BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010 MENGGUNAKAN

PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN 1

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

MENGUKUR KINERJA PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN KEBUN RAYA BOGOR Sutarsyah*

EVALUASI KINERJA LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN STANDAR ISO ASYRAA SULISTINA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

Pedoman Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PROFIL PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

MENGUKUR KINERJA PERPUSTAKAAN

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

TAMPILAN INI SEMENTARA KARENA BELUM MENDAPAT E-FILE DARI MEDIA PUSTAKAWAN. Indikator Kinerja Perpustakaan Menurut ISO 11620: 2008

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN SARAN

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

II. Rangkuman Eksekutif

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R.

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. 9001:2000. Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 lahir

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMASARAN PERPUSTAKAAN

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

... BUKU I TIM AUDITOR UPT INSTITUT BISNIS MUHAMAADIYAH BEKASI

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan di atas peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

PENJAMINAN MUTU DALAM MEMBANGUN UPI SEBAGAI A LEADING AND OUTSTANDING UNIVERSITY. Oleh Sunaryo Kartadinata

L A P O R A N K I N E R J A

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan publik dibidang perpustakaan, diselenggarakan atas

Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini perusahaan dituntut untuk mengelola sumber-sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB VI PENUTUP. 1) Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK. kurikulum sebelumnya (KTSP 2006 dan KBK 2004).

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU

MENGENAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI LEBIH DEKAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Tabel Program Kerja Lab.Gizi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MANUAL MUTU AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

PENGUKURAN INDIKA TOR KINERJA PERPUSTAKAAN DAN PERMASALAHANNYA

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen perpustakaan..., Masyrisal Miliani, FIB UI, 2010.

Manual dan Prosedur Operasional Baku (POB) Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Serambi Mekkah. Badan Penjaminan Mutu

peranserta masyarakat dalam rangka menghadapi implementasi MBS perencanaan merupakan produk kebijakan pengembangan manajerial

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi/organisasi perlu diukur dan dinilai. Karena, perpustakaan sebagai lembaga pengelola dokumentasi dan jasa informasi harus ditangani secara profesional dengan mengikuti ketentuan dan standarisasi pengukuran yang profesional pula. Untuk itu, perlu dikelola dengan pendekatan sistem manajemen jaminan mutu dan selalu diukur dan dievaluasi secara berkala menurut standar tertentu. Pegukuran kinerja yang tadinya hanya dilakukan oleh organisasi yang menerapkan TQM (Total Quality Manajement), kini mulai dibahas oleh para pimpinan perpustakaan di lingkungan internasional. Beberapa perpustakaan di berbagai negara mulai melakukan identifikasi dan melakukan uji coba pengukuran indikator kinerja di perpustakaan masing masing. Berbagai seminar internasional kemudian diselenggarakan khusus untuk membahas masalah tersebut, misalnya oleh University of Northumbria Newcastle tahun 1995, atau oleh ASLIB tahun 1996, dan 1997 (Sri Purnomowati, 2006). Berkat kerja keras sebuah komite, draft ISO 11620 mengenai indikator kinerja perpustakaan berhasil disampaikan pada konferensi IFLA ke 61 di Turki tahun 1995. Dalam kesempatan tersebut telah disosialisasikan 20 indikator kinerja yang dapat digunakan untuk semua jenis perpustakaan di semua negara (Carbone 1995). Setelah mengalami perubahan dan proses yang panjang, akhirnya draft tersebut resmi dipublikasikan pada tahun 1998. Ada beberapa aspek pengukuran kinerja perpustakaan yang perlu diukur, yaitu: biaya input, output (luaran), efektivitas dan ekstensivitas (Queensland Departement of Education Virtual Library 1995). Penjabaran secara rinci adalah sebagai berikut. Pengukuran biaya input perpustakaan adalah sumberdaya yang disediakan dan digunakan untuk mendukung jasa dan produk perpustakaan. Hal ini dapat diukur dalam bentuk: staf, peralatan, sistem, koleksi, gaji, komunikasi, pembelian koleksi, pengolahan koleksi, dll.

Pengukuran output (luaran) perpustakaan adalah hasil langsung dari penggunaan sumber daya (input), misalnya berupa jasa peminjaman, jasa penelusuran, jasa fotokopi dan sebagainya. Luaran tidak hanya dapat diukur dari jumlah jasa yang dihasilkan, tetapi juga hal-hal terkait seperti: kualitas output, ketepatan waktu layanan, ketersediaan dan kemudahan akses. Jumlah luaran, misalnya: jumlah peminjaman, jumlah permintaan penelusuran, jumlah fotokopi, adapun kualitas luaran dapat berupa: relevansi koleksi, ketepatan jawaban yang diberikan, relevansi hasil penelusuran. Ketepatan waktu layanan, misalnya: waktu yang dibutuhkan untuk menunggu proses peminjaman, waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil penelusuran atau fotokopi. Ketersediaan jasa dapat berupa: jumlah jam buka perpustakaan, periode peminjaman, jumlah karyawan yang tersedia, sementara kemudahan akses, misalnya: jarak antara jasa dengan pemakai secara fisik atau waktu, proporsi koleksi yang boleh dipinjam, proporsi koleksi yang salah susun, proporsi koleksi yang dapat langsung digunakan pemakai dan lain-lain. Pengukuran efektivitas perpustakaan adalah efek luaran perpustakaan dilihat dari perspektif pemakai. Hal ini dapat diukur dari kepuasan dan jumlah jasa yang digunakan oleh pemakai. Jumlah jasa yang digunakan, misalnya: jumlah pengunjung perpustakaan, jumlah pemakai perpustakaan, jumlah permintaan, jumlah dokumen yang digunakan, persepsi dan kepuasan pemakai tentang jasa menyangkut kualitas, ketepatan waktu, ketersediaan dan kemudahan akses. Disamping itu, efektifitas dapat mencakup seberapa penting menurut pemakai hal-hal yang berkaitan dengan: ketepatan waktu, ketersediaan, kemudahan akses, kedalaman dan cakupan, termasuk juga maksud penggunaan dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan jasa tersebut. Manfaat utama dari program pengukuran ini menurut peneliti adalah tersedianya umpan balik yang tepat, berarti dan objektif. Dengan hasil penilaian orang bisa melihat bagaimana mereka melakukan pekerjaannya, membandingkannya dengan standard kinerja, dan memutuskan apa yang harus dilakukan untuk melakukan perbaikan berdasarkan penilaian tersebut. Kinerja atau prestasi kerja (performance) dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi. Dalam dunia perpustakaan pengertian kinerja perpustakaan adalah efektifitas jasa yang disediakan oleh perpustakaan dan efisiensi sumber daya yang dialokasikan serta digunakan untuk menyiapkan jasa tersebut. Adapun indikator

kinerja adalah pernyataan numerik, simbol atau verbal yang diperoleh dari statistik dan data perpustakaan yang digunakan untuk memberi ciri terhadap kinerja sebuah perpustakaan. Dalam ISO 11620 memuat pedoman cara penilaian kinerja 12 aspek perpustakaan melalui 29 indikator kinerja (Purnomowati 2003: 36-39) yaitu: Kepuasan Pemakai, Persentase Target Pemakai yang Dicapai, Kunjungan ke Perpustakaan perkapita, Ketersediaan Judul Dokumen, Penggunaan di Perpustakaan perkapita, Tingkat Penggunaan Dokumen, Pinjaman perkapita, Tingkat Ketepatan Jawaban yang Diberikan, Tingkat Keberhasilan Penelusuran Melalui Katalog Judul, Tingkat Keberhasilan Penelusuran Melalui Katalog Subyek, Ketersediaan Fasilitas, Tingkat Penggunaan Fasilitas, Tingkat Keterisian Kursi, Ketersediaan Sistem Automasi, dan Media Waktu Pengelolaan Dokumen. Saat ini ada pedoman lain untuk mengukur kinerja perpustakaan perguruan tinggi yang diterbitkan secara resmi selain yang diterbitkan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Indikator kinerja pada pedoman ini mengacu kepada Performance Indicator Measurement yang dikeluarkan oleh American Library Association (ALA). Semua pengukuran kinerja ini tercantum dalam ukuran kinerja menurut ISO 11620. Yang dijelaskan dalam makalah Saleh (2008: 1) Beberapa ukuran pada ISO 11620 sengaja belum disertakan dalam pedoman ini karena kemungkinan masih sulit diterapkan. Beberapa dari ukuran yang sudah disepakati oleh lokakarya dan pertemuan dengan para kepala perpustakaan perguruan tinggi se-indonesia pada tanggal 5 juli 2001 di Jakarta yaitu dengan judul Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Rangka Penerapan Manajemen Modern. Pada perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan akademik memainkan perannya dalam kehidupan suatu perguruan tinggi. Sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan memperoleh tempat utama dan sentral karena perpustakaan melayani semua fungsi perguruan tinggi. Untuk menjalankan fungsi tersebut, perpustakaan menyediakan pelayanan yang bersifat mutlak dan mendasar. Pelayanan yang diberikan akan mempengaruhi semua program perguruan tinggi, dan tanpa itu berarti penundaan berfungsinya perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran dan penelitian Di sini Perpustakaan USU sebagai penunjang Tridharma Perguruan Tinggi yang memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung visi, misi dan tujuan lembaga induknya. USU sebagai pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan yang

mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing, berkualitas baik secara nasional dan internasional. USU juga mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan baik di lingkungan kerja, ilmu pengetahuan, penelitian, teknologi, seni dan budaya serta sebagai pusat rujukan dan konsultasi. Berkenaan dengan hal tersebut, perpustakaan USU berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta perannya dalam mengikuti permasalahan-permasalahan perkembangan yang terjadi pada USU. Dalam 5 tahun terakhir ini, Perpustakaan USU mengalami perubahan yang sangat pesat, dimana perpustakaan mulai melakukan perubahan-perubahan yang sangat mendasar dari berbagai aspek baik perpustakaan manual keperpustakaan digital, pelayanan dengan penerapan manajemen mutu dan lain sebagainya. Yang tujuannya adalah untuk memberdayakan semua unsur baik pemerintah maupun civitas akademika USU. Pengguna utama perpustakaan USU adalah berorientasi pada mahasiswa, dosen dan civitas akademika yang mengutamakan kepuasan pengguna sebagai dasar penyelenggaraan perpustakaan. Usaha tersebut mendapatkan hasil yang menggembirakan yang ditandai dengan jumlah pengguna perpustakaan setiap tahunnya di rata-ratakan 15% sampai dengan 30%, yang dimulai dari tahun 2005 sampai dengan sekarang. Perpustakaan USU juga telah dilakukan evaluasi kinerja layanan perpustakaan dengan menggunakan metode perpustakaan perguruan tinggi sendiri dengan membandingkan hasil indikator setiap tahunnya, Libraries Quality (LibQual), dan Library Services Quality (LevQual). Pada tahun 2010 telah dilakukan evaluasi kinerja layanan Perpustakaan USU dengan menggunakan ISO 11620. (Dewiyana, 2010: 121-132). Dimana, evaluasi kinerja layanan tersebut dilakukan berdasarkan data realisasi pencapaian kinerja 2009. Evaluasi kinerja layanan Perpustakaan USU perlu dilakukan suatu pengukuran secara rutin dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk mendapatkan unpan balik (feed back) oleh pengguna, yang kesemuanya dipengaruhi oleh hasil dari evaluasi dan perkembangan teknologi informasi. Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa begitu pentingnya dilakukan pengukuran kinerja perpustakaan USU yang memiliki indikator tersendiri untuk penilaian kinerja perpustakaan. Sampai saat ini pengukuran kinerja perpustakaan sudah pernah dilakukan, namun, hanya pada ISO 11620. Sementara peneliti ini membahas Performance Indicator Measurement yang dikeluarkan oleh American Library Association (ALA), dengan indikator yaitu: (1) Circulation percapita, (2) In-

Library Material Use percapita, (3) Library Visit percapita, (4) Program Attandance percapita, (5) Reference Transactions PerCapita, (6) Reference Fill Rate, (7) Title Fill Rate, (8) Subject and Autor Fill Rate, (9) Registration as a Percentage of Population, dan (10) Turnover Rate, yang mengacu pada Performance Indicator Measuremen. Berdasarkan uraian di atas bahwa untuk dapat hasil dan kondisi yang prima pada perpustakaan maka, peneliti berkeinginan untuk meneliti kembali bagaimanakah kinerja perpustakaan USU jika dilakukan pengukuran dan penilaian. Kemudian, judul penelitian ini adalah Pengukuran Kinerja Perpustakaan Tahun 2010 Berdasarkan ISO 11620. 1.7. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja perpustakaan USU, jika dilakukan pengukuran yang mengacu pada Performance Indicator Measurement yang dikeluarkan oleh American Library Association (ALA), yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Circulation percapita pada perpustakaan USU tahun 2010? 2. Bagaimana In-Library Material Use percapita pada perpustakaan USU tahun 2010? 3. Bagaimana Library Visit percapita pada perpustakaan USU tahun 2010? 4. Bagaimana Program Attandance percapita pada perpustakaan USU tahun 2010? 5. Bagaimana Reference Transactions PerCapita pada perpustakaan USU tahun 2010? 6. Bagaiman Reference Fill Rate pada perpustakaan USU tahun 2010? 7. Bagaiman Title Fill Rate pada perpustakaan USU tahun 2010? 8. Bagaiman Subject and Autor Fill Rate pada perpustakaan USU tahun 2010? 9. Bagaiman Registration as a Percentage of Population, pada perpustakaan USU tahun 2010? 10. Bagaiman Turnover Rate pada perpustakaan USU tahun 2010?

1.8. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perpustakaan USU berdasarkan ISO 11620. Lebih rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Circulation percapita pada perpustakaan USU tahun 2010; 2. In-Library Material Use percapita pada perpustakaan USU tahun 2010; 3. Library Visit percapita) pada perpustakaan USU tahun 2010; 4. Program Attandance percapita pada perpustakaan USU tahun 2010; 5. Reference Transactions PerCapita pada perpustakaan USU tahun 2010; 6. Reference Fill pada perpustakaan USU tahun 2010; 7. Title Fill pada perpustakaan USU tahun 2010; 8. Subject and Autor Fill Rate pada perpustakaan USU tahun 2010; 9. Registration as a Percentage of Population pada perpustakaan USU tahun 2010; 10. TurnoverRate pada perpustakaan USU tahun 2010. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini secara praktis dan teoritis berguna sebagai masukan, dapat membenahi manajemen, pelayanan, minat baca sehingga bermanfaat sebagai sumber belajar secara optimal. Dan hasil penelitian ini berguna untuk: 1. Perpustakaan USU, dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengembangan perpustakaan selanjutnya. 2. Peneliti lanjutan, dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian pada masalah yang sama. 3. Program Studi, sebagai khasanah pengetahuan dan dapat bermanfaat dalam meningkatkan wawasan dalam bidang dokumentasi dan jasa informasi. 1.5. Ruang Lingkup Berdasarkan latar belakang, rumusan, tujuan dan manfaat penelitian ini, maka ruang lingkup yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang Pengukuran kinerja perpustakaan USU Tahun 2010 berdasarkan ISO 11620 yang mengacu pada Performance Indicator Measurement yang dikeluarkan oleh American Library Association (ALA) Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan metode deskriptif dokumentasi dan pengamatan langsung ke Perpustakaan.