BAB 1 PENDAHULUAN. lain (Crips &Taylor, 2001). Caring adalah perhatian perawat dengan sepenuh hati

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005),

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Motivasi sembuh merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kompetisi di sektor kesehatan. Persaingan antar rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. dalam Tomey & Alligood, 2006) mendefinisikan caring sebagai suatu proses. merupakan sesuatu yang unik terhadap praktik keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Peneliti akan

BAB 1. bagi semua bangsa Indonesia. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini peneliti akan menguraikan mengenai teori-teori sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan pekerjaan staf tersebut sesuai dengan posisinya dalam

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada. Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini memacu para penyelenggara pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit

Ringkasan Teori-teori Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang diberikan perawat atau caring, dalam asuhan. pasiennya. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Program

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan. Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Kriteria pasien dikatakan mengalami infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan dan pemantapan peran bagi perawat akhir-akhir ini menjadi

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1945, yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. menghargai perasaan pasien yaitu dengan mencurahkan segala perhatian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia

BAB I PENDAHULUAN. asuhan yang bersifat humanistik, profesional, dan holistik berdasarkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. berperasaan, dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. perilaku caring

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu, pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam suatu satuan waktu (Kep. Menpan No.75/2004). Sementara menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan upaya individu dalam menjaga dan. mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perilaku pada seseorang. Selain itu, individu mengalami keterbatasan

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

BAB 1 PENDAHULUAN. memelihara dan meningkatkan kesehatan klien, dimana pemberian layanan

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Parasuraman (1997) dalam Wike (2009) kepuasan pasien adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. stroke masih tinggi. Menurut estimasi World Health Organisation (WHO), pada

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

BAB I PENDAHULUAN. harus dimiliki oleh manusia. Kesadaran akan arti pentingnya. apa yang mereka inginkan dan butuhkan (Mudayana dan

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, merasakan dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain (Crips &Taylor, 2001). Caring adalah perhatian perawat dengan sepenuh hati terhadap pasien.caring adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain dilakukan dengan memberikan tindakan nyata kepedulian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut (Porter et al, 2009). Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena Caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Caring berarti mengandung tiga hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian,tanggung jawab dan dilakukan dengan ikhlas (Kozier & Erb, 1998). Menurut Leininger (1986) Caring adalah inti dari keperawatan dan merupakan karakteristik yang paling penting dari seorang perawat (Watson, 2007). Perawat yang profesional tidak hanya duduk dibelakang meja sementara keluarga pasien mengambil peran dengan sepenuh hati mendampingi pasien. Aplikasi protokol Caringyang mengena dan diperlukan pasien adalah protokol Caringyang memuat hubungan bersifat terapeutik dengan pasien (Post, 1998). 1

2 Protokol Caring dibangun/dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan Caring yang profesional dan digunakan sebagai panduan atau pedoman dalam membangun dan membentuk kultur Caring pada rumah sakit (Luk, 2009). Protokol Caring memuat 3 elemen penting dari Caring yang profesional yaitu image, atitude dan perilaku. Ketiga elemen Caring ini diterapkan untuk mengetahui efektifitas dari protokol Caringdi rumah sakit dengan objek sasaran 1) untuk mendapatkan response dari pasien dan keluarga pasien, 2) untuk mengetahui feedback dari perawat dan staf pendukung. Menurut Wolf, et al. (2003) menyatakan didalam penelitiannya bahwa harapan pasien akan asuhan keperawatan adalah asuhan keperawatan yang mencakup perilaku Caring perawat didalamnya. Valentine (1997) menyatakan bahwa perilaku Caring merupakan bagian dari praktik keperawatan professional yang holistik, dan pasien memiliki kesempatan dalam mencari pusat pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh pengalaman positif terhadap perilaku Caring perawat. Watson (2004) menyatakan bahwa kenyataan yang dihadapi saat ini adalah bahwa kebanyakan perawat terlibat aktif dan memusatkan diri pada fenomena medic seperti cara diagnostik dan cara pengobatan. Tanking (2010) dalam penelitiannya di Taiwan mengatakan ada perbedaan perilaku profesional Caring perawat di Barat dengan di Taiwan. Memberikan informasi di awal untuk rencana tindakan kepada pasien agar dapat mempersiapkan diri secara mental biasa dilakukan di daerah Barat tetapi di Taiwan tidak. Jam bertamu di Taiwan juga tidak ada kecuali di ruang ICU, sehingga perawat memanfaatkan keluarga pasien untuk memonitor infus pasien,

3 mencari tiang infus bila pasien hendak ke kamar mandi dan mengecek infus tersebut secara berkala. Bila pasien tidak memiliki keluarga yang dapat mendampingi maka mereka akan mencari jasa sukarelawan. Perawat yang keliling mengontrol infus pasien pada malam hari sehingga keluarganya dapat beristirahat dianggap sebagai Caring. Barbara (2004), dalam penelitiannya di ruang ICU sebuah rumah sakit di Amerika Serikat menemukan bahwa perilaku Caring perawat tidak hanya diberikan kepada pasien tetapi anggota keluarganya juga. Perilaku Caring perawat yang ditemukan adalah adanya perpaduan yang tepat antara keterampilan, pengetahuan, dan sikap Caring perawat yang akan mempengaruhi respons stress keluarga karena anggota keluarga yang sedang mengalami penyakit kritis atau cedera. Mizuno, et al. (2005) dalam penelitiannya di Jepang menemukan bahwa perilaku Caring yang terpenting adalah mendengarkan pasien, membantu pasien untuk tidak merasa bersalah dengan memberikannya informasi yang adekuat dan memperlakukan pasien sebagai seorang individu. Perilaku yang terpenting dari semua itu adalah bertanya kepada pasien dengan nama apa dia lebih senang dipanggil. Perilaku Caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain dalam arti memberikan perhatian yang lebih kepada seseorang dan bagaimana seseorang itu bertindak, karena perilaku. Caring merupakan perpaduan perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dalam membantu pasien yang sakit. Perilaku Caring sangat penting untuk mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup

4 manusia. Perilaku Caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien. Diagnosa dalam konsep Caring dilakukan dengan menggungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep Caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien(valizadeh et al.,2012). Memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan dengan penuh kasih, memberikan harapan, selalu berada di samping pasien dan bersikap Caring sebagai media pemberi asuhan (Sitorus, 2011).Perilaku Caring perawat akan memungkinkan terjalinnya hubungan interpersonal yang harmonis antara perawat-pasien, dapat membantu dan memenuhi kebutuhan pasien, yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan kepada pasien (Sartika & Nanda, 2011). Sesuai penelitian Husein (2006) didapatkan bahwa 90% pasien mengatakan tidak merasa nyaman berbicara dengan perawat, 84% dari jumlah tersebut memiliki pengalaman negatif karena perawat tidak memperhatikan kebutuhan pasien terutama di malam hari.hal yang sama dikatakan dalam penelitiannya masih diperoleh adanya kritikan akan pelayanan keperawatan yang dirasakan pasien, pasien mengatakan perawat kurang ramah saatberinteraksi dengan pasien, tidak memberikan penjelasan tentang perkembangan kesehatan pasien, tidak memperkenalkan diri saat pertama kali bertemu dengan pasien dan pasien juga mengatakan kurang mendapat penjelasan dari perawat saat di tanya tentang kondisi penyakit pasien.

5 Novayanti (2011) menemukan bahwa perilaku Caring perawat akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien namun masih diperoleh keluhan pasien yang mengatakan perawat tidak Caring seperti kurang ramah saat berinteraksi dengan pasien, tidak memperkenalkan diri, tidak memberikan penjelasan terkait tindakan yang akan dilakukan.perilaku perawat yang tidak Caring akan mempengaruhi kepuasan pasien dan juga loyalitasnya terhadap rumah sakit Asuhan keperawatan di ruang rawat inap dilakukan kepada pasien mulai dari saat ia diterima di ruang rawat inap oleh perawat(rahman et al., 2013). Penampilan dan sambutan awal perawat merupakan hal pertama yang diperhatikan pasien, kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama (Sitorus,2011). Perawat meyakini bahwa Caring sebagai fundamental dari keperawatan maka perawat akan menggunakan setiap kesempatan (apakah satu menit atau satu jam) untuk menerapkan filosofi Caring pada pasien(watson,2004). Forough (2007) menemukan bahwa penekanan peningkatan pada aspek moral,etika dan agama perawat merupakan atribut yang lebih penting untuk perawat muslim yang ada di Teheran untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap perilaku Caring perawat. Hasil penelitian Jane (2005), mengatakan bahwa aplikasi dan evaluasi Caring code dalam pendidikan keperawatan klinik menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kelompok experimen. Fini, et al (2012), dalam penelitian yang dilakukannya di Iran menemukan bahwa perilaku Caring perawat dan pendidikan pasien dapat meningkatkan kepuasan pasien. Jane (2004) menemukan bahwa gaji yang rendah dan beban kerja yang tinggi

6 menyebabkan perawat tidak Caring. Sementara Mizuno et al. (2005) menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap perilaku Caring perawat dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja. Hal ini juga didukung oleh penelitian Prompahakul et al. (2011), yang menunjukkan bahwa pengalaman, pengetahuan dan tingkat pendidikan perawat mempengaruhi perilaku Caring perawat (91,6%). Valizadeh et al. (2012) menemukan bahwa pengalaman perawat sangat berpengaruh terhadap perilaku Caringnya kepada pasien. Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin adalah rumah sakit swasta yang mempunyai 136 tempat tidur.rata-rata pasien baru masuk untuk rawat inap sebanyak 15 orang perhari (Rekam Medik, 2014).Perawat berjumlah 176 orang dengan latar belakang pendidikan D 3 Keperawatan sebesar 70 % dan Sarjana Keperawatan 30%.Sebagian perawat yang bekerja di RSU Bunda Thamrin adalah perawat yang belum sepenuhnya mengaplikasikan protokol Caring dalam memberikan pelayanan keperawatankepada pasien sehingga sangat membutuhkan treatment protokol Caring yang nantinya dijadikan panduandasar yang benar agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang memuaskan pasien. Terkait dengan perilaku Caring yang merupakan inti dari keperawatan dan pentingnya kesan pertama yang muncul dalam waktu 20 detik sampai 4 menit pertama pada saat penerimaan pasien baru, penulis merasa masih sangat kurang dipahami oleh perawat.hal ini dapat tergambar berdasarkan hasil observasi dan analisis awal penulis di lapangan bahwa perawat kelihatan kaku, tidak ramah dan merasa terbebani saat menerima pasien baru masuk.perawat yang tidak

7 Caringpada saat pertama kali pasien masuk tidak akan mengerti kebutuhan dasar pasien sehingga ia masuk untuk rawat inap di rumah sakit. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh aplikasi protokol Caringpada penerimaan pasien baru terhadap perilaku Caring perawat di RSU Bunda Thamrin Medan. 1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh aplikasi Protokol Caring pada penerimaan pasien baru terhadap perilaku Caring perawat di ruang rawat inap RSU Medan? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk menganalisis pengaruh aplikasi Protokol Caring pada penerimaan pasien baru terhadap perilaku Caring perawat di ruang rawat inap. 1.3.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis perilaku Caring perawat sebelum aplikasi protokol Caring pada saat penerimaan pasien baru di ruang rawat inap. 2. Untuk menganalisis perilaku Caring perawat sesudah aplikasi protokol Caring pada saat penerimaan pasien baru di ruang rawat inap. 3. Untuk menganalisis pengaruh aplikasi Protokol Caring pada penerimaan pasien baru terhadap perilaku Caring perawat di ruang rawat inap.

8 1.4. Hipotesa Penelitian Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh aplikasi Protokol Caring pada penerimaan pasien baru terhadap perilaku Caring perawat di ruang rawat inap 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Praktik Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian untuk dapat menghasilkan Caring protokol penerimaan pasien baru yang dapat digunakan di rumah sakit. 1.5.2. Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai bahan kajian di pendidikan untuk pengembangan ilmu perilaku Caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di Rumah Sakit. 1.5.3. Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dan menjadi dasar (evidence base) untuk penelitian selanjutnya terkait dengan aplikasi Caring di Rumah Sakit.