Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (624);

dokumen-dokumen yang mirip
*Corresponding author : ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN METODE LAND APPLICATION

BAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

Evaluasi Sifat Kimia Tanah pada Lahan Kopi di Kabupaten Mandailing Natal

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

SURVEI DAN PEMETAAN STATUS HARA TEMBAGA DAN BORON PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT HUTABAYU RAJA

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3. No.4, September (511) :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (622);

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

IV. HASIL PENELITIAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PEMETAAN STATUS UNSUR HARA C-ORGANIK DAN NITROGEN DI PERKEBUN NANAS (Ananas comosus L. Merr) RAKYAT DESA PANRIBUAN KECAMATAN DOLOK SILAU KABUPATEN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (19):

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Latar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

PENGARUH CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT BERUMUR 5, 10 DAN 15 TAHUN DI KEBUN BEGERPANG ESTATE PT.PP

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2013.

Rizki Annisa Nasution*, M. M. B. Damanik, Jamilah

PENGARUH CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT BERUMUR 5, 7 DAN 9 TAHUN DI KEBUN SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PERSERO

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

Lampiran 3. Analisis AwalLimbah Padat Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji. 14,84 IK.01.P.

Pengelolaan Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanjung Jati

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMETAANC-ORGANIK DAN TEKSTUR TANAH PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN HINAI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI. Oleh :

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Coressponding Author :

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI POPULASI BEBERAPA JENIS CENDAWAN PADA PIRINGAN KELAPA SAWIT (Elaeis guinnensis Jacq.) AKIBAT PEMBERIAN PUPUK NPK KOMPLEKS SKRIPSI OLEH:

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

PEMETAAN STATUS C-ORGANIK, NITROGEN DAN TEKSTUR DI KEBUN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI OLEH :

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Laboratorium Analitik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. Perkebunan merupakan sektor yang strategis bila dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach)

Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, Agustus 2014

Evaluasi Kesuburan Tanah Untuk Replanting Kelapa Sawit di Afdeling I (satu) PTPN XIII Kabupaten Landak

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

PENDAHULUAN. tersebar di 32 provinsi. Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN ILMU TANAH F A K U L T A S P E R T A N I A N UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2009

MATERI-8. Unsur Hara Makro: Kalsium & Magnesium

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Pemetaan C-Organik Di Lahan Sawah Daerah Irigasi Pantoan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

Pendugaan Erosi Aktual Berdasarkan Metode USLE Melalui Pendekatan Vegetasi, Kemiringan Lereng dan Erodibilitas di Hulu Sub DAS Padang

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RASIO DAN KEJENUHAN HARA K, Ca, Mg DI DALAM TANAH UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq)

Pemanfaatan Limbah Lumpur Padat (Sludge) Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai Alternatif Penyediaan Unsur Hara Di Tanah Ultisol

Pemupukan Tanaman Kopi dan Kakao Perlu Memperhatikan Interaksi Antarhara. Pusat Penelitian Kopi dam Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

EVALUASI SIFAT FISIK TANAH TERHADAP LAJU INFEKSI GANODERMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT.PD.PATI) S K R I P S I OLEH :

Erosi Kualitatif Pada Perkebunan Karet Umur 25 Tahun di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

n. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq.) Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tumbuhan yang termasuk family

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

SKRIPSI OLEH JAYAGUST HARIANSYAH K.A JUNIOR SINAGA ILMU TANAH

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Transkripsi:

Hubungan Ca Dan Mg Dengan Produksi Kelapa Sawit Di Kebun PT. Buana Estate Kabupaten Langkat Relations Ca And Mg With Palm Oil Production In PT. Buana Estate Plantation At Langkat Regency Deddy Purba; Supriadi; Hardy Guchi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corresponding author : supriadi@usu.ac.id ABSTRACT In some nutrients, Ca and Mg are macro nutrients that are needed by palm oil tree to get desired production. This research aims to declare the status of Ca, Mg and production of palm oil tree in PT. Buana Estate Langkat District. Data of the soil and production is taken by random samples, and then analyzed in Technology and Research Laboratory in Faculty of Agriculture in University of Sumatera Utara. Data status of Ca, Mg, soil, and production is drawn by using Geographic Information System. The relation between Ca, Mg and production is done by regression. This research result shows that status of Ca is average while status of Mg is low, Ca-exchange and Mg-exchange no real effect on palm oil production. Keywords: Ca and Mg, Production of palm oil. ABSTRAK Dari beberapa unsur hara, Ca dan Mg merupakan unsur hara makro yang diperlukan tanaman kelapa sawit untuk mendapat produksi yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan status Ca, Mg dan produksi tanaman kelapa sawit di Perkebunan PT. Buana Estate Kabupaten Langkat. Data tanah dan produksi diambil secara random sampling, lalu dianalisis di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Data status Ca, Mg tanah dan produksi digambarkan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hubungan antara Ca, Mg dengan produksi dilakukan dengan regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status Ca menyatakan sedang, sementara status Mg menyatakan rendah, Ca-tukar dan Mg-tukar berpengaruh tidak nyata terhadap produksi kelapa sawit. Kata kunci : Ca dan Mg, Produksi kelapa sawit. PENDAHULUAN Pada tahun 2002 luas pertanaman kelapa sawit di indonesia mencapai 4.116.000 ha dan jauh meningkat dibanding pada tahun 1986 yang hanya sekitar 593.800 ha. Produktivitas kebun sawit rerata nasional adalah 2,94 ton CPO ha -1 tahun -1 atau setara dengan 13,34 ton TBS ha -1 tahun -1. Produksi ini lebih rendah dari potensi produksi berdasarkan kelas kesesuaian lahan S-3 yaitu 20,0 ton TBS ha -1 tahun -1 dalam satu siklus tanam (Subronto dan Anwar, 2002). Produktivitas yang rendah ini disebabkan oleh rendahnya konsentrasi kation-kation basa Ca, Mg dan K yang dapat dipertukarkan dan kejenuhan basa, rendahnya ketersediaan unsur hara P dan Mo, tingginya Al-dd dan Mn-dd larut dalam air dapat menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Faktor pembatas 2255

kimia tanah ini dapat diatasi dengan pengapuran dan pemupukan yang membutuhkan biaya cukup tinggi (Barchia, 1995). Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari lingkungan alam dan potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu dokumentasi utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan wilayah. Makin banyak informasi yang diperoleh dari pelaksanaan survei pada skala yang besar akan memberikan manfaat yang lebih besar, tergantung dengan pelaksanaan survei yang dilakukan (Hakim etal, 1986). Perkebunan PT Buana Estate terletak pada 98 o 28-90 o 32 BT dan 3 o 49-3 o 51 LU dengan ketinggian ± 7 m di atas permukaan laut dan memiliki luas 1.487,97 ha. Topografinya datar (0-3%) dengan jenis tanah Aluvial dengan intensitas curah hujan 1619 mm/tahun (Estate, 1994). Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian Survei Pemetaan Ca dan Mg Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) Di Kebun PT. Buana Estate Kabupaten Langkat Karena pemetaan unsur hara Cadan Mg ini nantinya akan memberi gambaran tentang jumlah pupuk Ca dan Mg yang harus diberikan, agar tidak terjadi pemborosan dan pencemaran lingkungan Tujuan penelitian Memetakan sebaran unsur hara Ca dan Mg di Kebun PT. Buana Estate Kab. Langkat dan untuk mengetahui peran unsur hara Ca dan Mg dan estimasi produksi tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Kegunaan penelitian adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat membuat skripsi di program studi Agroekoteknologi minat Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini berguna untuk memperoleh data kandungan Ca dan Mg di perkebunan PT. Buana Estate Kab.Langkat dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di areal perkebunan tanaman kelapa sawit PT Buana Estate yang berlokasi di Desa Cinta Raja Kabupaten Langkat, dengan luas daerah yang mencapai 1788,27 ha dan terletak pada 98 o 28-90 o 32 BT dan 3 o 49-3 o 51 LU dengan mengambil sampel tanah dan menghitung bobot TBS disetiap sampelnya pada tanggal 15 juli 2014 dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta lokasi penelitian dengan skala 1:50.000, sampel tanah yang diambil dari daerah penelitian, serta bahanbahan kimia untuk analisis laboratorium. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global Position System) untuk menentukan letak lokasi penelitian, bor tanah untuk mengambil sampel tanah, kantong plastik sebagai tempat sampel tanah, kertas label untuk menandai sampel, kamera untuk dokumentasi serta alat-alat laboratorium yang mendukung analisa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan survei, yang menggunakan metode grid bebas. Pengambilan sampel tanah ditetapkan secara acak dengan mengacu pada peta kerja dengan skala semi detail 1: 50.000. Adapun tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut : Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terlebih dahulu dilakukan konsultasi dengan komisi pembimbing, penyusunan usulan penelitian, pengadaan peralatan, pengadaan petakerja, studi literatur, dan penyusunan rencana kerja yang berguna untuk mempermudah pekerjaan secara sistematis sehingga didapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan Pelaksanaan dimulai dengan melakukan pengambilan data-data sekunder yang diperlukan untuk lokasi 2256

penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini. Pelaksanaan pengambilan contoh tanah di lapangan menggunakan metode grid bebas pada jarak yang sudah ditentukan dan berpedoman pada grid cell peta kerja. Kegiatan selanjutnya yaitu menentukan pohon sampelnya kemudian dilakukan pengambilan contoh tanah dilakukan menggunakan bor tanah pada kedalaman 10-30 cm, dari setiap pengambilan contoh dicatat hasil pembacaan koordinat yang tertera pada GPS. Sampel tanah diambil dengan cara mengebor diluar piringan mendekati tajuk daun tanaman yang akan di ukur bobot tandan buah segar nya. Setelah diperoleh contoh tanah dari pengeboran maka diambil + 1 kg untuk setiap contoh tanah dan dimasukan kedalam tempat yang sudah disediakan, selama pengambilan contoh tanah tersebut juga dilakukan pengamatan dan pencatatan keadaan lingkungan diareal pengambilan sampel Contoh tanah yang diambil dari daerah penelitian dianalisis di laboratorium riset dan teknologi Fakultas Pertanian universitas Sumatera Utara untuk mengetahui kandungan Ca dan Mg dengan metode AAS. Data yang diperoleh dianalisis secara regresi untuk mengetahui keterkaitan hubungan ketersedian Ca, Mg tanah dengan hasil tandan buah segar kelapa sawit. Ada pun penggolongan tingkat kandungan Ca-tukar dan Mg tukar tertera pada Tabel 1 : Tabel 1. Kriteria Sifat Tanah Sifat tanah Satuan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Ca-tukar me/100 <2.0 2.0-5.0 6.0-10.0 11.0-20.0 >20.0 Mg-tukar me/100 <0.40 0.40-1.00 1.10-2.00 2.10-8.00 >8.00 (Sumber : Balai Penelitian Tanah, 2005) Dari data analisis Ca dan Mg yang diperoleh di lakukan penggabungan (overlay) denagan data bobot tandan buah segar (TBS) yang diperoleh melalui hasil analisis maupun data mengenai bobot TBS yang ditimbang secara manual tersebut kemudian dikaji hubungannya dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dalam bentuk persamaan: Y = a +bx1+x2 Dimana : Y : variabel terikat (produksi kelapa sawit) A : intersep dari garis pada sumbu Y B : koefisien regresi linier X1 : variabel bebas (unsur Ca) : variable bebas (unsur Mg) X2 Untuk pembuatan peta distribusi Ca dan Mg dilakukan dengan metode interpolasi point. Dalam pemaparannya peta distribusi yang dihasilkan akan di olah melalui program SIG Ilwis atau arc view GIS 3.2. Output data yang diperoleh dikelompokan berdasarkan criteria penilaian sifat sifat tanah yang dibuat oleh Staf Pusat Penelitian Tanah (2005). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Perkebunan PT Buana Estate Desa Cinta Raja, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak 60 Km dari Kota Medan, dengan luasan daerah yang mencapai 1788,27 ha dan mulai diusahakan oleh PT Buana Estate ini sejak tanggal 31 Oktober 1977. 2257

Kegiatan survei di lapangan dan di laboratorium memperoleh data primer berupa bobot TBS, Hasil analisis Ca dan Mg pada setiap titik sampel yang telah di tentukan. Data diolah dengan menggunakan rumas excel untuk mendapatkan Rataan, Max, Min pada keseluruhan data. Hal yang dimaksud disajikan pada tabel berikut : Tabel 2. Data Keseluruhan Bobot Janjangan di Setiap Titik Sampel Produksi Rataan Max Min Bobot Janjang Sawit (kg) 37,26 44 24 Ca-tukar 10,45 20,93 1,36 Mg-tukar 0,92 0,95 0,83 Pada Tabel 2 terlihat bobot janjang TBS memiliki rataan 37,26, tertinggi 44 kg, terendah 24 kg. Sementara pada Ca-tukar memiliki rataan 10,45, tertinggi 20,93, terendah 1,36 sedangkan pada Mg-tukar memiliki rataan 0,92, tertinggi 0,95, terendah 0,83. Dari hasil analisis regresi peran Ca terhadap produksi diperoleh model regresi sebagai berikut : Y= 39,8450,248X1 Dari hasil analisis regresi diketahui R sebesar (0,214) memiliki hubungan yang tergolong rendah.tingkat signifikasi model (0,135) menyatakan bahwa model yang tercantum tidak nyata. Setelah dilakukan kombinasi kedua variabel antara Ca dan Mg dengan produksi yaitu Y = 38,602-0,254X1+1,409X, Ca dan Mg berpengaruh tidak nyata terhdap produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas perkebunan kelapa sawit adalah tingkat ketersediaan unsur hara tanah, terutama Kalsium dan Magnesium. Hal ini sesuai dengan pernyataan Barchia, 1995 yang mengatakan produktivitas yang rendah disebabkan oleh rendahnya konsentrasi kation kation basa Ca, Mg dan K yang dapat dipertukarkan dan kejenuhan basah, rendahnya ketersediaan unsurhara P dan Mo, tingginya al-dd dan Mn-dd larut dalam air dapat menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Faktor pembatas kimia ini dapat diatasi dengan pengapuran dan pemupukan yang membutuhkan biaya cukup tinggi. Hal ini dimungkinkan sebaran Ca dan Mg terdapat pada daerah penelitian hanya tersebar pada kriteria sangat rendah hingga sedang pada Ca, sedangkan pada Mg hanya terdapat kriteria rendah sehingga tidak diperoleh peran Ca dan Mg terhadap produksi yang pengaruhnya tingkat nyata. Berdasarkan hasil analisis dilaboratorium diperoleh data distribusi unsur hara yang di gambarkan pada peta distribusi hara Ca-tukar yang tersaji pada Gambar 1. 2258

Gambar 1. Sebaran Unsur Hara Ca-tukar Berdasarkan kriteria kadar Ca-tukar dari tiap titik sampel maka areal penelitian terdapat cuma 3 kriteria yaitu Sangat rendah, Rendah, Sedang, selengkapnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Data Luas Wilayah Status Hara Ca-tukar Status Luas ---ha--- Sangat Rendah 19,19 Rendah 470,59 Sedang 1.300,10 Total 1,780,817 Dari data analisis kandungan Ca-tukar Tabel 3 terlihat bahwa areal penelitian didominasi dengan keadaan Ca-tukar Sedang dengan luas 1.789,88 Ha, Rendah dengan luas 470,59 Ha dan Sangat Rendah memiliki luas 19,19 Ha. Dari hasil analisis regresi peran Mg terhadap produksi diperoleh model regresi sebagai berikut : Y = 59,184-23,725X2...(2) Dari hasil analisis diketahui nilai R sebesar (0,132) memliki hubungan yang tergolong sedang.tingkat signifikasi model (0,362) menyatakan bahwa model yang tercantum tidak nyata. Berdasarkan hasil analisis dilaboratorium diperoleh data distribusi unsur hara yang digambarkan pada peta distribusi Mg-tukar yang tersaji pada gambar 2. 2259

Dari hasil model regresi antara Ca dengan produksi yaitu Y = 39,845-0,248X1 (1), Ca berpengaruh tidak nyata terhadap produksi. Dimana dapat dilihat dari Respon tanaman terhadap pemberian kalsium berperan memacu pertumbuhan akar, memperbaiki ketegaran tanaman secara umum yang mendorong produksi biji, mengurangi penyerapan racun, meningkatkan kandungan kalsium pada buah serta mengurangi serapan zat radioaktif. pupuk tergantung pada keadaan tanaman dan ketersediaan hara di dalam tanah. Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan Mas ud,(1992), yang mengatakan unsur hara Hal ini dimungkinkan sebaran Ca yang terdapat pada daerah penelitian hanya tersebar pada sangat rendah hingga sedang dan tidak memiliki kriteria tinggi dan sangat tinggi, sehingga tidak terperoleh peran Ca terhadap produksi yang pengaruhnya sampai tingkat nyata. Gambar 2. Sebaran unsur hara Mg-tukar Berdasarkan kriteria kadar Mgtukar dari tiap titik sampel maka areal penelitian terdapat cuma 1 kriteria yaitu rendah selengkapnya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Data Luas Wilayah Status Hara Mg-tukar Status Luas ---ha--- Rendah 1.780,817 Total 1,780,817 2260

Dari hasil analisis kandungan Mgtukar pada Tabel 4 terlihat bahwa pada areal penelitian semua di dominasi dengan keadaan Mg-tukar yang rendahdengan luas 1.780,817 Ha. Dari hasil analisi regresi peran Ca dan Mg terhadap produksi diperoleh model regresi sebagai berikut : Y = 38,602-0,254X1+1,409X2 (3) Dari hasil analisis diketahui nilai R sebesar (0,214) memliki hubungan yang tergolong sedang. Tingkat signifikasi model (0,331) menyatakan bahwa model yang tercantum tidak nyata. Dari hasil model regresi antara Mg dengan produksi yaitu Y = 59,184-23,725X2 (2), Mg berpengaruh tidak nyata terhadap produksi. Dimana dapat dilihat dari Respon tanaman terhadap pemberian pupuk tergantung pada keadaan tanaman dan ketersediaan hara di dalam tanah, Semakin besar respon tanaman, semakin banyak unsur hara dalam tanah (pupuk) yang dapat diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan produksi. Menurut Sugiyono, et al. (2005), perimbangan hara kation K, Ca dan Mg di dalam tanah, terutama K vs Mg, menjadi faktor pembatas bagi tercapainya produktivitas kelapa sawit. Antagonisme K vs Mg mengakibatkan defisiensi hara K dan atau Mg di lapangan. Defisiensi K dan Mg disebabkan kadar hara di tanah rendah dan mengusulkan perimbangan K, Ca dan Mg optimum di dalam tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman adalah 5% K +,65% Ca 2+, 10% Mg 2+ dan bila nisbah Mg/K hanya 2,0 dianggap rendah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktivitas tingggi. Hal ini dimungkinkan sebaran Mg yang terdapat pada daerah penelitian hanya terdapat krtiteria rendah dan tidak memiliki kriteria yang lain, sehingga tidak terperoleh peran Mg terhadap produksi yang pengaruhnya sampai tingkat nyata. sedang (1.300,10 Ha) dan rendah (470,59 Ha), sedangkan Mg-tukar seluruhnya pada kriteria rendah dengan luas (1,780,817 Ha). Ca-tukar dan Mg-tukar berpengaruh tidak nyata baik secara parsial maupun bersamasama terhadap produksi kelapa sawit. DAFTAR PUSTAKA Barchia, F. 1995. Perbaikan Kesuburan Tanah Masam dengan Sewage Sludge Peningkatan Kation Basa Tanah dan Serapan pada Tanah. JIPI. No.2 Estate,B.1994. Penyajian Evaluasi Lingkungan. Tim Pengelolah Lingkungan PT Buana Estate. Medan. Hakim, N., M. Y., Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. A. Diha, G. B. Hong, H. H. Bailey. 1986. Dasar- Dasar Ilmu Tanah Ultisol. Universitas Lampung, Lampung. Mas ud, P., 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung. Sugioyono, Edy S. Sutarta,W. Darmosarkoro dan Heri Santoso. 2005. Peran Perimbangan K, Ca, Mg Tanah dalam Rekomendasi Pemupukan Kelapa sawit. Pertemuan Teknis Kelapa Sawit PPKS 19-20 April 2005. Medan. Subronto dan Anwar. S. 2000. Analisis Keragaman Produksi Kelapa Sawit di dalam dan Antar Perkebunan. Warta PPKS. Vol 8(3) : 113-121. SIMPULAN Sebaran hara Ca-tukar di kebun Buana Estate didominasi oleh kriteria 2261

2262