PRODUKTIFITAS DAN KADAR ANDROGRAPHOLID SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) PADA NAUNGAN DAN PENAMBAHAN GIBERELIN B2P2TO2T
PENDAHULUAN Pemanfaatan obat tradisional meningkat karena pergeseran pola penyakit yaitu dari infeksi ke penyakit degeneratif serta gangguan metabolisme. Penyakit degeneratif membutuhkan pengobatan jangka panjang yang menyebabkan efek samping serius bagi kesehatan. Img_1617.jpg Pemanfaatan suatu jenis tanaman atau bahan obat berhubungan dengan kandungan senyawa kimia yang memiliki aktifitas biologi tertentu dan merupakan senyawa hasil metabolit sekunder. Produksi metabolit sekunder dapat meningkat akibat cekaman lingkungan pada tanaman, seperti kekeringan, salinitas dan intensitas cahaya
PENDAHULUAN Herba sambiloto juga digunakan sebagai komponen jamu pahitan yang berguna menyembuhkan gatal-gatal, keputihan dan beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan rematik Andrographolid adalah senyawa diterpen lakton merupakan kandungan utama sambiloto. kandungan andographolid pada tanaman sambiloto kurang dari 1% ( Winarto et al.,2003). Penelitian budidaya tanaman sambiloto belum banyak dilakukan. Untuk meningkatkan kualitas tanaman sambiloto dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan pengurangan intensitas cahaya dan pemberian zat pengatur tumbuh tanaman. Oleh karena itu diharapkan dengan perlakuan naungan dan giberelin akan meningkatkan hasil dan kandungan senyawa aktif tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees).
METODE PENELITIAN 1. Penelitian dilaksanakan di lahan Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu dengan ketinggian tempat 1.200 m dpl. 2. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah naungan terdiri 3 taraf yaitu tanpa naungan, naungan 55 % dan 75 %. Faktor kedua konsentrasi GA 3 terdiri 4 taraf yaitu tanpa pemberian GA 3, konsentrasi 25 ppm, 50 ppm dan 75 ppm 3. Pengamatan meliputi jumlah klorofil, luas daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat basah, berat kering, rendemen ekstrak total dan kadar andrographolid.
HASIL 1. Jumlah Klorofil 70 60 50 40 30 20 Jumlah klorofil (cm2) 45 HST Jumlah klorofil (cm2) 60 HST Jumlah klorofil (cm2) 75 HST 10 0 0 55 75 Naungan
HASIL 1. Jumlah Klorofil 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah klorofil (cm2) 45 HST Jumlah klorofil (cm2) 60 HST Jumlah klorofil (cm2) 75 HST 0 0 25 50 75 Giberelin
2. Luas daun 60 50 40 30 20 Luas daun 45 HST Luas daun 60 HST Luas daun 75 HST 10 0 0 55 75 Naungan
Luas daun 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 0 25 50 75 Giberelin Luas daun 45 HST Luas daun 60 HST Luas daun 75 HST
3. Tinggi tanaman dan panjang akar 60 50 40 30 20 10 0 Panjang akar (cm) Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman (cm) Panjang akar (cm) 0 55 75 Naungan
Tinggi tanaman dan panjang akar 60 50 40 30 20 10 0 Panjang akar (cm) Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman (cm) Panjang akar (cm) 0 25 50 75 Giberelin
A0K0 A0k1 A0k2 A0K3 A1k0 A1k1 A1K2 A1k3 A2k0 A2K1 A2k2 A2k3 4. Berat basah dan berat kering 700 600 500 400 300 200 Berat basah (g) Berat kering (g) 100 0
5. Rendemen ekstrak total 25.4 25.2 25 24.8 Rendemen ekstrak total 24.6 0 55 Naungan 75 Rendemen ekstrak total
Rendemen ekstrak total 26 25.5 25 24.5 Rendemen ekstrak total 24 Rendemen ekstrak total 0 25 50 75 Giberelin
A0K0 A0k1 A0k2 A0K3 A1k0 A1k1 A1K2 A1k3 A2k0 A2K1 A2k2 A2k3 6. Kadar Andrographolid Kadar Andrograpfolid 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Kadar Andrograpfolid
KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan : Naungan hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah klorofil dan panjang akar. Tanaman tanpa naungan menghasilkan jumlah klorofil lebih banyak yaitu 60,60 /cm 2 dan akar terpanjang yaitu 20,4 cm. Konsentrasi giberelin berpengaruh nyata terhadap jumlah klorofil dan panjang akar. Konsentrasi giberelin 75 ppm dihasilkan jumlah klorofil terbanyak (59,01 cm 2 ) dan akar terpanjang (21,6 cm). Tingkat naungan 75% dengan konsentrasi giberelin 25 ppm menghasilkan kadar andrographolid tertinggi 1,64 %, bobot basah terberat 66,67 g dan bobot kering terberat 20,96 g. Disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengarah pada peningkatan kandungan senyawa aktifnya melalui upaya budidaya yang tepat
Kondisi penelitian dilahan Tanpa naungan dan giberelin 75 ppm
Perlakuan naungan 55% dengan giberelin 75 ppm Perlakuan naungan 75% dengan giberelin 75 ppm