BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar pelaporan keuangan dibutuhkan dalam membuat laporan keuangan. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan perusahaan yang digunakan oleh investor, kreditur, dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia modal. Dengan adanya standar pelaporan keuangan, maka laporan keuangan yang disusun setiap perusahaan akan relevan dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat dibandingkan satu sama lain oleh penggunanya. Standar pelaporan keuangan yang berlaku umum di Indonesia adalah Standar Akuntansi Keuangan yang disusun dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Maka dari itu, laporan keuangan yang diterbitkan oleh entitas harus sesuai dengan PSAK yang berlaku. Di dalam Standar Akuntansi Keuangan, terdapat standar perlakuan akuntansi untuk setiap fokus yang dideskripsikan secara detil. Salah satunya adalah perlakuan akuntansi aset tetap. Perlakuan akuntansi aset tetap diatur dalam PSAK 16 tentang Aset Tetap. Maka, setiap entitas di Indonesia diwajibkan untuk memperlakukan perlakuan akuntansi aset tetap mereka sesuai dengan PSAK 16. Salah satu entitas yang menggunakan banyak aset tetap adalah rumah sakit. Perlakuan akuntansi atas aset tetap pada rumah sakit seharusnya
diperhatikan agar menghasilkan laporan yang wajar. Sebagai rumah sakit besar yang menggunakan banyak aset tetap, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul perlu untuk membuat laporan keuangan yang wajar atas aset tetapnya sesuai dengan standar yang berlaku. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis tertarik melakukan analisis penerapan PSAK 16 (2011) tentang Aset Tetap di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah kebijakan akuntansi aset tetap RSUD Panembahan Senopati Bantul telah sesuai dengan PSAK 16 (2011)? (Kesesuaian kebijakan akuntansi aset tetap tersebut meliputi: definisi; klasifikasi; pengakuan; pengukuran awal; pengakuan pengeluaran setelah pengakuan awal; pengukuran setelah pengakuan awal; penghentian pengakuan; dan pengungkapan aset tetap yang jika telah sesuai dengan PSAK, maka akan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian oleh auditor (BPK) yang mengaudit RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Bantul) 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi aset tetap RSUD Panembahan Senopati Bantul telah sesuai dengan PSAK 16 (2011). 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi akademisi, untuk menambah wawasan mengenai penerapan PSAK 16 (2011). 2. Bagi entitas terkait, untuk memberikan saran atas perlakuan akuntansi aset tetap yang diperlukan bagi entitas terkait. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Pengakuan dan Pengukuran Awal Aset Tetap 2. Pengakuan Pengeluaran Setelah Pengakuan Awal Aset Tetap 3. Penyusutan Aset Tetap 4. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset Tetap 5. Penghentian Pengakuan Aset Tetap 6. Pengungkapan Aset Tetap 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi kasus. Studi kasus digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari sebuah masalah dengan menguji situasi yang sebenarnya dari berbagai sudut pandang dan perspektif menggunakan beberapa metode pengumpulan data (Sekaran, 2013). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada key persons yang diduga berada pada Bagian Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti.
b. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan oleh peneliti terhadap dokumen-dokumen RSUD Panembahan Senopati Bantul, berupa profil perusahaan, Laporan Keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, dan data yang menyangkut perlakuan akuntansi khususnya perlakuan akuntansi aset tetap. c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dengan melihat bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap RSUD Panembahan Senopati Bantul dilaksanakan. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, bersumber pada pengurus, karyawan, serta dokumen entitas. 2. Data sekunder, yaitu data yang sudah ada sehingga tidak perlu melakukan pengumpulan data. Data-data ini bersumber dari jurnal-jurnal penelitian, buku-buku pustaka, maupun data sekunder lainnya yang dapat membantu penelitian. 1.7 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang diuraikan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi uraian dan penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II Akuntansi Aset Tetap Bab ini berisi teori-teori dan konsep-konsep yang berhubungan dengan dengan akuntansi aset tetap yang menjadi acuan dan mendukung penelitian. Bab III Gambaran Umum RSUD Panembahan Senopati Bantul Bab ini berisi gambaran umum tentang RSUD Panembahan Senopati Bantul, termasuk profil, sejarah perkembangan, visi, misi, nilai, motto, tujuan, sasaran, kebijakan, pelayanan, fasilitas, struktur organisasi, kebijakan akuntansi aset tetap yang dilakukan, dan opini auditor yang diperoleh untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015. Bab IV Analisis Akuntansi Aset Tetap pada RSUD Panembahan Senopati Bantul Bab ini berisi analisis mengenai akuntansi aset tetap pada RSUD Panembahan Senopati Bantul yang dibandingkan dengan teori dan konsep akuntansi aset tetap sesuai dengan PSAK 16 (2011). Bab V Kesimpulan Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis penelitian.