Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

DALAM A DASAR

SKRIPSI. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PERAN PENDIDIK DALAM MEMBIMBING PESERTA DIDIK DYSCALCULIA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

PROGRAM PEMBIASAAN SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH XI MANGKUYUDAN SURAKARTA DALAM MEMBANGUN KARAKTER RELIGIUS

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI (STUDI KASUS DI SMK NEGERI SE-SURAKARTA)

ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI KELAS RENDAH DI SDN 03 SEWUREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN 2016/2017

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGACU STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI WILAYAH PESISIR

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI TESIS

Oleh: LILIS SETIYOWATI A

PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI KELAS RENDAH DI SDN 03 SEWUREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 1 BANTUL, KABUPATEN BANTUL

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MOVING CLASS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

Oleh : PRIMADANI RUCY ZULIANINGRUM A

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang)

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL

Suwarno, Wahyu Doko Ariyanto PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

SUPERVISI KLINIS DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA SD GUGUS GAJAH MADA KABUPATEN KLATEN TESIS DISUSUN OLEH : MULYADI NIM: Q

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

MANAJEMEN KURIKULUM KELAS BILINGUAL

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA TESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI MIRA (MORNING IQRA ) SEBAGAI PENGUATAN KETERAMPILAN MEMBACA IQRA KELAS II SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

PEMAHAMAN GURU TENTANG KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS RENDAH DI SD 2 PADOKAN BANTUL

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Unnes Physics Education Journal

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KESULITAN MATEMATIKA DI SDN BADRAN SURAKARTA

KARAKTERISTIK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR (Studi Situs di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Di satu sisi,

2012, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KERANGKA NASIONAL PENG

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A510120238 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. (2) mengetahui hambatan dalam mengimplementasikan penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. (3) mengetahui solusi mengatasi hambatan dalam implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, karyawan, dan guru kelas 1, 5, 6. Data dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sudah berjalan dengan baik. hal ini dapat dibuktikan dengan tercapainya seluruh delapan standar nasional pendidikan yang telah dilakukan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. (2) hambatan yang dihadapi dalam sistem penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan adanya 2 kurikulum yang diterapkan, alokasi waktu, dan pembiayaan (3) solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan sistem penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menyiapkan program yang bisa memfasilitasi kurikulum yang berbeda, monitoring pembelajaran, mengembangkan badan usaha milik sekolah. Kata Kunci: Implementasi, Penjaminan mutu, Sekolah Dasar. ABSTRACT This study aims to (1) know the implementation of quality assurance in SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. (2) guidance of obstacles in implementing quality assurance at SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. (3) To know the solution to overcome obstacles in the implementation of quality assurance in SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. This type of research is qualitative research. The data collection technique used. Informants in this research are principals, employees, and teachers grade 1, 5, 6. Data is analyzed through data reduction measures, data presentation, and data withdrawal. Technique of examination of data validity is done by source triangulation. The results showed: (1) implementation of quality assurance in SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta has been running well. This can be proved by the achievement of the overall standard of education that has been done SD Muhammadiyah 1 Ketelan 1

Surakarta. (2) the related barriers in the quality assurance system at SD Muhammadiyah 1 Ketelan there are 2 curriculum applied, time allocation, and financing (3) solution done to overcome the barrier of quality assurance system at SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta procurement of different programs, Monitor learning, develop school-owned enterprises. Keywork: Implementation, penjaminan quality, elementary school. 1. PENDAHULUAN Perubahan paradigma masyarakat terhadap pendidikan yang semakin kuat mengarah pada pendidikan sebagai investasi kini telah mengkondisikan semua sektor pendidikan harus menjadi lembaga yang mampu memberikan nilai balik ekonomi yang menguntungkan. Sebuah unit pendidikan harus mampu menjadikan lulusan yang handal berkompetisi, dapat memberikan penguatan secara individual untuk penyebaran ilmu pengetahuan, sehingga lembaga pendidikan harus proaktif dan menjadi lembaga yang efisien dan efektif. Untuk terealisasinya sebuah lembaga pendidikan yang mampu berkompetisi dan mampu menjadi tumpuan investasi masyarakat, maka kehadiran penjaminan mutu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat menjadi sangat penting. Dalam perspektif manajemen pendidikan, penjaminan mutu memiliki nilai penting yang signifikan karena penjaminan mutu bersifat spesifik dan eksistensinya sangat tergantung pada sistem tempat berlakunya jaminan mutu berada, sehingga dapat berbeda antara perencanaan desain dengan pendekatan yang diterapkan. Dalam Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berdampak terhadap pengelolaan pendidikan di daerah. Di satu sisi kebijakan otonomi pendidikan sangat berpengaruh positif terhadap berkembangnya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berbasis kepada kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Keragaman potensi sumberdaya pendidikan di daerah yang ada menyebabkan mutu keluaran sekolah sangat bervariasi. Upaya penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan sulit dilepaskan keterkaitannya dengan manajemen mutu, dimana semua fungsi manajemen yang 2

dijalankan diarahkan semaksimal mungkin dapat memberikan layanan yang sesuai dengan atau melebihi standar nasional pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengendalikan mutu (quality control). Pengendalian mutu dalam pengelolaan pendidikan tersebut dihadapkan pada kendala keterbatasa sumber daya pendidikan. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya pengendalian mutu dalam bentuk jaminan atau assurance, agar semua aspek yang terkait dengan layanan pendidikan yang diberikan oleh sekolah sesuai dengan atau melebihi standar nasional pendidikan. Konsep yang terkait dengan hal ini dalam manajemen mutu dikenal dengan Quality Assurance atau penjaminan mutu. Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing serta peran serta masyarakat. Implementasi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan hingga saat ini masih menghadapi berbagai macam permasalahan antara lain: (1) belum tersosialisasikannya secara utuh Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan mutu pendidikan; (2) pelaksanaan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan masih terbatas pada pemantauan komponen mutu di satuan pendidikan; (3) pemetaan mutu masih dalam bentuk pendataan pencapaian mutu pendidikan yang belum terpadu dari berbagai penyelenggara pendidikan; dan (4) tindak lanjut hasil pendataan mutu pendidikan yang belum terkoordinir dari para penyelenggara dan pelaksanaan pendidikan pada berbagai tingkatan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan aspek legal tentang penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan meliputi: (1) pengertian dan ruang lingkup penjaminan dan peningkatan mutu; (2) pembagian tugas dan tanggung jawab yang proporsional dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan, (3) pencapaian Standar Nasional Pendidikan, dan (4) pengembangan sistem informasi mutu pendidikan yang efektif untuk pengelolaan, pengambilan keputusan dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan. 3

Menurut Sistem Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan (SPPMP), penjaminan mutu adalah serentetan proses yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang kinerja dan mutu tenaga kependidikan, program pendidikan dan institusi pendidikan. Penjaminan mutu mengarah pada peningkatan mutu. Proses penjaminan mutu mencakup bidang yang akan dicapai beserta prioritas pengembangan, menyajikan data perencanaan yang didasarkan pada bukti serta pengambilan keputusan, dan mendukung budaya peningkatan yang berkelanjutan. Mutu hasil pendidikan di tingkat pendidikan dasar dan menengah di Indonesia dinilai berdasarkan delapan standar pendidikan nasional BSNP. SPPMP untuk pendidikan dasar dan menengah mencakup: (a) penilaian mutu pendidikan, (b) analisis dan pelaporan mutu pendidikan dan (c) peningkatan mutu pendidikan. Praktik pelaksanaan kegiatan pada tiga bidang di atas secara efektif akan mengarah pada pengembangan budaya peningkatan mutu secara berkelanjutan di satuan pendidikan pada tingkat Kabupaten/Kota. Karena tujuan utama SPPMP adalah meningkatkan mutu lulusan, strategi penjaminan mutu SPPMP di tingkat Kabupaten/Kota difokuskan pada Standar Nasional Pendidikan, dengan perhatian utama pada kinerja sekolah, kinerja kepala sekolah, dan kinerja guru. Standar yang menjadi perhatian utama adalah : (1) Standar Isi, (2) Standar Proses belajar mengajar, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) Standar sarana dan prasarana, (6)Standar Pengelolaan, (7) Standar pembiayaan pendidikan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan. SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta merupakan salah satu SD favorit di Surakarta dengan memiliki segudang prestasi, salah satunya juara 1 dalam lomba budaya mutu tingkat Nasional. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui pelaksanaan penjaminan mutu di SD tersebut. 4

2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Penelitian bertujuan menggambarkan dan mendeskripsikan mengenai penjaminan mutu yang berada di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dengan kepala sekolah, karyawan dan guru kelas 1, 5, 6 berkaitan dengan pengumpulan data mengenai bagaimana implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, hambatan dalam mengimplementasi penjaminan mutu, dan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut. Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian adalah untuk mendukung dan menambah bukti yang diperoleh dari sumber yang lain seperti wawancara. Peneliti ini menggunakan uji triangulasi sumber dalam menguji keabsahan data. Triangulasi sumber dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari 3 sumber yaitu kepala sekolah, karyawan, dan guru kelas 1, 5, 6. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mendapatkan data yang kuat dari satu narasumber, peneliti melakukan wawancara dan dokumentasi terhadap narasumber tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Implementasi Penjaminan Mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta melalui beberapa standar, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, dan standar 5

penilaian pendidikan. Dalam pelaksanaan masing-masing standar berjalan dengan baik. Implementasi standar isi mengenai kurikulum, kurikulum yang dipakai SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Penggunaan kurikulum 2006 di SD Muhammadiyah 1 Ketelan diterapkan pada kelas 2, kelas 3, kelas 5, dan kelas 6. Sedangkan penggunaan kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah 1 Ketelan diterapkan pada kelas 1 dan kelas 4 yang dimulai tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Pelaksanaan standar prosesdi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari penerapan sistem manajemen di sekolah tersebut yang semua ditangani dan diawasi oleh kepala sekolah secara langsung dan dalam perencanaan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang diterapkan. Setiap satu tahun sekali dilaksanakan evaluasi sehingga dalam melaksanakan proses pembelajaran semakin baik. Implementasi standar kompetensi lulusan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi pada setiap tahunnya, pada tahun pelajaran 2015/2016 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta masuk dalam peringkat 9 di Kota Surakarta. Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta masuk dalam peringkat 18 di kota Surakarta, dan pada tahun pelajaran 2013/2014 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta masuk dalam peringkat 17 di kota Surakarta. SD Muhammadiyah 1 Surakarta menjadi sekolah unggulan di Surakarta. Setiap 1 tahun mengadakan kurang lebih 21 try out, untuk patokan menentukan kriteria dari SKL ketika ujian Kota, misalkan ujian kota nilai terendah matematika 5, IPA 5, otomatis tidak boleh menetukan SKL di atas 5, jadi di ambil yang terendah. Implementasi standar pendidik dan tenaga pendidik mengenai perekrutan tenaga pendidik sudah berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaan 6

perekrutan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan secara mandiri oleh pihak sekolah yang melalui beberapa proses seleksi, dengan masa percobaan dan kontrak selama 1 tahun. Semua guru di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta harus mempunyai 4 kompetensi yaitu pedagogic, kepribadian, social, professional ditambah kompetensi Al Islam Kemuhammadiyahan. Implementasi standar sarana dan prasarana sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan sarana prasarana melalui anggaran sekolah, jika ada sarana maupun prasarana yang harus diperbaiki maka pihak sekolah akan mendatangkan ahli yang mampu memperbaiki sarana tersebut. Jika sarana tersebut tidak dapat diperbaiki maka dapat diganti dengan sarana yang baru. Dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan anggaran sekolah. Jadi pihak sekolah sendiri akan memilih dan memilah mana yang lebih penting dan yang harus diutamakan. Impelementasi standar pengelolaan menganai satuan pendidik, sebagai guru tidak hanya menyampaikan materi saja tetapi juga mendidik melainkan menanamkan karakter-karakter bagi siswa sehingga siswa memiliki karakter yang kuat dalam setiap pilihan yang akan dihadapinya. SD Muhammadiyah 1 Ketelan dikelola oleh yayasan Muhammadiyah dengan pengelolanya adalah majelis dikdas APDN Kota Surakarta. Implementasi standar pembiayaan pendidikan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sudah berjalan dengan baik. hal ini dapat dilihat dari sumber pembiayaan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta didapatkan melalui 3 sumber yang diantaranya, pembiayaan yang berasal dari pemerintah pusat, dari infaq pendidikan yang diterapkan dari mulai kelas 1 6, maupun pembiayaan yang bersumber dari yayasan. Dalam pengelolaan keuangan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah dan bendara sekolah. 7

Implementasi standar penilaian mengenai penilaian hasil belajar oleh satuan pendidik. Hasil belajar yang dilaksanakan oleh SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh kurikulum masing-masing, baik ketentuan kurikulum KTSP dengan evaluasi penilaiannya yang lebih diutamakan adalah dengan penilaian kognitif/penilaian pengetahuan. Sedangkan untuk evaluasi penilaian kurikulum 2013 yang lebih diutamakan adalah penilaian karakter/penilaian afektif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Munjin,2013; Wahyujaya, Yonny Koesmaryono, dan Fredinan Yulianda, 2015; Evelyn Chiyevo Garwe, 2016) yang membahas penjaminan mutu dengan 8 Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaan manajemen sekolah di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah mengenai implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada tahun 2017. Data disini dikelompokkan menjadi 8 Standar Nasional Pendidikan, yang diantaranya : 1) standar isi, 2) standar proses, 3) standar kompetensi lulusan, 4) standar pendidik dan tenaga pendidik, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan pendidikan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Data ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Komponen yang difokuskan pada penelitian ini adalah mengenai pengimplementasian pada setiap standar nasional pendidikan, diantaranya : 1) dalam standar isi memuat mengenai kerangka dasar dan struktur kurikulum, 2) dalam standar proses memuat mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proses pembelajaran, 3) dalam standar kompetensi lulusan, meliputi standar kompetensi lulusan minimal dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran, 4) standar pendidik dan tenaga pendidik, dengan kualifikasinya adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat keahlian yang relevan sesuai 8

dengan ketentuan perundang-perundangan, 5) standar sarana dan prasarana, yang meliputi sarana dan prasarana yang memadai, 6) standar pengelolaan, yang terdiri dari 3 bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah dan pengelolaan oleh pemerintah, 7) standar pembiayaan pendidikan, yang terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya operasional, 8) standar penilaian pendidikan, yang terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. 3.2 Hambatan Dalam Mengimplementasi Penjaminan Mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Meskipun sudah berjalan dengan baik, dalam setiap pelaksanaannya terkadang masih terdapat hambatan dari setiap standar nasional yang akan dipenuhi. Hambatan dalam pelaksanaannya dapat dilihat dari standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian. Menurut kepala sekolah maupun guru kelas, hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan standar isi yang berkaitan mengenai kurikulum adalah penggunaan dua kurikulum yang berbeda dalam satu sekolah sehingga akan mengganggu dalam persiapan program selanjutnya. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan standar proses yang berkaitan dengan manajemen sekolah adalah mengenai alokasi waktu, alokasi waktu dalam proses pembelajaran sendiri terlalu singkat sehingga ketercapaian dalam pelaksanaan pembelajaran belum maksimal. Hambatan yang didapati dalam pelaksanaan standar kompetensi lulusan yaitu dilihat dari segi internal sekolah naik atau turunnya prestasi siswa, dari segi eksternal sekolah respon dari wali murid yang kurang memperhatikan intensitas belajar anaknya. Hambatan yang dihadapi standar pengelolaan yaitu kemampuan siswa yang berbeda dan jumlah siswa yang banyak. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan standar pembiayaan yang berkaitan dengan anggaran pembiayaan internal sekolah adalah ketidak seimbangan antara program yang akan dilaksanakan dan 9

direncanakan pihak sekolah dengan anggaran yang tersedia. Hambatan dalam pelaksanaan standar penilaian yaitu waktu dan jumlah siswa. Dimana waktu dalam satu semester biasanya terlalu singkat untuk mengadakan proses evaluasi penilaian jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada. 3.3 Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Implementasi Penjaminan Mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Solusi untuk permasalahan di atas diantaranya standar isi yang berkaitan dengan penerapan kurikulum adalah dengan mempersiapkan program yang dapat memfasilitasi kurikulum KTSP maupun kurikulum 2013. Solusi untuk permasalahan pelaksanaan standar proses yang berkaitan dengan manajemen sekolah adalah dengan mengadakan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah untuk meminimalisir ketercapaian pelaksanaan pembelajaran yang belum maksimal. Solusi untuk mengatasi hambatan standar kompetensi lulusan yaitu mengadakan konsultasi akademik, Guru mengadakan home visit, dan mengadakan tambahan pelajaran. Solusi untuk mengatasi standar pengelolaan yaitu guru selalu memberikan suasana yang kondusif, menguasai kelas, dan sesuai standar yang telah ditentukan serta dikembangkan sesuai kebutuhan kelas dan sekolah. Solusi untuk permasalahan standar pembiayaan yang berkaitan dengan anggaran pembiayaan internal sekolah adalah dengan mengembangkan BUMS, BUMS sendiri merupakan badan usaha yang dimiliki oleh pihak sekolah dalam rangka menopang kekurangan anggaran biaya dalam pelaksanaan sebuah program, sehingga anggaran dari sekolah dapat menutupi terbatasnya anggaran yang didapatkan dari pusat. Solusi untuk mengatasi standar penilaian adalah dengan melaksanakan evaluasi penilaian lebih awal. Secara garis besar dari solusi solusi yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap permasalahan yang dihadapi dari pihak sekolah dapat 10

diselesaikan dengan baik oleh pihak sekolah melalui kerjasama dengan seluruh komponen sekolah. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: 4.1 Implementasi penjaminan mutu di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sudah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari terlaksananya delapan standar nasional pendidikan, yang diantaranya: 1) standar isi, 2) standar proses, 3) standar pengelolaan,4) standar sarana dan prasarana, 5) standar kompetensi lulusan, 6) standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, 7) standar pembiayaan, 8) standar penilaian. 4.2 Hambatan dalam pelaksanan sistem penjaminan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terdapat dalam internal sekolah, sebagai contoh ketidak seimbangan antara program sekolah dengan anggaran yang ada, penggunaan dua kurikulum berbeda yang dapat mengganggu dalam persiapan program sekolah. 4.3 Solusi untuk pihak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah dengan melibatkan seluruh komponen sekolah sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang ada, sebagai contoh dengan mengadakan monitoring dan evaluasi akhir tahun setiap program yang telah dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Munjin. 2013. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan di Madrasah (jurnal dakwah dan komunikasi, Vol. 7 No. 2 Juli ). Purwokerto STAIN. Wahyujaya, Koesmaryono yonny, dan Yulianda Fredinan.2015. Kajian sistem pembelajaran sebagai upaya peningkatan sistem penjaminan mutu (jurnal 11

kependidikan, Volume 45, Nomor 1, Mei, Halaman 90-104). Bogor: Institut Pertanian. Garwe Chiyevo Evelyn.2006.Jaminan kualitas pendidikan tinggi (jurnal pendidikan tinggi). Zimbabwe: dewan pendidikan tinggi. 12