BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pemanfaatan ruang pada suatu wilayah sungai di Indonesia telah berada pada kondisi yang mengkhawatirkan. Meluasnya bencana bencana yang terjadi, khususnya banjir yang terjadi dengan sendirinya mengancam keberlanjutan pembangunan nasional jangka panjang. Bencana banjir yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang besar, di samping itu menyisakan pula berbagai permasalahan, seperti : (1) menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit menular (waterborne diseases); (2) munculnya berbagai kerawanan sosial; dan (3) menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Penyebab terjadinya banjir secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa hal, yakni : (1) kondisi alam yang bersifat statis, seperti kondisi geografi dan karakteristik sungai; (2) peristiwa alam yang bersifat dinamis, seperti perubahan iklim (pemanasan) global, pasang surut, dan sebagainya; aktivitas sosial ekonomi manusia yang sangat dinamis, seperti penggundulan hutan, pemanfaatan lahan pinggir sungai sebagai pemukiman penduduk, keterbatasan prasarana dan sarana pengendali banjir, dan sebagainya. Penanggulangan banjir adalah suatu rangkaian kegiatan pencegahan terjadinya bencana yang dapat ditimbulkan oleh banjir. Sistem penanggulangan banjir meliputi berbagai cara dan sarana, yang salah satunya adalah bendungan.
Bendungan yang ada saat ini masih banyak memiliki kelemahan antara lain alat pendeteksi ketinggian air yang masih menggunakan alat ukur seperti penggaris yang tertempel pada sisi pintu bendungan untuk mengetahui ketinggian permukaan air. Kelemahan yang lain adalah dibutuhkan kerjasama dengan operator untuk membawa data ketinggian air ke kantor pusat peramalan yaitu dengan menggunakan telepon/radio atau menggunakan telegrap/fax, sehingga pengiriman data tidak selalu tepat waktu. Hal-hal tersebut akan menyulitkan petugas dalam melakukan pemantauan ketinggian air. Salah satu alternatif yang dapat mengatasai kelemahan sistem yang sekarang ini, yaitu dengan membuat pendeteksi ketinggian air dan pengiriman data informasi ke kantor pusat secara otomatis, sehingga kelemahan - kelemahan tersebut dapat diatasi. Pada sistem ini, alat pendeteksi ketinggian air menggunakan sensor manual, sehingga pemantauan mudah dilakukan karena hasil pengukuran air akan ditampilkan di LCD (Liquid Crystal Display) dan secara otomatis akan dikirim ke pusat pengendalian. Pengiriman data informasi dari sensor dilakukan dengan menggunakan jaringan client - server, sehingga keterlambatan pengiriman data informasi ketinggian air diharapkan tidak terjadi.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, secara umum dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Elemen elemen apa yang digunakan untuk merancang simulasi monitoring ketinggian air pada masing masing di pintu air? 2. Metode apa yang paling baik digunakan untuk merancang Aplikasi Monitoring Ketinggian Air? 3. Model jaringan apa yang cocok digunakan untuk Aplikasi Monitoring Ketinggian Air ini? 1.3 Tujuan Peneilitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Merancang Aplikasi Monitoring Ketinggian Air di beberapa Pintu Air. 2. Membuat prototipe Aplikasi Monitoring Ketinggian Air di beberapa pintu air. 3. Untuk mengurangi resiko keterlambatan pengiriman informasi banjir ke pusat pengendalian pintu air.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : - Pembahasan akan difokuskan pada program pengukur ketinggian air, dimana ketinggian air dapat di pantau ketinggian air nya dan informasi tersebut dikirim ke pusat pengendalian pintu air. - Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan dua buah client & satu server dengan jaringan berbasis LAN. - Aplikasi ini menggunakan sensor lojik sehingga bersifat mutlak nilai ketinggian air nya. 1.5 Metode Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan serta informasi yang akurat guna penyusunan penelitian ini, maka dibuat beberapa metode penelitian. Adapun metode yang dipilih sebagai berikut : a. Observasi lapangan, yaitu mengumpulkan data data dengan cara meneliti langsung ke lapangan. b. Studi kepustakaan, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku buku yang digunakan sebagai acuan penulis ataupun referensi lainnya. c. Eksperimen, yaitu percobaan yang dilakukan terhadap hasil yang telah dicapai.
1.6 Manfaat Untuk masyarakat yaitu alat ini dapat membantu mendeteksi terjadinya banjir dan mempermudah pemantauan ketinggian air bendungan dari pusat pintu air, sehingga pengambilan tindakan cepat dapat dicegah apabila akan terjadi banjir. 1.7 Sistematika Penulisan berikut : Pada penulisan tugas akhir ini menggunakan sistematika penulisan sebagai BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan pembahasan, metodologi penyelesaian masalah dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang definisi-definisi daripada isi tugas akhir Aplikasi Monitoring Ketinggian Air di Beberapa Pintu Air Dengan Menggunakan Jaringan LAN (Local Area Network) dan teori-teori yang mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini mengambarkan skema rancangan rangkaian perangkat keras maupun perangkat lunak serta penjelasan rancangan rangkaian tersebut.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini menguraikan bagaimana cara kerja rangkaian alat dan aplikasi sistem Aplikasi Monitoring Ketinggian Air Di Beberapa Pintu Air Dengan Menggunakan Jaringan LAN (Local Area Network) ini. BAB V PENUTUP Pada bab ini akan disampaikan serta saran-saran yang perlu untuk menyempurnakan aplikasi yang penulis buat didapatkan dari hasil implementasi dan pengujian.