Satelit Landsat 8, Landsat Data Continuity Mission Pengolahan Citra Digital

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan penutupan lahan merupakan keadaan suatu lahan yang mengalami

PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 UNTUK IDENTIFIKASI NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) DI KECAMATAN SILAT HILIR KABUPATEN KAPUAS HULU

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Pasal 12 Undang-undang Kehutanan disebutkan bahwa. penyusunan rencana kehutanan. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan

KARAKTERISTIK CITRA SATELIT Uftori Wasit 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KAPABILITAS CITRA HIPERSPEKTRAL

Citra Satelit IKONOS

Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

SENSOR DAN PLATFORM. Kuliah ketiga ICD

11/25/2009. Sebuah gambar mengandung informasi dari obyek berupa: Posisi. Introduction to Remote Sensing Campbell, James B. Bab I

TINJAUAN PUSTAKA. Ekologi lanskap merupakan suatu bagian dari ilmu ekologi yang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. wilayah yang jelas, sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang. Kota

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP :

Image Fusion: Trik Mengatasi Keterbatasan Citra

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Remote Sensing (Penginderaan Jauh)

PENENTUAN KERAPATAN MANGROVE DI PESISIR PANTAI KABUPATEN LANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 5 TM DAN 7 ETM. Rita Juliani Rahmatsyah.

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LAPAN PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN JAUH LANDSAT 8 UNTUK MANGROVE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

12/1/2009. Pengamatan dilakukan dengan kanal yang sempit Sensor dapat memiliki 200 kanal masing-

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan lahan (Burley, 1961 dalam Lo, 1995). Konstruksi tersebut seluruhnya

PENGGUNAAN HIGH TEMPORAL AND SPASIAL IMAGERY DALAM UPAYA PENCARIAN PESAWAT YANG HILANG

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

Gambar 1. Satelit Landsat

INTERPRETASI CITRA SATELIT LANDSAT

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik

PENGINDERAAN JAUH. --- anna s file

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

PEMANTAUAN LUAS DANAU LIMBOTO MENGGUNAKAN CITRA MULTI TEMPORAL DAN MULTI SENSOR

APLIKASI DAN EVALUASI CITRA LANDSAT 8 OLI DALAM IDENTIFIKASI SERTA PEMETAAN TANAH KOSONG DAN TANAMAN JATI MUDA DI KPH CIAMIS DINIAL LAVI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Evapotranspirasi Potensial Standard (ETo)

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (OLI) DI KABUPATEN BOGOR BUNGA MENTARI

2. TINJAUAN PUSTAKA Pemanfaatan Citra Satelit Untuk Pemetaan Perairan Dangkal

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPAN sejak tahun delapan puluhan telah banyak

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia adalah salah satu Negara Mega Biodiversity yang terletak

By. Lili Somantri, S.Pd.M.Si

PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA

Pemanfaatan Citra Aster untuk Inventarisasi Sumberdaya Laut dan Pesisir Pulau Karimunjawa dan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa

PERANAN CITRA SATELIT ALOS UNTUK BERBAGAI APLIKASI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA DI INDONESIA

PEMANFAATAN SALURAN THERMAL INFRARED SENSOR (TIRS) LANDSAT 8 UNTUK ESTIMASI TEMPERATUR PERMUKAAN LAHAN

Gregorius Anung Hanindito 1 Eko Sediyono 2 Adi Setiawan 3. Abstrak

Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh ( Citra ASTER dan Ikonos ) Oleh : Bhian Rangga JR Prodi Geografi FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN I.1.

TINJAUAN PUSTAKA. Lillesand dan Kiefer (1997), mendefenisikan penginderaan jauh sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. (Dahuri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INTERPRETASI KONDISI GEOLOGI WILAYAH VULKANIK MENGGUNAKAN ANALISA CITRA SATELIT LANDSAT 8 (Daerah Studi: Gunung Penanggungan, Jawa Timur)

PENGOLAHAN CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK IDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN VEGETASI MENGGUNAKAN ER MAPPER 7.0 (Laporan Peongolahan Citra Satelit)

ACARA I SIMULASI PENGENALAN BEBERAPA UNSUR INTERPRETASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berisiko rawan terhadap berbagai bencana alam karena terletak pada daerah yang

Lampiran 1. Karakteristik satelit MODIS.

Di zaman modern seperti sekarang ini, semakin sering. DNB/VIIRS: Menatap Bumi di Malam Hari AKTUALITA

bdtbt.esdm.go.id Benefits of Remote Sensing and Land Cover

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN PEMANTAUAN PERUBAHAN LUAS PERMUKAAN AIR DANAU MENGGUNAKAN DATA SATELIT PENGINDERAAN JAUH

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kekeringan

ABSTRAK. Kata Kunci: kebakaran hutan, penginderaan jauh, satelit Landsat, brightness temperature

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

ANALISIS PENENTUAN EKOSISTEM LAUT PULAU- PULAU KECIL DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT RESOLUSI TINGGI STUDY KASUS : PULAU BOKOR

2 BAB II TEORI DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

09 - Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

JENIS CITRA

BAB I PENDAHLUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 HASIL KEGIATAN PKPP 2012

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

Kajian Satelit Penginderaan Jauh Cuaca Generasi Baru Himawari 8 dan 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Penginderaan Jauh

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (OLI) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

TEORI DASAR INTERPRETASI CITRA SATELIT LANDSAT TM7+ METODE INTERPRETASI VISUAL ( DIGITIZE SCREEN) Oleh Dwi Nowo Martono

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usahatani Padi dan Mobilitas Petani Padi

PERANAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DALAM MEMPERCEPAT PEROLEHAN DATA GEOGRAFIS UNTUK KEPERLUAN PEMBANGUNAN NASIONAL ABSTRAK

penginderaan jauh remote sensing penginderaan jauh penginderaan jauh (passive remote sensing) (active remote sensing).

Pemanfaatan Citra landsat 8 dan SIG untuk Pemetaan Kawasan Resapan Air (Lereng Barat Gunung Lawu)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lahan dan Penggunaan Lahan 2.2 Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

PENELITIAN FISIKA DALAM TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH UNTUK MONITORING PERUBAHAN GARIS PANTAI (STUDI KASUS DI WILAYAH PESISIR PERAIRAN KABUPATEN KENDAL)

LOGO PEMBAHASAN. 1. Pemetaan Geomorfologi, NDVI dan Temperatur Permukaan Tanah. 2. Proses Deliniasi Prospek Panas Bumi Tiris dan Sekitarnya

INTERPRETASI CITRA IKONOS KAWASAN PESISIR PANTAI SELATAN MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Satelit Landsat 8, Landsat Data Continuity Mission

A. Satelit Landsat 8 Satelit Landsat 8, Landsat Data Continuity Mission Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang untuk pertama kali menjadi satelit pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 1 yang awalnya bernama Earth Resources Technology Satellite 1 diluncurkan 23 Juli 1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978. Generasi penerusnya, Landsat 2 diluncurkan 22 Januari 1975 yang beroperasi sampai 22 Januari 1981. Landsat 3 diluncurkan 5 Maret 1978 berakhir 31 Maret 1983; Landsat 4 diluncurkan 16 Juli 1982, dihentikan 1993. Landsat 5 diluncurkan 1 Maret 1984 masih berfungsi sampai dengan saat ini namun mengalami gangguan berat sejak November 2011, akibat gangguan ini, pada tanggal 26 Desember 2012, USGS mengumumkan bahwa Landsat 5 akan dinonaktifkan. Berbeda dengan 5 generasi pendahulunya, Landsat 6 yang telah diluncurkan 5 Oktober 1993 gagal mencapai orbit. Sementara Landsat 7 yang diluncurkan April 15 Desember 1999, masih berfungsi walau mengalami kerusakan sejak Mei 2003 (http://geomatika.its.ac.id, 2013). NASA melakukan peluncuran satelit Landsat Data Continuity Mission (LDCM) pada tanggal 11 Februari 2013 atau saat ini dikenal dengan Landsat 8. Satelit ini mulai menyediakan produk citra open access sejak tanggal 30 Mei 2013, menandai perkembangan baru dunia antariksa. NASA lalu menyerahkan satelit LDCM kepada USGS sebagai pengguna data terhitung 30 Mei tersebut. Pengelolaan arsip data citra masih ditangani oleh Earth Resources Observation and Science (EROS) Center. Landsat 8 hanya memerlukan waktu 99 menit untuk mengorbit bumi dan melakukan liputan pada area yang sama setiap 16 hari sekali. Resolusi temporal ini tidak berbeda dengan landsat versi sebelumnya. Satelit Landsat 8 yang direncanakan mempunyai durasi misi selama 5 10 tahun ini, dilengkapi dua sensor yang merupakan hasil pengembangan dari sensor yang terdapat pada satelit-satelit pada Program Landsat sebelumnya. Kedua sensor tersebut yaitu Sensor Operational Land Manager (OLI) yang terdiri dari 9 band serta Sensor Thermal InfraRed Sensors (TIRS) yang terdiri dari 2 band. Untuk Sensor OLI yang dibuat oleh Ball Aerospace, terdapat 2 band yang baru terdapat pada satelit Program Landsat yaitu Deep Blue Coastal/Aerosol Band (0.433 0.453 mikrometer) untuk deteksi wilayah pesisir serta Shortwave-InfraRed Cirrus Band (1.360 1.390 mikrometer) untuk deteksi awan cirrus. Sedangkan sisa 7 band lainnya merupakan band yang sebelumnya juga telah terdapat pada sensor satelit Landsat generasi sebelumnya. Dan untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 1 Spesifikasi Landsat 8.

Tabel 1 Spesifikasi Landasat 8 Sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) Thermal Infrared Sensor (TIRS) Sumber: landsat.usgs.gov Band (Saluran) Resolusi Spasial (Meter) Sensitif Warna Panjang Rentang Spektrum Gelombang Elektromagnetik (Mikrometer) Fungsi Band 1 30 m Coastel/ Aerosol 0,433 0,453 µm Penelitian mengenai Coastal dan Aerosol Band 2 30 m Blue 0,450 0,515 µm Pemetaan Batimetri, membedakan tanah dari vegetasi dan daun yang gugur Band 3 30 m Green 0,525 0,600 µm Bagian atas dari vegetasi yang bermanfaat untuk menilai vegetasi tersebut Band 4 30 m Red 0,630 0,680 µm Membedakan vegetasi dari kemiringannya Band 5 30 m Near-IR 0,845 0,885 µm Menekankan isi dan tepian dari biomassa Band 6 30 m SWIR-1 1,560 1,660 µm Membedakan kadar air tanah, vegetasi dan awan tipis Band 7 30 m SWIR-2 2,100 2,300 µm Meningkatkan kelembababan tanah, vegetasi dan awan tipis Band 8 15 m Pan 0,500 0,680 µm Resolusi 15 meter, gambar lebih tajam Band 9 30 m Cirrus 1,360 1,390 µm Meningkatkan pendeteksi awan cirrus Band 10 100 m Resolusi 100 meter, pemetaan LWIR-1 10,30 11,30 µm panas bumi dan perkiraan kadar air tanah 100 m Resolusi 100 meter, Band 11 LWIR-2 11,50 12,50 µm meningkatkan pemetaan panas bumi dan perkiraan kadar air tanah

B. Citra Hiperspektral Satelit Landsat 8, Landsat Data Continuity Mission Citra hiperspektral atau hyperspectral imaging merupakan teknik pencitraan multispektral yang mencatat banyak band citra pada bandwidth yang sempit., seperti pencitraan spektral lainnya, mengumpulkan dan memproses informasi dari seluruh spektrum elektromagnetik. Tujuan dari citra hiperspektral adalah untuk mendapatkan spektrum untuk setiap pixel dalam gambar, dengan tujuan menemukan objek, mengidentifikasi bahan, atau mendeteksi proses. Mata manusia melihat warna cahaya terlihat di sebagian besar tiga band (merah, hijau, dan biru), pencitraan spektral membagi spektrum menjadi lebih banyak band. Teknik ini membagi gambar ke dalam band yang dapat diperpanjang di luar yang terlihat. Dalam citra hiperspektral, spektrum tercatat memiliki resolusi panjang gelombang halus dan mencakup berbagai panjang gelombang. Para ahli membangun sensor hiperspektral dan sistem pengolahan untuk aplikasi dalam astronomi, pertanian, pencitraan biomedis, geosains, fisika, dan pengawasan. Sensor hiperspektral melihat benda dengan menggunakan sebagian besar spektrum elektromagnetik Menurut Wiweka (2006), aplikasi dan kapabilitas citra hiperspektral berdasarkan sejumlah referensi adalah: 1. Melengkapi peta lahan basar untuk memantau lokasi yang menarik. 2. Meningkatkan pemetaan spesies vegetasi. 3. Mengidentifikasi dan memantau rumput yang berbahaya. 4. Meningkatkan pemantauan kuantifikasi biomassa dan evolusi. 5. Pemetaan penetrasi jalur dan tingkat kehancuran untuk lebih baik meredakan serangan spesies yang beracun. 6. Pemantauan wilayah yang terkontaminasi dan rehabilitasi tambang logam. 7. Mendeteksi kontaminasi hidrokarbon terhadap tanah dan air yang dihubungkan dengan aktivitas industri dan pemantauan pipa hidrokarbon. 8. Memodelkan dan memantau kualitas air dari garis pantai. 9. Pengkajian kualitas tanah dan pemantauan pengaruh praktek pertanian. 10. Mendukung perhitungan karbon melalui inventarisasi hutan (komitmen protokol Kyoto). 11. Pemantauan kelautan, Pemantauan lingkungan. 12. Deteksi marijuana dan ganja, deteksi polutan pada sistem air. 13. Eksplorasi geologi. 14. Precision Farming. 15. Pemanfaatan untuk membangun sistem pengawasan jalur, pertanian, pertanahan tanah air, pemantauan lingkungan, pengintaian militer dan perencanaan kota.

Satelit Landsat 8, Landsat Data Continuity Mission DAFTAR PUSTAKA Hendriawan, Wawan. 2015. Dalam Mengenal Komposit Band pada Landsat 8. Diakses pada tanggal 2 Maret 2017 dalam http://wawanhn.blogspot.co.id/2015/05/ mengenal-komposit-band-pada-landsat-8.html. Indrawati, Like. 2007. Petunjuk Praktikum Sistem Penginderaan Jauh Non Fotografi. Yogyakarta: Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada Putro Sugiarto, Dwi. 2013. Karakteristik Landsat 8. Dalam tnrawku.wordpress.com. Syafraufgisqu. 2014. Dalam Landsat 8 Band. Diakses pada tanggal 2 Maret 2017 dalam https://syafraufgisqu.wordpress.com/2014/03/19/landsat-8-band/ Yuliantika, Grivina. 2015. Dalam Pengertian Teknologi Hiperspektral. Diakses pada tanggal 2 Maret 2017 dalam http://grivinayuliantika.blogspot.co.id/2015/08/ pengertianteknologi-hiperspektral.html.