BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. sastra memiliki kekhasan dari pengarangnya masing-masing. Hal inilah yang

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh jiwa pembaca karena di dalam karya sastra memuat cerita-cerita yang

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

NILAI-NILAI KULTUR TOKOH UTAMA WANITA DALAM NOVEL TJOBANING KATRESNAN SEBAGAI CERMINAN KULTUR WANITA JAWA (Kajian Sosiologi Sastra)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang. Folklor termasuk dalam suatu kebudayaan turun-temurun yang

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak terlepas dari konflik-konflik yang dialami masyarakat. Sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya di masyarakat yang penuh dengan berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dimilikinya. Kebudayaan mengandung pengertian yang sangat luas, antara lain meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan sebagainya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Budaya dapat ditemukan salah satunya dalam karya sastra. Novel merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Novel merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi pengarang, karena dengan novel yang diciptakannya tersebut, pengarang dapat mengapresiasikan masalahmasalah apa yang sedang dipikirkan dan ingin diungkapkannya. Masalah yang disajikan pengarang melalui sebuah novel biasanya berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah sosial, moral, percintaan, budaya maupun agama. Novel juga dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran yang bermanfaat, salah satunya dengan cara mempelajari nilai-nilai kehidupan yang bermakna, untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan di masayarakat. Nilai-nilai dalam novel disampaikan dengan cara yang apik, indah, dan enak dibaca, diceritakan secara langsung maupun tidak langsung dan bersifat informatif. Novel merupakan salah satu karya sastra yang banyak sekali mengandung nilai-nilai kebaikan dalam suatu masyarakat tertentu, salah satunya yakni nilai budaya. 1

2 Novel yang memiliki nilai-nilai budaya salah satunya terdapat dalam novel berjudul Tjobaning Katresnan. Gambaran kehidupan dalam novel hadir dari wujud pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh pengarang dan imajinasi pengarang, sehingga setiap novel memiliki kualitas yang berbeda-beda, tidak terkecuali dalam novel ini. Novel karya Nial S.B ini mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan novel lain, yakni banyak mengandung nilai-nilai kultur masyarakat Jawa yang dapat dijadikan sebagai tuntunan bagi pembaca dan masyarakat luas, dimana penyampaian yang dilakukan oleh pengarang disajikan secara langsung maupun secara tidak langsung. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan peneliti memilih novel ini. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam novel tersebut belum sepenuhnya terungkap secara jelas, maka nilai tersebut harus digali agar sampai pada pembaca. Hasil tersebut kemudian di analisis dan pada akhirnya dijadikan sebagai orientasi dari nilai-nilai kultur tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan sebagai cerminan kultur wanita Jawa. Ketertarikan yang mendasari peneliti untuk melakukan analisis pada novel berjudul Tjobaning Katresnan ini, dikarenakan novel tersebut menyelipkan makna kehidupan seorang wanita yang masih setia menjaga tradisinya sebagai wanita Jawa yang di kenal santun dalam bertutur kata dan berperilaku. Novel tersebut memberikan suatu gambaran mengenai permasalahan dalam kehidupan seorang perempuan yang terjadi pada saat itu. Inilah hal yang menarik peneliti untuk mengkaji penelitian, namun pada dasarnya pemilihan novel ini sebagai bahan kajian penelitian didasari oleh adanya keinginan dari dalam diri peneliti untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai kultur wanita Jawa. Hal tersebut dikarenakan

3 menurut peneliti, dewasa ini wanita yang lahir, tinggal dan besar di daerah Jawa justru semakin hari makin meninggalkan nilai-nilai kultur kejawaannya, kebanyakan dari mereka lebih condong untuk mengikuti tradisi budaya negara barat. Pemilihan novel Tjobaning Katresnan sebagai objek kajian dalam penelitian ini dikarenakan muatan atau isi yang terkandung dalam novel tersebut memaparkan sikap hidup masyarakat Jawa, khususnya tokoh utama wanita. Sikap hidup yang terdapat dalam novel tersebut dirasa sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sehingga perlu untuk dikaji. Sikap hidup tokoh utama wanita dalam novel tersebut dapat dilihat dari aspek kehidupan beragama, diri sendiri, dan bermasyarakat. Sikap hidup tokoh utama wanita yang diangkat dan dipermasalahkan dalam novel tersebut mencerminkan latar sosial masyarakat Jawa pada tahun 1960-an. Pemilihan novel sebagai objek penelitian dikarenakan novel merupakan salah satu karya sastra yang paling banyak diminati dan digemari oleh masyarakat untuk di baca, sehingga dirasa lebih cocok dibandingkan bentuk karya sastra lain, dan karena novel berhubungan langsung dengan keadaan sosial masyarakat pada saat novel tersebut dituliskan. Novel dianggap sebagai bentuk karya sastra yang paling dominan dalam hal menampilkan unsur-unsur sosial, karena novel menampilkan unsur-unsur cerita yang lengkap, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang luas, serta menggunakan bahasa sehari-hari yang umum digunakan dalam masyarakat sehingga lebih mudah untuk dipahami. Novel juga memiliki jalan cerita yang menarik dibandingkan karya sastra bentuk lain, sehingga dalam mengkaji tidak mendapatkan suatu data monoton, dan

4 tidak terjadi kebuntuan ataupun kemandekan dalam pemahaman makna. Novel menggunakan gaya bahasa yang lebih mudah untuk dipahami dan dimaknai daripada karya sastra bentuk lain. Hal yang menjadi perhatian dalam novel Tjobaning Katresnan ini ialah menyangkut pada permasalahan-permasalahan yang disebabkan oleh keadaan sosial masyarakat yang terdapat di dalamnya dan mempengaruhi lahirnya berbagai sikap tokoh utama wanita dalam menghadapi situasi tersebut. Menurut peneliti, untuk mengetahui nilai-nilai atau pesan yang terdapat dalam sebuah novel, maka dipergunakan metode analisis konten. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari, menemukan, dan memahami nilai-nilai kultur tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan sebagai cerminan kultur wanita Jawa, dan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya menambah pengetahuan mengenai nilai budaya yang terkandung dalam karya sastra. Pemilihan judul penelitian tersebut dikarenakan dalam novel Tjobaning Katresnan ini, banyak menceritakan kehidupan sehari-hari tokoh wanita yang berasal dari Jawa, sehingga menarik rasa penasaran peneliti untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai nilai-nilai kultur wanita dalam novel. Menurut ungkapan orang Jawa, kebahagiaan hidup dapat diperoleh melalui harta, tahta, dan wanita. Hal tersebut menambah rasa penasaran peneliti untuk mengetahui ciri khas wanita Jawa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap novel Tjobaning Katresnan merupakan salah satu karya sastra yang masih relevan untuk dijadikan pedoman tingkah laku dalam menjalani kehidupan sekaligus untuk melihat penggambaran bagaimana suatu permasalahan dalam kehidupan dapat diatasi dengan sikap hidup

5 yang dimiliki oleh orang Jawa untuk kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Nilainilai Kultur Tokoh Utama Wanita dalam Novel Tjobaning Katresnan Sebagai Cerminan Kultur Wanita Jawa (Kajian Sosiologi Sastra). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, penulis menemukan ada beberapa masalah yang terkait dengan penelitian ini. Permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut. 1. Penokohan tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan. 2. Wujud konflik yang terdapat dalam novel Tjobaning Katresnan 3. Faktor penyebab terjadinya konflik yang terdapat dalam novel berjudul Tjobaning Katresnan. 4. Nilai-nilai kultur tokoh utama wanita Jawa yang terdapat dalam novel Tjobaning Katresnan sebagai cerminan kultur wanita Jawa. 5. Tutur kata bahasa Jawa ragam krama yang digunakan dalam novel Tjobaning Katresnan. 6. Amanat yang terdapat dalam novel Tjobaning Katresnan. 7. Relevansi nilai-nilai kultur tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan dengan kehidupan masyarakat sekarang ini.

6 C. Batasan Masalah Berdasarkan uraian di atas, masih terlalu luas permasalahan yang muncul, oleh karena itu pembatasan masalah perlu dilakukan agar pembahasan tidak terlalu meluas dan penelitian akan lebih terfokus, sehingga diperoleh kesimpulan yang terarah pada aspek yang akan diteliti. Batasan masalah pada penelitian ini adalah penggambaran Nilai-nilai Kultur Tokoh Utama Wanita dalam Novel Tjobaning Katresnan sebagai Cerminan Kultur Wanita Jawa (Kajian Sosiologi Sastra). D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan setelah adanya pembatasan masalah, dapat diambil rumusan masalah. Rumusan yang akan dikaji dalam pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penokohan tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan? 2. Bagaimanakah bentuk nilai-nilai kultur tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan sebagai cerminan kultur wanita Jawa. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, batasan masalah dan rumusan masalah tersebut di atas, selanjutnya diketahui tujuan dari penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menemukan nilai-nilai kultur tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan sebagai cerminan kultur wanita Jawa.

7 F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat. Manfaat tersebut secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu. 1. Manfaat teoritik a. Tercapainya tujuan dari penelitian tersebut di atas, akan dapat memberikan penjelasan tambahan mengenai nilai-nilai kultur wanita Jawa. b. Penelitian ini bertujuan menemukan nilai-nilai kultur tokoh utama wanita dalam novel Tjobaning Katresnan sebagai cerminan kultur wanita Jawa. Maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menerapkan pembelajaran ilmu sastra hubungannya dengan kebudayaan, agar pembaca dapat lebih mudah untuk memahami nilai-nilai budaya dalam karya sastra. c. Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang sastra dan budaya. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan bentuk nyata apresiasi dan sumbangan bagi perkembangan ilmu sastra. 2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi bentuk pengabdian dan penerapan dari ilmu yang telah di dapat oleh peneliti, serta memberikan pengalaman kepada peneliti tentang analisis sastra berupa novel dengan menggunakan metode analisis konten. b. Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa

8 Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya koleksi hasil dari penelitian mahasiswa tentang nilai-nilai kultur tokoh wanita dan dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian yang serupa bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis. c. Masyarakat Hasil penelitian ini semoga memberikan masukan mengenai arti pentingnya memahami isi sebuah novel yang kita baca dan semoga dapat meningkatkan minat untuk membaca novel. G. Batasan Istilah Beberapa batasan istilah di bawah ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca mengenai judul penelitian. Pembatasan istilah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah. 1. Karya Sastra Karya sastra adalah sebuah hasil perwujudan dari ungkapan isi hati pengarang yang dituangkan dalam bentuk bahasa atau tulisan dimana dalam penulisannya tidak terlepas dari kehidupan nyata pada saat karya sastra tersebut ditulis. 2. Novel Novel merupakan karya sastra berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur kemasyarakatan atau lingkungan sosial suatu kelompok masyarakat tertentu. Menurut Nurgiyantoro (2007: 10) sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya

9 cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Novel menggambarkan keadaan masyarakat tertentu pada saat novel tersebut dibuat. 3. Nilai Nilai merupakan sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai dan diinginkan, artinya sesuatu yang baik. Nilai adalah ukuran yang harus ditegakkan untuk melestarikan kehidupan sesuai dengan kodrat alam dan cita-cita luhur suatu masyarakat (Bertens, 1993: 39). 4. Kultur atau budaya Kultur adalah suatu tindakan, aturan, perilaku, sikap dan cara menjalani hidup dalam suatu kelompok masyarakat tertentu yang diakui bersama-sama oleh masyarakat tersebut. 5. Nilai budaya Nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh warga suatu masyarakat. Nilai berfungsi sebagai pedoman orientasi kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat, 1996: 75). 6. Wanita Jawa Wanita Jawa adalah wanita yang dilahirkan di Jawa, tumbuh besar di Jawa, dan berbahasa ibu bahasa Jawa. 7. Tokoh Tokoh dalam karya sastra adalah suatu bentuk penggambaran dari orang yang ditampilkan dalam suatu karya sastra.

10 8. Analisis Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagianya dan penelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat. 9. Tokoh utama Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian (Nurgiyantoro, 2007:176-177). 10. Sosiologi sastra Sosiologi sastra adalah penelitian yang mengungkap sastra sebagai cermin situasi sosial penulisnya.