BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola

yang tersedia sesuai dengan jawaban yang dipilih. Contoh : SS S TS STS Anda dimohon menjawab dengan jawaban sesuai dengan diri anda sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan perilaku mengabaikan tugas di kelas pada anak ADHD. Peneliti memberikan intervensi berupa video

Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Kualitas suatu

VALIDITAS. Item Koefisien Korelasi. Item Koefisien Korelasi. Keterangan : Item diterima : 48 Item direvisi : - Item dibuang : -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Ketika remaja dihadapkan pada lingkungan baru misalnya lingkungan

Most Energizing. Personal Dewasa

BAB IV PENUTUP. sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Pendekatan komunikasi. diwujudkan kedalam beberapa bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian beban studi, praktikum, PKLI dan skripsi. Namun, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan utama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki sifat dan ciri-ciri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Dari pembahasan diatas penulis mengambil kesimpulan yaitu Self efficacy

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya ( Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Di tahun 2009 angka pengangguran terdidik telah mencapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan. Penyelenggaraan. melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Pertanyaan/Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beranjak dewasa. Selain tugas-tugas akademis yang dikerjakan, mahasiswa juga

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

DAFTAR LAMPIRAN. A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri. Kata Pengantar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

Penyesuaian Diri LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SMA NEGERI 3 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan soal, tetapi malas atau bahkan salah menghitung. Malasnya siswa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi orang yang terdidik. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Di negara kita ini pendidikan menjadi

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

PENDAHULUAN. membantu untuk menjalin hubungan kerja sama dan kemampuan memahami individu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Pada Pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi antara mahasiswa dan dosen pemimbing. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan positif para mahasiswa ketika menghadapi dosen pembimbingnya. Penjelasan yang memuaskan yang didapat mahasiswa ketika bertanya kepada dosen serta adanya kebebasan mengungkapkan perasaan dan pikiran juga memberikan andil dalam kelancaran proses bimbingan. Sehingga mahasiswa merasa nyaman dan termotivasi untuk berkonsultasi. Keterbukaan mahasiswa dan dosen dalam berkomunikasi ditunjukkan oleh adanya pengungkapan dan kesediaan untuk bereaksi secara jujur atas pertanyaan yang disampaikan orang lain, kemudian adanya kebebasan mengungkapkan perasaan dan pikiran serta adanya tanggung jawab terhadap pengungkapan tersebut. Sebanyak 22 (48,9%) mahasiswa dapat bertanya sesering dan sejelas mungkin kepada dosen pembimbing mengenai skripsi yang sedang mereka kerjakan. Karena menurut mereka hal tersebut harus dilakukan agar skripsi yang dihasilkan sesuai dengan pembahasan yang mereka teliti.

83 Selain itu kedekatan emosional yang terjadi antara keduanya memberikan dampak positif dalam setiap perkembangan proses pembuatan skripsi tersebut. Rata-rata sebagian mahasiswa yang saya wawancarai telah mengenal sosok dosen yang manjadi pembimbingnya. Sehingga tidak sulit untuk berkomunikasi dan menyamakan pemikiran mereka. Karena terkadang seorang mahasiswa tidak pandai mengungkapkan apa yang dia pikirkan dalam bentuk tulisan. Adapun yang dilakukan oleh mahasiswa untuk bisa berada di bawah bimbingan dosen yang mereka inginkan adalah dengan membuat judul skripsi sesuai dengan jalur akademis dosen tersebut. Dengan begitu, mahasiswa mengharapkan bahwa dosen tersebut mengerti jalan pikiran yang hendak mahasiswa tuangkan dalam penulisan skripsi. Karena terkadang seorang mahasiswa tidak pandai mengungkapkan apa yang dia pikirkan dalam bentuk tulisan. 2. Aspek ekspresif merupakan aspek yang kurang efektif dalam membangun komunikasi antar mahasiswa dan dosen pembimbingnya. Hal ini tercermin dari dosen yang kurang antusias untuk meluangkan waktunya membimbing 7 (15,6%) mahasiswa. Banyak dosen yang memiliki kesibukan diluar jam mengajarnya, sehingga mahasiswa merasa diabaikan. Ada pula dosen yang tiba-tiba membatalkan atau menunda waktu bimbingan karena ada keperluan yang mendadak. Sebanyak 9 (20,0%) orang mengalami kecemasan dalam menyusun skripsi adalah kondisi adanya tekanan dalam diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi akibat adanya interaksi mahasiswa dengan dosen pembimbing utama skripsi dan berpengaruh pada aspek fisik, perilaku, kognitif, dan emosional. Karena seringnya mahasiswa yang kurang mantap akan materi skripsi mereka yang menjadi faktor

84 ketidaksiapan untuk proses bimbingan. Mood dosen yang suka berubah membuat mahasiswa menjadi takut untuk bimbingan. Selain itu kesibukan yang dijalani para dosen terkadang membuat mood dosen berubah. Karena ketika mereka telah lelah menghadapi aktifitas harian mereka sebagai seorang pengajar. Mereka juga harus membimbing mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Akibatnya para dosen tidak sadar ekspresi wajahnya terpengaruhi moodnya. Ada kecenderungan adanya kondisi dosen selama ini kurang memiliki antuasiasme diindikasikan dengan dosen yang hanya sekedar menjalankan kewajibannya saja sebagai dosen pembimbing, atau dosen yang hanya sekedar membolak-balik skripsinya kemudian langsung membuat coretan tanpa membaca baik-baik halaman demi halaman skripsi. Ada pula narasumber yang malas bimbingan karena dosen lebih sering mengkritik secara keras daripada membangun kemampuan mahasiswa dalam menyusun skripsi sehingga mahasiswa menjadi stres dibuatnya. Dan dari segi mahasiswanya sendiri terlihat dimana mereka sering kesulitan dalam mengungkapkan pendapat apa adanya saat proses bimbingan berlangsung. Hal ini dapat terbaca ketika mahasiswa bertatap muka langsung dengan dosen mereka. Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan mahasiswa menjadi stress dan merasa rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. 3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi antar pribadi mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi belum terjalin dengan baik. Masalah-masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam

85 menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian. Untuk itu komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing skripsi bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat penyusunan skripsi. Komunikasi yang terjalin antara mahasiswa dengan dosen pembimbing skripsi mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu mahasiswa membuat konsep pikir yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa diperlukan komunikasi respektif, yaitu komunikasi yang dibangun berada pada suasana yang kondusif, di mana antara keduanya berada dalam keadaan yang nyaman. Komunikasi respektif ini dapat terbentuk bila dalam interaksinya, dosen dan mahasiswa berprasangka baik, berpikir positif, berorientasi pada solusi, bersikap jujur dan saling menunjukkan empati. Dengan demikian interaksi antara dosen dan mahasiswa akan lebih berhasil dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan proses pengajaran dengan baik. 5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: a. Cara yang dapat ditempuh oleh mahasiswa agar tercapai efektivitas komunikasi dengan dosen pembimbing adalah menjalin kedekatan dengan dosen pembimbing, membangun persepsi yang positif pada dosen pembimbing, menumbuhkan

86 keterbukaan dan kejujuran, serta membangun kepercayaan pada dosen pembimbing. Dengan membangun hal-hal tersebut diyakini dosen akan memberikan timbal balik berupa perhatian yang penuh dalam proses bimbingan skripsi. b. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa ini dapat diatasi apabila dosen dapat memberikan rasa saling menghargai dengan membangun kerja sama dengan mahasiswa yang menghasilkan sinergi dalam meningkatkan efektifitas kinerja dosen baik secara individu atau secara keseluruhan. Konsisten dalam memberikan saran dan kritik, dengan benar-benar membaca serta memahami isi skripsi dari mahasiswa yang dibimbingnya tanpa menjatuhkan semangat mereka.