cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ULANG TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA TJILIK RIWUT DI PALANGKA RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar belakang Belakang pengadaan proyek

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Ulang Interior Terminal Keberangkatan Bandar Udara Syamsudin Noor

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II BATASAN DAN PENGERTIAN TENTANG BANDAR UDARA

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku)

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

Terminal penumpang bandar udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Latar Belakang Pengadaan Proyek

- Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat. - Terminal adalah tempat berhenti, tempat kedudukan, tempat

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM

PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KULON PROGO DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN JURUSAN ARSITEKTUR

yang lebih luas1 Dari sarana transportasi udara tersebut, komunikasi dengan bangsa lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

lib.archiplan.ugm.ac.id

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOTEL TRANSIT DI KAWASAN BANDARA SOEKARNO - HATTA

BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN BANDARA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

Perancangan Ulang Terminal Penumpang Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak

2.1 Kondisi Terminal Penumpang Kapal Laut Pelabuhan Teluk Bayur 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SURAKARTA. Gambar 1.1. Jaringan Transportasi Kota Surakarta dengan Kota Kota di Pulau Jawa Sumber : Widiyanto_2005,Analisis Penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6


BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

yaitu apabila bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar

BAB III LANDASAN TEORI

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek Kemudahan terjadinya mobilisasi dengan menggunakan pesawat terbang saat ini sedang diupayakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi arus dunia yang bergerak sangat cepat. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan dalam penggunaan sarana transportasi udara. Kemudahan transportasi udara ini juga sangat memungkinkan dalam meningkatkan kunjungan dari berbagai kota dan Negara mengingat salah satu sektor yang ingin dikembangkan adalah sektor pariwisata. Selain itu pula karena di Palangka Raya sendiri tidak terdapat laut, maka penumpang yang menggunakan Kapal Laut harus berangkat terlebih dahulu ke Sampit yang merupakan salah satu Kabupaten di Kota Palangka Raya, baru kemudian dapat melanjutkan perjalan menggunakan Kapal Laut, dan jarak yang ditempuh dari Kota Palangka Raya menuju Sampit kuranglebih 8 jam, atau melalui jalan darat ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang jarangnya dapat ditempuh kurang lebih 4,5 hingga 5 jam baru dapat melanjutkan perjalanan menggunakan Kapal Laut. Hal ini akan sangat membuang banyak waktu bagi warga yang hanya memiliki waktu singkat. Kendati demikian cara ini masih tetap ditempuh mengingat minimnya armada pesawat terbang yang beroperasi di Bandara Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Namun, selama tahun 2010 kegiatan angkutan udara di Bandar Udara Tjilik Riwut mengalami peningkatan kumulatif sebesar 29.09%. Peningkatan ini bertujuan 1

untuk memenuhi tuntutan lonjakan permintaan penumpang dalam kebutuhan alat transportasi udara. Meskipun terjadi peningkatan maskapai yang artinya meningkat pula pengguna maskapainya, namun terminalnya tidak mengalami peningkatan baik dari segi fasilitas maupun kapasitas. NO 1 2 3 4 5 TABEL I.1 LALU LINTAS ANGKUTAN UDARA PERIODE TAHUN 2006 S/D TAHUN 2010 URAIAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah Pesawat (Aircraft Movement) 3.939 3.630 3.622 5.333 5.384 Penumpang (datang/berangkat/transit) 217.011 254.955 276.634 327.112 461.337 Bagasi (datang/berangkat) 1.998.068 2.528.963 2.659.846 3.008.971 3.877.848 Cargo (datang/berangkat) 1.311.233 1.972.371 1.996.624 1.786.862 2.189.818 Pos 22.290 77.506 468.576 503.463 829.462 (datang/berangkat) Rata-Rata Load Factor (%) 72.85 72.31 73.93 61.81 60.75 Sumber : Laporan Tahunan Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya Tahun 2010 Peningkatan jumlah penumpang ini mengakibatkan terminal menjadi sangat padat pada jam jam tertentu, misalnya saat terdapat dua flight yang akan take off pada jam yang berdekatan, hal ini akan mengakibatkan jumlah penumpang meningkat dan ruang terminal menjadi sangat padat sehingga terkadang terjadi ketidaknyamanan saat berada di dalam gedung terminal baik terminal kedatangan maupun terminal keberangkatan. Ketidaknyamanan ini membuat sejumlah penumpang memilih untuk menunggu di luar gedung atau area di luar ruang tunggu karena area ruang tunggu 2

terminal yang sempit. Demikian pula halnya pada terminal kedatangan yang luasan ruangnya tidak memadai bagi penggunanya disaat jam jam padat. Dilihat dari data penumpang periode 2006 2009 terjadi peningkatan yang semestinya ruang gerak penumpang di gedung terminal perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi kapasitas tersebut. TABEL I.2 DATA PENUMPANG PERIODE 2006 S/D 2009 NO TAHUN DATANG BERANGKAT TRANSIT JUMLAH 1 2005 85.923 86.966 173.889 2 2006 109.191 107.820 217.011 3 2007 128.358 126.309 288 254.955 4 2008 137.994 138.467 173 276.634 5 2009 162.656 164.456 50 377.112 Sumber : Laporan Tahunan Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya Tahun 2010 Peningkatan jumlah penumpang dari tahun ke tahun ini menjadi masalah yang cukup jelas karena terminal yang kurang mampu menampung dan memberikan kenyamanan bagi penumpang terutama di terminal kedatangan untuk lebih leluasa bergerak. Luasan gedung terminal kedatangan kurang lebih hanya 200m² disertai dengan peralatan pengakutan barang di dalamnya sehingga penumpang yang datang harus berdesakan mengantri barang dan reservasi taksi. Eksisting Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya Bandar udara Kota Palangka Raya ini memiliki luas ± 3.882.950Ha dengan total luas lantai gedung terminal 5.734 m². Bandara ini beroperasi dari pukul 06.00 hingga pukul 17.00 waktu lokal dan pada saat saat tertentu dapat beroperasi apabila dibutuhkan. Bandara yang beralamat di Jalan Adonia Bamad Palangka Raya ini 3

memiliki Fasilitas pelayanan penunjang usaha bandara anta lain Restaurant, Kios Kerajinan Rakyat, Kios Majalan dan Koran, Mushola, Parkir Kendaraan, Taxi Service, Pelayanan Porter, dan Pelayanan Ground Handling. Gambar 1.1 Restaurant Terminal Kedatangan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2011 Gambar I.2 Wrapping Bagage Terminal Kedatangan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2011 4

a. Kondisi Gedung Terminal Sistem Terminal penumpang pada Bandara Tjilik Riwut dapat dideskripsikan menurut perilaku pengguna utama terhadap bagian bagian utamanya yang antara lain sebagai berikut : Pada terminal keberangkatan, baik penumpang ataupun pengantar berhenti tepat di depan terminal dan kemudian menurunkan barang dari kendaraan baru menuju ke lobby utama bandara. Beberapa diantaranya langsung menuju ke pintu pemeriksaan dan beberapa lainnya menuju ke pusat informasi untuk menanyakan arah tujuannya ketika ingin melakukan proses check in. Gambar I.3 Pintu Pemeriksaan Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2011 Penumpang yang akan melakukan perjalanan harus memasuki pintu pemeriksaan terlebih dahulu baru dapat melakukan proses check in, selanjutnya penumpang akan menuju meja counter check ini sesuai dengan jenis pesawat yang akan digunakan. Kemudian beberapa diantaranya adanya yang ke toilet, ada pula yang menuju ke restaurant, toko souvenir, dan ada yang langsung menuju ke ruang tunggu. Sementara yang menghantarkan penumpang tidak diperbolehkan masuk 5

sehingga ada yang langsung pulang dan ada pula yang menunggu di depan hingga penumpang yang dihantarkan dipastikan sudah berangkat. Gambar I.4 Check in Counter Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2011 Sementara di terminal kedatangan ketika pesawat mendarat, penumpang berpindah dari pesawat menuju gedung terminal melalui apron tunggu kemudian berjalan memasuki bagian pemrosesan penumpang yakni terminal kedatangan. Di dalam gedung terminal ini, penumpang akan melakukan beberapa kegiatan, yang pertama beberapa penumpang akan menuju ke arah pengambilan barang, beberapa diantaranya mencari tempat pemesanan taksi dan penginapan, ada yang duduk dan sisanya mencari kamar kecil / toilet. Beberapa kegiatan tersebut sering terjadi di bagian ini dan kendala yang dialami adalah para pelaku kesulitan melakukan pergerakan yang nyaman di area ini karena ruang yang terlalu sempit sehingga harus berdesakan. Perilaku antar kepentingan harus berusaha menuju ke tempatnya masing masing dengan harus berdempetan dengan penumpang yang lain. 6

Proses proses ini sering menemukan kendala terutama bagi pengguna yang baru pertama kali berada di Bandara Tjilik Riwut. Tidak adanya petunjuk yang mengarahkan penumpang menjadi salah satu kendala bagi penumpang untuk melakukan proses proses keberangkatan. Misalnya pada gedung terminal keberangkatan, penumpang kebingungan menentukan arah menuju ruang tunggu karena selain jaraknya yang jauh, petunjuk arahan bagi penumpangpun kurang memadai. Gambar I.5 Ruang Tunggu Penumpang Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2011 7

Beberapa kendala yang terjadi pada terminal kedatangan dan keberangkatan merupakan permasalahan mengenai luasan ruang yang kurang memadai bagi pengguna serta petunjuk arahan yang menyusahkan penumpang ketika harus melakukan proses proses baik keberangkatan ataupun kedatangan. Kondisi ini diakibatkan selain karena space yang tersedia tidak cukup besar untuk menampung penumpang. b. Fasilitas Apabila dilihat dari segi fasilitas, bandara ini tergolong cukup lengkap karena mampu memenuhi kebutuhan penumpang yang berada di dalam gedung terminal tersebut. Hanya saja letak dari beberapa fasilitas yang ada di terminal ini kurang tepat sehingga kerap kali menghambat aktivitas pengguna yang tidak menggunakan fasilitas. Misalnya kios souvenir yang diletakkan didalam ruang check in dan menghalangi counter check -in. Sehingga penumpang yang mengantri harus berbelok haluan. Gambar I.4 Check in Counter Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2011 8

c. Utilitas Dari segi utilitas, hal yang paling menonjol yang dapat terlihat adalah minimnya proteksi kebakaran misalnya seperti springkler yang tidak ditemukan di dalam gedung terminal. Pada gedung ini hanya dilengkapi dengan bound pad yang dimanfatkan sebagai pengganti springkler. Dan selanjutnya akan ditangani oleh petugas pemadam kebakaran unit bandara yang akan menangani apabila terjadi kebakaran pada gedung terminal. I.1.2 Latar Belakang Permasalahan Dalam berarsitektur idealnya diperlukan pemahaman terhadap penggunanya, mengingat perancangannya ditujukan untuk manusia atau pengguna, maka diperlukan pemahaman terhadap perilaku pengguna itu sendiri. Perancangan ini pun terkait dengan kebutuhan meruang pengguna untuk memperoleh rasa nyaman dan ruang ruang yang dirancangpun akan digunakan sesuai dengan fungsinya. Beberapa permasalahan meruang pada gedung terminal udara Tjilik Riwut yang antara lain seperti terbatasnya ruang gerak di beberapa area yakni ruang kedatangan dan ruang tunggu keberangkatan, pada saat landing, penumpang memasuki gedung terminal kedatangan, aktivitas yang berlansung pada ruangan ini beragam, yakni beberapa diantara penumpang yang ada menuju ke tempat pemesanan taksi, ada pula yang, menuju ke toilet, duduk di kursi, dan sisanya adalah menunggu barang barangnya masuk ke gedung kedatangan. Beberapa aktivitas ini berlangsung dalam satu area, seperti tempat pemesanan hotel, taksi dan tempat menunggu barang, sehingga setiap penumpang yang memiliki kepentingan masing masing akan berdesakan serta terjadi penggunaan area yang bersamaan dengan kepentingan yang berbeda. Hal ini menjadikan ruang terminal kedatangan ini menjadi terlihat sangat penuh dan setiap penumpang harus berdesakan 9

untuk dapat melakukan kepentingannya masing masing. Ditambah lagi pemesanan taksi ini berada di satu area dengan ruang lost and found, sehingga terlihat sangat padat di area ini. Gambar I.6 Kondisi Ruang Terminal Kedatangan Tjilik Riwut Sumber : Dokumen Pribadi Tahun 2012 Sementara pada terminal keberangkatan, terdapat beberapa permasalahan yang ditemui, yakni pada ruang check in tiket, space yang ada berdekatan dengan souvenir boutique, sehingga pada saat calon penumpang memasuki area ini dan mengantri untuk check in tiket, makan penumpang harus berbelok arah atri karena bertabrakan dengan souvenir boutique tersebut. Ruang tunggu di terminal keberangkatan ini juga kurang memadai untuk menampung calon penumpang yang akan boarding, sehingga sebagian dari penumpang lebih memilih menunggu di luar ruang tunggu utama. 10

Kondisi Ruang Terminal Keberangkatan Sumber : Observasi Lapangan Selain itu, setiap penumpang yang baru pertama kali masuk ke terminal udara ini mengalami kebingungan saat mengakses ke beberapa bagian ruang yang berada di dalam ruang terminal. Untuk mengawali prosedur penebangan ini, penumpang harus berjalan mencari pusat informasi terlebih dahulu, dan kerap kali menuju terminal kedatangan karena pintu masuk terminal kedatangan yang berjejeran dengan pintuk keberangkatan. Walaupun jarak kedua pintu ini terpisah cukup jauh namun tetap 11

membuat beberapa penumpang terminal khususnya yang baru pertamakali berada di bandara ini menjadi kebingungan. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dikaji secara rinci bagaimana sifat sifat pengguna ruang terminal agar dapat memahami kebutuhan kebutuhan dari setiap pengguna mulai dari kebutuhan pelaku itu sendiri terhadap ruang yang ditinjau dari Perilaku Manusia terhadap lingkungannya guna menemukan titik nyaman yang mampu mewadahi kebutuhan setiap pemakai dalam sebuah gedung terminal udara. I.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana tatanan ruang luar dan ruang dalam bangunan terminal udara Tjilik Riwut di Palangka Raya yang memberikan kejelasan dan kelancaran bagi penumpang serta barang melalui pendekatan perilaku pengguna ruang? I.3 TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Memberikan kemudahan bagi pengguna terminal penumpang Bandar Udara melalui penataan ruang dengan alur sirkulasi yang informatif sesuai dengan pola perilaku meruang pada setiap pengunjung. 2. Sasaran a. Tinjauan studi Bandar Udara yang sesuai dengan standar perancangan terminal udara. b. Menyesuaikan standar perancangan terminal udara dengan studi perilaku pengguna. c. Wujud desain dengan pola penataan ruang terminal yang memudahkan sirkulasi pengunjung dengan penampilan yang tetap memperhatikan konteks kedaerahan di mana bangunan ini berada. 12

I.4 LINGKUP PEMBAHASAN 1. Sirkulasi Bandar Udara baik di dalam maupun di luar bangunan 2. Kesesuaian antara kebutuhan dan luasan ruang serta kapasitas ruangan yang memenuhi standar I.5 METODA PEMBAHASAN 1. Observasi yakni tinjauan lapangan secara langsung mulai dari peninjauan ke Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya hingga bagian pemerintahan kota untuk dapat memperloleh data yang valid. 2. Wawancara yakni bertatap muka langsung dengan Petugas Bandara, Kepala Bandara Udara, serta Penumpang atau pengguna Bandara Tjilik Kriwut Palangka Raya agak dapat memperoleh informasi yang aktual. 3. Studi Literatur yakni membaca sumber sumber yang dapat mendukung dalam perancangan desain dan penulisan 4. Metode Komparatif yaitu membangdingkan data yang diterima dari pihak bandara yang berupa gambar kerja dengan data statistik. 13

DIAGRAM ALIR Perancangan Ulang Gedung Terminal Udara Tjilik Riwut Palangka Raya BAB I PENDAHULUAN Kemudahan transportasi udara saat ini sangat memungkinkan dalam meningkatkan kunjungan dari berbagai kota dan Negara, mengingat salah satu sektor yang ingin dikembangkan oleh Kota Palangka Raya adalah sektor pariwisata, maka Pemerintah Kota Palangka Raya sedang mengupayakan pengembangan transportasi udara. Potensi pengadaan proyek dibidang transportasi udara ditinjau melalui tingkat penggunaan dan perilaku para pemakai terhadap bandara yang sudah ada. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Perancangan Ulang Bangunan Terminal Udara Tjilik Riwut Dengan memperhatikan pola perilaku pemakai Perlunya Gedung Terminal yang layak dan mampu mewadahi pergerakan pemakai Mengamati pergerakan pemakai dan melihat kebutuhan apa saja yang diperlukan Mengamati gedung terminal yang sudah ada melalui pergerakan dan perilaku pemakainya Mengidentifikasikan apa saja yang memfasilitasi pemakai pada Bandara Tjilik Riwut Gedung terminal akan terlihat lebih berguna apabila mampu menjawab kebutuhan pemakai. Desain gedung yang dapat menunjang kegiatan penumpang pesawat yang ingin berangkat dan yang datang melalui pendekatan perilaku pemakai ruang RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimana tatanan ruang luar dan ruang dalam bangunan terminal udara Tjilik Riwut di Palangka Raya yang memberikan kejelasan dan kelancaran bagi penumpang serta barang melalui pendekatan perilaku pemakai ruang? BAB IV Tinjauan Pustaka dan Landasan Teoritikal Teori mengenai Arsitektur Lingkungan dan Perilaku Manusia Sistem observasi studi perilaku Tinjauan Daerah Kal teng dan Bandar Udara Tjilik Riwut BAB II Tinjauan Studi Tinjauan Mengenai Bandar Udara secara umum dan terminalnya secara khusus Pengolahan Ruang yang komunikatif Analisis Penekanan Studi BAB V ANALISIS Pengolahan elemen pembatas dan pengisi ruang yang mampu memberikan kejelasan secara visual Analisis Programatik : Analisis Perencanaan Analisis Perancangan Analisis Kegiatan & keb Ruang Analisis Beasaran Ruang Analisis Tapak BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KONSEP PERANCANGAN GEDUNG TERMINAL UDARA TJILIK RIWUT Konsep Programatik Konsep Penekatan Studi KONSEP PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL UDARA TJIIK RIWUT PALANGKA RAYA

I.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang pengadaan proyek,latar Belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode studi, lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN STUDI BANDAR UDARA Berisikan tentang standar Bandar udara secara umum dan standar perancangan terminal udara secara khusus. BAB III TINJAUAN DAERAH KALIMATAN TENGAH DAN BANDAR UDARA TJILIK RIWUT PALANGKA RAYA Berisikan tentang tinjauan mengenai Kalimantan Tengah dan kota Palangka Raya dan kemudian dilanjutkan dengan kondisi dan kegiatan operasional Bandar udara Tjilik Riwut. BAB IV TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIKAL Berisikan tentang studi perilaku terkait dengan hubungan arsitektur lingkungan dan perilaku yang dapat memperngaruhi penataan ruang pada terminal udara serta penjelasan mengenai budaya kehidupan sosial dayak dalam sebuah rumah betang. Bab V ANALISIS Berisi tentang analisis programatik perencanaan ruang terminal udara Tjilik Riwut yang mencakup analisis kegiatan, analisis kebutuhan ruang, perhitungan besaran ruang, organisasi ruang terminal, analisis tapak, tata ruang dalam, analisis perancangan struktur dan utilitas 15

Bab 6 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisis yang berupa konsep perancangan Terminal Udara Tjilk Riwut Palangka Raya. 16