobaan yang kurang memadai, dan praktikan kurang terampil dalam membuat simpangan pada batang osilasi sehingga dapat mempengaruhi gerak osilasi. Dari data yang diperoleh pada saat praktikum, didapat grafik hubungan Ln T vs Ln L, Ln T vs Ln D, T vs, dan T vs yang disebut grafik linier, dimana grafik tersebut mempunyai gradien m. Sehingga hubungan tersebut dapat diketahui dengan melihat grafik. Untuk grafik pertama diperoleh bahwa Ln T berbanding lurus dengan Ln L, semakin besar nilai Ln T maka semakin besar pula nilai Ln L. Untuk grafik kedua diperoleh hubungan bahwa Ln T berbanding terbalik dengan Ln D, semakin besar nilai Ln T maka semakin kecil nilai Ln D. Pada grafik ketiga diperoleh hubungan bahwa T berbanding lurus dengan, semakin besar nilai T maka semakin besar pula nilai. Pada grafik keempat diperoleh hubungan bahwa T berbanding lurus dengan, semakin besar nilai T maka semakin besar pula nilai, dan sebaliknya. Dari kedua metode yang digunakan yaitu metode regresi linier dan metode grafik terdapat kelebihan dan kekurangan pada masing-masing metode. Metode regresi linier mempunyai kelebihan yaitu ketelitian perhitungan yang tinggi tetapi juga memiliki kelemahan yaitu proses perhitungan yang lama dan panjang sehingga diperlukan alat bantu hitung yang akurat dan memiliki ketelitian tinggi. Metode grafik mempunyai kelebihan yaitu mudah diamati secara langsung karena bersifat visual 22

VII. tetapi juga memiliki kelemahan yaitu tingkat ketelitian yang rendah karena sulit menentukan bilangan decimal pada grafik. Meskipun ada kendala dalam praktikum, tetapi dapat dicapai tujuan dari praktikum osilasi ini yaitu menentukan hubungan antara periode dengan panjang dan jarak tali, dan mengetahui nilai a, b, dan α sesuai dengan rumus persamaan pegas. Hubungan antara periode (T) dengan jarak antar tali (D) adalah berbanding terbalik, semakin besar nilai jarak antar tali (D), maka semakin kecil nilai periode (T). Hubungan antara periode (T) dengan panjang tali (L) adalah berbanding lurus, semakin besar nilai panjang tali (L), maka semakin besar pula nilai periode (T). Dan diperoleh nilai a = -1.2; dan b = 0.23 sehingga persamaannya menjadi tetapi persamaan yang seharusnya adalah. Terdapat selisih dalam persamaan tersebut karena kekurangtelitian dalam praktikum dan distorsi alat yang digunakan. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan antara periode (T) dengan panjang tali (L) berbanding lurus. Semakin besar panjang tali yang digunakan maka periode yang dibutuhkan juga semakin besar. Hubungan antara periode (T) dengan jarak antar tali (D) berbanding terbalik. Semakin besar jarak antar tali yang digunakan maka periode yang dibutuhkan semakin kecil. 2. Sesuai dengan rumus persamaan diperoleh: s/m, pada variasi L. 23

s/m, pada variasi D. 3. Persamaan periode: VIII. Daftar Pustaka Staff Laboratorium Fisika Dasar.2011.Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar.Yogyakarta:Laboratorium Fisika Dasar Jurusan MIPA Universitas Gadjah Mada Tripler.2008.Fisika untuk Sains dan Teknik.Jakarta:Erlangga http://blog.ub.ac.id/bektiwd/2010/02/24/fisika-osilasi/ http://arl.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2012/09/bab-6-osilasi- Compatibility-Mode.pdf http://george-meikalzalele.blogspot.com/2011/10/contoh-laporanpraktikum-osilasi.html IX. Pengesahan Demikian laporan praktikum fisika dasar bab osilasi ini saya buat guna memenuhi tugas laporan praktikum fisika dasar. Mengetahui, Yogyakarta, 2 Desember 2012 Asisten Praktikan Halim Hamadi Selvi Misnia Irawati 24

LAMPIRAN 25