PURLILAICEU. Purlilaiceu 1

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

ABSTRACT

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

THE EFFECT BETWEEN COOPERATIVE LERANING AND LEARNING STYLE OF THE GERMANY WRITTING OUTCOM

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Terhadap Sikap Siswa Pada Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Karawang

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

KEEFEKTIFAN MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SMAN 1 WAYLIMA

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Nicky Prima Yudha, Syahrul R, Ngusman Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

MAKALAH. Oleh ETI SUHARTINI

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

THE EFFECTS OF TEACHING MODEL AND LEARNING STYLE TOWARDS STUDENTS SPEAKING SKILL AT PRIVATE SCHOOLS IN RANGKASBITUNG Erna Irawati 1

Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMA Negeri 4 Karawang

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN EDITORIAL MEDIA INDONESIA DI METRO TV

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Outcomes

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

ARTIKEL ILMIAH NURMAJIDAH NPM

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

*Jumiati **Wira Eka Sintia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PJBL DAN DL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

MENDIDIK : Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 3, No. 2, Oktober 207: Page 37-49 P-ISSN: Pengaruh 2443-435 E-ISSN: Pembelajaran 2528-4290 Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS ARGUMENTASI Purlilaiceu ABSTRAK : Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan kemampuan berpikir kritis dalam menulis karangan argumentasi di kelasxi IPASMA Negeri CMBBS. Hasil penelitian menunjukkan: terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis argumentasi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooverative Integrated Reading and Composition) dengan siswa yang belajar menggunakan metode ekspositori serta terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan disain Experimen by Treatment 2x2. Data kuantitatif diperoleh melalui tes menulis dan tes berpikir kritis. Analisis data menggunakan ANOVA 2 jalur serta diolah menggunakan program SPSS 6.0. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), Berpikir Kritis dan Menulis Argumentasi THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL CIRC TYPE (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) AND THINK CRITICALLY TOWARDS THE RESULT OF LEARNING TO WRITE ARGUMENTATION ABSTRACT : This research was conducted to obtain accurate data about the application of cooperative learning model of CIRC type and critical thinking ability in writing argumentation in class XI IPA SMA Negeri CMBBS. The result of the research shows that there is a significant difference between students 'argumentation ability of learning by using cooperative learning model of CIRC (Cooverative Integrated Reading and Composition) with students who learn expository method and there is different of students' argumentation ability with high critical thinking ability students who have low critical thinking skills. This research used experimental method with Experiment design by Treatment 2x2. Quantitative data is obtained through writing tests and critical thinking tests. Analysis of data using 2- way ANOVA and processed using SPSS 6.0 program. Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Cooperative Learning, Critical Thinking and Argumentation Writing PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan manusia yang berkualitas adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa suatu proses pendidikan dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik beroleh perubahan ke arah yang lebih baik dalam penambahan pengetahuan, perubahan penguasaan Dosen Prodi DIksatrasiada, FKIP Universitas Mathla ul Anwar Banten, Email: Purlilaiceu83@gmail.com - 37 -

keterampilan, dan perubahan positif menuju pendewasaan sikap-perilaku. Berdasarkan hasil observasi peneliti, kenyataannya pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) sampai saat ini masih saja mengalami kendala. Kendala-kendala ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penggunaan metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi belajar siswa. selama ini pembelajaran di kelas masih menggunakan metode konvensional. Selainitu jika dilihat dari faktor siswa itu sendiri salah satu indikatornya adalah nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) khususnya pada keterampilan menulis siswa.menurut Iskandarwassid (20: 25) kegiatan menulis haruslah yang mungkin melibatkan unsur linguistik dan ekstralinguistik, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk tidak saja berpikir bagaimana menggunakan bahasa secara tepat, melainkan juga memikirkan gagasan-gagasan apa yang akan dikemukakan. Penciptaan suasana belajar yang demikian sangat memungkinkan tumbuhnya cara-cara belajar kerja sama sehingga model pembelajaran kooperatif sangat perlu dikembangkan guna mencapai tujuan pembelajaran.rusman (20:202) mengungkapkan pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bantuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Selanjutnya Sanjaya (20: 242) mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Pembelajaran kooperatifdiharapkan agar para siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Kemampuan peserta didik dalam proses belajar memahami dan menyerap pelajaran pasti berbeda-beda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, ada pula yang lambat. Semua itu dapat dilihat dari kemampuan berpikir kritis pada peserta didik yang dapat dikatagorikan menjadi kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah. Pentingnya mengajarkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dipandang sebagai sesuatu yang urgen dan tidak bisa disepelekan lagi.berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI di SMAN CMBBS Pandeglang. Sesuai dengan alasan penulis mengemukakan permasalahan di atas, maka Perlunya menerapkan model pembelajaran yang mendukung terhadap keterampilan membaca dan menulis selain itu proses pembelajaran harus yang menyenangkan khususnya pada keterampilan membaca dan menulis.agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas dan dengan pertimbangan waktu, tenaga, dan materi maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah penggunaan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dan berpikir kritis dapat mempengaruhi hasil belajar menulis argumentasi siswa? METODE Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial2x2. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain treatment by level 2x2 dengan analisis data menggunakan ANAVA dua jalur. Variabel bebas - 38 -

dalam penelitian ini adalah metode pembelajarn CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) (A) dan berpikir kritis (B) yang masing-masing diklasifikasikan menjadi dua taraf. pembelajaran terdiri dari pembelajaran CIRC dan pembelajaran ekspositori. Variabel bebas yang kedua adalah berpikir kritis tinggi dan berpikir kritis rendah. Desain penelitian faktorial 2 x 2 dapat disajikan pada tabel berikut: Pembelajaran Kooperatif Berpikir Kritis CIRC (A ) Ekspositori (A 2) Berpikir kritis tinggi (B ) (A B ) (A 2B ) Berpikir kritis rendah (B 2) (A B 2) (A 2B 2) Keterangan A : Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC A2 : Pembelajaran Ekspositori B : Berpikir Kritis Tinggi B2 : Berpikir Kritis Rendah Berdasarkan keterangan di atas bahwa penelitian eksperimen ini melibatkan beberapa variabel yang dapat dikelompokkan sebagai variabel bebas, variabel moderator, dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa model pembelajaran, yang selanjutnya dipilah menjadi dua tingkatan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe CIRC dan yang mengunakan metode ekspositori. Variabel moderatornya berupa berpikir kritis, yang selanjutnya dipilah menjadi tingkatan, yaitu berpikir kritis siswa tinggi dan rendah, sedangkan variabel bebasnya berupa keterampilan menulis karangan argumentasi. Data yang diperoleh dari hasil tes berpikir kritis menggunakan skor, ini diperoleh setelah siswa menjawab/mengerjakan tes sebanyak 30 butir soal dan diukur dalam bentuk skala nilai 0-. Jika jawaban benar diberi skor, sedangkan jika jawaban salah diberi skor 0. Untuk data yang diperoleh dari tes keterampilan menulis argumentasi menggunakan skala interval. Skala interval tidak hanya mengurutkan objek dalam susunan tertentu namun juga mengukur jarak antar kategori. DISKUSI Data penelitian yang akan disajikan pada bagian bab ini berkaitan dengan variabel model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (CIRC) sebagai (X ) danberpikir kritis (X 2) terhadap hasil belajar menulis argumentasi (Y).Penelitian eksperimen ini menggunakan desain treatment by level 2x2 dengan analisis data menggunakan ANAVA dua jalur, sementara untuk pengolahan data menggunakan bantuan sofware SPSS 6. Kemampuan berpikir kritis tinggi siswa diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu berpikir kritis tinggi dan berpikir kritis rendah yang pengukurannya menggunakan tes. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kririts tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah pada kelas eksperimen diberikan perlakuan - 39 -

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (CIRC), sementara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Data keterampilan menulis argumentasi disajikan kedalam beberapa kelompok yaitu: () data keterampilan menulis argumentasi yang menggunakan model kooperatif terpadu membaca dan menulis (CIRC) (A ), 2. Data keterampilan menulis argumentasi yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori (A 2), 3. Data keterampilan menulis argumentasi yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi (B ), 4. Data keterampilan menulis yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah (B 2), 5. Data keterampilan menulis argumentasi yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC dan yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi (A B ), 6. Data keterampilan menulis argumentasi yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC dan yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah (A B 2), 7. Data keterampilan menulis argumentasi yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori dan yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi (A 2B ), 8. Data keterampilan menulis argumentasi yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori dan yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah (A 2B 2). Hasil pengujian hipotesis secara keseluruhan disajikan dalam tabel Anova berikut. Table. Hasil Uji Dua Jalur Sumber Variansi Antar Group A (Baris) Dalam Group B (Kolom) Dalam Group AB (interaksi) Jumlah Kuadr at (JK) dk Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) 73.647 0 73.674 32.07 37.56 5 0 32.07 0 37.565 F hitung 6.25 4 33.92 7 4.4 4 F tabel Interpretas i Keputusan 4.96 F h> F t Tolak H 0 4.96 F h> F t Tolak H 0 4.96 F h> F t Tolak H 0 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut: a. Untuk baris (kemampuan menulis argumentasi berdasarkan kemampuan berpikir kritis), menunjukan F hitung sebesar 6.254 dan F tabel sebesar 4.96. Ternyata F hitung 6.254 > F tabel 4.96. Hal ini menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa mempengaruhi kemampuan menulis argumentasi siswa. b. Untuk Kolom (penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan metode pembelajaran ekspositori), menunjukan F hitung sebesar 33.927 dan F tabel sebesar 4.96. Ternyata F hitung 33.927 > F tabel 4.96. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan kemampuan menulis argumen siswa berdasarkan metode pembelajaran. - 40 -

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan kemampuan meulis argument siswa secara signifikan. c. Untuk Interaksi, menunjukan F hitung sebesar 4.44 dan F tabel sebesar 4.96. Ternyata F hitung 4.44 > F tabel 4.96. Hal ini menunjukan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mempengaruhi kemampuan menulis argumen siswa, baik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Untuk mengetahui mana yang lebih baik digunakan pada kompetensi menulis argumentasi siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan metode ekspositori, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 2 Rataan Masing-Masing Sel Kreativitas (B) Kelompok Penelilitian A A2 Rataan Marginal B 82.67 78.830 80.50 B2 76.833 7.67 74.00 Rataan Marginal 79.60 75.00 Berdasarkan tabel di atas, diketahui rataan marginal untuk A ( Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC adalah 79,60sedangkan rataan marginal untuk A2 (metode ekspositori) adalah 75,00. Dengan demikian rataan nilai A lebih besar daripada rataan A2 (A > A2).Hasil tersebut mengandung arti bahwa kemampuan menulisargumentasi siswa yang belajar dengan model pembelajara kooperatif tipe CIRC (A) lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode ekspositori (A2). Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan pengujian hipotesis, maka diperoleh hasil interpretasi sebagai berikut: a. Perbedaan hasil belajar menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan metode pembelajaran ekspositori. pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Pembelajaran CIRC mampu melibatkan siswa secara aktif melalui proses-proses mentalnya dan meminimalkan adanya perbedaan-perbedaan antar individu, serta meminimalisasi pengaruh negatif yang timbul dari kondisi pembelajaran kompetitif (persaingan belajar yang tidak sehat). CIRC menjadikan peserta didik secara aktif menggunakan otak untuk berpikir kritis, baik untuk menemukan ide pokok dan materi mata pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan dan menuliskannya dalam bentuk paragraf argumentasi. Dengan demikian pembelajaran selain menarik juga akan dirasakan sangat bermakna atau dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya. Hipotesis pertama yang ditetapkan adalah sebagai berikut: - 4 -

H 0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan siswa yang belajar menggunakan metode ekspositori H = Terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan siswa yang belajar menggunakan metode ekspositori Tabel. 3 Perhitungan annova perbedaan hasil belajar menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan metode pembelajaran ekspositori 32.07 32.07 33.927.000 a 38.929 0 3.893 7.000 a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Ekspositori (A2) b. Dependent Variable: Hasil Belajar Pembelajaran CIRC (A) Berdasarkan perhitungan data hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 33.927 dan F tabelsebesar 4.96, ternyata F hitung lebih besar dari harga F tabel (f hitung 33.927 > F tabel 4.96). Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H0 yang menyatakan, tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan siswa yang belajar metode ekspositori, di tolak.artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis argumentasi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan siswa yang belajar menggunakan metode ekspositori. b. Perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswayang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah Kemampuan menulis argumentasi merupakan aktivitas yang melibatkan kemampuan berpikir, dapat kita artikan berpikir sebagai aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami. Berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna. Kemudian jika siswa mampu berpikir kritis tinggi berarti siswa tersebut memiliki hal-hal tersebut di atas, tetapi jika siswa kurang memiliki kemampuan tersebut maka dapat dikatakan bahwa siswa memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. - 42 -

Hipotesis pertama yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah H = Terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah Tabel. 4 Perhitungan annova perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswayang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah 73.674 73.674 6.254.002 a 45.326 0 4.533 9.000 a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Berpikir Kritis Rendah (B2) b. Dependent Variable: Hasil Belajar Berpikir Kritis Tinggi (B) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 6.254 lebih besar dari harga F tabel sebesar 4.96 (F hitung 6.254 > F tabel 4.96).Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H0 yang menyatakan, tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, di tolak.artinya, terdapat perbedaan kemampuan menulis argumen siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. c. Interaksi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan berpikir kritis terhadap hasil belajar menulis siswa Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC memberikan pengalaman belajar yang baik bagi siswa.dengan menggunkan model pembelajar kooperatif tipe CIRC siswa dihadapkan pada konsep, bukan lagi yang sifatnya abstrak tetapi diberikan contoh.tujuan utama program CIRC terhadap pelajaran menulis dan seni berbahasa adalah untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas. Begitu pula berpikir kritis adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna. Kegiatan berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian - 43 -

ilmiah. Dapat dikatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisir. Hipotesis pertama yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan berpikir kritis dalam pengaruhnya terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa. H = Terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan berpikir kritis dalam pengaruhnya terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa. Tabel. 5 Perhitungan annova interaksi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan berpikir kritis terhadap hasil belajar menulis siswa 37.565 37.565 4.44.000 a 33.435 0 3.344 7.000 a. Predictors: (Constant), Berpikir Kritis Siswa y ang Menggunakan Pembelajaran CIRC b. Dependent Variable: Hasil Belajar Pembelajaran CIRC (A) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 4.44 lebih besar dari harga F tabel sebesar 4.96 (F hitung 4.44 > F tabel 4.96).Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 yang menyatakan, tidak Terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan berpikir kritis dalam pengaruhnya terhadap kemampuan menulis argumen siswa, di tolak.artinya, terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan berpikir kritis dalam pengaruhnya terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa. Dengan demikian, model pembalajar kooperatif tipe CIRC mempengaruhi kamampuan menulis argumentasi siswa, baik pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan berkirip kritis rendah. d. Perbedaan kemampuan menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi. Hipotesis keempat yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir - 44 -

kritis tinggi dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi. H = Terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi. Tabel. 6 Perhitungan annova perbedaan kemampuan menulis siswa yang tingkat berpikir kritis tinggi dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi 34.746 34.746 4.948.090 a 28.088 4 7.022 62.833 5 a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Ekspositori Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi (A2B) b. Dependent Variable: Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran CIRC Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi (AB) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 4.960 lebih besar sama dengan dari harga F tabel sebesar 4.96 (F hitung 4.960 F tabel 4.96). Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 yang menyatakan, tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi, di tolak. Artinya, terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa yang tingkat berpikir kritis tinggi dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi. e. Perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah Hipotesis kelima yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang tingkat berpikir kritis rendah dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah - 45 -

H = Terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang tingkat berpikir kritis rendah dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah. Tabel. 7 Perhitungan annova perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang tingkat berpikir kritis rendah dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah 8.04 8.04 5.060.08 a 4.792 4.98 22.833 5 a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Ekspositori Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Rendah (A2B2) b. Dependent Variable: Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran CIRC Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Rendah (AB2) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 5.060 lebih besar dari harga F tabel sebesar 4.96 (F hitung 5.060 > F tabel 4.96). Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 yang menyatakan, Tidak terdapat perbedaan kemampuan Menulis argumen siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah, di tolak. Artinya, terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah dengan yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah. f. Perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan tingkat berpikir kritis rendah. Hipotesis kenam yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah H = Terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang - 46 -

tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah. Tabel. 8 Perhitungan annova perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah 34.746 34.746 4.948.090 a 28.088 4 7.022 62.833 5 a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran CIRC Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Rendah (AB2) b. Dependent Variable: Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran CIRC Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi (AB) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 4.96 lebih besar sama dengan dari harga F tabel sebesar 4.96 (F hitung 4.96 F tabel 4.96). Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 yang menyatakan, Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis rendah, di tolak. Artinya, terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan tingkat berpikir kritis rendah. g. Perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan menggunakan metode pembelajaran ekspositori rendah. Hipotesis ketujuh yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori rendah H = Terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat - 47 -

berpikir kritis tinggi dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori rendah Tabel. 9 Perhitungan annova perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan menggunakan metode pembelajaran ekspositori rendah 3.290 3.290 5.570.078 a 9.544 4 2.386 22.833 5 a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Ekspositori Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Rendah (A2B2) b. Dependent Variable: Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Ekspositori Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi (A2B) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai F hitung sebesar 5.570 lebih besar dari harga F tabel sebesar 4.96 (F hitung 5.570 > F tabel 4.96).Berdasarkan kaidah pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 yang menyatakan, Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori rendah, di tolak.artinya, terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasisiswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang memiliki tingkat berpikir kritis tinggi dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori rendah. Simpulan Berdasarka hasil penelitian dan analisis data, penulis menyimpuljkan bahwa kemampuanmenulis karangan argumentasi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ekspositori, selain itu adanya perbedaan kemampuan menulis argumentasi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hal ini berarti perbedaan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa mempengaruhi kemampuan menulis argumentasi.dari kedua pernyataan diatas dapat beroleh simpulan pada penelitian yaitu adanya interaksi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan berpikir kritis dalam pengaruhnya terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa.dengan demikian, model pembalajar kooperatif tipe CIRC mempengaruhi kamampuan menulis argumentasi siswa, baik pada siswa yang - 48 -

memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. REFERENSI Alwasilah, A C dan Alwasilah S S. (2005). Pokoknya Menulis Metode Kolaborasi). Bandung: PT Kiblat Buku Utama (Cara Baru dengan Arikunto, S. (200). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Jakarta: Rineka Cipta. Creswell, J W. (200). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed).Yogyakarta:Pustaka pelajar De Vries, D.L & Slavin, R.E. (980). Team Games Tournament: The Team Learning Approach. The Instructional Design Library. New Jersey. Edu Tech Pub. Deporter, B dan Hernacki. (2002). Quantum Learning (membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan). Edisi Terjemahan Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa Finoza, L. (200). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia Fisher, Alec. (Terj) (2009). Berpikir kritis. Jakarta: Erlangga Hernowo. (200). Mengikat Makna. Bandung: Kaifa -------------. (2003). Quantum Writing(cara cepat nan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi menulis). Bandung: MLC Iskandarwassid dan Sunendar D. (20). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:Remaja Rosdakarya Offeset Keraf, Gorys. (200). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Semi, A. (2003). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Sharan, S. (202). Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia Slavin, R E. (2009). Cooperative Learning(Teori, riset, dan praktik). Bandung: Nusa Media Sujianto, A E. (2009). Aplikasi Atatistik dengan SPSS 6.0. Jakarta: Prestasi Pustakaraya - 49 -