2016 ANALISIS KEKELIRUAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL TOPIK LINGKARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya aljabar, geometri, kalkulus, statistika, dll. Bangun ruang sisi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

PEMAHAMAN RELASIONAL MAHASISWA STKIP PGRI SIDOARJO DALAM GEOMETRI LUKIS

ANALISIS KESULITAN SISWA SMA KELAS XI DALAM MEMPELAJARI UKURAN TENDENSI SENTRAL

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

DESKRIPSI ASIMILASI DAN AKOMODASI MAHASISWA BERKEMAMPUAN SEDANG DALAM BELAJAR ELLIPS, HIPERBOLA, DAN PARABOLA

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN WORKBOOK MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang

KONSTRUKSI PENGETAHUAN TRIGONOMETRI KELAS X MELALUI GEOGEBRA DAN LKPD

15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun ilmu-ilmu yang lain.

I. PENDAHULUAN. pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri dan keterampilan. makhluk beragama dan makhluk sosial dengan baik.

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN-BANGUN SEGIEMPAT MELALUI PENGGUNAAN JARINGAN KONSEP. Sri Tresnaningsih 1) Dosen Universitas Terbuka-UPBJJ Surabaya

, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM MENENTUKAN NILAI OPTIMUM DARI FUNGSI TUJUAN. Aseri Daniel Ndraha 1, Susi Herawati 1

2016 DESAIN DIDAKTIS KONSEP PECAHAN UNTUK KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK ALJABAR. Herna* ABSTRAK

KONSEP ALJABAR YANG TERLUPAKAN

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018. memahami

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

BAB I PENDAHULUAN. ilmu-ilmu pengetahuan, seperti Biologi, Kimia, dan Fisika; serta menjadi ilmu

Pembelajaran Konsep Limit Fungsi dengan Strategi Elaborasi Bagi Mahasiswa Matematika FKIP UM Mataram

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 (Depdiknas, 2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

Endah Budi Rahaju R. Sulaiman Tatag Yuli Eko S Mega Teguh Budiarto Kusrini. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

Diajukan Oleh: NOVI PRASETYO NUGROHO A

PELATIHAN PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI BANGUN RUANG DIMENSI TIGA UNTUK GURU-GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH MUHAMMADIYAH SE-SUKOHARJO

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI CALON GURU SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI TAHAP BERPIKIR VAN HIELE

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORITIK

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

BANYAK CARA, SATU JAWABAN: ANALISIS TERHADAP STRATEGI PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

DESAIN DIDAKTIS KONSEP VOLUME LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP BERDASARKAN LEARNING TRAJECTORY

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP LUAS BIDANG DATAR BERBASIS PERANGKAT LUNAK GEOGEBRA

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

Penulis : Endah Budi Rahaju Kusrini R. Sulaiman Sitti Maesuri

Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

PENGEMBANGAN WORKBOOK

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI GENDER

BAB I PENDAHULUAN. 1 Depdiknas Kurikulum Mata Pelajaran Matematika SMP. Jakarta: Depdiknas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan. sekolah diajarkan berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

2016 DESAIN DIDAKTIS KONSEP GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal yang sedang banyak diminati masyarakat, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide,

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

Penerapan Workbook Matematika Berbasis Kontekstual

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5

KAJIAN TEORI PENYELESAIAN MASALAH JARAK DAN SUDUT PADA BANGUN RUANG DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENERAPAN BANGUN RUANG KELAS IX SMP NEGERI 2 CEPOGO

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

DIAGNOSIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBUKTIAN BERDASARKAN NEWMANN ERROR ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA BERKECERDASAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR

Darta Prodi Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Bandung

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNADAKSA

MENGATASI HAMBATAN BELAJAR SISWA DALAM MENGGAMBAR GARIS DAN SUDUT DENGAN PENDEKATAN ANTISIPASI DIDAKTIS DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. antar siswa dan antara guru dengan siswa. Seiring dengan definisi tersebut,

Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Kemampuan Koneksi Matematis Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian kegiatan Maret April Mei Juni Juli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkaran adalah salah satu bahasan geometri di matematika yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misal pada arsitektur, seni, industri, dan masih banyak lagi. Urgensi mengenai lingkaran terasa penting untuk dipelajari di sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya topik Lingkaran pada Kurikulum 2006 (KTSP) maupun Kurikulum 2013 (Kurtilas), khususnya di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Banyak penelitian mengenai pembelajaran Lingkaran di lokasi berbeda menunjukkan bahwa masih ada kesulitan belajar Geometri Lingkaran di sekolah-sekolah. Sebagai contoh, penelitian oleh Nurhasanah (2015) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di salah satu kelas VIII MTs Gondangrejo kesulitan pada bahasan garis singgung lingkaran. Masalah siswa dalam mempelajari garis singgung lingkaran juga dialami mayoritas siswa pada salah satu kelas VIII di salah satu SMP di Kota Malang oleh Trisulawati (2009). Penelitian lain oleh Budiman (2014) di salah satu SMP di Kabupaten Bandung juga menunjukkan hasil yang mirip. Sebagian besar siswa di sekolah tersebut mengalami kecemasan matematika terutama pada bahasan lingkaran walaupun ada sebagian kecil yang tidak bermasalah mempelajarinya. Menurut penelitian oleh Budiman, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kurangnya pemanfaatan media pembelajaran, minat siswa terhadap pembelajaran matematika yang rendah, dan lain-lain. Di lain tempat dan waktu, peneliti juga telah melakukan studi pendahuluan yang dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung mengenai kesulitan belajar matematika. Studi pendahuluan ini dilakukan dengan mewawancara salah satu guru matematika dan menyebar angket berisi pertanyaan kepada sembilan siswa kelas VIII secara acak dari kelas yang berbeda. Lima dari sembilan siswa merasa kesulitan pada materi Lingkaran, terutama pada bahasan yang melibatkan sudut dan soal cerita. 1

2 Menurut wawancara dengan guru mata pelajaran di sekolah tersebut, siswa sulit memahami bahasan matematika yang banyak melibatkan gambar, contohnya pada teorema Pythagoras, lingkaran, dan garis singgung lingkaran. Menurut guru, aplikasi matematis yang terlibat di topik Lingkaran jauh lebih banyak, misalnya sudut, luas, keliling, panjang busur, dan lain-lain yang mana penerapan teorema Pythagoras sendiri termasuk di dalamnya. Menurutnya pula, hal ini nampaknya sulit bagi siswa karena harus memahami bagaimana rumus-rumus terbentuk dan bagaimana langkah yang tepat untuk menyelesaikan soal-soal. Hasil yang diperoleh kurang lebih mendukung pernyataan bahwa Lingkaran sulit dipelajari. Padahal, Lingkaran merupakan salah satu hal di dalam matematika yang penting untuk dikuasai. Geometri yang secara umum berkaitan dengan bangun ruang dan bangun datar dianggap memungkinkan cabang matematika lain seperti aritmetika, aljabar, dan statistika terlibat di dalamnya. Dengan demikian, secara tidak langsung Lingkaran pun menjadi wahana untuk hal itu. Idris (2009, hlm. 94) mengatakan bahwa, Geometry is a unifying theme to the entire mathematics curriculum and as such is a rich source of visualization for arithmetical, algebraic, and statistical concepts.. Adapun pendapat lain yang hampir sama yaitu, Teaching geometry well involves knowing how to recognise interesting geometrical problems and theorems, appreciating the history and cultural context of geometry, and understanding the many and varied uses to which geometry is put. It means appreciating what a full and rich geometry education can offer to learners when the mathematics curriculum is often dominated by other considerations (the demands of numeracy and algebra in particular). (Jones, 2002, hlm. 122) Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan tuntutan pembelajaran geometri menurut Luneta (2015), antara lain: 1. Menganalisa sifat/ karakter dan hubungan antara bangun datar dan bangun ruang (Geometri Euclid) 2. Mendeskripsikan pemahaman mengenai ruang, bidang, dan koordinat (Geometri Koordinat) 3. Menggunakan transformasi untuk menganalisa situasi dalam permasalahan matematika (Geometri Transformasi)

3 4. Memvisualkan dan menggunakan model geometri untuk memecahkan masalah Poin-poin yang telah dijabarkan di atas ternyata menjadi kendala bagi siswa. Menurut Blanco (2001, hlm. 4), In other words, they (students) have difficulties in setting up relationships of similarity between diiferent geometrical definition, and therefore in being able to understand and set up different classification criteria.. Oladosu (2014, hlm.2-3) juga merangkum hal-hal yang merupakan kendala dalam geometri, antara lain ketidakmampuan memvisualisasi geometri, kesulitan pengukuran dan pembuktian secara deduktif, serta kesulitan mengaitkan definisi dan teorema. Kesalahan yang dilakukan siswa saat belajar tidak selamanya buruk, namun juga dapat menjadi alat bantu dalam mendiagnosa kesulitan belajar dan menjadi bahan remediasi. Hal ini diungkapkan oleh Borasi (1987, hlm.2), In particular, it has been acknowledged that error can be a powerful tool to diagnose learning difficulties and consequently direct remediation.. Berhubungan dengan pendapat Borasi tersebut, Herholdt (2014, hlm. 42) mengungkapkan bahwa diagnosa kesulitan belajar dapat dilakukan dengan Error Analysis. Error analysis is the study of errors in learners work with a view to looking for possible explanations for these errors. It is a multifaceted activity involving analysis of correct, partially correct and incorrect processes and thinking about possible remediating strategies. (Herholdt, 2014, hlm. 42) Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, peneliti mencoba melakukan Error Analysis pada topik Lingkaran di salah satu SMP di Kota Bandung. Dengan dilaksanakannya penelitian ini, peneliti akan mengetahui apakah masih ada kesalahan yang dilakukan siswa di sekolah tersebut saat mengerjakan soal-soal topik Lingkaran. Jika ada, peneliti akan mendeksripsikan bagaimana bentuk kesalahan-kesalahan tersebut. Secara lebih rinci, penelitian ini juga akan menganalisis faktor-faktor penyebab error tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan seputar informasi aktual pembelajaran matematika, khususnya topik Lingkaran.

4 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain: 1. Bagaimana kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan topik lingkaran? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Matematika. Adapun tujuan penelitian secara khusus, yaitu: 1. Mendeskripsikan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan topik lingkaran; 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan topik lingkaran; 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini merupakan langkah awal dan sarana bagi peneliti untuk mengembangkan potensi pada bidang keguruan, pendidikan, dan sains. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan bagi penelitian berikutnya. 1.5 Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini disusun berdasarkan dengan tahapan penyusunan skripsi sebagaimana umumnya, mulai dari tahap perencanaan hingga penyajian hasil penelitian. Bagian-bagian skripsi secara sistematis yaitu sebagai berikut: 1. Bab I, Pendahuluan: Berisi topik dan konteks skripsi secara garis besar. Pada bagian ini dikemukakan alasan serta motivasi dilakukannya penelitian yang tertulis pada bagian latar belakang. Rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian disesuaikan berdasarkan latar belakang; 2. Bab II, Kajian Teoritis: Berisi teori, aturan, dan hukum yang berkaitan dengan topik yang diangkat dalam penelitian. Kajian teoritis berfungsi

5 sebagai acuan agar penelitian dapat terposisikan dengan baik berdasarkan kriteria tertentu; 3. Bab III, Metode Penelitian: Berisi jenis, alur, serta teknis yang digunakan dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan kerangka penelitian yang bersifat prosedural; 4. Bab IV, Pembahasan: Berisi temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil dan analisis data. Bagian ini secara singkat merupakan jawaban atas rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan pada Bab I; 5. Bab V, Simpulan dan Rekomendasi: Berisi gambaran secara ringkas hasil penelitian dan saran, baik bagi subjek penelitian maupun bagi penelitian berikutnya.