1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di semua jenjang pendidikan terutama di sekolah dasar. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mengajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa (BSNP: 2006). Materi yang diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan penguasaan 4 (empat) kemampuan dasar berbahasa yang meliputi kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan manulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki jumlah jam pelajaran yang banyak, banyaknya jumlah jam pelajaran dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik serta mempunyai kemampuan berpikir dan bernalar yang baik yang dapat disampaikan melalui bahasa yang baik pula (Badudu, 7-8: 1993). 1
2 Proses pembelajaran harus dilaksanakan sebaik mungkin, baik oleh guru maupun siswa. Guru dalam merencanakan suatu pembelajaran diharapkan mampu menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat tercipta suatu kegiatan pembelajaran yang aktif. Kegiatan pembelajaran yang aktif dapat menjadikan siswa lebih berpartisipasi aktif, namun dalam pembelajaran sering terdapat permasalahan. Permasalahan yang banyak terjadi di sekolah yaitu siswa kurang semangat atau kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Ketidakaktifan siswa juga ditunjukkan dengan siswa yang hanya diam dan tidak ada yang menjawab atau memberikan respon saat guru bertanya. Permasalahan terkait kekurangaktifan siswa atau rendahnya partisipasi siswa juga terjadi di kelas V SD Negeri 1 Pasir Kulon. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas lima, partisipasi siswa masih rendah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru menjelaskan bahwa pada saat guru memberikan kesempatan kepada siswa mengenai hal yang belum dimengerti ataupun memberikan pendapat maka hanya sedikit siswa yang mau bertanya. Guru juga mengungkapkan bahwa dalam mengerjakan tugas secara berkelompok siswa masih kesulitan dalam bekerjasama. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok juga masih kurang.
3 Hasil observasi di kelas juga menunjukkan kurangnya perhatian dan partisipasi siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung, dimana hanya beberapa siswa saja yang aktif dan fokus selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan siswa yang lain belum fokus terhadap materi. Aktifitas belajar masih menunjukkan siswa yang diam atau bermain sendiri selama pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung sedikit siswa yang berani mengungkapkan permasalahan atau pendapatnya walaupun guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kesiapan siswa dalam mengerjakan tugas masih kurang sehingga mereka masih saling mencontek karena mereka kurang fokus dan memahami materi yang telah disampaikan guru. Berdasarkan kondisi di atas, guru dan peneliti berupaya untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa dengan melakukan refleksi pengajaran yang telah dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran. Hasil refleksi adalah bahwa selama ini pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered), pembelajarannya masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan sehingga membuat siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan siswa kurang fokus terhadap pembelajaran.
4 Guru dan peneliti merasa perlu memperbaiki kondisi pembelajaran agar partisipasi siswa dalam pembelajaran bahasa menjadi lebih baik dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) secara kolaboratif. Upaya perbaikan dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Model kooperatif tipe Course Review Horay diharapkan mampu karena model Course Review Horay dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan. Model pembelajaran Course Review Horay juga merupakan suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak horay atau menyanyikan yel-yel kelompoknya. Pembelajaran Course Review Horay, merupakan salah satu pembelajaran koperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kelebihan model pembelajaran Course Review Horay yaitu: 1) Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya, 2) Pembelajarannya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan, 3) Siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan, dan 4) Melatih kerjasama antar siswa di dalam kelas. Kelemahan model pembelajaran Course Review Horay yaitu: 1) Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan, dan 2) adanya peluang untuk curang.
5 Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah-masalah yang dikemukakan di atas, penerapan model pembelajaran Course Review Horay dianggap salah satu model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sekolah Dasar. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 1 Pasir Kulon? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) di kelas V SD Negeri 1 Pasir Kulon. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar melalui model pembelajaran Course Review Horay.
6 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah : a. Bagi Siswa Siswa akan memperoleh pengalaman pembelajaran Bahasa Indonesia yang aktif sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih giat dan menyenangi mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan pemahaan dan hasil belajar siswa. b. Bagi Guru Memberikan pengalaman bagi guru dalam menyelesaikan atau memperbaiki permasalahan dalam pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK). c. Bagi Sekolah Membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas V SD Negeri 1 Pasir Kulon khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. d. Bagi Peneliti Menjadi bekal dan pengalaman peneliti dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang terdapat di kelas ketika sudah menjadi seorang guru.