1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan lahan untuk mengalokasi sarana dan prasarana fisik dalam kegiatannya dan membutuhkan lahan sebagai sumberdaya penghasil bahan pangannya. Penggunaan lahan merupakan aktualisasi manusia terhadap lingkungannya dalam upaya menyelenggarakan kehidupannya. Dua kebutuhan lahan ini seringkali berbenturan, pada saat salah satu pemenuhan kebutuhan lahan lebih doniman dari pada kebutuhan lainnya (Esti Sarjanti dan Sutomo, 2010). Peningkatan jumlah dan keragaman aktifitas penduduk terkait erat dengan kebutuhan terhadap lahan. Masalah tersebut dapat menyebabkan terjadinya konservasi lahan pertanian ke lahan non pertanian. Penggunaan lahan merupakan aktualisasi kegiatan manusia. Keadaan penutu lahan di atas permukaan bumi ini sesuai dengan maksud pengguna saat sekarang (Esti Sarjanti dan Sutomo, 2010). Kecenderungan pemanfaatan lahan pertanian yang berlangsung mengalami konversi dari lahan pertanian ke non pertanian yang terjadi di wilayah purwokerto. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan penduduk, dan pergeseran mata pencaharian dalam dinamika pertumbuhan perkotaan (Esti Sarjanti dan Suwarno, 2004) Kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terjadi selama ini berkaitan erat dengan tingkat pertambahan penduduk dan pola penyebaran 1
2 yang kurang seimbang dengan jumlah dan pola penyebaran sumber daya alam serta daya dukung lingkungan yang ada (Soerjani, 1987). Masalah kerusakan lingkungan yang paling kritis adalah tekanan penduduk terhadap terutama pada sektor pertanian. Masalah ini terus meningkat sejalan dengan waktu karena adanya pertambahan penduduk dan dipakainya terus lahan pertanian untuk pembangunan di sektor non pertanian. Akibatnya, pertumbuhan penduduk dan pemanfaatan lahan pertanian untuk pembangunan fisik untuk mendorong masyarakat untuk membuka lahan-lahan pertanian baru yang menjadi salah satu penyebab bencana alam seperti longsor. Tekanan penduduk terhadap lahan pertanian terjadi karena peningkatan penduduk yang berlangsung terus menerus dengan ketersediaan lahan yang tetap disuatu wilayah. Keadaan tekanan penduduk terhadap lahan pertanian yang semakin meningkat akan menyebabkan terjadinya degradasi lahan. Kerusakan pada lahan adalah sebagai akibat pemanfaatan lahan yang kurang sesuai dengan kaidah konservasi tanah dan air. Perubahan penggunaan lahan merupakan peralihan dari pengggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lainnya. Proses penggunaan lahan yang digunakan manusia dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban dan kebutuhan manusia. Semakin tinggi kebutuhan manusia maka semakin tinggi pada kebutuhan lahan. Kecamatan Pekuncen mengalami pertambahan jumlah penduduk dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011/2012. Pada tahun 2008 jumlah penduduk sebesar 65.537 jiwa mengalami pertambahan pada tahun 2009 sebesar 111 jiwa
3 dengan persentase penduduk 0.17%. Pada tahun 2010 bertambah sebanyak 248 jiwa, jumlah penduduk semula 65.638 menjadi 65.886 jiwa dengan persentase 0.38%. Pada tahun 2011 jumlah penduduk mengalami penurunan yang cukup pesat yaitu sebanyak 1.197 jiwa dan persentase pertumbuhan penduduk pada tahun 2011 berubah menjadi -1.85%. Tahun 2012 mengalami pertambahan penduduk sebanyak 710 jiwa dengan ini jumlah penduduk Kecamatan Pekuncen sebanyak 65.339 jiwa. Tabel 1.1 Pertumbuhan penduduk dan pertambahan penduduk Kecamatan Pekuncen tahun 2008/2012 Tahun Penduduk Pertambahan Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) 2008 65.537 195 0.3 2009 65.638 111 0.17 2010 65.886 248 0.38 2011 64.689-1.197-1.85 2012 65.339 710 1.1 Sumber : BPS Kecamatan Pekuncen dalam angka tahun 2008/2012 Kondisi fisiografis Kecamatan Pekuncen terdapat 2 macam genesis bentuklahan yaitu bentuk lahan vulkanik dan bentuk lahan stuktural. Didalamnya bentuk lahan tersebut dibagi menjadi 12 satuan bentuklahan pada batuan penyusunnya. Luas wilayah sebesar 92.70 Km 2 dibagi menjadi 6 penggunaan lahan yaitu diutara didominasi belukar dan hutan dan selatan didominasi pemukiman, sawah, tegalan dan kebun. Luas lahan petanian sebesar 1856.441 Ha dan lainnya sebanyak 7413.370 Ha. Kecamatan Pekuncen selalu mengalami pertambahan penduduk dari waktu ke waktu. peningkatan penduduk yang berlangsung terus menerus dengan ketersediaan lahan yang tetap disuatu wilayah dapat menyebabkan terjadinya
4 tekanan penduduk terhadapa lahan semakin meningkat. Keadaan tekanan penduduk akan berdampak terhadap penggunaan lahan pertanian sehingga akan terjadi perubahan penggunan lahan (landuse) dari sektor pertanian ke non pertanian. Kebutuhan hidup juga akan meningkat dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk dan konversi lahan pertanian ke non pertanian, jika kebututan hidup meningkat maka pemenuhan sandang pangan akan semakin mahal dan langka. Perubahan fisiologis yaitu degradasi lahan akan semakin cepat terjadi jika kondisi lahan pertanian semakin sempit dan penduduk akan semakin banyak. Kerugian yang akan didapatkan bila degradasi lahan terjadi akan menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas lahan dan juga dapat menyababkan bencana alam longsorlahan di Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Penelitian ini diorientasikan untuk meneliti tingkat tekanan penduduk yang terdapat pada bentuk lahan yang terdapat di Kecamatan Pekuncen, dimana bentuk lahan akan di masukan kedalam pendekatan, maka penulis judul penilitian ini yaitu kajian tingkat tekanan penduduk terhadap lahan pertanian Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. B. Rumusan Masalah Dilhat dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dikaji adalah bagaimana tingkat tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas?.
5 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji tingkat tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Instansi/Pemerintah Diharapkan dapat menjadi bahan reverensi informasi dan pertimbangan pemerintah daerah dalam pembenahan informasi wilayah yang terkait dalam ruang lingkup penelitian. 2. Bagi pembaca Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi secara umum tentang tingkat tekanan penduduk terhadap lahan pertanian pada wilayah yang diteliti. 3. Bagi peneliti Diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang tingkat tekanan penduduk terhadap lahan pertanian.