BAB I PENDAHULUAN. dan penderitaan, dan kebanyakan datang terlalu cepat". 1

dokumen-dokumen yang mirip
PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP PENDERITAAN MENURUT KITAB AYUB DAN RELEVANSINYA BAGI PENDAMPINGAN PASTORAL KEDUKAAN TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. menghargai orang yang menderita itu. Salah satunya dengan memanfaatkan metodemetode konseling dari ilmu psikologi.

BAB IV RELEVANSI KITAB AYUB DENGAN PENDAMPINGAN PASTORAL KEDUKAAN. sampai kehilangan yang sangat menyesakkan.

BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan

APA ITU PERJANJIAN LAMA?

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beribu-ribu tahun yang lalu hingga sekarang ini, baik yang dicatat dalam

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

MTPJ FEBRUARI '16

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

Keterangan Dasar Tentang Alkitab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap budaya dari suatu kelompok masyarakat, pada dasarnya memiliki cara untuk

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan

KONSELING PASTORAL, MENGAPA TAKUT?

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

Bab I Pendahuluan UKDW

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam diri manusia, dibuktikan dengan kata mutiara kesehatan bukanlah

Bab Lima. Kesimpulan dan Relevansi. Kesimpulan. keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia tanpa membeda-bedakan

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI

HAMBA YANG MENDERITA

BAB I PENDAHULUAN UKDW

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, warga jemaat GKJ (Gereja-Gereja Kristen Jawa) sesuai dengan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

Perceraian, Perkawinan Kembali, dan Komunitas yang Kurang Piknik

BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pdt. Dr. Retnowati, M. Si Pdt. Totok S. Wiryasaputra, Th.M

BAB II GEREJA DAN PASTORAL

Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A.

BAB I PENDAHULUAN. material sampai pada segi yang bersifat mental, sehingga tidak mudah untuk menemukan dan

Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan

Effects of Sin Rudi Zalukhu, M.Th

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

Atas Nama Allah? Pengantar Bahan PA 14 Februari 2012: Wahyu 6:1-17 Oleh: Melinda Siahaan

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TERHADAP PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PADA GEREJA BAPTIS INDONESIA DI KOTA SEMARANG

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

Teman yang keempat bergabung dengan kelompok itu yaitu teman Ayub yang sangat ingin berdebat dengan dia. Elihu tetap berdiam untuk sementara waktu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

Namun demikian banyak bangsa akan kagum, pun raja-raja akan bungkam karena hamba-ku itu. Sebab sesuatu yang belum pernah diceriterakan akan

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Buku buku Perjanjian Baru

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah

Allah Ingin Agar Saudara Mencintai Gereja

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

PENELAAHAN ALKITAB. Persiapan, Penyusunan dan Penyampaiannya. Pdt. Stephen Sihombing, MTh

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Pdt. Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh

BABI PENDAHULUAN. Di negara maju, penyakit stroke pada umumnya merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam era globalisasi yang sarat dengan teknologi dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

Kitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bab I Pendahuluan 1. Permasalahan

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

Mencari Keterangan Tentang Yesus

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 Pendahuluan. 1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis terhadap temuan-temuan di lapangan pada bab IV,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. penting yang menjadi pokok atau inti dari tulisan ini, yaitu sebagai berikut :

RESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pengantar Woody Allen menyatakan, hidup penuh dengan kesengsaraan,kesepian dan penderitaan, dan kebanyakan datang terlalu cepat". 1 Pernyataan ini sebenarnya juga merupakan pernyataan kita semua. Penderitaan tertenun 2 dalam pengalaman hidup manusia. Dalam tataran global, penderitaan datang melalui perang, gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, angin topan. Penderitaan juga dapat bersifat personal: kehilangan kesehatan, kehilangan orang-orang yang dikasihi, kehilangan pekerjaan, kehilangan relasi sosial, dan sebagainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), penderitaan didefinisikan sebagai keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. Eric Casel 3 memberikan definisi penderitaan (suffering) sebagai suatu keadaan ketidaknyamanan (distress) yang berat karena suatu peristiwa yang mengancam keutuhan atau integritas seseorang. Penderitaan adalah fakta yang bukan hanya universal, tetapi seolah abadi. Penderitaan senantiasa mengiringi dan mengikuti setiap gerak dan langkah manusia yang hidup. Penderitaan terentang antara harapan/apa yang seharusnya 1 Woody Allen, seorang sutradara film asal Amerika, dikutip dari Bill Crowder, Out of the Ashes (Grand Rapid: Discovery House Publisher, 2014), 5, terjemahan oleh penulis. 2 Istilah khas dari Pdt. Brotosemedi, untuk melukiskan suatu kondisi yang ada dan melekat. 3 Dr.JB Suharjo B. Cahyono,Sp.PD, Meraih Kekuatan Penyembuhan Diri yang Tak terbatas(jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2011), 4. 1

dengan kenyataan, dan pertentangan ini dialami oleh subyek sebagai sesuatu yang menyakitkan. Penderitaan dialami karena ketidakadilan, tekanan, kekerasan, atau kehilangan sesuatu yang berarti. Penderitaan tidak hanya memengaruhi fisik atau psikologis/mental melainkan secara keseluruhan (whole being), baik itu fisik, emosi, mental, spiritual dan aspek kehidupan sosial. Penderitaan yang dapat menimpa siapa saja, sekaligus mengundang pertanyaan, mengapa (saya) mengalami penderitaan? Pertanyaan itu juga bersifat universal dan seolah abadi. Pertanyaan itu semakin kuat ketika manusia merasa tidak seharusnya ia mengalami penderitaan. Contoh kasus: Seseorang yang divonis kanker paru-paru, dengan latar belakang gaya hidup yang tidak sehat, perokok, peminum, suka begadang lebih mudah menjawab pertanyaan mengapa ia harus menderita kanker paru-paru dibanding seseorang yang memiliki gaya hidup sehat, tetapi divonis dengan sakit yang sama. Penderitaan selalu mengundang tanya, terlebih bagi orang benar. 4 Penderitaan orang benar menjadi hal yang serius apabila dihubungkan dengan Tuhan. Orang benar, secara spiritual percaya bahwa Tuhan yang berkuasa adalah Tuhan yang penuh kasih. Problem terjadi ketika orang benar mengalami penderitaan diperhadapkan dengan keyakinan akan kebaikan, kasih dan keadilan Tuhan. Orang bertuhan menghubungkan penderitaan yang terjadi dengan Tuhannya. Bagi orang atheis, penderitaan seperti halnya peristiwa-peristiwa 4 Pengertian orang benar adalah orang yang memiliki kehidupan yang benar secara agamawi, moral dan perilaku kehidupan. 2

kehidupan yang memang harus terjadi pada kehidupan manusia. Tetapi bagi orang bertuhan, yang meyakini bahwa Tuhan itu penuh kebaikan, maka memahami penderitaan selalu dikaitkan dengan Tuhannya. Terjadi kontradiksi antara penderitaan dengan kebaikan Tuhan.Manusia berusaha memahami penderitaan yang terjadi dengan menghubungkan dengan teodice (theodicea). 5 Bangsa Yahudi 6 memiliki tulisan hikmat (wisdom writing) tentang penderitaan. Dalam kanon Alkitab Ibrani tulisan itu dikenal sebagai kitab Ayub. Kitab Ayub berisi kisah Ayub, dengan penderitaannya yang lengkap, mencakup fisik (sakit yang mengerikan), mental (kesedihan karena kematian anak-anaknya), sosial (kehilangan status ekonomi dan status sosial dalam masyarakat) dan spiritual (pertanyaan tentang kebaikan dan keadilan Allah). Penderitaan Ayub adalah gambaran penderitaan yang lengkap, sebagai gambaran penderitaan yang dapat dialami manusia. Penulis kitab Ayub memakai Ayub dan sahabatsahabatnya (Elifas, Zofar dan Bildad) serta Elihu untuk menyampaikan pemahaman-pemahaman tentang penderitaan. 7 Kisah Ayub adalah ceritera 5 Theodicea dari ungkapan Yunani:Theos yang berarti Tuhan dan dike yang berarti keadilan. Theodice berarti pembelaan atau kedaulatan Tuhan karena ada keburukan/penderitaan dalam ciptaan-nya. 6 John A.Titaley, dalam kata pengantar buku,pada Mulanya, Penciptaan dan Sejarah Keimaman, karya Robert b. Coote & David Robert Ord, menyatakan sebutan Yahudi mulai muncul setelah pembuangan penduduk Yehuda ke Babilonia. Istilah Yahudi umum digunakan bagi warga kerajaan Yehuda yang sudah hancur. 7 Pemahaman itu tampak dalam dialog antara Ayub dan sahabat-sahabatnya dalam bentuk puisi. 3

tentang penderitaan orang benar. Gottwald menyebut kisah Ayub adalah ceritera tentang penderitaan orang tidak bersalah (innocent people). 8 Kitab Ayub menantang kita secara personal maupun pastoral (Atkinson, 1991). Fakta bahwa penderitaan di dunia menyentuh hidup manusia dalam berbagai level. Penderitaan menekan manusia baik secara fisik maupun emosi, menimbulkan rasa sakit yang membutuhkan daya tahan untuk menghadapinya. Manusia juga mempunyai kontak dengan sesamanya yang menderita, dan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Manusia yang menderita dan tidak mampu bertahan menghadapi penderitaan membutuhkan pendampingan pastoral (pastoral care). Kitab Ayub menyajikan tema penderitaan dalam semua level, memahami penderitaan dalam hubungan manusia dengan Tuhannya dan kemampuan menghadapi penderitaan sehingga terjadi pemulihan. Penderitaan yang terjadi karena peristiwa kehilangan 9 menimbulkan kedukaan. Abineno manyatakan kedukaan sebagai penderitaan yang berkaitan dengan sesuatu kerugian/kehilangan yang kita alami.kedukaan merupakan reaksi atau sikap terhadap kehilangan yang dirasakan. Kedukaan berkaitan dengan kehilangan yang besar atau yang penting bagi hidup seseorang. Kedukaan adalah 8 Dengan sebutan orang tidak bersalah, Gottwald ingin menyatakan bahwa bukan berarti Ayub tanpa dosa, tetapi menunjuk kepada kehidupan spiritual dan moralnya adalah baik, yang mengalami penderitaan bertubi-tubi yang tidak selayaknya ia terima. 9 Dalam kisah Ayub, Ayub menderita karena kehilangan harta benda, kehilangan anggota keluarga, kehilangan kesehatan, kehilangan status sosial,kehilangan keyakinan akan kasih Allah. Ayub mengalami penderitaan yang lengkap. 4

proses yang penerimaannya membutuhkan waktu dan aktivitas penerimaan terhadap yang tidak mudah diterima (akseptasi). 10 Penderitaan Ayub adalah penderitaan karena kehilangan. Ayub menderita karena kehilangan harta benda, anak-anaknya, kesehatan, dan kehilangan status sosialnya. Penderitaan yang dirasakan karena kehilangan dimengerti sebagai kedukaan. Kedukaan dapat dipahami sebagai penderitaan batin yang sangat dalam karena sutu peristiwa kehilangan. Kedukaan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, aspek itu adalah: aspek fisik, mental (kognitif dan emotif), spiritual dan sosial (Totok S. Wiryasaputra, 2007). Penderitaan Ayub adalah penderitaan yang lengkap, sehingga kedukaannya juga merupakan kedukaan yang lengkap. Bentuk penderitaan yang dialami Ayub juga dapat dialami jemaat. 11 Penderitaan karena kematian orang yang dikasihi, kehilangan harta benda, sakitpenyakit yang menimpa, kehilangan status sosial, dapat terjadi pada manusia secara nyata. Meskipun mungkin tidak sedramatis yang terjadi dalam kisah Ayub, tetapi penderitaan yang dialami tokoh Ayub nyata dalam hidup manusia. Penderitaan juga terjadi terhadap orang percaya yang hidup dalam kebenaran, dan mengalami kedukaan.dalam peristiwa penderitaan yang dialami jemaat, sering digunakan kisah Ayub sebagai cara untuk melakukan pendampingan pastoral. Penderitaan Ayub menjadi bahan kotbah penghiburan, menjadi contoh bagaimana orang percaya menghadapi penderitaan. 10 Dr.JI.Ch. Abineno, Pelayanan Kepada Orang yang Berduka (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), 3. 11 Jemaat di sini menunjuk pada orangpercaya/kristen, yang hidup dan menjadi anggota gereja yang memakai Alkitab sebagai kitab sucinya, yang di dalamnya memuat kitab Ayub, dan diasumsikan hidup dalam kebenaran. 5

Kitab Ayub dapat membantu bagi pendampingan pastoral kedukaan. Kitab Ayub memuat ceritera tentang: penderitaan, kedatangan dan percakapan Ayub dengan sahabat-sahabatnya, dialog 12 tentang penderitaan dan akhir cerita yang menyatakan terjadi pemulihan bagi Ayub. Kitab Ayub dapat menjadi bahan penolong bagi orang-orang yang sedang melakukan pendampingan pastoral kedukaan. 13 Rumusan Masalah. Rumusan masalah: 1. Apakah penderitaan dalam kitab Ayub mencerminkan pemahaman bangsa Yahudi terhadap penderitaan? 2. Pemahaman terhadap penderitaan seperti apa yang ada dalam kitab Ayub? 3. Apakah penderitaan yang dialami tokoh Ayub dapat dipahami sebagai bentuk kedukaan? 4. Apakah pemahaman terhadap penderitaan menurut Kitab Ayub bisa digunakan dalam pendampingan pastoral kedukaan? Dari rumusan masalah tersebut di atas maka tesis ini diberi judul: Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub dan Relevansinya bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan 12 Dialog itu muncul dalam bentuk 3 putaran pendapat teman Ayub dan jawaban Ayub. 13 Dalam kenyataan, para pendeta, tenaga pastoral sering mengutip ayat-ayat dalam kitab Ayub dalam pendampingan pastoral kedukaan. 6

Tujuan Penulisan. 1. Mendiskripsikan pemahaman tentang penderitaan dalam kitab Ayub sebagai pemahaman orang Yahudi terhadap penderitaan. 2. Menganalisis penderitaan dalam dalam kitab Ayub sebagai bentuk kedukaan. 3. Menganalisis relevansi pemahaman penderitaan dalam kitab Ayub dalam pendampingan pastoral kedukaan. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian diskriptif. Metode penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa untuk mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran obyektif dari obyek yang diselidiki. Guna memperoleh manfaat yang lebih luas disamping pengungkapan fakta juga diberikan interpretasi-interpretasi yang adequat. 14 Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan. Kerangka Penulisan. Kerangka penulisan tesis ini disusun sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan kerangka penulisan. BabII. Pengertian dan Pemahaman terhadap penderitaan: Pengertian, Pemahaman Penderitaan menurut Agustinus, Pemahaman Penderitaan Menurut Leibniz. 14 Prof.DR. H. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), 31. 7

BabIII. Pemahaman orang Yahudi terhadap Penderitaan: Asal Usul Sebutan Yahudi, Para Imam, Nabi-nabi dan Orang Bijak, Orang Yahudi Sebagai Umat Pilihan Allah, Pemahaman Orang Yahudi Menurut Kitab Ayub: Posisi Kitab Ayub dalam Kanon, Genre Kitab Ayub sebagai Tulisan Kebijaksanaan, Penulis dan Waktu Penulisan Kitab Ayub, Struktur Kitab Ayub: Pemahaman Kebijaksanaan Yahudi Tentang Penderitaan: a. Isi Kitab Ayub, b.1. Pemahaman Kebijaksanaan TradisionalYahudi, b.2. Pemahaman Penulis Kitab Ayub. BabIV. Relevansi Kitab Ayub dengan Pendampingan Pastoral Kedukaan: Pengertian Kedukaan, Pengertian dan Fungsi Pendampingan Pastoral, Ketrampilan dalam Pendampingan Pastoral, Kedukaan Sebagai Bagian dari Krisis Hidup Manusia, Relevansi Kitab Ayub dengan Pendampingan Pastoral Kedukaan. Bab V. Penutup. 8