BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi Manunggal tidak memberikan ijin untuk melakukan simulasi secara langsung, maka ujicoba akan dilakukan secara simulasi dalam skala kecil. Simulasi dalam skala kecil ini akan menjadi contoh untuk mendapatkan hasil dari sistem jaringan yang sudah dirancang. Berikut topologi jaringan yang digunakan untuk simulasi VRRP, pemblokiran website, manajemen bandwidth, dan Thin Client : Gambar 4.1 Rancangan Jaringan yang Dipakai Dalam Simulasi 60
61 Simulasi dilakukan dengan aliran data dari internet melewati router TP- LINK. Lalu dari router TP-Link akan berjalan menuju RouterBoard RB750. Konfigurasi untuk VRRP, pemblokiran website, dan manajemen bandwidth dilakukan pada kedua router tersebut. Berikut spesifikasi hardware yang digunakan dalam simulasi : Tabel 4.1 Tabel Spesifikasi Hardware dalam Simulasi Nama Hardware Jumlah Spesifikasi Router Wireless TP- Link TL-WR340G 1 RouterBoard Mikrotik RB750 2 Switch Unmanageable TP-Link TL-SF1005D 2 PC Server 1 PC Client 1 Processor : Atheros AR2317 182Mhz Flash Size : 2MB RAM :8MB Interface : 4 ports 10/100 Mb LAN & 1 port 10/100 Mb WAN Processor : AR7241 400MHz Main Storage : 64MB RAM : 32MB Network : 5 port Fast Ethernet Interface : 5 ports 10/100Mbps RJ45 Processor : Intel Pentium (R) CPU G620 @ 2.60GHz RAM : 4GB Harddisk : 250GB Processor : Intel Core i7-2630qm CPU @ 2.00GHz RAM : 8GB
62 Sedangkan berikut adalah spesifikasi software yang digunakan dalam simulasi : Tabel 4.2 Tabel Spesifikasi Software dalam Simulasi Nama Software Keterangan Windows 7 OpenThinClient RouterOS Windows 7 Ultimate Edition pada PC Server Terdiri Dari : - ThinClient Manager (Server) - openthinclient OS (Client) Sistem Operasi pada RouterBoard 4.2 Hasil Simulasi Berikut hasil simulasi dari sistem yang sudah dirancang. 4.2.1 Failover Router (VRRP) Untuk memastikan bahwa konfigurasi VRRP dapat berjalan, maka coba ping ke 192.168.1.254 secara terus menerus dan coba cabut Router1. Gambar 4.2 Uji coba Failover Router Tampilan tersebut menunjukan bahwa saat Router1 dicabut, terjadi terputus koneksi sebentar, lalu kembali terhubung dengan menggunakan Router2. Agar dapat mengetahui kapan saat Router1 dan Router2 bekerja,
63 maka di lakukan uji coba trace route. Pada saat kedua Router terhubung, coba lakukan trace route dengan memasukan perintah tracert google.com pada command prompt. Gambar 4.3 Uji coba melalui Rute Router 1 Dapat dilihat dari tampilan diatas, untuk melakukan koneksi ke google.com pada tahap pertama, koneksi melewati 192.168.1.1 yang merupakan IP Address dari Router1. Sekarang Router 1 di cabut dan kembali melakukan trace route ke google.com. Gambar 4.4 Uji coba melalui Rute Router 2 Dapat dilihat dari gambar 4.4, untuk melakukan koneksi ke google.com setelah Router1 dicabut, pada tahap pertama koneksi melewati 192.168.1.2 yang merupakan IP Adress dari Router2. Hal ini membuktikan bahwa saat melakukan koneksi apabila Router1 terputus maka koneksi tetap dapat diakses dengan melewati Router2.
64 4.2.2 Manajemen Bandwidth Kini pekerjaan yang membutuhkan bandwidth yang banyak tidak akan terganggu. Untuk memastikan bahwa pengaturan bandwidth sudah bekerja, maka coba mendownload dengan kecepatan download yang penuh sebelum bandwidth di konfigurasi. Gambar 4.5 Kecepatan Awal Dapat terlihat pada Ether 2 kecepatan mencapai 1672.1 kbps untuk download dan 66.2 kbps untuk upload. Setelah dilakukan konfigurasi bandwidth maka kecepatan akan berkurang. Gambar 4.6 Kecepatan Sesudah di batasi
65 Dari gambar dapat dilihat, kini kecepatan untuk download 128.5 kbps dan upload 16.2 kbps. 4.2.3 Pemblokiran Website Setelah dilakukan pemblokiran website maka website yang sudah di block tidak akan dapat diakses lagi, sehingga para karyawan dapat tetap fokus pada pekerjaan. Gambar 4.7 Uji coba Pemblokiran Website Saat mencoba membuka situs facebook, maka router akan menolaknya sehingga situs tidak dapat diakses. 4.2.4 Pengaturan Penggunaan Aplikasi Setelah menambahkan user, maka thinclient sudah dapat digunakan dengan melakukan login yang sesuai dengan user yang sudah dibuat. Coba login dengan user kevin-acc.
66 Gambar 4.8 Memasukan Username Masukkan password = kevin. Gambar 4.9 Memasukan Password Tunggu beberapa saat untuk masuk ke thinclient OS. Setelah muncul tampilan Desktop, maka thinclient siap digunakan. Sesuai dengan pengaturan pada user kevin-acc aplikasi yang dimasukkan hanya Firefox dan Office.
67 Gambar 4.10 Tampilan Setelah Masuk Untuk melakukan pekerjaan seperti menginput data, dapat menggunakan aplikasi LibreOffice yang sudah terpasang. Gambar 4.11 Aplikasi LibreOffice
68 Untuk menginput data dapat menggunakan program Spreadsheet. Gambar 4.12 Aplikasi Spreadsheet Sekarang akan dicoba login pada user felix, masukan username = felix dan password = felix. Gambar 4.13 Tampilan Login
69 Maka aplikasi yang muncul sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi. Gambar 4.14 Tampilan Setelah Login 4.2.5 Pengiriman Data Apabila ada data yang ingin di share ke user tertentu dalam uji coba ini adalah user kevin-acc, maka cukup dengan memasukan data pada folder: openthinclient\server\default\data\nfs\home\kevin-acc\desktop. Gambar 4.15 Mengirimkan Data ke Komputer Klien
70 Maka data juga muncul pada tampilan user kevin-acc. Gambar 4.16 Hasil Pengiriman Data dari Komputer Klien Dan langsung dapat dibuka oleh user. Gambar 4.17 Data yang telah di kirim 4.3 Estimasi Biaya Berikut ini adalah estimasi biaya - biaya yang diperlukan untuk membangun jaringan Mikrotik VRRP dan Thin Client : PC ThinClient PC Thin Client Type M-200. Total harga 25 unit PC Thin Client Rp 30.000.000,00 Router Router yang digunakan adalah router Mikrotik.
71 Total harga 2 unit router RB750 adalah Rp 972.000,00 Peralatan - peralatan lain seperti kabel, monitor, mouse, dsb menggunakan yang sudah ada di perusahaan karena masih dapat digunakan untuk jaringan baru dan dapat menekan biaya pengeluaran. 4.4 Perbandingan Spesifikasi dan Biaya Berikut ini adalah perbandingan spesfikasi dan biaya antara Personal Computer dengan PC Thin Client dalam rangka peremajaan komputer pada PT Synergy Adhi Manunggal. Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Biaya Personal Computer PC Thin Client Spesifikasi Processor : Intel Pentium G2020 2.9Ghz Cache 3MB Casing : Dazumba DE 320 380W Motherboard : ECS H61H2- MV Memory : V-Gen DDR3 PC10600/1333Mhz 2GB Video Card : ATI RADEON 3000 512MB Shared Hard disk : 80GB Seagate OS : Windows 7 Home Premium Processor : Dual Core 1Ghz Power Supply : input : 100-250v, 50-60Hz, Output : 5 VDC/2 A Memory : 512MB Koneksi PC : Via 100MB/s switched ethernet connection Port : 1 LAN, 1 VGA out, HDMI, 3 USB 2.0 ports, speaker port, power port Harga satuan Rp 3.500.000,00 Rp 1.200.000,00 Konsumsi Daya Listrik 380 Watt 10 Watt Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan PC Thin Client dapat melakukan penghematan biaya peremajaan sebesar 65,72% dibandingkan menggunakan Personal Computer.
72 Gambar 4.18 Grafik Perbandingan Personal Computer dan Thin Client Dengan melakukan perhitungan berdasarkan estimasi perbandingan biaya peremajaan yang ada pada Lampiran 1, didapat bahwa biaya peremajaan komputer dengan Thin Client akan menghemat sebesar 64.92 % dan biaya listrik sebesar 78,17 % dibandingkan peremajaan dengan Personal Computer.