Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas produk.

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride dari Butana Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I 1. PENDAHULUAN

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari Naphthalene dan Udara dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Maleik anhidrit dari n-butanat dan Udara Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride dari Reaksi Oksidasi N-Butana dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Asam Suksinat Dari Maleat Anhydride Dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun A.

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari o-xylene dan Udara dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Diamil Phthalat dari Amil Alkohol dan Phtalic Anhidrid dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I. umum kegunaan phthalic anhydride dalam sektor industri antara lain. sebagai bahan baku pada industri pembuatan plasticizer, alkyd resin,

PRARANCANGAN PABRIK MALEIC ANHYDRIDE DARI REAKSI OKSIDASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN

PABRIK BEZALDEHIDE DARI TOLUENE DENGAN PROSES OKSIDASI PRA RENCANA PABRIK. Oleh : EDVIN MAHARDIKA

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Tereftalat dari Paraxylene dan Udara Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. kimia yang tidak berwarna dan berbau khas, larut dalam air, alkohol, aseton,

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Pemakaian polimer semakin meningkat seiring dengan

BAB I. A. Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

BAB II DESKRIPSI PROSES

Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih daerah Cilegon, Banten sebagai tempat pendirian pabrik Aseton.

Prarancangan Pabrik Akrilonitril dari Asetilen dan Asam Sianida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Maret 2012 Penyusun, iii

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

Prarancangan Pabrik Metil Merkaptan dari Metanol dan Hidrogen Sulfida dengan Kapasitas ton /tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian pabrik metanol merupakan hal yang sangat menjanjikan dengan alasan:

Prarancangan Pabrik Asam Adipat dari Sikloheksanol dan Asam Nitrat dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodeken dan Benzena Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

TUGAS PERANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DENGAN PROSES VON HEYDEN KAPASITAS TON/TAHUN

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SINTESIS BUTANOL H 9. OH, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Prancangan Pabrik Styrene dari Ethylbenzen Kapasitas ton/tahun A. LATAR BELAKANG

BAB I PENGANTAR I.1. Pemilihan Proses

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN PROSES

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer dari Ethylene Dichloride dengan Kapasitas Ton/ Tahun. A.

TUGAS KELOMPOK PERANCANGAN PROSES KIMIA (4 th Week May 2009)

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II. DESKRIPSI PROSES

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, September Penyusun,

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN BUTANOL PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Kain Akrilik

industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstrasi dan pemurnian pada

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Monomer Stirena dari Etil Benzena dengan Proses Dehidrogenasi Kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Prarancangan Pabrik Xylidine Dari Nitroxylene Dengan Proses Hidrogenasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PABRIK BENZALDEHYDE DARI TOLUENE DENGAN PROSES CHLORINASI

(Pra <Rancangan <Pa6rik\,'Furfurat dariampas Tebu (Bagasse) Xapasitas ton pertahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGANTAR. I. 1. Latar Belakang

PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID DENGAN PROSES VAPOR PHASE PRA RENCANA PABRIK. Oleh : MOHAMAD HAMDAN SULTONIK

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Transkripsi:

(Pra (Perancangan (PabrikjXimia danhidrid'9aa(eat dari(butana dan Vdara Xflpasitas 40.000Ton/Tahun BABT PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas produk. Demikian pula dengan perkembangan industri Maleic Anhydride yang memiliki beberapa fungsi. Fungsi terpenting adalah sebagai unsaturated polyester resin (resin ini digunakan sebagai bahan penguat serat gelas yang dipakai pada perlengkapan kamar mandi). Berikut beberapa kegunaan lain dari Maleic Anhydride: 1. Bahan baku pembuatan Alkyd resins 2. Bahan baku pembuatan Agricultural Chemical (Insecticide, herbicide, soil treatment, fungicide, growth regulator) 3. Bahan baku pembuatan Reinforced Plastic 4. Bahan baku pembuatan Paint Varnishes dan ink 5. Bahan baku pembuatan minyak pengering seperti minyak rami, minyak kedelai dan sofflower oil 6. Bahan baku pembuatan asam maleat, asam fumarat, asam tartat, asam malic 7. Bahan penolong dalam pembuatan surface coating, reactive plasticizers lubricants additive 8. Sebagai copolymer senyawa lain untuk memperbaiki sifat plastik. [Othmer, vol 15] 02521088 Novita TuniatiSutami. 02521102

^rra<rerancangan <raoni{ iwmia danhidriddmakat dari(butana dan Iddara Kapasitas 40.000 Ton/Tahun Dengan melihat cukup banyaknya fungsi dari Maleic Anhydride ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat baik didalam maupun di luar negri sangat membutuhkan ketersediaan produk ini. Sebelum tahun 1988 seluruh kebutuhan Maleic Anhydride di Indonesia dipenuhi dengan cara import. Baru pada tahun 1988 didirikan pabrik Petrowidada di Gresik yang mampu memproduksi Maleic Anhydride dengan kapasitas 42 ton/tahun. Pada tahun 1989 kapasitas meningkat menjadi 364 ton/tahun, pada tahun 1990 meningkat menjadi 920 ton/tahun dan pada tahun 2002 kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 38.000 ton/tahun. Meski demikian jumlah tersebut masih belum mampu mencukupi kebutuhan Maleic Anhydride di dunia. Dari data Badan Pusat Statistik, pada empat tahun terakhir menunjukkan data sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Kapasitas Tahun Eksport (Ton/Tahun) Import (Ton/Tahun) 2000 3395.085 334.049 2001 8487.850 342.368 2002 16922.572 570.915 2003 3705.112 378.286 2004 5721.279 641.828 Dari data diatas menunjukkan bahwa semakin lama jumlah permintaan Maleic Anhydride dari Negara lain semakin bertambah, sehingga akan menambah devisa Negara. Pada tahun 2004 harga Maleic Anhydride mencapai 0.63 $/Kg sedangkan harga n-butane adalah 0.25 $/Kg. pembuatan Maleic Anhydride dari n- Butane memiliki potensial ekonomi 0.51 $/Kg. harga potensial ekonomi yang No-vita Tuniati Sutami 02521088 02521102

<ira ^rerancangan iraonhji\imia JAnhidriddMaCeat dari<butana dan 'Udara Kapasitas 40. OOP Ton/Tahun tinggi untuk produk Maleic Anhydride menjadi salah satu dasar pemilihan produksi Maleic Anhydride dalam Tugas Akhir ini. Selain itu dengan produksi Maleic Anhydride ini diharapkan dapat menutupi kebutuhan pasar didalam maupun luar negeri. 1.2 Tinjauan Pustaka Maleic Anhydride tidak ditemukan dialam dan pertama kali dibuat oleh Pelauze pada tahun1834 dengan memanaskan asam maleat {hydroxyl-siccinic acid), yaitu suatu komponen yang ditemukan dalam buah apel dan beberapa buah lainnya. Pada tahun 1920 Weiss dan Downs menemukan proses pembuatan Maleic Anhydride dari bahan baku Benzene dengan cara oksidasi katalitik fase uap. National Aniline Division ofallied Chemical Coorporation mulai memproduksi Maleic Anhydride dengan menggunakan proses Weiss dan Downs pada tahun 1928 tetapi baru mulai dipasarkan pada tahun 1933. [Meyers, 1986] Maleic Anhydride sangat banyak digunakan pada industri Polyester resin dari pelumas. Untuk memenuhi kebutuhan industri tersebut maka dicoba dirancang pabrik Maleic Anhydride. Harga tiap-tiap bahan yang digunakan dalam pembuatan Maleic Anhydride : Tabel 1.2 Daftar Harga Tiap-Tiap Bahan No Bahan Harga ($/Kg) 1 Maleic Anhydride 0.63 2 n-butane 0.25 3 Benzene j 0.31 4 Vanadium Oxide 9.07 Novita Tuniati Sutami 02521088 02521102

'ira wrancangan ^raonxts imia AnhidridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun Pembuatan MaleicAnhydride dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1.2.1 Oksidasi Benzene Proses oksidasi Benzene untuk memperoleh Maleic Anhydride merupakan cara yang paling lama digunakan. Karena reaksi sangat eksotermis maka katalis padat yang digunakan biasanya diletakkan dalam tube side dengan menggunakan pendingin dari suatu larutan yang disirkulasikan melalui shell side dari reactor. Reactor yang berukuran besar biasanya menggunakan 15000 tube dengan panjang 4 meter. Oksidasi Benzene dengan menggunakan tipe reactor ini dijalankan pada temperature 350-400 C dan tekanan 2 atm. Produk berupa gas panas mengandung MaleicAnhydride yang kemudian dilakukan proses pemurnian. Panas yang tinggi biasanya digunakan untuk menghasilkan steam. Dengan proses ini reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: C6H6 + 9/2 02 - C4H2O3 + 2C02 + 2H20 C6H6 + 9/2 02 -» 6 CO + 3H20 C6H6 + 9/2 02 -+ 6C02 + 3H20 Reaksi dilakukan dalam reactor Fixed bed dengan menggunakan katalis V205 (Vanadium Oxide). Pada proses ini Benzene terkonversi menjadi Maleic Anhydride 73%. reaksi menggunakan proses ini bersifat sangat eksotermis dengan panas yang dihasilkan sebesar 1765 Kj/mol. [Othmer, vol 14]. Harga potensial ekonomi untuk pembuatan Maleic Anhydride dengan menggunakan proses ini adalah : Basis : 1 mol C4H203 1 mol CtH203 dihasilkan oleh 0.73 mol CtAAe 02521088 Novita TuniatiSutami 02521102

<tra ^rerancangan <raonnjisimui danhidrid9aa(eat dari (Butana dan "Vdara "Kapasitas 40. OOP Ton/Tahun 1 mol x 98 Kg/moi = 98 kg C4H203 0.73 mol x 78 Kg/moi = 56.94 kg C6H6 EP = (harga produk) - (harga reaktan) = (harga MA x (98 kg / 98 kg)) - (harga Benzene x (56.94 kg / 98 kg)) = (0.63$/Kgxl) - (0.31 $/Kgx 0.58) = (0.63-0.18) $/Kg = 0.45 $/Kg 1.2.2 Oksidasi n-butane Pembentukan Maleic Anhydride dengan reaksi Oksidasi fase gas dengan menggunakan katalis padat. Pada reaksi terjadi oksidasi n-butane dari 02 yang berasal dari udara. Oksidasi C4H,0 dilakukan pada reactor fixed bed dengan bantuan katalis V205. Pada proses ini tidak terjadi reaksi oksidasi dan reaksi lainnya karena kondisi operasi baik tekanan, temperatur, dan katalis yang digunakan hanya memungkinkan untuk terjadi reaksi oksidasi butana menjadi C4H203, C02, CO dan H20 saja. Dengan proses ini reaksi yangterjadi adalah sebagai berikut: C4H10 + 7/2 02 -> C4H203 + 4H20 C4H10 + 13/2 02 -» 4C02 + 5H20 C4H,0 + 9/2 02 -» 4 CO + 5H20 Panas yang dibutuhkan adalah 1245 Kj/mol dengan konversi Butane sebesar 80%. [Ind. Chem. Res. 1987, vol 26, hal 2240]. 02521088 Novita Tuniati Sutami 02521102

tra wrancangan waonkjisimui Jlnhidrid MaCeat dari (Butana dan Vdara "Kapasitas 40. OOP Ton/Tahun Harga potensial ekonomi untuk pembuatan Maleic Anhydride dengan menggunakan proses ini adalah : Basis : 1 mol C4H203 1 mol C4H203 dihasilkan oleh 0.8 mol C4Hi0 1 mol x 98 Kg/m0i = 98 kg C4H203 0.8 mol x 58 Rg/moi = 46.4 kg C4H, o EP = (harga produk) - (harga reaktan / konversi) = (harga MA x (98 kg / 98 kg)) - (harga n-butane x (46.4 kg / 98 kg)) = (0.63 $/Kg x 1) - (0.25 $/Kg x 0.47) = (0.63-0.12) $/Kg = 0.51 $/Kg 1.3 Alasan Pemilihan Proses Sampai dengan tahun 1970 untuk memproduksi Maleic Anhydride digunakan Benzene sebagai umpan. Hal ini dikarenakan harga Benzene relative lebih murah karena kemajuan dalam memproduksi Benzene. Perubahan dibidang ekonomi (semakin mahalnya harga Benzene) dan lingkungan menjadi faktor yang menyebabkan lebih dipilihnya n-butane sebagai umpan dibandingkan Benzene dalam pembuatan Maleic Anhydride. Beberapa faktor diantaranya antara lain: 1. Harga potensial ekonomi untuk proses dengan unpan n-butane termasuk tinggi yaitu sekitar 0.51 $/Kg. Novita Tuniati Sutami 02521P88 P2521102

^rra wrancangan waom^tsimw yinhidridmaceat dari (Butana dan Vdara Kflpasitas 40.0PP Ton/Tahun 2. Kondisi proses membutuhkan panas reaksi yang lebih rendah yaitu sebesar 1245 Kj/mol. 3. Emisi yang dihasilkan dari pembuatan Maleic Anhydride dengan umpan Benzene melebihi batas standart yang ditentukan oleh Enviromental Protection Agency (EPA) sehingga penggunaan Benzene perlu dikurangi. 4. Pabrik dengan bahan baku n-butane tergolong pabrik dengan resiko rendah, dilihat dari bahan baku yang dengan mudah dapat diperoleh dari dalam negri, dan teknologi yang ada saat ini memungkinkan produksi berlangsung dengan cukup aman. P2521P88 Novita Tuniati Sutami 02521102