PERAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KESDM SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM OPEN GOVERNMENT INDONESIA OLEH UKP4

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of The Art

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat,

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB II METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri Palangka Raya yang terletak di Jl. G. Obos Komplek Islamic

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

Etika Profesi Public Relations

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

Transkripsi:

1 PERAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KESDM SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM OPEN GOVERNMENT INDONESIA OLEH UKP4 Karina Tria Fitriani Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, 0215345830, karinafitriani21@gmail.com Pembimbing: Ferane Aristrivani Sofian, S.I.Kom., M.I.Kom. ABSTRACT The Purpose Of The Research to see how the role of Public Communication Center as Public Relations government KESDM as the executor of the program in implementing the Open Government Indonesia by UKP4. Research Method Used In This Research is method research Qualitative namely data is collected in form of words, picture, and not figures.this research using methods data primary and secondary. Primary data collected by means interview deep (in-depth the interview) and observation, as well as data secondary collected through document review (study documentation). Analysis In Research is also supported by communication theory organization and theory group & teamwork. The Results In Research is the role of public communication center KESDM as the executor of the program in implementing the open government indonesia as cooperative unit, because every to the report included always responded quickly. However, there are still lack of coordination and cooperation between unit that raises the slow handling to the report from society. Drawing conclusions of the research is Public Communication Center prosecuted more coordinative and performed firm action to unit sluggish to follow up to the report that dispositioned by UKP4 to KESDM. (KTF) Key Word : The Government Public Relations, Organizational Communication, Open Government Indonesia, and Group & Team Work. ABSTRAK Tujuan Penelitian ialah untuk mengetahui bagaimana peran Pusat Komunikasi Publik selaku HUMAS Pemerintah KESDM sebagai pelaksana kegiatan dalam pengimplementasian program Open Government Indonesia oleh UKP4. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi, serta data sekunder dikumpulkan melalui document review (kajian dokumentasi). Analisis dalam penelitian ini didukung dengan Teori Komunikasi Organisasi dan Teori Kelompok & Tim Kerja. Hasil Yang Dicapai dalam penelitian adalah Peran Pusat Komunikasi Publik KESDM sebagai pelaksana kegiatan dalam pengimplementasian program Open Government Indonesia sebagai unit yang kooperatif, karena setiap aduan yang masuk selalu direspon dengan cepat. Namun, masih terdapat kurangnya koordinasi dan kerjasama antar unit yang menimbulkan lambannya penanganan aduan dari masyarakat. Simpulan dari penelitian adalah Pusat Komunikasi Publik dituntut lebih koordinatif dan juga melakukan tindakan tegas terhadap unit yang lamban dalam menindaklanjuti aduan yang didisposisikan oleh UKP4 kepada Kementerian ESDM. (KTF)

2 Kata Kunci : HUMAS Pemerintah, Komunikasi Organisasi, Open Government Indonesia, dan Kelompok & Tim Kerja. PENDAHULUAN Informasi pada saat ini merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya informasi maka kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar tanpa harus menyaksikannya secara langsung. Pada saat ini bangsa Indonesia telah memasuki era keterbukaan informasi. Dengan adanya keterbukaan informasi ini masyarakat diharapkan menjadi partisipan yang juga memberikan feedback atas kinerja pemerintah yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya. Instansi pemerintah maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dalam mengelola informasi agar lebih berkembang dan berguna bagi banyak orang. Instansi pemerintah memiliki peran dalam melakukan kegiatan pelayanan dan pengelolaan informasi tersebut sehingga dapat disalurkan kepada publik. Tentunya informasi yang telah disampaikan kepada masyarakat tersebut telah memiliki relevansi yang tinggi sehingga dapat memberikan efek lebih kepada publik yang menerima. Untuk mengelola aliran informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat, maka dibutuhkan adanya suatu unit dalam organisasi yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Unit yang menangani aliran informasi dalam suatu organisasi biasa disebut sebagai public relations atau Humas. Menurut Frank Jefkins dalam Morissan (2010: 8), Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Pusat Komunikasi Publik (Puskom) KESDM bertanggungjawab atas seluruh aliran informasi komunikasi yang ada pada KESDM, baik aliran informasi komunikasi ke dalam (internal) maupun aliran informasi komunikasi ke luar (eksternal). Bentuk hubungan komunikasi KESDM dengan khalayak internal yakni dengan cara mensosialisasikan informasiinformasi terbaru seputar sektor ESDM dengan unit-unit lain yang ada pada lingkungan KESDM. Adapun unit-unit yang berada di sekitar lingkungan KESDM adalah : Sekretariat Jenderal, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Mineral dan Batubara, Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Inspektorat Jenderal, Badan Geologi, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Badan Pendidikan dan Latihan. Dan bentuk hubungan komunikasi dengan khalayak eksternal khususnya dengan pemerintah, KESDM bertindak sebagai pelaksana kegiatan (PIC) dari program Open Government Indonesia. Open Government Indonesia (OGI) adalah sebuah gerakan untuk membangun pemerintahan yang lebih terbuka, lebih partisipatif dan lebih inovatif. Open Government Indonesia mulai didirikan pada tanggal 20 September 2011. Open Government Indonesia (OGI) adalah bagian dari gerakan global Open Government Partnership (OGP) yang saat ini memiliki 60 Negara anggota (dan terus bertambah), di mana pada tahun 2013 Indonesia menjadi Lead Chair OGP. Terdapat tiga pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah peran Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM? 2. Apa tujuan dari program misi Open Government Indonesia (OGI)? 3. Bagaimana alur penanganan aduan masyarakat yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM oleh UKP4? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peran Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM. 2. Untuk untuk mengetahui tujuan dari program Open Government Indonesia. 3. Untuk mengetahui bagaimana alur penanganan aduan masyarakat yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM oleh UKP4. Penelitian ini berangkat berdasarkan beberapa penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan. Penelitian terdahulu dijadikan suatu perbandingan dan juga tolak ukur untuk penelitian selanjutnya. Adapun penelitian terdahulu yang mendukung penulisan penelitian ini, antara lain :

3 Penelitian yang dilakukan oleh Evawani Elysa Lubis, dalam penelitian yang berjudul Peran Humas dalam Membentuk Citra Pemerintah, penelitian berfokus mengenai fungsi dari Humas Pemerintah Provinsi Riau, faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung serta hambatan dalam aktivitas Humas, Media yang digunakan dalam penyebaran informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwi Widiawati, penelitian ini berjudul Pengaruh Penyebaran Informasi Terhadap Perubahan Sikap Dan Perilaku Pegawai Studi Korelasional di Bagian Humas Setda Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Fokus penelitian ini mengacu pada bagaimana kegiatan penyebaran informasi yang dilakukan oleh Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Penelitian yang dilakukan oleh Elis Widiyawati, berfokus pada komunikasi Humas eksternal dalam pelayanan publik di KORPRI Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Ulu. Penelitian ini berfokus pada strategi humas yang dilakukan agar masyarakat berlaku komunikatif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Humas pemerintah. Terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rudolf O. Large, yang mengangkat judul Communication capability and attitudes toward external communication of purchasing managers in Germany. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi dan sikap terhadap komunikasi eksternal manajer pembelian di Jerman. Bagaimana kemampuan komunikasi dapat mempengaruhi kepuasan dari khalayak eksternal perusahaan. Referensi penelitian terdahulu berikutnya bersumber dari Mette Morsing dan Majken Schultz yang berjudul Corporate social responsibility communication: stakeholder information, response and involvement strategies, hasil dari penelitian ini perlunya komunikasi informal antara manajer perusahaan dengan para stakeholder. Manajer perlu untuk memperluas peran stakeholder dalam proses komunikasi CSR perusahaan jika mereka ingin meningkatkan upaya mereka untuk membangun legitimasi, reputasi positif dan hubungan pemangku kepentingan abadi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2009: 7), penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan unuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Jenis penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Menurut Rakhmat (2009: 25), penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi maslah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Dalam penelitian ini data yang ada dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sarwono (2006: 129), data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data Primer menurut Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai saran mendapatkan informasi ataupun data. Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi. 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif. melaksanakan teknik wawancara adalah suatu kegiatan yang di mana peneliti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewee) yang bertujuan untuk menghimpun informasi dan pemahaman dari interviewee. 2. Observasi Menurut Ardianto (2011: 165), observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi

4 adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan pancaindra peneliti. Data sekunder dikumpulkan melalui teknik kajian dokumentasi. Teknik kajian dokumentasi yang diambil guna mendukung penelitian ini antara lain yaitu : dokumen resmi dan fotografi. Dokumen resmi yang dimaksud seperti surat perintah, proposal-proposal mengenai hubungan eksternal Kementerian ESDM dengan UKP4. Fotografi dimaksud yaitu mengenai aktivitasaktivitas yang telah dilakukan oleh Kemeterian ESDM dengan UKP4, berupa dokumentasi kinerja yang diteruskan oleh Kementerian ESDM atas informasi yang diberikan oleh UKP4. Hal yang dilakukan selanjutnya setelah mendapatkan data yang mendukung penelitian, adalah teknik analisis data. Bagdan & Biklen dalam Moleong (2006: 248), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi dan komparasi. Tahapan Metode Analisis Data Menurut Miles dan Huberman dalam Ardianto (2011: 223), ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data : 1. Reduksi Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh peneliti (sering tanpa kesadaran penuh). Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo). 2. Model Data (data display) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif. 3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi-proposisi. Tahapan selanjutnya untuk menguji keabsahan data dari penelitian ini, peneliti melakukan pengujian data dengan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan untuk dilakukan sebagai cara untuk pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi berdasarkan sumber sebagai teknik keabsahan data penelitian. Teknik triangulasi berdasarkan sumber dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara pernyataan informan yang satu dengan informan yang lain. Apabila terdapat kesamaan dari seluruh pernyataan informan maka data yang diperoleh dalam penelitian dapat dikatakan sebagai data yang dapat dipercaya kebenarannya. No. Tabel Reduksi Peran Pusat Komunikasi Publik Dalam KESDM Peran Pusat Komunikasi Publik Informan KESDM 1. Indra Tauhid Cahyandaru Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai juru bicara kementerian yang bertujuan untuk membina hubungan baik dengan khalayak internal maupun eskternal, dan yang paling penting untuk menjaga image dari KESDM sendiri. Kesimpulan Peran dari Pusat Komunikasi Publik adalah sebagai biro yang bertanggung jawab untuk menjaga citra dari KESDM.

5 Peran Pusat Komunikasi Publik No. Informan KESDM 2. Arid Riza Abdi Puskom mempunyai fungsi untuk mengkoordinasi penyelenggaraan komunikasi di seluruh biro KESDM, sebagai biro yang menyusun kebijakan teknis mengenai rencana dan program komunikasi KESDM, sebagai juru bicara KESDM, sebagai Pelaksana Pelayanan Informasi, Publikasi dan Pameran dan yang terakhir sebagai biro yang menangani peliputan dan biro yang berhubungan langsung dengan lembaga dan media. 3. Ariana Sumanto Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM berperan sebagai corong aliran komunikasi yang ada di KESDM. Pusat dari seluruh informasi yang didapatkan semuanya melalui Pusat Komunikasi Publik ini. 4. Astry Nurul Saputri Puskom KESDM disini perannya sebagai front liner atau bisa juga disebut sebagai garda terdepan dalam menghadapi suatu isu atau masalah yang terjadi dalam Kementerian. Kesimpulan Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai biro yang berada di KESDM yang berwenang untuk menyusun kebijakan teknis mengenai rencana dan program komunikasi yang berjalan di KESDM, berperan sebagai juru bicara, berperan dalam pelaksana pelayanan informasi, publikasi dan pameran dan sebagai biro yang menjalin hubungan langsung dengan media. Pusat Komunikasi Publik memiliki peran sebagai biro yang bertanggung jawab terhadap aliran informasi yang ada pada KESDM. Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai biro yang mengantisipasi dan merespons persepsi dan opini dari publik. Menurut Ruslan, 2011, hal. 110-111, terdapat dua peran Humas Pemerintah yaitu : a. Peran Strategis Humas atau PR instansi Pemerintah berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan (decision making process), dalam memberikan sumbang saran, gagasan, dan ide kreatif secara cemerlang untuk menyukseskan program kerja Lembaga bersangkutan hingga mampu menunjang keberhasilan pembangunan Nasional Jangka panjang serta mendorong melalui kerja sama dan mendapat dukungan. b. Peran Taktis Humas atau PR instansi Pemerintahan berupaya memberikan pesan-pesan atau informasi yang efektif kepada masyarakat sebagai khalayak sasarannya. Kemampuan untuk melaksanakan komunikaasi yang efektif, memberikan motivasi, menjalankan komunikasi timbal balik, dan membuat citra yang baik. Pernyataan dari beberapa informan di atas, mempunyai kaitan dengan teori peran Humas Pemerintah yang dinyatakan oleh Ruslan bahwa Humas Pemerintah aktif berperan dalam proses pengambilan keputusan (decision making process), dalam memberikan sumbang saran, gagasan, dan ide kreatif. Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak Arid Riza Abdi bahwa : Pusat Komunikasi Publik berperan untuk mengkoordinasi penyelenggaraan komunikasi di seluruh biro KESDM, serta sebagai biro yang menyusun kebijakan teknis mengenai rencana dan program komunikasi KESDM. Pusat Komunikasi Publik juga disebut sebagai corong KESDM karena peran Pusat Komunikasi Publik telah menjadi bagian yang tidak dapat terlepas dari kepemimpinan di KESDM sendiri. Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai media komunikasi antara KESDM dengan masyarakat. Pusat Komunikasi Publik merangkap sebagai juru bicara yang mewakili KESDM. Pusat Komunikasi Publik merupakan biro yang memberitakan mengenai kinerja apa saja yang telah dilakukan oleh KESDM, bagaimana hasil dari program kerja yang telah dilakukan, seperti apa kajian dokumentasi dari hasil kerja yang telah dilakukan, seluruh hal tersebut merupakan tanggungjawab dari Pusat Komunikasi Publik. Sehingga masyarakat dalam

6 No. mendapatkan informasi dan publikasi dari hasil kinerja KESDM hanya melalui satu pintu dan tidak berbelit-belit. Tabel Reduksi Tujuan Program Open Government Indonesia (OGI) Informan 1. Indra Tauhid Cahyandaru Tujuan Program Open Government Indonesia (OGI) Open Government Indonesia merupakan satu program yang dibentuk oleh UKP4 yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai Kementerian ataupun Lembaga yang ada di Indonesia. Kesimpulan Tujuan dari adanya program Open Government Indonesia adalah untuk mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi mengenai kegiatan Pemerintahan. 2. Arid Riza Abdi Dengan adanya Open Government Indonesia ini menuntut seluruh Kementerian di Indonesia menjadi Badan yang koorperatif dengan masyarakat dalam memberikan informasi yang sebenarnya pada masyarakat. 3. Agung Hardjono OGI merupakan program yang dibentuk dengan 3 pilar yakni transparansi, partisipasi dan inovasi. Dengan tujuan untuk membentuk pemerintahan yang good governance. 4. Ariana Sumanto OGI merupakan suatu wadah bagi masyarakat untuk mengadukan permasalahan mengenai fasilitas umum kepada pemerintah. Tujuannya untuk mendorong masyarakat agar aktif dan kritis akan kinerja dari pemerintah. Tujuan dari adanya program OGI ini untuk membangun pemerintahan yang good governance dan transparan akan setiap hasil dari aktivitas yang mereka lakukan kepada masyarakat. Tujuan dari program OGI yakni untuk membentuk pemerintahan yang transparan dengan melibatkan masyarakat untuk berperan serta dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia. Dengan adanya program OGI ini bertujuan agar masyarakat berperan aktif untuk mengkrtitik pemerintah apabila terjadi masalah-masalah yang berhubungan dengan fasilitas umum dan juga infrastuktur yang digunakan oleh masyarakat. 5. Astry Nurul Saputri OGI merupakan program misi UKP4, yaitu bentuk implementasi dari Undang-Undang No. 14 tahun 2008 mengenai keterbukaan informasi publik. Tujuan dari adanya program ini yaitu agar pemerintah berlaku secara trasnparan terhadap hasil kerja yang mereka lakukan kepada masyarakat. Program OGI bertujuan untuk menuju pemerintahan Indonesia yang transparan akan hasil kerja yang selama ini telah dilakukan kepada masyarakat. Menurut Ardianto (2011: 239), di dunia pemerintahan, PR bertugas menjalankan kegiatan kebijakan publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan PR pemerintah dalam bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Sedangkan untuk pelayanan publik adalah memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan

7 kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau publik. Berdasarkan teori di atas, Pusat Komunikasi Publik menjalankan kegiatan kebijakan publik yang bekerjasama dengan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dalam melaksanakan program misi Open Government Indonesia (OGI). Didukung beberapa pendapat dari informan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari program Open Government Indonesia adalah untuk menciptakan pemerintahan yang akuntabel, transparan yang pada akhirnya menuju pada pemerintahan yang good governance. Mengingat pada saat ini masyarakat Indonesia lebih kritis terhadap hal-hal yang dilakukan pemerintah, karena seringkali hal yang dijanjikan tidak terealisasi seperti apa yang dikatakan sebelumnya. Oleh karena itu, dengan adanya gerakan bersama ini, pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi, diharapkan dapat menjadi lebih baik. Akuntabilitas anggaran, yang notabene berasal dari uang rakyat, juga diupayakan agar menjadi lebih jelas pertanggungjawabannya. Gerakan OGI berperan sebagai suatu wadah yang menampung keluhan masyarakat Indonesia, yang pada nantinya keluhan tersebut disampaikan pada masing-masing Kementerian yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan pada bidangnya masing-masing. Tabel Reduksi Alur Penanganan Aduan Masyarakat yang Didisposisikan Kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM Oleh UKP4 No. Informan Pernyataan Kesimpulan 1 Indra Tauhid Cahyandaru Strategi dalam menyampaikan permasalahan yang diadukan oleh masyarakat adalah dengan cara pada awalnya keluhan masyarakat disortir oleh ukp4 didisposisikan ke KESDM, lalu masuk masuk ke puskom, puskom meneruskan keluhan tersebut kepada biro melalui surat, lalu biro mengirimkan tindak lanjut yang dilakukan melalui email, dan kembali lagi melalui puskom. 2 Arid Riza Abdi Apabila digambarkan secara singkat seperti ini Pelapor UKP4 Pusat Komunikasi Publik KESDM Biro Sektor KESDM Pusat Komunikasi Publik. 3 Ariana Sumanto Kita menggunakan bantuan media surat secara manualnya selanjutnya untuk mobilenya mereka menggunakan email ya untuk mengirim informasi ke kita (Sekjen). Untuk alurnya ya dari UKP4 Puskom Biro Puskom. 4 Astry Nurul Saputri Masyarakat melakukan aduan kepada pihak UKP4 melalui website lapor lalu UKP4 Alur dari penyampaian permasalahan yang diadukan pada UKP4 oleh masyarakat yaitu aduan masuk diterima pusat komunikasi publik proses berlangsung diteruskan ke biro jawaban diterima puskom menyampaikannya ke UKP4. Alur penyampaian permasalahan Pelapor UKP4 Pusat Komunikasi Publik KESDM Biro Sektor KESDM Pusat Komunikasi Publik Alur dari penanganan aduan dapat dirincikan menjadi : aduan dari masyarakat masuk ke UKP4 disortir oleh UKP4 masuk ke Kementerian yang didisposisikan Untuk KESDM adalah Puskom Proses meneruskan aduan kepada biro Jawaban atas aduan samapaikan ke UKP4. Aduan masuk diterima oleh Pusat Komunikasi Publik

8 No. Informan Pernyataan Kesimpulan menyortir keluhan tersebut dan mendisposisikannya kepada kementerian yang sesuai dengan bidangnya, misalnya KESDM Puskom sebagai front liner KESDM menerima keluhan Puskom meneruskan kepada biro Biro menindaklanjuti dan melaporkan kembali pada Puskom. Pusat Komunikasi Publik memproses aduan (apakah bisa dijawab langsung atau diteruskan ke biro) jawaban diterima sampaikan pada UKP4. Michael Burgoon dalam Wiryanto (2005: 21), mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Teori di atas berkaitan dengan bagaimana alur penanganan aduan yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM. Penanganan dari aduan yang disampaikan oleh masyarakat sampai akhirnya ditindaklanjuti oleh Kementerian yang sesuai dengan bidangnya. Dalam proses penyelesaian keluhan dibutuhkan kerjasama dalam satu tim. Pusat Komunikasi Publik KESDM dalam hal ini bertindak sebagai perantara komunikasi antara UKP4 dengan KESDM. Dalam proses penyelesaian aduan ini melibatkan empat pihak. Empat pihak tersebut antara lain : Pelapor (masyarakat), UKP4 (admin LAPOR!), Pusat Komunikasi Publik KESDM dan Unit yang yang terkait dengan bidang pelaporan. Karena banyaknya pihak yang terlibat dalam proses penanganan aduan, maka dibutuhkan suatu kerjasama tim untuk mengkoordinasikan bagaimana tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan keluhan yang dilaporkan oleh pelapor (masyarakat). Berdasarkan pernyataan dari seluruh informan di atas dapat disimpulkan bahwa, alur penanganan yang dilakukan oleh Pusat Komunikasi Publik KESDM terhadap aduan yang disampaikan oleh masyarakat adalah sebagai berikut : Pada awalnya masyarakat melaporkan masalah yang terjadi pada tempat atau lingkungan mereka tinggal melalui website LAPOR! Admin dari website lapor menyortir aduan tersebut dan mendisposisikannya pada kementerian yang memang menangani pada bidangnya, KESDM khusus menangani bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tiap-tiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah diberikan akun oleh UKP4 yang di mana aduan tersebut masuk ke akun tersebut dan tiap-tiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah diminta untuk menindaklanjuti aduan yang telah didisposisikan oleh UKP4 apabila ada aduan masuk, pada hari yang sama Pusat Komunikasi Publik langsung meneruskan pada unit yang terkait permasalahan, namun sebelum meneruskan Pusat Komunikasi Publik meninjau terlebih dahulu aduan yang masuk karena mengingat fungsi puskom disini sebagai juru bicara Kementerian. Apabila aduan tersebut dapat ditindaklanjuti secara langsung maka Pusat Komunikasi Publik yang menyelesaikan tanpa harus meneruskan ke unit, namun apabila bobot dari aduan yang masuk cukup berat dan membutuhkan tindak lanjut dari unit yang memang sesuai dengan bidang aduan, maka Pusat Komunikasi meneruskan aduan tersebut kepada unit. Unit harus memberi balasan paling lambat selama 7 hari sejak aduan diterima, selanjutnya tindaklanjut dari masalah dilaporkan kembali ke Pusat Komunikasi Publik dan Pusat Komunikasi Publik mengirimkan bukti tindaklanjut aduan melalui akun KESDM yang dalam website LAPOR!. Selama proses penanganan masalah ini UKP4 bertindak untuk mengawasi sudah sampai dimana proses tindaklanjut yang dilakukan oleh masing-masing Kementerian. Jadi, UKP4 tidak hanya mendisposisikan aduan dari masyarakat kepada Kementerian yang berada dibidangnya, namun UKP4 disini juga mengawasi hingga tuntas sampai masalah tersebut selesai.

9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah : 1. Peran Pusat Komunikasi Publik dalam Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral adalah sebagai corong dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral yang bertanggungjawab untuk menjaga image atau citra Kementerian. Sebagai corong Kementerian yang di mana seluruh aliran informasi yang masuk dan ke luar kepada khalayak luas hanya melalui satu pintu yakni melalui Pusat Komunikasi Publik. Namun Pusat Komunikasi Publik belum berjalan secara efektif, karena Biro Pusat Komunikasi Publik baru dibentuk dan jumlah personilnya masih terbilang sedikit. Selain itu, belum ditetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga seluruh staff dalam Pusat Komunikasi Publik dituntut untuk bekerja keras dengan personil yang sedikit namun mengerjakan jobdesc yang tidak sedikit. 2. Tujuan dari Program Open Government Indonesia (OGI) adalah sebagai suatu gerakan yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif dan partisipatif untuk menuju pada Pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang good governance, pemerintah dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilakukan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. 3. Sistem kerja Pusat Komunikasi Publik dalam menangani aduan yang telah didisposisikan oleh UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan Dan Pengendalian Pembangunan) dapat dideskripsikan bahwa mulanya pelapor mengadukan keluhannya kepada UKP4 melalui website LAPOR! Admin dari website LAPOR! menyortir keluhan dan mendisposisikan pada Kementerian Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (apabila keluhan tersebut terkait sektor energi) Pusat Komunikasi Publik sebagai admin dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menerima laporan yang telah didisposisikan oleh UKP4 dan membalas kepada UKP4 bahwa akan segera menindaklanjuti keluhan pelapor Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menyortir keluhan pelapor dan meneruskannya pada unit terkait sektor energi yang dikeluhkan pelapor, misalnya pada unit MIGAS (Minyak dan Gas) Pusat Komunikasi Publik meminta unit MIGAS untuk menindaklanjuti keluhan pelapor selama tujuh hari kerja setelah menindaklanjuti keluhan, unit kembali melaporkan pada Pusat Komunikasi Publik hasil dari tindaklanjut dan mengirimkan bukti tindaklanjut baik berupa laporan atau dokumentasi apabila keluhan telah selesai ditindaklanjut maka kolom keluhan akan berpindah dari kolom sedang dalam proses menuju kolom telah diproses. Saran 1. Saran Akademis : Mahasiswa mampu mengupas lebih dalam mengenai peran Humas Pemerintah dan bagaimana komunikasi antar organisasi yang terjalin dengan instansi atau lembaga Pemerintah lainnya secara lebih mendalam, serta diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pengetahuan tambahan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 2. Saran Praktis : a. Bagi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, untuk meningkatkan komunikasi kelompok atau tim kerja, seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam menangani keluhan yang datang dari masyarakat, seringkali unit lamban menangani keluhan. Hal ini dapat disebabkan karena adanya miss communication yang terjadi antara Sekretariat Jenderal dan unit-unit lain dalam lingkungan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu, diperlukan pertemuan secara rutin dengan seluruh unit Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral untuk dapat berkomunikasi secara aktif. Pertemuan dapat berupa forum discussion. Sehingga, apabila terdapat miss communication dapat segera dievaluasi dan segera mengambil tindakan dengan cepat. b. Perlunya sanksi secara tegas atas lambannya penanganan keluhan. Baiknya, UKP4 memberikan sanksi yang tegas terhadap Kementerian yang lamban dalam menangani keluhan. Misalnya, dengan membuka pada publik melalui media massa baik cetak maupun elektronik sehingga tiap Kementerian segera menyelesaikan keluhan masyarakat secara cepat.

10 c. Peningkatan sosialisasi terhadap program Open Government Indonesia. Selama ini UKP4 hanya mensosialisasikannya melalui website resmi dan social media saja. Sosialisasi dapat dilakukan melalui iklan layanan masyarakat, karena akan terasa lebih efektif mengingat hampir seluruh masyarakat Indonesia mempunyai televisi di rumahnya masing-masing. 3. Saran Masyarakat : a. Menginformasikan kepada masyarakat bagaimana komunikasi organisasi berperan penting terhadap hubungan antara khalayak dengan organisasi. b. Memberi informasi kepada masyarakat bagaimana tujuan dari program Open Government Indonesia (OGI) dan diharapkan bahwa masyarakat dapat turut berpartisipasi secara aktif untuk mendukung adanya gerakan ini. REFERENSI Referensi Buku: Ardianto, Elvinaro. (2011). Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro. (2011). Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif. Edisi Pertama. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Morissan. (2010). Manajemen Public Relation. Jakarta : Kencana. Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiasarana Indonesia. Referensi Internet : www.esdm.go.id www.ukp.go.id www.opengovindonesia.org Lubis, Evawani Elysa. (2012). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, diakses 3 April 2014 dari http://www.unri.ac.id Widiyawati, Elis. (2013). Strategi Komunikasi HUMAS Eksternal Dalam Pelayanan Publik di KORPRI Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Ulu. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 1, Nomor 3, diakses 3 April 2014 dari http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Large, O. Rudolf. (2005). Communication capability and attitudes toward external communication of purchasing managers in Germany", International Journal of Physical Distribution & Logistics Management. Volume 35, Iss: 6, pp.426-444. Diakses 6 April 2014 dari Faculty of Business Administration, HTW Saarland University of Applied Sciences, Saarbrücken, Germany. Morsing, Mette dan Schultz, Majken. (2006). Corporate social responsibility communication: stakeholder information, response and involvement strategies. Diakses 7 April 2014 dari http://onlinelibrary.wiley.com. Rujukan Skripsi: Widiawati, Wiwi. (2013). Pengaruh Penyebaran Informasi Terhadap Perubahan Sikap Dan Perilaku Pegawai Studi Korelasional Di Bagian Humas Setda Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Serang : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.