BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

AMONIUM NITRAT (NH4NO3)

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON / TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

SINTESIS BUTANOL H 9. OH, merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PABRIK AMMONIUM NITRAT DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES FAUSER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PERHITUNGAN NERACA PANAS

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

PEMBUATAN NITROMETANA DARI METANA DENGAN PROSES NITRASI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI TON/TAHUN TUGAS AKHIR SARIPA SIMAMORA NIM :

BAB II PERANCANGAN PRODUK

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

II. DESKRIPSI PROSES

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN D

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

II. DESKRIPSI PROSES NC-(CH 2 ) 4 -CN + 4 H 2 O. Reaksi menggunakan katalisator dari komponen fosfor, boron, atau silica gel.

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II PERANCANGAN PRODUK

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

PABRIK BEZALDEHIDE DARI TOLUENE DENGAN PROSES OKSIDASI PRA RENCANA PABRIK. Oleh : EDVIN MAHARDIKA

Prarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

Pra Perancangan Pabrik Kimia Propylene Glycol Kapasitas ton/tahun

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Nitrometana Nitrometana merupakan senyawa organik yang memiliki rumus molekul CH 3 NO 2. Nitrometana memiliki nama lain Nitrokarbol. Nitrometana ini merupakan senyawa organik nitro yang paling sederhana. Nitrometana pertamakali diproduksi pada tahun 1872 oleh Kolbe dan diproduksi secara komersial dari nitrasi propane dalam fasa uap. Senyawa ini biasanya digunakan sebagai pelarut, seperti pelarut pada proses ekstrkasi. Tetapi kadang-kadang juga digunakan dalam dunia farmasi, indusrti pestisida, bahan baku peledak, serat, dan juga digunakan sebagai bahan bakar mobil balap. Pada umumnya produksi metana diperoleh dari nitrasi gas metana. Reaksi ini terjadi pada suhu 300 0 C-450 0 C. Reaksi antara asam nitrat dan gas metana ini merupakan reaksi eksotermik. (www.wikipedia.com, 2009) 2.2 Sifat-Sifat Bahan 2.2.1 Nitrometana (CH 3 NO 2 ) Berat molekul : 61,041 gr/mol Densitas : 1,138 gr/cm 3, pada fasa cair Titik leleh : -29 0 C Titik didih : 101,2 0 C Kelarutan dalam air pas 20 0 C : 10,5 gr / 100 ml Viskositas : 0,61 mpa pada 25 0 C Specific gravity : 1,136 Flash point : 36 0 C Merupakan cairan tidak berwarna (Kirk, R.E. dan Othmer, D.F. 1981.) 2.2.2 Metana (CH 4 ) Densitas : 0.717 kg/m 3, gas 415 kg/m 3 liquid

Berat molekul : 16,042 gr/mol Titik leleh : -182.5 C Titik didih : -161.6 C Flash point : -188 0 C Spesifik gravity : 0,554 pada suhu 70 0 F Kelarutan dalam air : 3,5 mg/100 ml (17 C) Dalam temperatur kamar merupakan gas yang tidak berwarna (www.wikipedia.com, 2009) 2.2.3 Asam Nitrat (HNO 3 ) Densitas : 1,5129 g/ml Berat molekul : 63 gr/mol Titik leleh : -41,6 0 C Titik didih : 83,4 0 C Viskositas : 0,9 cp Pada suhu ruangan merupakan cairan tidak berwarna (Kirk, R.E. dan Othmer, D.F. 1981.) 2.3.4 Hidrogen klorida (HCl) 37% Berat molekul : 36,5 Titik lebur : 54,5 C Titik didih : 85,1 C Densitas (25 C) : 1,184 kg/l Tekanan uap pada 20 o C : 42,6 bar Tekanan kritik : 82,58 bar Temperatur kritik : 51,4 o C Panas laten uap pada 20 o C : 443,38 kj/kg Larut dalam air (www.wikipedia.com, 2009)

2.3 Pembuatan Nitrometana Nitrasi merupakan proses kimia yang umum yang menggabungkan senyawa nitro dengan suatu senyawa kimia. Contohnya konversi gliserin menjadi nitrogliserin dan juga konversi toluena menjadi trinitrotoluena. Ada dua cara pembuatan nitrometana yaitu: 1. Proses produksi nitrometana dengan reaksi antara natrium kloroasetat dan natrium nitrat. Nitrometana dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium kloroasetat dengan natrium nitrat. Reaksinya adalah: ClCH 2 COONa + NaNO 2 + H 2 O CH 3 NO 2 + NaCl + NaHCO 3 2. Proses produksi nitrometana dengan proses nitrasi metana dan nitrasi senyawa hidrokarbon lainnya. Pembuatan Nitrometana dilakukan dengan proses nitrasi pada gas metana. Reaksi antara metana dan asam nitrat ini berlangsung dalam reaktor dengan kondisi operasi pada suhu 300-450 0 C, dan berlangsung secara eksoterrmis. Pembuatan Nitrometana dengan proses ini memiliki tahap-tahap berikut: a. Tahap persiapan bahan baku Asam nitrat yang digunakan dalam proses harus dalam bentuk fasa gas, oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan awal untuk mengubah asam nitrat dari fasa cair menjadi fasa gas. Asam nitrat cair diubah menjadi fasa gas dengan menggunakan vaporizer. Keluaran vaporizer dialirkan untuk dipanaskan bersama dengan metana. Metana dialirkan dari tangki penampungan dengan menggunakan blower. Pemanasan dilakukan dengan preheater sampai suhu 400 0 C dan 5 atm. b. Tahap reaksi metana menjadi Nitrometana Campuran antara asam nitrat dan metana dari preheater dialirkan ke dalam reaktor yang beroperasi pada suhu 400 o C dan 5 atm. Pada kondisi reaktor ini, CH 4 dan HNO 3 akan bereaksi menjadi Nitrometana (CH 3 NO 2 ). Reaksi ini merupakan proses nitrasi, yang menggunakan HCl sebagai aktif agentnya. Reaksi berlangsung

secara eksoterm. Selain nitrometana juga akan terdapat produk lain sebagai hasil samping dari reaksi tersebut. Reaksi yang terjadi pada reaktor antara lain: 1. CH 4 + HNO 3 CH 3 NO 2 + H 2 O 2. HNO 3 2NO 2 + H 2 O 3. 4HNO 3 4NO + 3O 2 + 2H 2 O 4. CH 4 + 2O 2 CO 2 + 2H 2 O 5. 2CH 4 + O 2 2CO + 4H 2 c. Tahap pendinginan Nitrometana dan hasil samping lainnya keluar dari reaktor pada suhu 400 o C, semuanya dalam fasa gas. Untuk memperoleh produk dilakukan pendinginan dengan menggunakan refrigerant hingga mencapai suhu 48 o C. Adapun yang mengalami kondensasi antara lain nitrometana, HCl, HNO 3, dan H 2 O. Selanjutnya campuran antara gas dan cairan ini dilairkan ke separator untuk memisahkan gas dari cairan. d. Tahap pemisahan Pada tahap ini digunakan separator KO drum, untuk memisahkan fasa cair dengan fasa gas. Fasa gas akan terpisah dan mengalir melalui bagian atas, dan dialirkan ke menara oksidasi. Pada tahap ini akan terjadi reaksi oksidasi untuk mengubah NO menjadi NO 2 dan CO menjadi CO 2. Adapun reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah: 2NO + O 2 2NO 2 CO + O 2 2CO 2 Kemudian dari menara oksidasi dialirkan ke menara absorbsi untuk mengambil NO 2 dan mengubahnya menjadi HNO 3 untuk dipakai kembali menjadi umpan nitrasi. Pada absorbsi ini, yang dipakai sebagai absorber adalah air. Rekasi yang terjadi pada absorbsi NO 2 ini adalah: 4NO 2 + O 2 + 2H 2 O 4HNO 3 HNO 3 yang terbentuk adalah dalam fasa cair sehingga akan mengalir melalui bagian bawah dan akan dikembalikan sebagai umpan. Sedangkan sisanya yaitu gas CH 4 serta beberapa gas yang lain akan dipisahkan dengan alat PSA (Pressure Swing

Adsorption), untuk memisahkan gas CH 4 murni, dan gas CH 4 tersebut akan dikembalikan melalui bagian atas ke umpan CH 4. Fasa cair pada separator KO drum yang mengandung nitrometana, asam nitrat, air dan HCl akan dialirkan kebagian bawah untuk dipisahkan, guna memperoleh produk yang diinginkan. Pemisahannya adalah dengan menggunakan 2 tahap destilasi. Destilasi I akan memisahkan nitrometana dari campuran cairan tersebut. Pada bagian bawah destilasi dihasilkan cairan yang kaya nitrometana, sedangkan pada bagian atas terdapat HCl, HNO 3, dan air. Pada bagian atas diasumsikan tidak ada CH 3 NO 2 dan jumlah airnya diatur untuk konsentrasi HNO 3 60% dan HCl 37%. Bagian bawah akan dialirkan ke kolom destilasi II, untuk memisahkan nitrometana dari larutannya sehingga didapat nitrometana 99,5% (Jacquinot, Bernad Dou) 2.4 Alasan Pemilihan Proses Pada pra rancangan pabrik pembuatan nitrometana, proses yang dipilih adalah dengan proses nitrasi metana. Pemilihan proses ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kandungan metana lebih besar dalam gas alam dibanding senyawa alkana dan hidrokarbon lainnya. Sehingga pemakaian alkana sebagai bahan baku pembuatan nitrometana ini akan menghasilkan nitrometana lebih banyak dibandingkan senyawa alkana lainnya. 2.5 Deskripsi Proses Pembuatan Nitrometana Pembuatan Nitrometana dilakukan dengan proses nitrasi pada gas metana. Reaksi antara metana dan asam nitrat ini berlangsung dalam reaktor dengan kondisi operasi pada suhu 300-450 0 C, dan berlangsung secara eksoterrmis. Pembuatan Nitrometana memiliki tahap-tahap berikut: a. Tahap persiapan bahan baku Bahan baku untuk pembuatan nitrometana adalah gas metana dan asam nitrat. Asam nitrat yang digunakan dalam proses harus dalam bentuk fasa gas, oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan awal untuk mengubah asam nitrat dari fasa cair

menjadi fasa gas. Dari tangki penampungan (F-101), asam nitrat cair pada suhu 30 0 C dan 1 atm diubah menjadi fasa gas dengan menggunakan vaporizer (E-101) dimana titik didih asam Nitrat adalah 83 0 C, sehingga vaporizer (E-101) dioperasikan pada suhu 100 0 C dan 2,5 atm. Keluaran vaporizer (E-101) dialirkan untuk dipanaskan bersama dengan metana. Metana dialirkan dari PUGN dengan menggunakan blower (B-101) pada suhu 30 0 C dan 1 atm. Pemanasan dilakukan dengan preheater (E-102) sampai suhu 400 0 C dan 5 atm. b. Tahap reaksi metana menjadi Nitrometana Campuran antara asam nitrat dan metana dari preheater (E-102) dialirkan ke dalam reaktor (R-201) yang beroperasi pada suhu 400 o C dan 5 atm. Pada kondisi reaktor ini, CH 4 dan HNO 3 akan bereaksi menjadi Nitrometana (CH 3 NO 2 ). Reaksi berlangsung secara eksoterm. Untuk menjaga reaktor agar tetap stabil, maka digunakan jaket pendingin agar suhu reaktor tetap terjaga pada keadaan 400 o C. Selain nitrometana juga akan terdapat produk lain sebagai hasil samping dari reaksi tersebut. Reaksi yang terjadi pada reaktor (R-201) antara lain: 1. CH 4 + HNO 3 CH 3 NO 2 + H 2 O 2. HNO 3 2NO 2 + H 2 O 3. 4HNO 3 4NO + 3O 2 + 2H 2 O 4. 2CH 4 + O 2 2CO + 4H 2 5. CH 4 + 2O 2 CO 2 + 2H 2 O c. Tahap pendinginan Nitrometana dan hasil samping lainnya keluar dari reaktor (R-201) pada suhu 400 o C, semuanya dalam fasa gas. Untuk memperoleh produk dilakukan pendinginan pada cooler (E-201) dengan menggunakan refrigeran hingga mencapai suhu 48 o C, sehingga zat kimia yang mempunyai titik didih diatas 48 o C akan mengalami kondensasi. Adapun yang mengalami kondensasi antara lain nitrometana, HCl, HNO 3, dan H 2 O. Selanjutnya campuran antara gas dan cairan ini dilairkan ke separator (V-301) untuk memisahkan gas dari cairan.

d. Tahap pemisahan Pada tahap ini digunakan separator KO drum, untuk memisahkan fasa cair dengan fasa gas. Pemisahan diasumsikan 100%. Fasa gas akan terpisah dan mengalir melalui bagian atas, dan dialirkan ke menara Oksidasi (T-302). Pada tahap ini akan terjadi reaksi oksidasi untuk mengubah NO menjadi NO 2 dan mengubah NO 2 menjadi HNO 3 sehingga pada tahap ini ada penambahan O 2 dan H 2 O. Adapun reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah: 2NO + O 2 2NO 2 2CO + O 2 2CO 2 Kemudian dari menara oksidasi dialirkan ke menara absorbsi untuk mengambil NO 2 dan mengubahnya menjadi HNO 3 untuk dipakai kembali menjadi umpan nitrasi. Pada absorbsi ini, yang dipakai sebagai absorber adalah air. Reaksi yang terjadi pada absorbsi NO 2 ini adalah: 4NO 2 + O 2 + 2H 2 O 4HNO 3 HNO 3 yang terbentuk adalah dalam fasa cair sehingga akan mengalir melalui bagian bawah dan akan dikembalikan sebagai umpan. Sedangkan sisanya yaitu gas CH 4 serta beberapa gas yang lain akan dimasukkan ke PSA (Pressure Swing Adsorption) untuk mengambil CH 4 dari campuran gas. CH 4 dari PSA akan dikembalikan melalui bagian atas ke umpan CH 4 setelah melalui pendinginan. Fasa cair pada separator KO yang mengandung nitrometana, asam nitrat, air, dan HCl akan dialirkan kebagian bawah untuk dipisahkan, guna memperoleh produk yang diinginkan. Pemisahannya adalah dengan menggunakan 2 tahap destilasi. Destilasi I ini akan memisahkan nitrometana dari campuran cairan tersebut. Pada bagian bawah destilasi dihasilkan cairan yang kaya nitrometana, sedangkan pada bagian atas terdapat HCl, HNO 3, dan air. Pada destilasi ini, diasumsikan tidak ada nitrometana yang ikut ke bagian atas.hno 3 dan HCl pada bagian atas akan di set menjadi HNO 3 60% dan HCl 37 % kemudian akan dikirim ke tangki penampungan sementara untuk dipakai kembali sebagai umpan.

Produk bawah akan dialirkan tahap destilaasi II untuk mendapatkan produk yang diinginkan yaitu Nitrometana 99,5% sedangkan produk atas menara destilasi akan dibuang sebagai limbah. (Jacquinot, 1986 )

1 Saturated Steam Air Pendingin Refrigeran PC 35 34 T-305 C-303 B-304 32 C-302 PC 36 33 Air Proses T-304 P-310 B-303 30 T-303 31 HNO3 60% CH4 1 B-101 C-101 2 M-101 B-101 7 E-101 PI B-102 8 12 B -301 P -319 29 Oksigen F-101 3 PI R-201 9 LC B-302 HCl 37% F-102 P-101 P-102 4 TK-101 5 P-103 6 E-102 PI C-101 E-201 PI 10 P-201 11 V-301 13 C-301 E-301 14 P-301 15 PC PI T- 301 E-302 TI 16 LC V- 303 18 17 P-303 P-304 19 21 E-303 20 P-305 22 PC T- PI 302 E-304 23 TI LC V- 304 24 25 P- 307 P-308 27 E-305 26 Limbah P-302 P-306 28 F-301 L I Steam bekas Air Pendingin Bekas Refrigeran Bekas