IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga ). Limbah memiliki 3 wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Limbah bisa mempengaruhi lingkungan yang ada disekitar kita. Selain itu, limbah bisa berdampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar kita. Semakin banyak limbah yang dihasilkan bisa berdampak merusak lingkungan. Dengan itu pengurangan limbah harus dilakukan agar dapat mengurangi dampak yang bisa merusak lingkungan sekitar kita. Salah satunya adalah limbah batok kelapa. Batok kelapa termasuk dari salah satu limbah padat. Batok kelapa merupakan bagian luar dari buah kelapa. Batok kelapa memiliki tekstur kasar dikarenakan tertutup oleh sabut kelapa dan batok kelapa merupakan bagian kulit kelapa yang keras dan tebal. Munculnya limbah batok kelapa dikarenakan masyarakat hanya mengambil bagian dalam buah kelapa saja, sehingga menghasilkan batok kelapa yang menumpuk dan tidak terpakai dan menjadikannya sebuah limbah. Batok kelapa merupakan limbah yang memiliki daur ulang yang lambat menjadikannya menumpuk dimana mana yang dapat merusak lingkungan sekitar. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi limbah batok kelapa salah satunya menjadikan batok kelapa sebagai arang, namun dikarenakan jumlah penggunaan buah kelapa yang meningkat, batok kelapa masih banyak dijumpai dan tergeletak dan berserakan dimana mana. 24
Gambar 4.1 Limbah Batok Kelapa Pasar Tradisional Sumber : ( Pribadi ) Contohnya, limbah batok kelapa yang berasal dari pasar tradisional. Mereka membiarkan batok kelapa berserakan di lantai, ditumpuk hingga tinggi dan dibiarkan hingga batok kelapa menjadi lembab dikarenakan mereka hanya membutuhkan dan mengambil buah kelapa untuk dijual. Walaupun sebagian batok kelapa dijual untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat arang, namun masih saja batok kelapa menumpuk dan berserakan di lantai dikarenakan pemesanan buah kelapa melebihi batas untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. 25
Dengan melihat keadaan tersebut, perancang memutuskan untuk menggunakan limbah batok kelapa sebagai bahan dasar dalam membuat tas wanita dan berharap dengan adanya penggunaan limbah batok kelapa tersebut dapat membantu mengurangi limbah batok kelapa yang ada dilingkungan sekitar, sehingga menjadikan lingkungan menjadi bersih, rapi, dan nyaman. 2. Lingkungan Fisik a. Penggunaan Tas Tas ini digunakan pada saat berpergian ke suatu tempat misalnya, tempat perbelanjaan, tempat wisata ataupun tempat tempat dengan nuansa yang tidak terlalu formal ataupun tidak formal. Style yang disesuaikan pada saat menggunakan tas ini adalah style yang santai dan simple hingga menjadikan tas ini memiliki perhatian lebih saat dipakai. Tas ini digunakan untuk membawa barang barang yang diperlukan untuk berpergian dan tidak membawa barang barang yang memiliki beban yang berat. Tas ini menggunakan bahan dasar yang unik dalam pembuatannya. b. Spesifikasi Dasar dan Kapasitas Tas ini memiliki jenis sling bag, dengan tas yang memiliki ukuran 22.5 cm x 18 cm x 7 cm. Tas ini dibuat dengan menyesuaikan dengan ukuran bentuk batok kelapa yaitu berbentuk bundar dengan diameter 3.5 cm. Dipilihnya jenis sling bag dikarenakan wanita menyukai sesuatu yang simple dan tidak terlalu ribet. Dan juga tas ini mempunyai tali yang dapat disesuaikan panjang atau pendeknya tali tersebut. Untuk ukuran tas ini dapat menyimpan barang barang seperti, handphone, make up, dompet, dan barang barang yang memiliki ukuran kecil. 26
B. TATARAN PRODUK 1. Konsep Perancangan Ide dasar perancangan ini adalah menggunakan limbah batok kelapa sebagai bahan dasar dan mengembangkan sistem sambungan pada tas dengan menampilkan bentuk yang simple dan sesederhana mungkin. Simple disini menampilkan bentuk tas dan bentuk batok kelapa yang dibuat tidak terlalu ribet dan mewah hanya menampilkan bentuk dasar seperti kotak atau lingkaran dan warna yang tidak terlalu cerah untuk menampilkan kesan simple pada tas. Desain tas ini berbentuk kotak pada bagian dalaman tas dan pada bagian luar dengan bentuk lingkaran batok kelapa yang disusun dengan sistem sambung. Dalam hal ini perancang ingin menunjukkan bahwa limbah bisa digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat kerajinan dalam bentuk yang disesuaikan dengan keadaan limbah tersebut. 2. Proses Perancangan Dalam proses ini dijelaskan keseluruhan bagian bagian pada tas. Pada bagian dalam tas menggunakan bahan kulit sintetis yang biasa digunakan untuk membuat tas. Penggunaan bahan ini dikarenakan tahan air, kuat, dan lentur untuk menyesuaikan sistem sambung yang ada pada tas. Dan bahan ini dapat ditemukan diberbagai toko tas sebagai bahan dasarnya. Tas ini menggunakan resleting dibagian tengah untuk membuka bagian dalam tas. Pada bagian dalam tas terdapat kantung dibagian samping kanan dan kiri. Kantung ini berfungsi untuk menaruh benda benda berukuran kecil seperti lipstik, bedak, kaca kecil, dll. Bahan dasar bagian luar tas adalah limbah batok kelapa yang berbentuk pecahan lalu dibentuk lingkaran. Dikarenakan batok kelapa tidak menggunakan varnish sebagai pelindung menjadikan batok kelapa bila 27
terkena air akan tumbuh jamur dan menjadi rusak. Sehingga menjadikan tas ini dipakai pada saat didalam ruangan atau jauh dari air. a. Sketsa Produk b. Digital Produk Gambar 4.2 Sketsa Tas Gambar 4.3 Digitalisasi Produk 28
c. Gambar Kerja Gambar 4.4 Gambar Kerja Tas d. Ukuran Bentuk Batok Kelapa Gambar 4.5 Bentuk Batok Kelapa 29
3. Proses Produksi Pada proses produksi perancangan tas wanita batok kelapa dikerjakan oleh perancang sendiri. Proses memakan waktu 2minggu secara perlahan. Mulai dari tahap pengolahan limbah batok kelapa menjadi bentuk lingkaran hingga sistem penyambungan pada bentuk batok kelapa. Berikut adalah tahapan proses produksinya : TABEL 4.1 PROSES PRODUKSI NO GAMBAR KETERANGAN Batok kelapa dibentuk bulat dengan menggunakan alat 1 bor dengan mata pisau hole saw. Dengan menjepit batok kelapa menggunakan tang. Batok kelapa yang sudah 2 terkumpul, kemudian dihaluskan menggunakan gerinda duduk. Lakukan hingga semua batok bersih. Tahap terakhir, berikan garis 3 pada permukaan batok kelapa dengan menggunakan gergaji besi. Batok yang sudah diolah 4 menjadi bentuk bulat dan diberi garis dan lubang kecil 30
guna mempermudah sistem penyambungan pada tas. 5 Kemudian disusun hingga menjadi bentuk tas. Pasang dan susun sisanya 6 secara keseluruhan tas hingga menjadi tas wanita batok kelapa. Tabel 4.2 Proses Pengolahan Batok Kelapa NO GAMBAR KETERANGAN 1 Batok kelapa dibentuk bulat dengan menggunakan alat bor dengan mata pisau hole saw. 2 Setelah itu dikeluarkan menggunakan obeng kembang dan lakukan 31
dengan hati hati agar tidak terkena tangan. 3 Batok kelapa yang sudah terkumpul, kemudian dihaluskan menggunakan gerinda duduk. Lakukan hingga semua batok bersih. 4 Batok kelapa yang sudah dibersihkan akan dilubangi pada bagian kanan, kiri, atas, dan bawah batok kelapa. 5 Tahap terakhir, berikan garis pada permukaan batok kelapa dengan menggunakan gergaji besi. Tabel 4.3 Proses Penyambungan Bentuk Batok Kelapa NO GAMBAR KETERANGAN Buatlah benang menjadi 4 lipatan agar benang 1 semakin tebal dan dapat menahan beban yang berat. 32
Batok kelapa dimasukkan 2 kedalam lubang kecil yang telah dibuat. Setelah selesai pada satu batok, lanjutkan pada 3 batok selanjutnya. Lakukan berulang ulang hingga menemukan ujungnya. Seperti inilah jika telah 4 menemukan ujungnya. Teruskan sambil memutar dan hingga membentuk tas. C. TATARAN SISTEM 1. Sistem Sambung Batok Kelapa Bentuk batok kelapa dan penyusunannya berpengaruh pada sistem sambung yang akan digunakan. Digunakannya 1 bentuk pada batok kelapa dikarenakan sistem penyambungannya akan simple dan tidak ribet. Selain itu juga sudah dilakukannya eksplorisasi oleh perancang dengan bentuk bentuk yang lain dengan menyesuaikan sistem sambung yang digunakan oleh perancang. Contohnya seperti menggabungkan bentuk lingkaran dengan bentuk kotak dan bentuk lingkaran dengan tabung ataupun ketiga bentuk tersebut. 33
Gambar 4.6 Bentuk Bentuk Eksplorasi Perancang Sumber: Pribadi 34
Namun setelah dieksplorasi lebih mendalam akhirnya perancang menentukan hanya dengan menggunakan 1 bentuk dengan ukuran yang sama yaitu bentuk lingkarang berdiameter 3.5 cm. Bila ukuran yang digunakan berbeda akan berbeda pula sistem sambung yang digunakan. Gambar 4.7 Bentuk Final Batok Kelapa Sumber: Pribadi Pada bagian ini akan dijelaskan proses sistem sambung batok kelapa pada tas ini. Setelah bentuk batok kelapa sudah jadi, diberikan lubang dan garis pada bentuk batok kelapa. Garis yang diberikan memiliki lebar 1 mm dan garis berbentuk tanda + dan diberikan lubang kecil pada bagian ujung garis dan diberikan sisa sekitar 0.5mm untuk jaraknya. Gambar 4.8 Proses kedua sistem sambung Sumber: Pribadi 35
Gambar 4.9 Proses 3 sistem sambung Sumber: Pribadi Dan inilah sistem sambung yang digunakan untuk bentuk lingkaran pada batok kelapa. Dimulai dengan bagian ujung bentuk batok dimasukkan benang yang telah diikat beberapa kali dibagian ujungnya agar benang tidak keluar pada saat penyambungan. Kemudian sambungkan pada sisi lain pada bentuk batok kelapa. Setelah itu sambungkan dengan bentuk batok kelapa yang lain dengan memutar benang dan memasukkannya pada lubang bentuk batok kelapa sebelumnya dan masukkan lagi benang ke lubang bentuk batok kelapa setelahnya. Lakukan secara berulang ulang hingga menemui ujung awal bentuk batok kelapa. Gambar 4.10 Pola sistem sambung batok kelapa Sumber :Pribadi 36
2. Cara Penyebaran Produk Pemasaran produk dilakukan di pasar pasar tradisional, mall dan media sosial seperti Instagram, facebook dan twitter. Pada pemasaran di media sosial dengan cara memposting foto -foto produk yang dijual. Sedangkan untuk pemasaran pada bagian pasar tradisional dengan cara membuka toko di salah satu pasar tradisional atau mall yang cukup ramai. Dengan kita membeli produk tas wanita batok kelapa dapat membantu mengurangi penumpukan limbah batok kelapa yang semakin hari semakin banyak. D. TATARAN ELEMEN 1. Warna Gambar 4.11 Warna bahan dalaman tas dan benang nilon Perancang memilih warna cokelat orange pada dalaman tas karena menyesuaikan tema yang dipilih oleh perancang yaitu natural. Selain itu, warna tersebut menyatu dengan warna asli pada batok kelapa yang dipasangkan pada bahan dalaman tas wanita batok kelapa tersebut. Selain dalaman pada tas, juga terdapat benang berwarna emas yang dipakai untuk menyambung batok kelapa satu persatu. Warna ini diambil untuk memperlihatkan motif pada batok kelapa yang ada pada rancangan tas wanita batok kelapa. 37
2. Tekstur Gambar 4.12 Batok Kelapa Tekstur yang terdapat pada tas wanita batok kelapa ini berasal dari batok kelapa yang sudah di haluskan dengan gerinda sehingga menghasilkan permukaan yang halus dan ada sedikit beberapa permukaan yang berlubang walaupun tidak terlalu dalam. Permukaan yang berlubang merupakan hasil yang tidak sengaja pada saat penghalusan dikarenakan batok kelapa tertutup sabut kelapa sebelum dibersihkan. 3. Material Perancang menggunakan beberapa macam material pada saat pembuatan tas wanita batok kelapa. Yang pertama adalah limbah batok kelapa yang pengambilannya di pasar tradisional. Bentuk batok kelapa yang diambil dipasar tradisional memiliki bentuk pecahan pecahan yang berukuran besar dan kecil. 38
Gambar 4.13 Batok kelapa berbentuk pecahan Yang kedua adalah bahan dalaman pada tas yaitu menggunakan bahan semi kulit berwarna cokelat orange. Gambar 4.14 Bahan dalaman tas Dan yang terakhir adalah benang nilon berwarna emas yang berfungsi sebagai penyambung batok kelapa dari satu ke yang satunya lagi hingga membentuk tas. 4. Bentuk Bentuk tas wanita batok kelapa ini adalah berbentuk kotak dengan sudut yang melengkung. Sedangkan batok kelapa berbentuk 39
bulat dengan ukuran 3.5cm. Tas ini menampilkan kesan simple namun menarik saat dilihat. Gambar 4.15 Bentuk Tas 40