SNI 4482:2013 Standar Nasional Indonesia Durian ICS Badan Standardisasi Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
SNI 4230:2009. Standar Nasional Indonesia. Pepaya

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng

Tuna dalam kemasan kaleng

Susu segar-bagian 1: Sapi

Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Terasi udang SNI 2716:2016

Air demineral SNI 6241:2015

Sosis ikan SNI 7755:2013

SNI Standar Nasional Indonesia. Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi

Kulit masohi SNI 7941:2013

Semen portland komposit

Telur ayam konsumsi SNI 3926:2008

Bambu lamina penggunaan umum

Mutu karkas dan daging ayam

Air mineral SNI 3553:2015

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Air mineral alami SNI 6242:2015

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Lampiran 1. Perhitungan Premium Nilai Tukar dan Nilai Tukar Bayangan Tahun 2009

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Siomay ikan SNI 7756:2013

Bakso ikan SNI 7266:2014

Udang beku Bagian 1: Spesifikasi

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Cara uji berat jenis aspal keras

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Analisis kadar abu contoh batubara

Biji kakao AMANDEMEN 1

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Cara uji daktilitas aspal

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Cara uji penetrasi aspal

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

BEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

Cara uji sifat tahan lekang batu

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Semen beku Bagian 3 : Kambing dan domba

Pupuk kalium klorida

Baja tulangan beton SNI 2052:2014

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 2: Benih

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

SNI Standar Nasional Indonesia. Biji kopi

Embrio ternak - Bagian 1: Sapi

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Pupuk urea amonium fosfat

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 3: Benih

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

SNI Standar Nasional Indonesia

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Bibit sapi perah holstein indonesia

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

Jahe untuk bahan baku obat

Buah belimbing manis segar Dewan Standardisasi Nasional - DSN

Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Sekilas tentang Standar Nasional Indonesia: Biji kopi; Biji kakao; dan Rumput laut

Bibit babi Bagian 4 : Hampshire

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Es untuk penanganan ikan - Bagian 1: Spesifikasi

Cara uji geser langsung batu

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

Benih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Pupuk SP-36 SNI

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI Standar Nasional Indonesia. Mete gelondong. Badan Standardisasi Nasional ICS

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

SNI PANGAN SEKARANG INI A BASRAH ENIE

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Durian ICS 67.080.10 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Pengkelasan... 3 5 Persyaratan mutu... 3 6 Ketentuan mengenai ukuran... 4 7 Ketentuan mengenai toleransi... 4 9 Penandaan atau pelabelan... 5 10 Rekomendasi... 5 11 Metode pengambilan contoh... 5 12 Metode uji... 5 Bibliografi... 7 Tabel 1 - Syarat mutu durian... 3 Tabel 2 - Kode ukuran berdasarkan bobot... 4 Tabel 3 - Toleransi... 4 BSN 2013 i

Prakata SNI ini merupakan revisi SNI 01-4482-1998 Durian. Dalam rangka harmonisasi dengan standar internasional maka SNI ini mengadopsi secara modifikasi dari ASEAN Standard for Durian dan telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Bagian yang dimodifikasi, pada standar ini adalah pada bagian acuan normatif, istilah dan definisi, ketentuan mengenai mutu, ukuran, toleransi, penampilan, penandaan, pelabelan, rekomendasi, metode pengambilan contoh, metode uji dan bibliografi. Standar ini telah dirumuskan oleh Panitia Teknis (PT) 65-03 Pertanian dan telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus di Bogor pada tanggal 9 November 2011 yang dihadiri oleh anggota Panitia Teknis. Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 9 Februari 2012 sampai dengan 9 April 2012 dengan hasil akhir RASNI. BSN 2013 ii

1 Ruang lingkup Durian Standar ini menetapkan ketentuan tentang syarat mutu dan metode uji pada buah durian (Durio zibethinus Murray). Standar ini berlaku untuk varietas komersial durian dari famili Bombacaceae yang dipasarkan untuk konsumsi segar setelah penanganan dan pengemasan. Durian untuk kebutuhan industri/olahan tidak termasuk dalam standar ini. 2 Acuan normatif Untuk acuan normatif tidak bertanggal berlaku edisi terakhir (termasuk revisi dan atau amandemennya) SNI 0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan. SNI 2896, Cara uji logam dalam makanan. SNI 4866, Cara uji arsen dalam makanan. SNI 7387, Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. SNI 7388, Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan. Bacteriological Analytical Manual (BAM) chapter 5 Salmonella. Bacteriological Analytical Manual (BAM) chapter 4 Enumeration of Escherichia Coli and Coliform Bacteri. CODEX STAN 1-1985, Amd 2010, Codex general standar for the labelling of prepackaged food. CAC/RCP 44-1995, Amd.1-2004, Recommended international code of practice for packaging and transport of tropical fresh fruit and vegetables. CAC/RCP 53-2003, Code of hygienic practice for fresh fruits and vegetables. OECD, 2005, Guidance on objective tests to determine quality of fruits and vegetables and dry and dried produce. 3 Istilah dan definisi 3.1 utuh buah sempurna tidak cacat yang mempengaruhi penampilan umum 3.2 cacat kerusakan fisik pada buah 3.3 tampilan segar keadaan fisik buah yang tidak menunjukkan keriput akibat berkurangnya kandungan air BSN 2013 1 dari 7

3.4 layak konsumsi buah tidak busuk atau rusak 3.5 bersih buah bebas dari kotoran dan benda asing lainnya 3.6 bebas dari hama dan penyakit buah tidak terkontaminasi hama dan penyakit dan atau mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit 3.7 bebas dari kerusakan akibat perubahan suhu yang ekstrim buah bebas dari kerusakan akibat perubahan suhu yang mencolok dalam penanganan 3.8 bebas dari kelembaban eksternal yang abnormal buah bebas dari penyimpanan pada lingkungan yang mengalami perubahan kelembaban yang sangat tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan fisik atau kimia buah 3.9 bebas dari aroma dan rasa asing buah bebas dari aroma dan rasa selain khas durian 3.10 pengkelasan penggolongan buah berdasarkan mutu dengan mempertimbangkan toleransi yang ditentukan 3.11 kode ukuran penggolongan buah berdasarkan bobot buah 3.12 daging buah (pulp) bagian dari buah yang dikonsumsi 3.13 daging buah keras (hardened pulp) karakteristik daging buah yang mengeras karena pematangan buah yang tidak merata atau karena mengalami gangguan selama pertumbuhan dan perkembangan buah 3.14 ujung daging buah terbakar (tip burn) karakteristik daging buah terutama pada bagian ujung buah yang berubah warna menjadi coklat atau coklat tua 3.15 inti juring berair (water core/wet core) bagian tempat menempel daging mengalami kelebihan kandungan air dan berpengaruh pada daging buah BSN 2013 2 dari 7

3.16 juring terisi penuh (fertile locule) penampilan luar juring buah yang menunjukkan terisi sempurna dengan daging buah 4 Pengkelasan Durian diklasifikasi dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu: - Kelas super; - Kelas 1; - Kelas 2. 5 Persyaratan mutu 5.1 Persyaratan umum Untuk semua kelas mutu buah, persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah : utuh (dengan atau tanpa tangkai) penampilan segar, bersih serta tidak ada gejala busuk bebas dari kerusakan mekanis dan atau kerusakan fisiologis bebas dari hama dan penyakit bebas dari kerusakan akibat perubahan temperatur yang ekstrim bebas dari kelembaban eksternal yang abnormal, kecuali pengembunan sesaat setelah pemindahan dari tempat penyimpanan dingin bebas dari aroma dan rasa asing bentuk, warna dan rasa sesuai karakteristik varietasnya; buah dipanen setelah mencapai umur panen sesuai karakteristik varietas dan lokasi tanam cacat pada daging buah matang (seperti daging buah mengeras, ujung daging buah terbakar dan atau inti juring berair) maksimum 5 (lima) % dari bobot daging buah. 5.2 Persyaratan khusus Persyaratan khusus durian seperti pada Tabel 1. Tabel 1 - Syarat mutu durian Kelas mutu Persyaratan Kelas super - Bebas dari kerusakan - Minimum 4 juring terisi penuh, - Duri berkembang sempurna dan tidak ada ujung duri yang dempet. Kelas 1 - Kerusakan maksimum 10 % dari total permukaan dan tidak mempengaruhi isi buah - Minimum 3 juring terisi penuh - Duri berkembang sempurna dan tidak ada ujung duri yang dempet. Kelas 2 - Kerusakan maksimum 15 % dari total permukaan dan tidak mempengaruhi isi buah - Minimum 3 juring terisi penuh BSN 2013 3 dari 7

6 Ketentuan mengenai ukuran Kode ukuran ditentukan berdasarkan bobot per buah, seperti tercantum pada Tabel 2. 7 Ketentuan mengenai toleransi Tabel 2 - Kode ukuran berdasarkan bobot Bobot Kode ukuran (kg) 1 > 4 2 >3-4 3 >2-3 4 >1-2 5 <1 Toleransi mutu dan ukuran durian seperti pada Tabel 3. Tabel 3 - Toleransi Kelas mutu Toleransi mutu Toleransi ukuran Kelas super 5 % Kelas 1 10 % 10 % Kelas 2 10 % Catatan Toleransi mutu dan ukuran berdasarkan jumlah atau bobot buah tetapi masih memenuhi persyaratan mutu untuk kelas dibawahnya atau persyaratan minimum 8 Ketentuan mengenai penampilan 8.1 Keseragaman Isi setiap kemasan durian harus seragam dan berasal dari kawasan tanam, kelas mutu dan ukuran yang sama. Durian yang tampak dari kemasan atau yang curah harus mencerminkan keseluruhan isi. 8.2 Pengemasan Durian harus dikemas dengan cara yang dapat melindungi buah dengan baik. Bahan yang digunakan di dalam kemasan harus bersih dan memiliki mutu yang cukup untuk mencegah kerusakan eksternal maupun internal buah. Penggunaan bahan-bahan terutama kertas atau label spesifikasi buah yang dicetak masih dimungkinkan dengan menggunakan tinta atau lem yang aman untuk produk pangan. Durian dikemas dalam kontainer sesuai dengan CAC/RCP 44-1995, Amd.1-2004. Kemasan harus memenuhi syarat mutu, higienis, ventilasi, dan ketahanan untuk menjamin kesesuaian penanganan dan pengiriman untuk mempertahankan mutu. Kemasan harus bebas dari bahan dan aroma asing. BSN 2013 4 dari 7

9 Penandaan atau pelabelan 9.1 Kemasan eceran Penandaan dan pelabelan pada kemasan harus memenuhi standar kemasan CODEX STAN 1-1985, Amd 2010. Apabila isi kemasan tidak tampak dari luar, maka kemasan harus diberi label yang berisi informasi mengenai nama buah dan ditulis sebagai nama varietas. 9.2 Kemasan bukan eceran Setiap kemasan dalam kontainer harus menggunakan tulisan pada sisi yang sama, mudah dibaca dan tidak dapat dihapus, serta tampak dari luar atau ditunjukkan pada dokumen yang menyertai pengiriman buah. Untuk buah yang diangkut dalam bentuk curah, label harus ditunjukkan pada dokumen yang menyertai buah. Pelabelan sekurang-kurangnya mencantumkan: - nama dan varietas buah; - nama dan alamat perusahaan eksportir/importir, pengemas dan atau pengumpul; - asal buah; - kelas; - ukuran (kode ukuran atau kisaran bobot dalam gram). 10 Rekomendasi 10.1 Durian memenuhi syarat batas maksimum cemaran logam berat sesuai dengan SNI 7387. 10.2 Durian memenuhi syarat batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan sesuai dengan SNI 7388. 10.3 Durian memenuhi syarat higienis sesuai dengan prinsip dasar higienis makanan (CAC/RCP 53-2003) atau ketentuan lainnya yang relevan. 11 Metode pengambilan contoh Pengambilan contoh yang digunakan dalam ketentuan ini sesuai dengan SNI 0428. 12 Metode uji 12.1 Uji visual dan organoleptik Pengujian mutu pada persyaratan umum dilakukan secara visual dan organoleptik. Pengujian organoleptik dalam ketentuan ini sesuai dengan pedoman pengujian organoleptik pada buah (OECD, 2005). BSN 2013 5 dari 7

12.2 Uji cemaran logam berat Pengujian cemaran logam berat dalam ketentuan ini sesuai dengan SNI 2896 dan SNI 4866. 12.3 Uji cemaran mikroba Pengujian cemaran mikroba dalam ketentuan ini sesuai dengan BAM chapter 5 Salmonella dan chapter 4 Enumeration of Escherichia Coli and Coliform Bacteria. BSN 2013 6 dari 7

Bibliografi ASEAN STAN 2010, Asean standard for durian. CAC/GL 21-1997, Principles for the establishment and application of microbiological criteria for food. CAC/GL 50-2004, General guidelines on sampling. CODEX STAN 228-2001, General methods of analysis for contaminants. BSN 2013 7 dari 7